Sampai saat ini masih terdapat anggapan dalam masyarakat bahwa hipertensi merupakan penyakit yang hanya terjadi pada orangtua atau dewasa. Padahal meski kasusnya tidak sesering orang dewasa, serangan hipertensi atau penyakit darah tinggi pada anak bukannya tidak mungkin, bahkan seringkali hipertensi yang terjadi pada orang dewasa sudah dimulai sejak masa anak. Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling sering terjadi pada manusia dan diperkirakan prevalensnya lebih dari satu miliar di seluruh dunia.1 Meskipun demikian angka kejadian hipertensi pada anak belum diketahui dengan pasti. Salah satu laporan menunjukkan bahwa prevalens hipertensi pada anak adalah 1%. Akhir-akhir ini dilaporkan bahwa prevalens hipertensi pada anak, khususnya usia sekolah, mengalami peningkatan. Hal ini mungkin disebabkan meningkatnya prevalens obesitas pada kelompok usia tersebut.2 Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi atas primer (esensial) dan sekunder.3 Penyebab hipertensi pada anak, terutama masa preadolesens, umumnya adalah sekunder. Di antara penyebab sekunder tersebut, penyakit parenkim ginjal merupakan bentuk yang paling banyak ditemukan (60-70%). Memasuki usia remaja, penyebab tersering hipertensi adalah primer, yaitu sekitar 85-95%. 4 Pada umumnya hipertensi yang bersifat akut dan berat pada anak, terutama usia sekolah, disebabkan oleh glomerulonefritis, sedangkan hipertensi kronik terutama disebabkan oleh penyakit parenkim ginjal.5,6 Bayi muda dalam keadaan hipertensi akut dapat menunjukkan gejala payah jantung kongestif. Setelah masa bayi, hipertensi biasanya bersifat asimtomatik. Penderita dengan hipertensi berat dapat menunjukkan gejala nyeri kepala, gangguan penglihatan, perdarahan hidung, dan nausea.7 Hipertensi pada anak harus mendapat perhatian yang serius, karena bila tidak ditangani dengan baik, penyakit inidapat menetap hingga dewasa.8-13 Agar hipertensi dapat dideteksi sedini mungkin sehingga dapat ditangani secara tepat, maka pemeriksaan tekanan darah yang cermat harus dilakukan secara berkala setiap tahun setelah anak berusia tiga tahun.14,15 Laporan kasus ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman mengenai Manajemen krisis hipertensi pada anak dan perkembangannya dalam dunia kedokteran saat ini. Dengan demikian dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu penyakit anak.
1 1111 2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi hipertensi pada anak ? 2. Bagaimana klasifikasi hipertensi pada anak ? 3. Apakah etiologi krisis hipertensi pada anak ? 4. Bagaimana patofisiologi krisis hipertensi pada anak ? 5. Apakah manifestasi klinis krisis hipertensi pada anak ? 6. Bagaimana penatalaksanaan krisis hipertensi pada anak ? 7. Bagaimana prognosis krisis hipertensi pada anak ? 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Penyusunan laporan kasus ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman tentang manajemen krisis hipertensi pada anak
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan memahami definisi krisis hipertensi pada anak 2. Mengetahui dan memahami klasifikasi hipertensi pada anak 3. Mengetahui dan memahami etiologi krisis hipertensi pada anak 4. Mengetahui dan memahami patofisiologi terjadinya krisis hipertensi pada anak 5. Mengetahui dan memahami manifestasi klinis krisis hipertensi pada anak 6. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan krisis hipertensi pada anak 7. Mengetahui dan memahami prognosis pada pasien krisis hipertensi pada anak 1.4 Manfaat Penyusunan laporan kasus ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Sebagai tambahan pengetahuan dan sumber pustaka praktis tentang manajemen
krisis hipertensi pada anak dengan demikian dapat memperluas wawasan di bidang ilmu anak. 2. Sebagai dasar untuk melakukan manajemen krisis hipertensi pada anak dengan baik dalam praktek klinis sehari-hari.