Anda di halaman 1dari 11

PENGKAJIAN TEORI

PADA PENYAKIT STRUMA

1. Anamnesa
Penyakit Struma lebih sering menyerang pada perempuan dari pada laki-laki , namun dengan
bertambah beratnya endemik perbedaan seks tersebut hampir tidak ada. Struma dapat
menyerang pada segala usia terbanyak pada kelompok usia 15-25 tahun, namun semakin tua
akan meningkatkan resiko penyakit lebih besar. Hal ini disebabkan karena daya tahan tubuh
dan imunitas seseorang yang semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia.

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pada klien dengan Struma keluhan utama yang muncul biasanya tidak menimbulkan gejala
sistemik, pembesaran kelenjar, sakit tenggorokan, telinga berdengung, selera makan
berkurang, suhu meningkat pada malam hari, sesak napas, sulit menelan, leher bertambah
besar, suara serak/parau, merasa malu dengan bentuk leher yang besar dan tidak simetris.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Klien biasanya pernah menderita riwayat penyakit Struma.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya ada anggota keluarga yang berpenyakit sama/Struma.

3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada klien dengan sinusitis meliputi pemeriksaan fisik umum per system
dan observasi keadaan umum, dan pemeriksaan TTV.
a. Keadaan umum : Composmentis
b. Tanda- tanda Vital
Nadi : 60x /menit, Tekanan Darah : 120/80 mmHg, RR : 20x /menit, S : 35OC
c. B1-B6
B1 (breathing) : Tidak teratur, suara serak/parau, sesak napas
B2 (blood) : Pembesaran jantung
B3 (brain) : Pasien composmentis
B4 (bladder) : Normal
B5 (bowel) : Nafsu makan menurun ,porsi makan berkurang dan BB turun
B6 (bone) : Kelemahan otot, malaise, Parastesia dan reflek tendon menurun
4. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Sidik Tiroid
2. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
3. Biopsi Aspirasi Jarum Halus
4. Termografi
5. Petanda Tumor

Intervensi :

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d sekresi berlebihan sekunder akibat


proses inflamasi
Ketidakefektifan bersihan NOC NIC
jalan nafas a. Respiratory status: Airway suction
ventilation a. Pastikan
Definisi : b. Respiratory status : kebutuhan oral
Ketidakmampuan untuk airway patency atau tracheal
membersihkan sekresi atau suctioning
obstruksi dari saluran b. Auskultasi suara
pernafasan untuk Kriteria hasil : napas sebelum dan
mempertahankan kebersihan a. Mendemonstrasikan sesudah suctioning
jalan nafas. batuk efektif dan suara c. Informasikan pada
napas yang bersih, klien pada
Batasan karakteristik : tidak ada sianosis dan keluarga tentang
a. Tidak ada batuk dispeneu (mampu suctioning
b. Suara nafastambahan mengeluarkan sputum, d. Minta klien napas
c. Perubahan frekuensinafas mampu bernapas dalam sebelum
d. Perubahan irama nafas dengan mudah, tidak suction dilakukan
e. Sianosis ada pursed lips) e. Berikan oksigen
f. Kesulitan berbicara b. Menujukan jalan napas dengan
Atau mengeluarkan suara yang paten (pasien menggunakan
Penurunan bunyi nafas tidak merasa tercekik, nasal untuk
g. Dipsneu irama napas, frekuensi memfasilitasi
h. Sputum dalam jumlah pernafasan dalam suction
berlebihan rentang normal,tidak nasotracheal
i. Batuk tidak efektif ada suara napas f. Gunakan alat yang
j. Orthopneu upnormal) steril setiap
k. Gelisah c. Mampu melakukan
l. Mata terbuka lebar mengindentifikasikan tindakan
dan mencegah factor g. Anujrkan pasien
yang menghambat untuk istirahat dan
Faktor yang Berhubungan
Lingkungan : jalan napas napas dalam
a. Perokok pasif setelah kateter
b. Mengisap asap dikeluarkan dari
c. Merokok nasotracheal
h. Monitor status
oksigen pasien
Obstruksi jalan nafas : i. Ajarkan keluarga
a. Spasme jalan nafas bagaimana cara
b. Mokus dalam jumlah melakukan suction
berlebihan j. Hentikan suction
c. Eksudat dalamjalan alveoli dan berikan
d. Materi asing dalam jalan oksigen apabila
nafas pasien
e. Adanya jalan nafas menunjukan
tambahan brikaldi
f. Sekresi bertahan / sisa k. Buka jalan napas,
sekresi gunakan teknik
g. Sekresi dalam bronki chinlift
l. Posisikan pasien
Fisiologi untuk mengatur
fentilasi
a. Jalan nafas alergi
m. Pasang mayo bila
b. Asma
perlu
c. Penyakit paru obstruktif
n. Melakukan fisio
kronik
terapi dada bila
d. Hiperplasi dinding
perlu
bronchial
o. Auskultasi suara
e. Infeksi
napas catat adanya
f. Disfungsi neorumuskuler
suara tambahan
p. Monitor respirasi
dan status oksigen

2. Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami


inflamasi hati dan bendungan vena porta
Nyeri Akut NOC NIC
a. Pain level Pain Manajemen
Definisi : b. Pain control a. Lakukan pengkajian
Pengalaman sensor dan c. Comfort level nyeri secara
emosional ag tidak komperhensif
menyenangkan yang muncul termasuk lokasi,
akibat kerusakan jaringan yan Kriteria hasil : karakteristik, durasi,
aktul atau potensial atau a. Mampu mengontrol frekuensi, kualitas
digambarkan dalam hal nyeri (tahu penyebab dan faktor presipitasi
kerusakan sedemikian rupa nyeri, mampu b. Obserfasi reaksi
(International Asociation For menggunakan tehnik nonverbal dari
The Study of Pain) : Awitan nonfarmakologi ketidak nyamanan
yang iba-tiba atau lambat dari untuk mengurangi c. Gunakan teknik
intensitas ringan hingga berat nyeri, mencari komunikasi
dengan akhir yang daat bantuan) terapeutik untuk
diantisipasi atau diprediksi b. Melaporkan bahwa mengetahui
dan berlangsung < 6 bulan. nyeri berkurang pengalaman nyeri
dengan menggunakan pasien
Batasan karakteristik : manajemen nyeri
a. Perubahan selera makan c. Mampu mengenali d. Kaji kutur yang
b. Perubahan tekanan darah nyeri (skala, mempengaruhi
c. Perubahan frekuensi intensitas, frekuensi, respon nyeri
jantung dan tanda nyeri) e. Evaluasi pengalaman
d. Perubahan frekuensi d. Menyatakan rasa nyeri masa lampau
pernafasan nyaman setelah nyeri f. Bantu pasien dan
e. Laporan isyarat berkurang keluarga untuk
f. Diaforesis mencari dan
g. Perilaku distraksi (Miss; menemukan
berjalan mondar-mandir dukungan
mencari oranglain atau g. Kontrol lingkungan
aktifitaslain, altifitas yang dapat
yang berulang) mempengaruhi nyeri
h. Mengekrpersikan seperti suhu ruangan,
perilaku (Miss; Gelisah, pencahayaan, dan
merengek, menangis). kebisingan
i. Masker wajah (Mis; mata h. Kurangi faktor
kurang bercahaya, tamak presipitasi nyeri
kacau, gerakan mata i. Pilih dan lakukan
berpencar ata tetappada penanganan nyeri
satu foku meringis) (farmakologi, non
j. Sikap melindungi area farmakologi dan
nyeri interpersonal)
k. Fokus menyempit (Miss; j. Berikan analgetik
gangguan persepsi nyeri, untuk mengurangi
hambatan proses berfikir, nyeri
penurunan intraksi dengn k. Tingkatkan istirahat
oranglain dan l. Kolaborasi dengan
lingkungan) dokter jika ada
l. Indikasi nyeri yang dapat keluhan dan tindakan
diamati nyeri tidak berhasil
m. Perubahan posisi untuk
menghidari nyeri
n. Sikap tubuh melindungi Analgesic
o. Dilatasi pupil Administration
p. Melaporkan nyeri secara a. Tentukan pilihan
verbal analgesik
q. Gangguan tidur tergantuentukan
lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat
Faktor yang Berhubungan nyeri sebelum
Agen cedera (Miss; Biologis, pemberian obat
zat kimia, fisik, psikologis) b. Cek instruksi dokter
tentang jenis obat,
dois, dan frekuensi
c. Cek riwayat alergi
d. Tentukan analgesik
pilihan, rute peberian,
dan dosis optimal
e. Pilih rute pemberian
secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri
secara teratur
f. Berikan analgesik
tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake nutrisi yang tidak adekuat
Ketidakseimbangan nutrisi NOC NIC
kurang dari kebutuhan a. Nutritional Status : Nutrion Management
tubuh b. Nutritional Status : a. Kaji adanya alergi
Definisi : Asupan nutrisi tidak food and fluid makanan
c. Intake b. Kolaborasi dengan
cukup untuk memenuhi
d. Nutritional Status : ahli gizi untuk
kebutuhan metabolic nutrient intake menentukan jumlah
Batasan karakteristik : e. Weight control kalori dan nutrisi yang
a. Kram abdomen dibutuhkan psien
b. Nyeri abdomen c. Anjurkan pasien
c. Menghindari makanan Kriteria Hasil untuk meningkatkan
d. Berat badan 20% atau a. Adanya peningkatan intake Fe
lebih dibawah berat badan berat badan sesuai d. Anjurlkan pasien
ideal tujuan untuk meningkatkan
e. Kerapuhan kapiler b. Berat badan ideal protein dan vitamin C
f. Diare sesuai dengan tinggi e. Berikan substransi
g. Kehilangan rambut badan gula
berlebihan c. Mampu f. Yakinkan diet yang
h. Bising usus hiperaktif mengidentifikasi dimakan mengandung
i. Kurang makanan kebutuhan nutrisi tinggi serat untuk
j. Kurang informasi d. Tidk ada tanda mencegah konstipasi
k. Kurang minat pada alnutrisi g. Berikan makanan
makananan e. Menunjukkan yang terpilih (sudah
l. Penurunan berat badan peningkatan fungsi dikonsultasikan
dengan asupan makanan pengecapan dari dengan ahli gizi)
adekuat menelan h. Ajarkan pasien
m. Kesalahan konsepsi f. Tidak terjadi bagaimana membuat
n. Kesalahan informasi penurunan berat catatan makanan
o. Membrane mukosa pucat badan yang berarti harian
p. Ketidakmampuan i. Monitor jumlah
memakan makanan nutrisi dan kadungan
q. Tonus otot menurun kalori
r. Mengeluh gangguan sensai j. Berikan informasi
rasa tentang kebutuhan
s. Mengeluh asupan nutrisi
makanan kurang dari RDA k. Kaji kemampuan
(recomemded daily pasien untuk
allowance) mendapatkan nutrisi
t. Cepat kenyang sebelum yang dibutuhkan
makan
u. Sariawan ronga mulut
v. Steatorea Nutrion Monitoring
w. Kelemahan otot a. BB pasien dalam
pengunyah batas normal
x. Kelemahan otot untuk b. Monitor adanya
menelan penuunan berat badan
c. Monitor tipe dan
jumlah aktivitas yang
Faktor – factor yang biasa dilakukan
berhubungan : d. Monitor interaksi
a. Factor biologis anak atau orangtua
b. Factor ekonomi selama makan
c. Ketidakmampuan untuk e. Monitor lingkungan
mengabsorbsi nutrient selama makan
d. Ketidakmampuan untuk f. Jadwalkan pengobatan
mencerna makanan dan tindakan tidak
e. Ketidakmampuan untuk selama jam makan
menelan makanan g. Monitor kulit
f. Factor psikologis keringdn perubahan
pigmentasi
h. Monitor turgor kulit
i. Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan
mudah patah
j. Monitor mual dan
mutah
k. Monitor kadar
albumin, total protein,
HB, dan kadar Ht
l. Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
m. Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
n. Monitor kalori dan
intake nutrisi
o. Catat adanya edema,
hiperemik, hipertronik
papila lidah, dan
cavitas oral
p. Catat jika lidah
berwarna magenta,
scarlet
4. Gangguan rasa nyaman b.d

Gangguan rasa nyaman NOC NIC


Definisi : Merasa kurang a. Ansiety
senang, lega dan sempurna b. Fear Leavel Anxiety Reduction
c. Sleep Deprivation (Penurunan Kecemasan)
dalam dimensi fisik, d. Comfort, Readines for
psikospiritual, lingkungan dan Enchanced a. Gunakan pendekatan
sosial. kepada pasien
b. Nyatakan dengan jelas
Kriteria Hasil harapan terhadap
Batasan karakteristik : a. Mampu mengontrol pelaku pasien
a. Ansietas kecemasan c. Jelaskan semua
b. Menangis b. Status lingkungan prosedur dan apa yang
c. Gangguan pola tidur yang nyaman dirasakan selama
d. Takut c. Mengontrol nyeri prosedur
e. Ketidakmampuan untuk d. Kualitas tidur dan d. Pahami prespektif
rileks istirahat adekuat pasien terhadap situasi
f. Iritabilitas e. Agresi pengendalian stres
g. Merintih diri e. Temani pasien untuk
h. Melaporkan merasa dingin f. Respon terhadap memberikan keamanan
i. Melaporkan merasa panas pengobatan dan mengurangi takut
j. Melaporkan perasaan tidak g. Control gejala f. Dorong keluarga untuk
nyaman h. Status kenyamanan menemani anak
k. Melaporkan gejala disstres meningkat g. Lakukan back/ neck
l. Melaporkan rasa lapar i. Dapat mengontrol rub
m. Melaporkan rasa gatal ketakutan h. Dengarkan dengan
n. Melaporkan kurang puas j. Support social penuh perhatian
dengan keadaan k. Keinginan untuk i. Identifikasi tingkat
o. Melaporkan kurang senang hidup kecemasan
dengan situasi tersebut j. Bantu pasien mengenal
p. Gelisah situasi yang
q. Berkeluh kesah menimbulkan
kecemasan
k. Dorong pasien untuk
mengugkapkan
Faktor – factor yang perasaan, ketakutan,
berhubungan : persepsi
a. Gejala terkait penyakit l. Instruksikan pasien
b. Sumber yang tidak menggunakan teknik
adekuat relaksasi
c. Kurang pengendalian m. Berikan obat untuk
lingkungan mengurangi kecemasan
d. Kurang privasi
e. Kurang kontrol situasional Environment
f. Stimulasi lingkungan yang
Management Confort
mengganggu
g. Efek samping terkait terapi Pain Management
(mis,, medikasi, radiasi)
5. Hambatan komunikasi verbal b.d cedera pita suara/ kerusakan laring, edema
jaringan, nyeri, ketidaknyamanan.

Hambatan komunikasi NOC NIC


verbal a. Anxiety self control
b. Coping
Definisi : Penurunan, c. Sensory function: Communication
kelambatan, atau ketiadaan hearing & vision Enhancement ; Speech
kemampuan untuk menerima, d. Fear delf control Deficit
memproses, mengirim,
a. Gunakan penerjemah,
dan/atau menggunakan sistem jika diperlukan
simbol. b. Beri satu kalimat
simpel setiap bertemu,
Batasan karakteristik : Kriteria Hasil jika diperlukan
a. Tidak ada kotak mata a. Komunikasi : c. Konsultasikan dengan
b. Tidak dapat bicara penerimaan, dokter kebutuhan terapi
c. Kesulitan intrepretasi dan wicara
mengekspresikan pikiran ekspresi pesan d. Dorong pasien untuk
secara verbal (mis; afasia, b. Lisan, tulisan dan non berkomuniasi secara
disfasia, apraksia, verbal meningkat perlahan dan untuk
disleksia) c. Komunikasi ekspresif mengulangi permintaan
d. Kesulitan menyusun (kesulitan berbicara) : e. Dengarkan dengan
kalimat ekspresi pesan verbal penuh perhatiaan
e. Kesulitan menyusun kata- dan atau non verbal f. Berdiri di depan pasien
kata (mis; afonia, dislalia, yang bermakna ketika berbicara
disartria) d. Komunikasi reseptif g. Gunakan kartu baca,
f. Kesulitan memahami pola (kesulitan mendengar) kertas, pensil, bahasa
komunikasi yang biasa : penerimaan tubuh, gambar, daftar
g. Kesulitan dalam kehadiran komunikasi dan kosakata bahasa asing,
tertentu intrepretasi pesan komputer dan lain-lain
h. Kesulitan menggunakan verbal dan atau non untuk menfasilitasi
ekspresi wajah verbal komunikasi dua arah
i. Disorientasi orang e. Gerakan terkoordinasi yang optimal
j. Disorientasi ruang : mampu h. Ajarkan bicara dari
k. Disorietasi waktu mengkoordinasi esopagus, jika
l. Tidak bicara gerakan dalam diperlukan
m. Dispnea menggunakan isyarat i. Beri anjuran kepada
n. Ketidakmampuan bicara f. Pegolahan informasi : pasien dan keluarga
dalam bahasa pemberi klien mampu untuk tentang penggunaan
asuhan memperoleh, alat bantu bicara (mis;
o. Ketidakmampuan mengatur dan prostesi trakeoesofagus
menggunakan ekspresi menggunakan dan laring buatan)
tubuh informasi j. Berikan pujian positif,
p. Ketidakmampuan g. Mampu mengontrol jika diperlukan
menggunakan ekspresi respon ketakutan dan k. Anjurkan pada
wajah kecemasan terhadap pertemuan kelompok
q. Ketidaktepatan verbalisasi ketidakmampuan l. Anjurkan kunjungan
r. Defisit visual parsial berbicara keluarga secara teratur
s. Pelo h. Mampu untuk memberi
t. Sulit bicara memanagemen stimulus komunkasi
u. Gagap kemampuan fisik yang m. Anjurkan ekspresi diri
v. Defisit penglihatan total dimiliki dengan cara lain dalam
w. Bicara dengan kesulitan i. Mampu menyampaikan
x. Menolak bicara mengkomunikasikan informasi (bahasa
isyarat)
kebutuhan dengan
lingkungan sosial
Faktor – factor yang
berhubungan :
a. Ketiadaan orang terdekat
b. Perubahan konsep diri
c. Perubahan sistem saraf
pusat
d. Defek anatomis (mis; celah
palatum, perubahan
neuromuskular pada sistem
penglihatan, pendengaran,
dan aparatus fonatori)
e. Tumor otak
f. Harga diri rendah kronik
g. Perubahan harga diri
h. Perbedaan budaya
i. Penurunan sirkulasi ke
otak
j. Perbedaan yang
berhubungan dengan usia
perkembangan
k. Gangguan emosi
l. Kendala lingkungan
m. Kurang informasi
n. Hambatan fisik (mis;
trakeostomi,intubasi)
o. Kondisi psikologi (mis;
psikosis, kurang stimulus)
p. Harga diri rendah
situasional
q. Stres
r. Efek samping obat (mis;
agens farmaseutikal
s. Pelemahan sistem
neuromuskuloskeletal

6. Resiko infeksi b.d port de entry kuman

Resiko infeksi NOC NIC


Definisi : Mengalami a. Immune status Infection Control
peningkatan resiko terserang b. Knowledge : infection (Kontrol Infeksi)
organisme patogenik control
c. Risk control
a. Bersihkan lingkungan
setelah dipakai pasien
Faktor-faktor resiko : lain
Kriteria Hasil
b. Pertahankan teknik
a. Penyakit kronis
isolasi
a) Diabetes Melitus
b) Obesitas a. Klien bebas dari c. Batasi pengunjung bila
b. Pengetahuan yang tidak tanda dan gejala perlu
cukup untuk menghindari infeksi d. Instruksikan pada
pemanjanan patogen b. Mendeskripsikan pengunjung untuk
c. Pertahanan tubuh primer proses penularan mencuci tangan saat
yang tidak adekuat penyakit, faktor yang berkunjung dan setelah
a) Gangguan peritalsis mempengaruhi berkunjung
b) Kerusakan integritas penularan serta meninggalkan pasien
kulit (pemasangan penatalaksanaannya e. Gunakan sabun
kateter intravena, c. Mennujukkan antimikroba untuk cuci
prosedur invasif) kempuan untuk tangan
c) Perubahan sekresi PH mencegah timbulnya f. Cuci tangan setiap
d) Penurunan kerja infeksi sebelum dan sesudah
siliaris d. Jumlah leukosit tindakan keperawatan
e) Pecah ketuban dini dalam batas normal g. Gunakan baju, sarung
f) Pecah ketuban lama e. Menunjukkan tangan sebagai alat
g) Merokok perilaku hidup sehat pelindung
h) Stasis cairan tubuh h. Pertahankan
i) Trauma jaringan (mis; lingkungan aseptik
trauma destruksi selama pemasangan
jaringan) alat
d. Ketidakadekuatan i. Ganti letak IV perifer
pertahanan sekunder dan line central dan
a) Penurunan hemogobin dressing sesuai dengan
b) Imunosupresi (mis; petunjuk umum
imunitas didapat tidak j. Gunakan kateter
adekuat, agens intermiten untuk
farmaseutikal menunjukkan infeksi
termasuk kandung kencing
imunosupresan,steroid, k. Tindakan intake nutrisi
antibodi monoklonal, l. Berikan terapi
imunomodulator) antibiotik bia perlu
c) Supresi respon m. Monitor tanda dan
inflamasi gejala infeksi sistemik
e. Vaksinasi tidak adekuat dan lokal
f. Pemajanan terhadap n. Monitor hitung
patogen granulosit, WBC
g. Lingkungan meningkat o. Monitor kerentanan
h. Prosedur invasif terhadap infeksi
i. Malnutrisi p. Batasi pengunjung
q. Pertahankan teknik
aspesis pada pasien
yang beresiko
r. Pertahankan teknik
isolasi k/p
s. Berikan perawatan
kulit pada area
epidema
t. Inspeksi kulit dan
membaran mukosa
terhadap kemerahan,
panas, drainase
u. Inspeksi kondisi luka/
insisi bedah
v. Dorong masukan
nutrisi yang cukup
w. Dorong masukan
cairan
x. Dorong istirahat
y. Instruksikan pasien
untuk minum
antibiotik sesuai resep
z. Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan
gejala infeksi
aa. Laporkan kecurigaan
infeksi
bb. Laporkan kultur
positif

Anda mungkin juga menyukai