Anda di halaman 1dari 3

Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat diartikan sebuah media alat bantu yang dipergunakan dalam
sebuah kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Menurut syaiful dan Aswan (2013:121) media
adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pengajaran. Daryanto (2010:4)memaparkan bahwa Media pembelajaran merupakan sarana pelantara
dalam proses pembelajaran. Media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru)
menuju penerima (siswa). Arsyad, Azhar (2014:3), pengertian media dalam proses belajar mengajar
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Gambaran penggunaan media dalam proses belajar dapat dilihat dari Dale’s Cone of
Experience (Kerucut Pengalaman Dale), dimana dalam kerucut pengalaman dale ini penggambaran
situasi belajar peserta didik dapat dilihat dimulai dari jenis pengalaman yang paling sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan peserta didik, prinsip dalam kerucut pengalaman dale ini melihat tingkat
keabstrakan sampai dengan jumlah jenis indera yang dipergunakan selama proses penerimaan
materi ajar dalam media pembelajaran. Berikut ini kerucut pengalaman Edgar Dale (1969). Pada

Gambar di bawah ini.

Kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone of Experience)


Sumber : Arsyad, Azhar (2014:14)

Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat-alat yang dapat digunakan
sebagai penyalur informasi atau materi ajar pada siswa agar tercapainya pembelajaran..
Media Pembelajaran Video Animasi
Pada media pembelajaran video animasi terdapat tampilan yang memadukan antara audio
dan visual. Arsyad (2014:89) menyebutkan “media berbasis visual animasi (image atau
perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran”. Media visual
animasi dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan
memperkuat ingatan. Visual animasi pula dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan
hubungan antara isi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual animasi sebaiknya
ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu
untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.
Sedangkan Munir (2012:334) dalam Sastrawan dkk. menyebutkan “visual animasi adalah
proses penciptaan efek gerak atau efek perubahan bentuk yang terjadi selama beberapa waktu”.
Animasi bisa berupa gerak sebuah objek dari tempat satu ketempat yang lain, perubahan warna,
atau perubahan bentuk. Media animasi dapat diartikan juga sebagai kumpulan gambar yang berisikan
gerakan.
Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa Media Video animasi merupakan media
yang memberikan tampilan gambar bergerak dalam prosespembelajaran yang nantinya dapat
menarik perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran, dimana dalam penggunaannya dibantu
oleh pemandu atau guru.
Program video dapat dimanfaatkan dalam program pembelajaran karena dapat memberikan
pengalaman yang tidak terduga kepada peserta didik. Daryanto (2010:86) mengemukakkan bahwa
“Video merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik
untuk pembelajaran masal, individual maupun berkelompok”. Selain itu ukuran tampilan video sangat
fleksibel dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, yaitu dengan cara mengatur jarak antara layar
dan alat pemutar kaset. Daryanto (2010:86) “video merupakan bahan ajar noncetak yang kaya
informasi dan tuntas karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung”. Proses retensi (daya
serap dan daya ingat) siswa terhadap materi pelajaran dapat meningkat secara signifikan jika proses
pemerolehan informasi awalnya lebih besar melelui indera pendengaran dan penglihatan.
Kemampuan video dalam memvisualisasikan materi efektif membantu menyampaikan materi
yang bersifat dinamis, karena kemampuan itulah maka teknologi video banyak digunakan sebagai
salah satu alat pembelajaran.
Kekurangan Media Pembelajaran Video Animasi

Sebuah alat atau sesuatu dimuka bumi ini selain memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan
atau kelemahan seperti halnya media pembelajaran video animasi. Menurut Daryanto (2010:88)

bahwa Video juga memiliki kelemahan sebagai berikut:

 Fine details, yaitu tidak dapat menampilkan obyek sampai sekecil-kecilnya dengan sempurna.
 Size information, video tidak dapat menampilkan obyek dengan ukuran yang sebenarnya.
 Third Dimention, harus mengatur pengambilan gambar.
 Opposition, pengambilan yang kurang tepat dapat menyebabkan timbulnya keraguan
penonton dalam menafsirkan gambar yang dilihatnya.
 Setting, pentingngnya penulisan naskah untuk memperjelas obyek.
 Material pendukung, video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat menampilkan gambar
yang ada didalamnya.
 Budget, biaya yang dibutuhkan untuk membuat video tidak sedikit

Anda mungkin juga menyukai