PENDAHULUAN
Tanaman padi (Oryza sativa) merupakan komoditas yang sangat penting di Indonesia,
karena hampir sebagian besar rakyat Indonesia mengonsumsi beras sebagai bahan makanan
pokoknya. Upaya untuk meningkatkan produksi padi saat ini menghadapi tantangan yang
semakin berat diantaranya karena menyempitnya areal persawahan, kendala bersifat biotik
seperti serangan hama dan penyakit, maupun yang bersifat abiotik seperti cekaman
lingkungan.
Penyakit yang umum menyerang tanaman padi yaitu hawar daun bakteri (HDB) yang
disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo). Gejala penyakit ini tergolong
khas, yaitu terbentuknya perubahan warna pada helaian daun menjadi abu-abu kecoklatan
di sepanjang pembuluh jaringan daun. Lembaran daun yang terinfeksi cenderung menjadi
sehingga jika terjadi pada tanaman muda mengakibatkan mati dan jika terjadi pada
Saat ini pengendalian HDB dilakukan menggunakan varietas tahan, bakterisida, serta
menghindari irigasi dan penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan. Bakterisida yang
sering digunakan untuk mengendalikan penyakit HDB diantaranya adalah tembaga (Champ,
Cuproxide, Kocide, dan NuCop), bordeaux, copper oxychloride, Vitigran Blue, dan Cupravit.
pengendalian yang lebih aman dalam mengendalikan penyakit HDB. Perlakuan benih pra
tanam atau conditioning bertujuan untuk menghilangkan sumber infeksi benih dari patogen
tular benih, melindungi bibit ketika muncul di permukaan tanah, dan meningkatkan
perkecambahan atau melindungi benih dari patogen. Perlakuan benih (conditioning)
Mikroba agens hayati yang telah digunakan di antaranya adalah golongan B. subtilis.
Spesies bakteri ini sudah banyak dikembangkan menjadi produk komersial, di antaranya
sudah memiliki merk dagang seperti Campanion, KodiakTM, EpicTM, Quantum 4000 dan
System 3TM, Prima-BAPF. Keunggulan B. subtilis dibanding bakteri jenis lainnya adalah
sifatnya yang mampu menekan berbagai jenis patogen tanaman, bersifat plant growth
promoting rhizobacter (PGPR), dan mampu bertahan pada kondisi lingkungan yang ekstrim.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi spora B. subtilis B12 dengan
mengetahui konsentrasi dan frekuensi aplikasi yang tepat untuk mengendalian penyakit HDB
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh formulasi spora B. subtilis terhadap penyakit
hawar daun bakteri (HDB).
Untuk mengetahui pengaruh formulasi spora B. subtilis di rumah kaca
terhadap penyakit hawar daun bakteri (HDB).
Untuk mengetahui pengaruh formulasi spora B. subtilis di lapangan terhadap
penyakit hawar daun bakteri (HDB).