Anda di halaman 1dari 5

III.

TERMODINAMIKA DAN KIMIA KRISTAL

3.1 Prinsip Dasar Termodinamika

Dalam ilmu geokimia diuraikan tentang kelimpahan, distribusi dan migrasi unsur-unsur
kimia di bumi. Unit dasar dari geokimia adalah penyelidikan unsur-unsur berupa atom
atau ion-ion. Ion dan atom mempunyai energi tertentu yang dapat berubah ketika
mengalami perubahan secara kimia dan fisik.

Termodinamika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara


panas dan bentuk energi lainnya. Ilmu dapat digunakan untuk memprediksi apakah suatu
reaksi berlangsung atau tidak, akan tetapi tidak dapat digunakan untuk mengetahui
kecepatn reaksi.

Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang keterlibatan energi dalam suatu
reaksi, sehingga dapat memberikan keterangan tentang gaya pendorong dari reaksi
tersebut. Dengan mengetahui jumlah energi yang dibutuhkan akan dapat pula ditentukan
keadaan optimum yang diperlukan untuk terjadinya reaksi tersebut.

Dalam bidang geologi, termodinamika kebanyakan diterapkan pada proses magmatisme,


metamorfisme, pelapukan dan hidrotermal, mis : penentuan titik leleh mineral, komposisi
mineral hasil kristalisasi magma, P-T metamorfisme, stabilitas mineral pada proses
pelapukan dan komposisi larutan pembentuk bijih.

Jumlah energi total yang diserap atau dilepaskan pada pembentukan suatu enyawa kimia
dari masing-masing unsurnya disebut entalphi H atau kandungan bahan –total. Apabila
energi ini ingin diperoleh kembali dengan menguraikan senyawa`tersebut menjadi
unsure-unsurnya pada suhu dan tekanan yang tetap, ternyata jumlah maksimum dari
energi yang dapat dipakai untuk kerja yang bermanfaat akan berbeda dengan besarnya H
semula. Energi yang tersedia atau energi yang dapat dimanfaatkan disebut energi bebas
G. Sedangkan sisa energi yang tersembunyi berupa selisih antara besarnya G dan H,
merupaka energi yang diperlukan untuk menyusun pola atom di dalam molekul dari
senyawa yang bersangkitan, dan merupakan pencerminan dari derajat kesederhanaan
susunan molekulnya. Suatu pola yang sederhana memiliki derajat keberaturan yang
rendah atau memiliki entropi S yang tinggi.

Pada suhu dan tekanan yang tetap, hubungan entalphi dengan energi-energi yang lain
dpat ditulis sebagai berikut :

H = G + TS ≈ G = H – TS

Persamaan tersebut menyatakan energi-bebas kimia yang tersedia untuk melakukan kerja
terdiri dari bahan-total dan energi yang mewakili derajat keacakan. Tanda negative dari
suku kedua di ruas kanan persamaan di atas mempertegas kenyataan bahwa dengan
meningkatnya keberaturan (turunnya harga S) akan memperbesar jumlah energi yang
tersedia.
Dari pembahasab di atas`tampak bahwa`ada 3 bentuk energi yang harus ditelaah dalam
mempelajari kemungkinan berlangsungnya suatu reaksi terentu. Energi-energi tersebut
adalah :
1. Entalphy H atau energi bahan-total
2. Energi yang berhubungan dengan susunan pola electron, otom, ion dan molekul
yaitu entropi S. Besaran energi ini biasa diartikan pula sebagai derajat keacakan.
3. Energi yang dapat dipakai untuk kerja yang bermanfaat atau energi bebas G.

Bentuk energi ini mampu diubah menjadi energi mekanik atau energi listrik. Masing-
masing dari ketiga bentuk energi ini harus dipertimbangkan bila inginmempelajari suatu
reaksi yang sedang ditinjau.

HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA

Dalam suatu sistem yang terisolasi, jumlah energi selalu tetap atau apabila terjadi
perpindahan panas dan kerja dengan lingkungan, maka total energi sistem dan lingkungan
selalu tetap.

“Dalam suatu proses,jumlah semua perubahan energi yang terjadi dalam system-sistem
yang ikut dalam proses tersebut adalah nol.”
Macam-macam sistem :

1. Sistem adiabatik adalah sistem yang diisolasi sedemikian rupa sehingga tidak
memungkinkan terjadi perpindahan panas antgara sistem dan lingkungan
sekitarnya.
2. Sistem terisolasi adalah sistem yang tidak memungkinkan terjadinya pertukaran
panas, materi dan kerja dengan lingkungan sekitarnya.
3. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak memungkinkan terjadinya pertukaran
materi dengan lingkungan.
4. Sistem terbuka adalah sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran materi
dengan lingkungan sekitarnya.

Entalphi : merupakan fungsi keadaan dengan formula sbb :

H = E + PV
Atau

PENERAPAN TERMODINAMIKA DALAM GEOKIMIA


Fasa adalah bagian dari suatu sistem dengan volume tertentu dan memiliki karakter fisik
dan kimia yang seragam.
Komponen merupakan jumlah minimum species kimia (unsur atau senyawa) yang
dibutuhkan untuk mendefenisikan secara sempurna komposisi suatu fasa.
ΔH = ΔE + PΔV

Entalphi pembentukan molar standar (ΔH°f) adalah banyaknya panas yang


diserap atau dilepaskan ketika 1 mol senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya
dalam keadaan standar.
Pada reaksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus umum :

........................

HUKUM II TERMODINAMIKA

„Setiap proses spontan dalam suatu sistem yang terisolasi akan meningkat entropinya“

Secara termodinamika, entropi dapat dirumuskan :

Δ S = Q rev/T

HUKUM III TERMODINAMIKA


„ Entropi suatu krisrtal sempurna pada suhu nol mutlak adalah nol

ENERGI
Didalam setiap proses, setiap perubahan energi harus sesuai dengan Hukum Pertama
Termodinamika. Hukum ini tidak saja menentukan perpindahan energi dari satu tempay
ketempat yang lain, tetapi juga semua perubahan bentuk seperti bahan, energi radiasi,
energi potensial mekanik, energi kinetic mekanik dan energi listrik.

Σ dE = 0

Hukum Pertama Termodinamika hanya meninjau perubahan energi dari system, dan tidak
meninjau nilai absolute dari system apapun. Walaupun demikian dalam melakukan
perhitungan energi termodinamika terutama energi suatu reaksi kimia akan lebih mudah
bila dipilih suatu keadaan referensi (reference state) dari zat yang memiliki nilai energi
sama dengan nol. Keadaan referensi ini dapat berupa keadaan fisik suatu elemen kimia
yang ditemui di alam (keadaan yang paling stabil) pada temperature 25ºC, atau dapat
berupa atom-atom kimia dalam keadaan gas mono-atom pada`temperature nol absolute,
atau berupa netron, proton dan electron sebagai unsure pembentuk atom tersebut, juga
pada`temperature nol absolute.

FUGASITAS DAN AKTIVITAS


Untuk menentukan apakah suatu system berada dalam keadaan kestimbangan, dapat
dilakukan dengan cara :
 Menentukan pengaruh yang ditimbulkan terhadap system secara keseluruhan
sebagai akibat dari suatu perubahan yang tidak terhingga.
 Meninjau gaya-gaya yang bekerja di antara bagian-bagian yang berbeda dari
system

Untuk suatu system yang heterogen dan terdiri dari beberapa fasa, maka perhatian kita
akan dicurahkan kepada kondisi setiap fasa yang membentuk system itu.

Escaping Tendency
Untuk mendapatkan suatu kesetimbangan termal di dalam suatu system heterogen, maka
setiap fasa harus memiliki temperature yang sama. Bila pada berbagai bagian dari suatu
system terdapat perbedaan temperature, bahan akan mengalir dari fasa yang tenperatur
lebih tinggi ke fasa yang temperature rendah. Dengan demikian, dalam suatu system yang
tidak berada dalam kesetimbangan termal akan terdapat kecenderungan dari bahan untuk
berpindah dari satu fasa ke fasa yang lain. Oleh sebab itu, temperature dapat digunakan
sebagai ukuran dari kecenderungan untuk perpindahan, sedangkan beda temperature (ΔT)
adalah gaya pendorongnya.

Dengan dasar pemikiran yang sama, maka untuk menghasilkan suatu kesetimbangan
kimia di dalam system heterogen diperlukan adanya komposisi yang tetap pada setiap
fasa-fasanya. Bila zat x terbagi rata diantara setiap fasa dari system heterogen (dimana
masing-masing fasa adalah larutan dari x didalam zat-zat lain), maka untuk terjadinya
suatu kesetimbangan kimia diperlukan syarat bahwa energi bebas x adalah sama besar di
dalam setiap fasa. Bila terdapat perbedaan energi bebas zat x`dalam suatu system, akan
terjadi perpindahan zat x dari fasa-fasa energi bebas yang lebih tinggi ke fasa energi
bebas yang lebih rendah. Dengan demikian untuk suatu system yang tidak berada dalam
kesetimbangan kimia akan terdapat kecenderungan pada unsure x untuk berpindah dari
satu fasa ke fasa yang lain. Oleh sebab itu, energi bebas (ΔG) tersebut merupakan gaya
pendorongnya.

Fugasitas Gas
Bila fasa yang ditinjau adalah fasa terkondensasi seperti zat cair`dan zat padat, maka
energi bebas`merupakan ukuran kwantitatif yang tepat bagi kecenderungan untuk
berpindah. Tetapi bila yang ditinjau adalah gas, energi bebas tidak lagi merupakan ukuran
yang sesuai bagi kecenderungan untuk berpindah, karena harga energi bebasnya akan
mendekati minus tak terhingga bila tekanan gas mendekati harga nol.

KESETIMBANGAN KIMIA
Bila suatu reaksi kimia dapat berlangsung secara simultan pada kedua arah, maka
keadaan setimbang akan tercapai bila system tersebut dalam keadaan diam pada P dan T
tertentu. Keadaan diam ini, kemungkinan besar merupakan kesetimbangan dinamik,
dimana reaksi itu bergerak dalam arah yang saling berlawanan dengan kecepatan yang
sama

Kesetimbangan Reaksi Homogen Larutan Cair.


Bila reaksi terjadi pada system cairan yang homogen, maka diambil zat cair murni
sebagai keadaan standar dengan aktifitas sama dengan satu, untuk masing-masing zat
pada temperature reaksi dan tekanan satu atmosfir. Untuk larutan yang ideal, maka
aktivitas dari masing-masing zat dapat dianggap sama dengan fraksi molenya di dalam
larutan tersebut. Bila larutan tersebut tidak ideal, maka aktivitas dari masing-masing zat
akan sebanding terhadap fraksi molenya, yaitu a = γ x, dimana konstanta γ adalah
koefisien aktivitas.

Kesetimbangan di dalam Sistem Heterogen.

3.2 Prinsip Struktur Kristal


3.3 Struktur Silikat

Anda mungkin juga menyukai