PENDAHULUAN
1
1.4 Peralatan dan Perlengkapan
1. Gelas ukur
2. Timbangan
3. Amonium Nitrate
4. Fuel Oil
5. Bahan pewarna
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
smoke atau tidak beracun,sebaliknya jika reaksinya tidak sempurna akan
terbentuk gas beracun seperti CO,NO,dan NO2.
Kekurangan oksigen dalam bahan peledak akan mengakibatkan
“negative ocygen balance” terjadi CO berupa “fumes” beracun.Kelebihan
oksigen dalam bahan peledak akan mengakibatkan “positive oxygen balance”
terjadi “fumes” NO,NO2,beracun. Seperti yang telah diketahui bahwa secara
umum bahan peledak diklasifikasikan sebagai bahan peledak
mekanis,kimia,dan nuklir. Untuk industri pertambangan bahan peledak kimia
yang diaplikasikan karena lebih mudah dan efisien. Klasifikasi bahan peledak
Bahan Peledak
Mekanis Nuklir
Kimia
4
3. Positive tive Oxygen Balance (POB)
Tidak terjadi kesetimbangan reaksi yang mengakibatkan hasil reaksi
kelebihan oksigen sehingga menghasilkan fumes
5NH4NO3 + CH2 11H2O + CO2 + 12NO
Tabel 2.1 Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai bahan dasar dan
campuran bahan peledak
Nama Bahan Fungsi
Nitroglicerin Explosive base (EB)
Trinitrotoluene Explosive base (EB)
Dinitrotoluene Explosive base (EB)
Ethyleneglycoldinitrate EB,Antifreeze
Nitrocellulose EB,gelatin agent
Nitrostarch EB,nonheadachexpl
Amonium Nitrate EB,Oxygen Crrier (OC)
Potassium Chlorate EB,OC
Potassium Perchlorate EB,OC
Pentaerythritol Tetranitrate EB (Caps&Det.Fuse)
Sodium Nitrate OC,reduce Freezepoint
Potassium Nitrate OC
Woodpulp Absorbent,combustible
Paraffine Fuel
5
a. Densitas
Densitas secara umum adalah angka yang menyatakan
perbandingan berat,volume.Pernyataan densitas pada bahan peledak dapat
mengekspresikan beberapa pengertian yaitu:
1) Densitas bahan peledak adalah berat bahan peledak perunit volume
dinyatakan dalam gr/cc.
2) Densitas pengisian adalah berat bahan peledak per meter kolom
lubang tembak.
3) Cartridge count atau stick count adalah jumlah catridge (bahan
peledak berbentuk paste yang sudah dikemas).
6
dengan waktu pendek (mudah larut) berarti bahan peledak tersebt
dikategorikan mempunyai ketahanan terhadap air yang “buruk” atau
“poor” sebaliknya bila tidak larut dalam air disebut sangat baik atau
excellent. Contoh bahan peledak yang mempunyai ketahanan terhadap air
buruk adalah ANFO,sedangkan untuk bahan peledak jenis emulsi,watergel
atau slurries dan bahan peledak berbentuk cartridge sangat baik daya
tahannya terhadap air. Apabila didalam lubang ledak terdapat air dan akan
digunakan ANFO sebagai bahan peledak umumnya digunakan selubung
plastik khusus untuk membungkus ANFO sebelum dimasukkan kedalam
lubang tembak.
d. Karakteristik gas
Detonasi bahan peledak akan menghasilkan fume yaitu gas-gas
baik yang tidak beracun maupun mengandung racun. Gas hasil peledakan
yang tidak beracun seperti uap air,karbondioksida,dan nitrogen sedangkan
gas yang beracun adalah nitrogen monoksida,nitrogen dioksida,dan karbon
monoksida. Pada peledakan di tambang bawah tanah gas-gas tersebut
perlu mendapat perhatian khusus yaitu dengan sistem ventilasi yang
memadai sedangkan ditambang terbuka kewaspadaan ditingkatkan bila
gerakan angin rendah. Faktor yang menyebabkan detonasi menghasilkan
gas beracun:
1) Pencampuran komposisi bahan peledak yang meliputi unsur oksida
dan bahan bakar (fuel) tidak seimbang sehingga tidak mencapai
ZOB.
2) Letak primer yang tidak tepat.
3) Kurang tertutup karena pemasangan stemming kurang padat dan
kuat.
4) Adanya air dalam lubang ledak.
5) Sistem waktu tunda tidak tepat.
6) Kemungkinan adanya reaksi antara bahan peledak dengan batuan
(sulfida atau karbonat).
7
2.4 Agen peledakan
Agen peledakan adalah campuran bahan-bahan kimia yang tidak
diklasifikasikan sebagai bahan peledak,dimana campuran tersebut terdiri dari
bahan bakar (fuel) dan oksida. Pada udara terbuka agen peledakan tersebut
tidak dapat diledakkan oleh detonator no.8. Agen peledakan disebut juga
dengan nama nitrocarbonitrate karena kandungan utamanya nitrat sebagai
oksidator yang diambil amonium nitrat dan karbon sebagai bahan bakar.
a) Amonium nitrat (AN)
Amonium nitrat merupakan bahan dasar yang berperan sebagai
penyuplai oksida pada bahan peledak berwarna putih seperti garam
dengan titik lebur sekitar 169,6°C. Amonium nitrat adalah zat
penyokong proses pembakaran yang sangat kuat namun bukan
termasuk zat yang mudah terbakar dan zat yang berperan sebagai
bahan bakar sehingga pada kondisi biasa tidak dapat dibakar. Udara
normal mengandung oksigen 21% sedangkan AN mencapai
60%,bahan lain yang serupa dengan AN dan sering dipakai oleh
tambang kecil adalah potassium nitrat (KNO3).
b) ANFO
ANFO adalah singkatan dari amonium nitrat (AN) sebagai zat
pengoksida dan fuel oil (FO) sebagai bahan bakar. Setiap bahan bakar
berunsur karbon baik berbentuk serbuk maupun cair dapat digunakan
sebagai pencampur dengan segala keuntungan dan keugiannya.
Bila menggunakan serbuk batubara sebagai bahan bakar,maka
deperlukan preparasi terlebih dahulu agar diperoleh serbuk batubara
dengan ukuran seragam. Beberapa kelemahan menggunakan serbuk
batubara sebagai bahan bakar yaitu:
Preparasi membuat bahan peledak ANFO menjadi mahal.
Tingkat homogenitas xampuran antar serbuk batubara dengan
AN sulit dicapai.
Sensitif kurang.
8
Debu serbuk batubara berbahaya terhadap pernafasan saat
dilakukan pencampuran.
Komposisi bahan bakar yang tepat yaitu 5,7% atau 6% dapat
memaksimumkan kekuatan bahan peledak dan meminimumkan
fumes,artinya pada komposisi ANFO yang tepat dengan AN = 94,3%
dan FO = 5,75% akan diperoleh zero oxygen balance. Kelebihan FO
disebut overfuelled akan menghasilkan FO atau underfuelled akan
menambah jumlah NO2.
9
CH3(CH2) + 10CH3 + 18,5O2 12CO2 + 13H2O
2. Deflagrasi
Deflagrasi merupakan proses kimia eksotermis dimana
transmisi dari reaksi dekomposisi didasarkan pada konduktivitas
termal (panas). Deflagrasi merupakan fenomena reaksi permukaan
yang reaksinya meningkat menjadi ledakan dan menimbulkan
gelombang kejut dengan kecepatan rambat rendah yaitu antara 300-
1000m/s atau lebih rendah dari kecepatan suara.
3. Ledakan
Menurut Berthelot,ledakan merupakan ekspansi seketika yang
cepat dari gas menjadi bervolume lebih besar dari sebelumnya diiringi
suara keras dan efek mekanis yang merusak. Dari definisi tersebut
dapat tersirat bahwa ledakan tidak melibatkan reaksi kimia,tetapi
kemunculannya disebabkan oleh transfer energi ke gerakan massa
yang menimbulkan efek mekanis merusak disertai panas dan bunyi
yang keras.
4. Detonasi
Detonasi merupakan proses kimia-fisika yang mempunyai
kecepatan reaksi sangat tinggi sehingga menghasilkan gas dan
temperatur sangat besar yang semuanya membangun ekspansi gaya
yang sangat besar pula. Kecepatan reaksi yang sangat tinggi tersebut
menyebarkan tekanan panas keseluruh zona peledakan dalam bentuk
gelombang tekan kejut.
10
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
11
3.2 Pembahasan
Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan didapatkan zero
oxygen balance merupakan kesetimbangan jumlah oksigen yang tepat
dalam suatu campuran bahan peledak sehingga seluruh reaksi
menghasilkan hidrogen menjadi hydrogen dioksida,carbon menjadi
carbondioksid,dan nitrogen menjadi dinitrogen (N2) bebas,sehingga dalam
reaksi hanya menghasilkan ketiga unsur tersebut (H2O,CO2,N2).
12
Primer merupakan kesatuan dari detonator, satu sumbu ledak,
dan satu catridge atau dodol. Pembuatannya dapat menggunakan dua
cara yaitu:
a. Cara 1
Cara pertama yaitu detonator diancapkan pada catridge
kemudian detonator dihubungkan dengan sumbu ledak kemudian
dililitkan pada catridge. Kemudian lilitan dieratkan agar catridge
tidak terlepas dari sumbu ledak.
b. cara 2
Cara kedua yaitu dengan menancapkan detonator pada
catridge kemudian sumbu ledak dihubungkan dengan detonator
kemudian sumbu ledak dimasukkan pada lubang pada catridge
secara vertikal, kemudian dililitkan dan dieratkan.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
a. Gas-gas yang dapat ditimbulkan pada peledakan antara lain
H2O,CO2,dan N2.
b. Komposisi bahan peledak terutamaa ANFO terdiri dari dua bahan
utama yaitu AN yang menunjukkan ammonium nitrat dan FO yang
merupakan fuel oil.
c. Tingkat energy yang dihaasilkan pada reaksi ZOB,POB,dan NOB
adalah 227,89 Kkal/mol,106,12 Kkal/mol,283,23 Kkal/mol.
4.2 Saran
Sebaiknya pemilihan dan penyimpanan bahan Peledak harus
sesuai prosedur yang ditentukan, karena oksigen saja dapat
berpengaruh terhadap bahan peledak.
14