Anda di halaman 1dari 17

STUDI KASUS PASIEN

PENANGANAN GIZI KURANG PADA ANAK DENGAN MASALAH


ORANG TUA YANG KURANG TELATEN DALAM MEMBERIKAN
MAKANAN YANG SESUAI DENGAN GIZI SEIMBANG DI KELUARGA
INTI (NUCLEAR FAMILY)

PUSKESMAS KECAMATAN GAMBIR

Kelompok 5

Oleh :

RETNO CHESARI RACHATMI

11020112229

Pembimbing :

dr. Yusnita, M.Kes, Dipl DK

MODUL KEPANITERAAN KEDOKTERAAN KELUARGA

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

JAKARTA 2016
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “PENANGANAN GIZI KURANG PADA
ANAK DENGAN MASALAH ORANG TUA YANG KURANG TELATEN DALAM
MEMBERIKAN MAKANAN YANG SESUAI DENGAN GIZI SEIMBANG DI
KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY) PUSKESMAS KECAMATAN GAMBIR” ini
telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas
dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Juni 2016

Pembimbing,

dr. Yusnita, M.Kes, Dipl DK


KATA PENGANTAR

Assalammua`alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat


Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga Laporan
hasil studi kasus pasien dengan judul “judul “PENANGANAN GIZI KURANG PADA ANAK
DENGAN MASALAH ORANG TUA YANG KURANG TELATEN DALAM
MEMBERIKAN MAKANAN YANG SESUAI DENGAN GIZI SEIMBANG DI
KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY) PUSKESMAS KECAMATAN GAMBIR” ini
dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI, periode 06 Juni–8 Juli 2016. Penulis juga berharap agar laporan
ini dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan
tentang Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan pendekatan secara
holistik.

Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar,
serta orang-orang sekitar penulis yang terkait. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:

1. Dr. Yusnita, M.Kes, Dipl DK selaku dosen pembimbing Kepaniteraan Ilmu


Kedokteran Komunitas yang telah membimbing dan memberi masukan yang
bermanfaat kepada kelompok kami.
2. Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
3. Dr. Dian Mardhiyah, M.KK selaku Koordinator Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
4. Dr. Erlina Wijayanti, MPH selaku koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. Dr. Dini Widianti, M.KK selaku sekretaris Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes sebagai staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
7. Dr. Citra Dewi, M.Kes, Dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, Dr. Yusnita, M.Kes, selaku
staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
8. Seluruh Rekan Sejawat Fakultas Kedokteran YARSI yang telah bekerja sama dalam
menyusun laporan ini.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan hasil studi kasus
pasien ini dirasakan oleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat
memberi manfaat bagi semua pihak.

Wassalammu'alaikum wr. wb

Jakarta, Juni 2016

Penulis
BAB I

LAPORAN KASUS

BERKAS PASIEN

I. Identitas Pasien

Nama : An. C

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 3 tahun

Agama : Islam

Alamat : Jl. Kebon Jahe 1 No. 18 RT 00/RW 02 Kelurahan Petojo Selatan


Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat

Suku Bangsa : Betawi

Pekerjaan :-

Tanggal berobat : 6 Juni 2016

II. Anamnesis

A. 1. Keluhan Utama :

Pasien anak datang untuk kontrol gizi

2. Keluhan Tambahan :

Berat badan pasien yang tidak bertambah

3. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien anak berumur 3 tahun datang ke Puskesmas Kecamatan Gambir bersama

ibunya untuk kontrol gizi. Menurut ibu pasien, berat badan anaknya tidak bertambah

sejak 4 bulan terakhir. Ibu pasien menyadari bahwa anaknya tidak mengalami kenaikan

berat badan saat pasien melakukan penimbangan bulanan di Posyandu. Saat ditimbang 5
bulan yang lalu berat badan pasien 9 kg. Lalu saat penimbangan bulan selanjutnya berat

badan pasien naik menjadi 10 kg. Namun, setelah itu berat badan pasien tidak bertambah

yaitu hanya 10 kg dalam 4 bulan terakhir. Ibu pasien mengaku anaknya makan 3 kali

sehari seperti biasanya.

Selama 4 bulan terakhir, tidak teradapat keluhan demam, batuk maupun mencret.

Pasien lahir normal dan ditolong dokter di Rumah Sakit dengan berat badan lahir 2300

gram. Pasien mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan dan di lanjutkan dengan ASI-

MPASI sampai usia pasien 2 tahun. Setiap bulannya pasien medapatkan vitamin A dari

Posyandu. Pasien sudah mendapatkan imunisasi lengkap seperti imunisasi HBO, polio,

BCG, DPT dan campak.

4. Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien tidak memiliki riwayat penyakit TB maupun diare.

5. Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat penyakit serupa dikeluarga disangkal

6. Riwayat Sosial Ekonomi:

Biaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasilan Ayah

pasien yang bekerja sebagai satpam dengan penghasilan Rp. 1.200.000,-/ bulan dan

Ibu pasien sebagai penjual mie soto dengan pengahislan yang tidak menentu yaitu ±

Rp 600.000,-/bulan. Jumlah tersebut dirasakan kurang cukup untuk memenuhi

kebutuhan keluarga Tn. S sehari-harinya.

7. Riwayat Kebiasaan :

Menurut Ibunya, pasien tidak susah untuk makan. Pasien makan 3 kali sehari,

namun makanan yang biasa dimakan hanya nasi dan mie saja karena pasien tidak mau
memakan sayur-sayuran dan buah-buahan. Ibu pasien kadang memberikan sayuran pada

makanan pasien, namun jika pasien tidak suka dan menjadi tidak mau makan, pasien

diberikan makanan yang disukainya seperti mie. Menurut ibu pasien, yang penting

pasien makan. Pasien juga makan buah seminggu sekali yaitu papaya dan pisang. Pasien

lebih menyukai minum susu saja. Pasien melakukan pengukuran penimbangan berat

badan setiap bulan saat program Posyandu Puskesmas. Pasien kontrol masalah gizi

setiap bulan di Puskesmas Gambir.

B. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum :

Pasien tampak sakit ringan

Kesadaran :

Compos mentis

2. Vital Sign :

Nadi : 92x/menit

Respirasi : 20x/menit

Suhu : 36,8 0 C

3. Status Generalis :

Berat Badan : 10, 6 kg

Panjang Badan : 87, 9 cm

Berat Badan/Umur : Gizi Kurang

Tinggi Badan/Umur : Normal

Berat Badan/Tinggi Badan : Normal


Kepala : Bentuk oval, simetris, Rambut hitam, panjang.

Mata : Konjungtiva anemis (-), sklers ikterik (-),

Pupil bulat isokor

Hidung : Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret

Telinga : Hiperemis (-), secret (-)

Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah bersih

Leher : KGB tidak teraba membesar

Paru – paru

Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan

dan kiri

Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan

dan kiri

Perkusi : Sonor seluruh lapang paru

Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-),

wheezing (-)

Jantung

Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea

midklavikula sinistra

Perkusi : Batas jantung normal, tidak terdapat

Pembesaran jantung

Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat

murmur
Abdomen

Inspeksi : Cembung gravida, kelainan kulit (-), Pelebaran vena (-)

Auskultasi : Bising usus normal

Palpasi : Hepar dan Lien sulit dinilai

Genitalia : Tidak diperiksa

Ekstrimitas : Akral hangat, edema (- ), sianosis (-)

4. Status Lokalis : -

C. Pemeriksaan Penunjang : -

BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga

1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga :

Nama : Tn. Suyono

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 45 tahun

Status : Menikah

Alamat : Kebon Jahe 1 No. 18, RT 004/ RW 02, Petojo Selatan

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Satpam
b. Identitas Pasangan :

Nama : Ny. Suharti

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 34 tahun

Status : Menikah

Alamat : Kebon Jahe 1 No. 18, RT 004/ RW 02, Petojo Selatan

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pedagang

c. Struktur Komposisi Keluarga :

The nuclear family Keluarga Tn. S sebagai kepala keluarga dan Ny. S sebagai

istri sudah menikah sejak ± 20 tahun yang lalu. Keluarga Tn. S hanya tinggal

bersama istri dan 3 orang anaknya yang berusia 13tahun, 7 tahun dan 3 tahun.

Penghasilan Tn. S sebesar Rp. 1.200.000,-/bulan.

Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah

No Nama Kedudukan Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan


dalam Tambahan
Keluarga
1. Suyono Kepala Laki-laki 45 SMP Satpam
Keluarga tahun
2. Suharti Istri Perempuan 34 SMP Pedagang
tahun
3. Niken Anak 1 Perempuan 13 SD - Saat ini
tahun sekolah
SMP
4. Chayla Anak 2 Perempuan 7 tahun TK - Saat ini
sekolah SD
5. Chelsy Anak 3 Perempuan 3 tahun - -
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 2. Lingkungan tempat tinggal
Status kepemilikan rumah : Kontrak
Daerah perumahan : Kumuh
Karakteristik rumah dan lingkungan Kesimpulan
Luas rumah: 3 x 8 m2 Pasien tinggal bersama orang tua dan kedua
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 5 orang kakak perempuannya. Keluarga pasien
Luas halam rumah : - memiliki rumah kontrak di lingkungan yang
Tidak bertingkat termasuk lingkungan padat penduduk. Rumah
Lantai rumah dari keramik pasien tidak bertingkat dengan dinding rumah
Dinding rumah kombinasi tembok dan papan yang terbuat dari papan dan tembok. Keluarga
Jamban keluarga : ada pasien memiliki 1 jamban. Tidak ada tempat
Tempat bermain : Tidak ada bermain untuk pasien dan keluarganya.
Penerangan listrik : 450 watt Terdapat air bersih di lingkungan pasien
Ketersediaan air bersih : Ada (PAM) dengan menggunakan PAM. Tidak ada
Tempat pembuangan sampah :Tidak ada tempat pembuangan sampah baik di dalam
maupun di luar rumah.
b. Kepemilikan barang-barang berharga
Ny. S memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain yaitu, satu
buah televisi berwarna, satu buah kipas angin, satu buah penghangat nasi dan
satu buah kompor gas kecil. Kemudian, keluarga Tn. S juga memiliki satu
buah sepeda motor yang biasa digunakan oleh Tn. S untuk bekerja.
c. Denah Rumah

Gambar 1. Denar Rumah Keluarga Tn.S


3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga:
a. Sebutkan jenis tempat berobat : Puskesmas
b. Balita : KMS
c. Asuransi/Jaminan kesehatan : BPJS
4. Sarana Pelayanan Kesehatan ( Puskesmas )

Tabel 3. Pelayanan kesehatan


Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat pelayan Kendaraan pribadi (motor) Pasien ke Puskemas bersama
kesehatan orang tuanya dengan
Tarif pelayanan kesehatan Gratis menggunakan kendaraan
Kualitas pelayanan kesehatan Memuaskan pribadi yaitu motor. Pasien
memiliki kartu BPJS, oleh
karena itu pasien tidak
membayar pelayanan
kesehatan di Puskesmas.
Menurut pasien pelayanan
kesehatan di Puskesmas yang
biasa dikunjungi sudah
memuaskan.

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan makan
Keluarga Tn. S memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari. Setiap makan teridiri dari
nasi, lauk pauk yang berganti-ganti seperti ikan, tahu atau tempe dan sayur seperti
sayur sop dan kangkung. Keluarga Tn. S termasuk jarang mengkonsumsi sayuran
karena ibu pasien jarang memasak sayur-sayuran serta jarangmengkonsumsi
buah-buahan yaitu seminggu sekali dan buah yang dimakan biasanya papaya atau
pisang.

b. Menerapkan pola gizi seimbang


Keluarga pasien belum menerapkan pola gizi seimbang karena menu makanan
yang dikonsumsi masih kurang. Keluarga pasien jarang makan buah-buahan yaitu
hanya seminggu sekali dan makan sayur-sayuran jika ibu pasien ingin
memasaknya saja.
Table 4. Food Recall Pasien

Waktu Nama Makanan Energi


Pagi Nasi putih ( ½ centong)
Mie ( ½ bungkus)
Telur ( 1 butir )
Minum susu ( 1 botol )
Selingan Minum susu ( 1 botol )
Siang Nasi putih ( ½ centong)
Mie ( ½ bungkus)
Minum susu ( 1 botol )
Selingan Martabak telur ( 2 potong )
Malam Nasi putih ( ½ centong)
Telur ( 1 butir )
Minum susu ( 1 botol )

6. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Keluarga pasien memilki kesadaran untuk berobat karena pasien tidak kesulitan
dalam mendapatkan pelayanan kesehatan baik dari tarif maupun tempat pelayanan
kesehatan.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:


1. Pasien lebih memilih-milih makanan apa yang ingin dimakan.
2. Orang tua yang kurang telaten untuk memberikan makanan yang sesuai
dengan gizi seimbang.

B. Genogram
1. Bentuk keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah keluarga Nuclear,dimana dalam keluarga ini hanya
terdapat suami dan istri dan tiga anak kandung yang tinggal dalam satu rumah.

2. Tahapan siklus keluarga :


Menurut Duvall (1977) dikutip dalam Nicholas (1984), keluarga Tn. S berada pada
tahapan siklus keluarga yang ke empat, yaitu keluarga dengan anak usia sekolah
(anak tertua berumur 6-13 tahun).

3. Family map ( gambar )

Ny.S/34thn Tn.S/45thn

An.N/13thn An.C/7thn An.C/3thn


Gambar 2. Genogram Keluarga Tn. S

Keterangan Gambar :
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Meninggal
: Keturunan : Pernikahan
: Tinggal serumah : Bercerai

C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga


a. Pasien kurang makan sayur dan buah
b. Orang tua pasien kurang telaten untuk membujuk pasien agar makan sayur dan
buah.
c. Keluarga pasien kurang menerapkan gizi seimbang dalam makanannya sehari-
hari.
BAB II

DIAGNOSIS HOLISTIK

A. Diagnosis Multiaksial
1. Aspek personal
Alasan kedatangan : Pasien datang bersama ibu pasien untuk mengontrol gizi
pasien karena berat badan pasien yang tidak bertambah.
Harapan orang tua : Berat badan pasien bisa bertambah
Kekhawatiran orangtua : Berat badan anaknya yang tidak kunjung meningkat
menjadikan pasien terlihat kurus dibandingkan teman-
temannya.

2. Aspek klinik
Berdasarkan hasil anamnesis yaitu pasien tidak mengalami kenaikan berat badan sejak 4
bulan terakhir dan dari pemeriksaan fisik yaitu berat badan pasien 10, 6 kg dan tinggi
badan pasien 87, 9 cm diketahui berat badan/umur: gizi kurang, tinggi badan/umur :
normal dan berat badan/tinggi badan : normal, maka dapat disimpulkan:
Diagnosis Kerja : Gizi Kurang

3. Aspek risiko internal


a. Pasien adalah orang yang pemilih untuk makanan yang akan dimakan.
b. Pasien lebih suka makan mie dan minum susu saja sehingga jarang memakan sayur-
sayuran dan buah-buahan sehari-harinya.

4. Aspek psikososial keluarga


a. Orang tua pasien kurang telaten untuk membujuk pasien agar memakan sayur dan
buah setiap harinya. Sehingga orang tua pasien sering membiarkan pasien makan nasi
dan mie serta minum susu saja dengan alasan asalkan pasien makan.
b. Pengetahuan orang tua pasien mengenai penerapan gizi seimbang masih kurang.

5. Aspek Fungsional
Menurut skala ICPC pasien termasuk derajat 1 yang termasuk dalam aspek fungsional
sakit – sakit ringan dan pasien mampu melakukan kegiatan yang sesuai dengan aktivitas
sehari – hari.
B. Rencana Pelaksanaan
Tabel 4. Rencana Pelaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Biaya Keterangan

Aspek personal a. Memberikan penjelasan Orang tua Saat di a. Orang tua pasien memahami
mengenai status gizi pasien Puskesmas status gizi pasien dengan baik
pasien agar orang tua pasien rajin
b. Memberikan pengertian membawa pasien ke
kepada orang tua pasien Puskesmas untuk kontrol gizi
untuk tiak khawatir b. Orang tua pasien tidak
mengenai status gizi khawatir dan mau mengikuti
pasien Karen masih dapat pola gizi seimbang untuk
diperbaiki dengan diterapkan kepada pasien,
mengikuti pola gizi
seimbang

Aspek klinik Menjelaskan mengenai Orang tua Saat di Orang tua pasien dapat
bagaimana memperbaiki gizi pasien Puskesmas memahami mengenai makanan
pasien dengan memberitahu apa saja yang termasuk gizi
makanan apa saja yang seimbang sehingga dapat
termasuk dalam gizi memberikan makanan sesuai
seimbang dengan gizi seimbang.
Aspek risiko Memberikan pengetahuan Orang tua Saat di Orang tua pasien mengetahui
internal kepada orang tua pasien pasien Puskesmas makanan apa saja yang termasuk
mengenai makanan apa saja dan saat gizi seimbang dan dapat
yang termasuk gizi seimbang kunjungan mengolah makanan tersebut
dan mengolah makanan lebuh bervariasi sehingga pasien
tersebut lebih beravariasi lebih tertarik untuk memakan
makanannya.
Aspek Menjelaskan kepada orang Orang tua Saat di Orang tua pasien lebih sering
psikososial tua pasien untuk lebih telaten pasien Puskesmas membujuk anaknya untuk
keluarga untuk membujuk anaknya dan saat mengkonsumsi buah dan sayur
agar makan buah dan sayur kunjungan setiap harinya
setiap harinya
Aspek Menjelaskan kepada orang Orang tua Saat di Orang tua pasien dapat
fungsional tua pasien untuk menjaga pasien Puskesmas menerapkan gizi seimbang dan
kesehatan pasien dengan dan saat rajin mengontol kesehatan gizi
menerapkan gizi seimbang kunjungan pasien dan sadar jika pasien sakit
dan rajin mengontrol untuk langsung ke pelayanan
kesehatan gizi pasien dan kesehatan terdekat.
segera ke pelayanan
kesehatan terdekat jika
pasien sakit

C. Prognosis
1. Ad Vitam : ad bonam
2. Ad Sanationam : ad bonam
3. Ad fungsionam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai