Diagnosis Holistik
Diagnosis Holistik
Kelompok 5
Oleh :
11020112229
Pembimbing :
JAKARTA 2016
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “PENANGANAN GIZI KURANG PADA
ANAK DENGAN MASALAH ORANG TUA YANG KURANG TELATEN DALAM
MEMBERIKAN MAKANAN YANG SESUAI DENGAN GIZI SEIMBANG DI
KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY) PUSKESMAS KECAMATAN GAMBIR” ini
telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas
dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
Pembimbing,
Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI, periode 06 Juni–8 Juli 2016. Penulis juga berharap agar laporan
ini dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan
tentang Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan pendekatan secara
holistik.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar,
serta orang-orang sekitar penulis yang terkait. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
Wassalammu'alaikum wr. wb
Penulis
BAB I
LAPORAN KASUS
BERKAS PASIEN
I. Identitas Pasien
Nama : An. C
Umur : 3 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan :-
II. Anamnesis
A. 1. Keluhan Utama :
2. Keluhan Tambahan :
ibunya untuk kontrol gizi. Menurut ibu pasien, berat badan anaknya tidak bertambah
sejak 4 bulan terakhir. Ibu pasien menyadari bahwa anaknya tidak mengalami kenaikan
berat badan saat pasien melakukan penimbangan bulanan di Posyandu. Saat ditimbang 5
bulan yang lalu berat badan pasien 9 kg. Lalu saat penimbangan bulan selanjutnya berat
badan pasien naik menjadi 10 kg. Namun, setelah itu berat badan pasien tidak bertambah
yaitu hanya 10 kg dalam 4 bulan terakhir. Ibu pasien mengaku anaknya makan 3 kali
Selama 4 bulan terakhir, tidak teradapat keluhan demam, batuk maupun mencret.
Pasien lahir normal dan ditolong dokter di Rumah Sakit dengan berat badan lahir 2300
gram. Pasien mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan dan di lanjutkan dengan ASI-
MPASI sampai usia pasien 2 tahun. Setiap bulannya pasien medapatkan vitamin A dari
Posyandu. Pasien sudah mendapatkan imunisasi lengkap seperti imunisasi HBO, polio,
Biaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasilan Ayah
pasien yang bekerja sebagai satpam dengan penghasilan Rp. 1.200.000,-/ bulan dan
Ibu pasien sebagai penjual mie soto dengan pengahislan yang tidak menentu yaitu ±
7. Riwayat Kebiasaan :
Menurut Ibunya, pasien tidak susah untuk makan. Pasien makan 3 kali sehari,
namun makanan yang biasa dimakan hanya nasi dan mie saja karena pasien tidak mau
memakan sayur-sayuran dan buah-buahan. Ibu pasien kadang memberikan sayuran pada
makanan pasien, namun jika pasien tidak suka dan menjadi tidak mau makan, pasien
diberikan makanan yang disukainya seperti mie. Menurut ibu pasien, yang penting
pasien makan. Pasien juga makan buah seminggu sekali yaitu papaya dan pisang. Pasien
lebih menyukai minum susu saja. Pasien melakukan pengukuran penimbangan berat
badan setiap bulan saat program Posyandu Puskesmas. Pasien kontrol masalah gizi
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum :
Kesadaran :
Compos mentis
2. Vital Sign :
Nadi : 92x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,8 0 C
3. Status Generalis :
Paru – paru
dan kiri
dan kiri
wheezing (-)
Jantung
midklavikula sinistra
Pembesaran jantung
murmur
Abdomen
4. Status Lokalis : -
C. Pemeriksaan Penunjang : -
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
Umur : 45 tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Satpam
b. Identitas Pasangan :
Umur : 34 tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
The nuclear family Keluarga Tn. S sebagai kepala keluarga dan Ny. S sebagai
istri sudah menikah sejak ± 20 tahun yang lalu. Keluarga Tn. S hanya tinggal
bersama istri dan 3 orang anaknya yang berusia 13tahun, 7 tahun dan 3 tahun.
B. Genogram
1. Bentuk keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah keluarga Nuclear,dimana dalam keluarga ini hanya
terdapat suami dan istri dan tiga anak kandung yang tinggal dalam satu rumah.
Ny.S/34thn Tn.S/45thn
Keterangan Gambar :
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Meninggal
: Keturunan : Pernikahan
: Tinggal serumah : Bercerai
DIAGNOSIS HOLISTIK
A. Diagnosis Multiaksial
1. Aspek personal
Alasan kedatangan : Pasien datang bersama ibu pasien untuk mengontrol gizi
pasien karena berat badan pasien yang tidak bertambah.
Harapan orang tua : Berat badan pasien bisa bertambah
Kekhawatiran orangtua : Berat badan anaknya yang tidak kunjung meningkat
menjadikan pasien terlihat kurus dibandingkan teman-
temannya.
2. Aspek klinik
Berdasarkan hasil anamnesis yaitu pasien tidak mengalami kenaikan berat badan sejak 4
bulan terakhir dan dari pemeriksaan fisik yaitu berat badan pasien 10, 6 kg dan tinggi
badan pasien 87, 9 cm diketahui berat badan/umur: gizi kurang, tinggi badan/umur :
normal dan berat badan/tinggi badan : normal, maka dapat disimpulkan:
Diagnosis Kerja : Gizi Kurang
5. Aspek Fungsional
Menurut skala ICPC pasien termasuk derajat 1 yang termasuk dalam aspek fungsional
sakit – sakit ringan dan pasien mampu melakukan kegiatan yang sesuai dengan aktivitas
sehari – hari.
B. Rencana Pelaksanaan
Tabel 4. Rencana Pelaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Biaya Keterangan
Aspek personal a. Memberikan penjelasan Orang tua Saat di a. Orang tua pasien memahami
mengenai status gizi pasien Puskesmas status gizi pasien dengan baik
pasien agar orang tua pasien rajin
b. Memberikan pengertian membawa pasien ke
kepada orang tua pasien Puskesmas untuk kontrol gizi
untuk tiak khawatir b. Orang tua pasien tidak
mengenai status gizi khawatir dan mau mengikuti
pasien Karen masih dapat pola gizi seimbang untuk
diperbaiki dengan diterapkan kepada pasien,
mengikuti pola gizi
seimbang
Aspek klinik Menjelaskan mengenai Orang tua Saat di Orang tua pasien dapat
bagaimana memperbaiki gizi pasien Puskesmas memahami mengenai makanan
pasien dengan memberitahu apa saja yang termasuk gizi
makanan apa saja yang seimbang sehingga dapat
termasuk dalam gizi memberikan makanan sesuai
seimbang dengan gizi seimbang.
Aspek risiko Memberikan pengetahuan Orang tua Saat di Orang tua pasien mengetahui
internal kepada orang tua pasien pasien Puskesmas makanan apa saja yang termasuk
mengenai makanan apa saja dan saat gizi seimbang dan dapat
yang termasuk gizi seimbang kunjungan mengolah makanan tersebut
dan mengolah makanan lebuh bervariasi sehingga pasien
tersebut lebih beravariasi lebih tertarik untuk memakan
makanannya.
Aspek Menjelaskan kepada orang Orang tua Saat di Orang tua pasien lebih sering
psikososial tua pasien untuk lebih telaten pasien Puskesmas membujuk anaknya untuk
keluarga untuk membujuk anaknya dan saat mengkonsumsi buah dan sayur
agar makan buah dan sayur kunjungan setiap harinya
setiap harinya
Aspek Menjelaskan kepada orang Orang tua Saat di Orang tua pasien dapat
fungsional tua pasien untuk menjaga pasien Puskesmas menerapkan gizi seimbang dan
kesehatan pasien dengan dan saat rajin mengontol kesehatan gizi
menerapkan gizi seimbang kunjungan pasien dan sadar jika pasien sakit
dan rajin mengontrol untuk langsung ke pelayanan
kesehatan gizi pasien dan kesehatan terdekat.
segera ke pelayanan
kesehatan terdekat jika
pasien sakit
C. Prognosis
1. Ad Vitam : ad bonam
2. Ad Sanationam : ad bonam
3. Ad fungsionam : dubia ad bonam