Seseorang berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain:
Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah
diakui menghasilkan gelar Akuntan atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah
satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa
mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium
Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun 1976.
1
.
Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu meliputi delapan butir pernyataan (IAI, 1998,
dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan butir pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang
seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan, yaitu :
1. Tanggung jawab profesi : bahwa akuntan di dalam melaksanakan tanggungjawabnya
sebagai profesional harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional
dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan publik : akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk senantiasa
bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepentingan publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas : akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan meningkatkan
kepercayaan publik, harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya tersebut dengan
menjaga integritasnya setinggi mungkin.
4. Obyektifitas : dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, setiap akuntan sebagai
anggota IAI harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan.
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional : akuntan dituntut harus melaksanakan jasa
profesionalnya dengan penuh kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai
kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada tingkat
yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari
jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi, dan teknik
yang paling mutakhir.
6. Kerahasiaan : akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut
tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya.
7. Perilaku profesional : akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk berperilaku
konsisten selaras dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat
mendiskreditkan profesinya.
8. Standar teknis : akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan
mematuhi standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya
dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari
penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektifitas.
2
B. JASA YANG DIBERIKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Jasa Atestasi
Kantor-kantor akuntan publik yang ada saat ini dapat memberikan jasa-jasa penjamin, salah satunya
adalah jasa atestasi. Jasa atestasi adalah jenis jasa penjamin yang dilakukan kantor akuntan publik dengan
menerbitkan suatu laporan tertulis yang menyatakan kesimpulan tentang keandalan pernyataan tertulis yang
dibuat oleh pihak lain.
Jasa atestasi diberikan untuk memberikan pernyataan atau pertimbangan sebagai pihak yang independen dan
kompeten tentang sesuatu pernyataan (asersi) suatu satuan usaha telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
- Audit
Contoh audit adalah audit atas laporan keuangan historis. Dalam audit laporan keuangan,
klien menugaskan auditor untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan
laporan keuangan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan.
Keyakinan yang diberikan pada audit adalah keyakinan positif (possitive assurance).
- Pemeriksaan (Examination)
Auditor dalam melaksanakan penugasan jasa ini akan memberikan pendapat atas asersi-asersi
suatu pihak sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Keyakian yang diberikan adalah
keyakinan positif. Tingkat keyakinan pemeiksaan berada dibawah audit.
- Penelaahan (review)
Jasa Review dilakukan dengan wawancara dengan manajemen dan analisi komparatif
informasi keuangan suatu perusahaan. Keyakinan yang diberikan pada review adalah
keyakinan negatif. Auditor diharuskan menyatakan pendapat penolakan pemberian pendapat
(disclaimer of opinion) dalam memberikan keyakinan negatif.
3
- Prosedur yang telah disepakati bersama (agreed upon Procedures)
Lingkup kerja jasa ini lebih sempit daripada audit maupun examination. Sebagai contoh
auditor dan klien sepakat bahwa prosedur tertentu akan dilakukan atas elemen tertentu akan
dilakukan atas elemen tertentu laporan keuangan misalnya akun atau rekening kas dan surat
berharga. Kesimpulan yang dibuat berbentuk ringkasan temuan, keyakinan negatif atau
keduanya.
Jasa Nonatestasi
- Jasa Akuntansi
Jasa akuntansi dapat diberikan melalui aktivitas pencatatan, penjurnalan, posting, jurnal
penyesuain dan penyusunan laporan keuangan klien (jasa kompilasi) serta perancangan
sistem akuntansi klien.
- Jasa Perpajakan
Jasa perpajakan meliputi pengisian surat laporan pajak, dan perencanaan pajak. Selain itu
dapat bertindak sebagai penasehat dalam masalah perpajakan dan melakukan pembelaan bila
perusahaan yang menerima jasa sedang mengalami permasalahan dengan kantor pajak.
Jasa konsultasi manajemen atau management advisory services (MAS) merupakan fungsi
pemberian konsultasi dengan memberikan saran dan bantuan teknis kepada klien untuk
peningkatan penggunaan kemampuan dan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan
klien.
4
C.Standar Profesional Akuntan Publik
Standar Profesional Akuntan Publik (disingkat SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan
standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi Akuntan Publik di
Indonesia. SPAP dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut
Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI).
1. Standar Auditing
Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan
beserta interpretasinya. Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis.
Standar auditing terdiri atas sepuluh standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing
(PSA). Dengan demikian PSA merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang
tercantum di dalam standar auditing. Di Amerika Serikat, standar auditing semacam ini disebut
Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) yang dikeluarkan oleh the American Institute of
Certified Public Accountants (AICPA).
Standar umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
5
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,
permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keungan yang diaudit.
Standar pelaporan
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan
penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan
dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode
sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali
dinyatakan lain dalam laporan auditor.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat
diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya
harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka
laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit
yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh audito
2. Standar Atestasi
Standar jasa akuntansi dan review memberikan rerangka untuk fungsi non-atestasi bagi jasa
akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan review.
Sifat pekerjaan non-atestasi tidak menyatakan pendapat, hal ini sangat berbeda dengan tujuan
audit atas laporan keuangan yang dilaksanakan sesuai dengan standar auditing. Tujuan audit
adalah untuk memberikan dasar memadai untuk menyatakan suatu pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan, sedangkan dalam pekerjaan non-atestasi tidak dapat
dijadikan dasar untuk menyatakan pendapat akuntan.
6
Jasa akuntansi yang diatur dalam standar ini antara lain:
Kompilasi laporan keuangan – penyajian informasi-informasi yang merupakan
pernyataan manajemen (pemilik) dalam bentuk laporan keuangan
Review atas laporan keuangan - pelaksanaan prosedur permintaan keterangan dan
analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan
keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi material yagn harus dilakukan
atas laporan keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia
Laporan keuangan komparatif – penyajian informasi dalam bentuk laporan keuangan
dua periode atau lebih yang disajikan dalam bentuk berkolom
Standar Jasa Konsultansi merupakan panduan bagi praktisi (akuntan publik) yang
menyediakan jasa konsultansi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik. Dalam jasa
konsultansi, para praktisi menyajikan temuan, kesimpulan dan rekomendasi. Sifat dan
lingkup pekerjaan jasa konsultansi ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan kliennya.
Umumnya, pekerjaan jasa konsultansi dilaksanakan untuk kepentingan klien.
7
5. Standar Pengendalian Mutu
Standar Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP) memberikan panduan bagi kantor
akuntan publik di dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh
kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan Standar
Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI) dan Aturan
Etika Kompartemen Akuntan Publik yang diterbitkan oleh IAPI.
Unsur-unsur pengendalian mutu yang harus harus diterapkan oleh setiap KAP pada semua
jenis jasa audit, atestasi dan konsultansi meliputi:
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang
akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada
perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan
sebagai pendidik.
Ada 2 Jasa yang Diberikan Kantor Akuntan Publik yaitu Jasa Atestasi dan Jasa Non Atestasi
Sekian Makalah Tentang Profesi Akuntan dan Jasa Akuntan Publik , bila ada kesalahan
mohon maaf. Kami selalu membuka kepada siapa saja yang ingin memberikan kritik dan
saran.
9
Daftar Pustaka
http://sebioke.blogspot.com/2014/01/standar-profesional-akuntan-publik-
dan.html
http://hestiavriani.blogspot.co.id/2015/01/tugas-3-jasa-akuntan-publik.html
https://www.slideshare.net/06122009/makalah-auditing-dan-profesi-akuntan-
publik
10