UNIVERSITAS PANCASILA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Yang mendorong penulisan makalah ini adalah niat untuk memberikan nasehat dan
peringatan akan kewajiban zakat yang telah diremehkan oleh kebanyakan kaum muslimin,
mereka tidak mengeluarkanya sebagaimana cara yang disyariatkan, meski perkara ini adalah
besar, dan merupakan salah satu dari lima rukun Islam di mana bangunan Islam tidak akan tegak
tanpanya.
" Islam dibangun di atas lima landasan: Syahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan
Muhamad utusan Alah, menegakan sholat, menunaikan zakat, puasa ramadhon dan haji."(QS:
Bukhori, Muslim).
Ini menunjukkan bahwa zakat merupakan bagian penting dalam kehidupan umat Islam.
Bahkan pada masa Khalifah Abu Bakar As-Siddiq orang-orang yang enggan berzakat diperangi
sampai mereka mau berzakat. Itu karena kewajiban berzakat sama dengan kewajiban mendirikan
sholat.
”Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat
dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (Q.S. Al- Baqarah : 277).
Kewajiban zakat atas muslim adalah di antara kebaikan Islam yang menonjol dan
perhatianya terhadap urusan para pemeluknya, hal itu karena begitu banyak manfaat zakat dan
betapa besar kebutuhan orang-orang fakir kepada zakat.
Kitab dan sunnah serta ijma' telah menunjukan kewajibanya, barang siapa mengingkari
kewajibanya maka ia adalah kafir dan murtad dari Islam dan harus diminta agar bertaubat, jika
tidak bertaubat dibunuh, dan barang siapa kikir dengan enggan mengeluarkan zakat atau
mengurangi sesuatu darinya maka ia termasuk orang-orang dzolim yang berhak atas sangsi dari
Allah SWT, Allah SWT berfirman:
" Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada
mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan
kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit
dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS: Ali-Imron; 180).
Namun sayang, zakat yang seharusnya menjadi potensi ekonomi umat yang sangat baik,
pada umumnya belum digarap secara baik. Akibatnya kemiskinan di kalangan umat Islam
jumlahnya masih cukup banyak. Padahal kita pun tahu bahwa kemiskinan dan kemelaratan
merupakan bibit potensial untuk kemurtadan dan kekufuran.
2. Tujuan
a. Untuk memenuhi tugas kuliah dari Bapak Moh Farid Ma’ruf, S. Ag., M. Ag.
b. Untuk memperdalam pengetahuan tentang Islam.
c. Untuk salah satu alternatif bacaan bagi siapa saja yang ingin mendalami dan menghayati
tentang zakat.
3. Manfaat
1. Pengertian Zakat
Pertama, zakat menurut bahasa artinya bersih, tambah dan terpuji. Sedangkan menurut
istilah zakat adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada para mustahiq (yang berhak)
menerimanya dengan beberapa syarat.
Kedua, zakat yaitu pemberian sebagian harta kepada fakir miskin dan orang-orang yang
berhak menerimanya dan hukumnya wajib.
Ketiga, zakat adalah satu kewajiban dari kewajiban-kewajiban Islam, ia adalah salah satu
dari rukun-rukunya, dan termasuk rukun yang terpenting setelah syahadat dan sholat.
Dalam bahasa Arab, kata zakah secara harfiah berarti berkembang atau tumbuh. Kadang
diartikan bersih atau suci. Adapun dalam pembahasan fikih, istilah zakat diartikan sebagai
sejumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan dan diserahkan kepada orang-orang yang berhak
menerimanya.
Pengertian yang lain, zakat adalah salah satu ibadah pokok dan termasuk salah satu rukun
Islam. Dan secara arti kata zakat berasal dari bahasa Arab dari akar kata zakamengandung
beberapa arti seperti membersihkan, bertumbuh dan berkah. Dalam terminologi hukum (syara’)
zakat diartikan: “pemberian tertentu dari harta tertentu kepada orang tertentu menurut syarat-
syarat yang ditentukan”.
2. Macam-macam Zakat
2.2.1 Pengertian
Dalam bahasa Arab, mal berarti harta. Jadi, zakat mal adalah zakat yang berhubungan
dengan harta atau zakat yang diwajibkan atas suatu harta tertentu. Zakat mal adalah zakat harta
yang dimiliki oleh seseorang karena sudah sampai nisab (batas seseorang harus mengeluarkan
zakat).
Zakat mal adalah zakat harta yang dimiliki oleh seseorang karena sudah sampai nisab
(batas seseorang harus mengeluarkan zakat).
b. Zakat Kambing
Zakatnya
Nisab
Bilangan dan jenis zakat Umur
40-120 1 ekor kambing betina atau 2 tahun lebih, 1 tahun lebih
1 ekor domba betina
121-200 2 ekor kambing betina atau 2 tahun lebih, 1 tahun lebih
2 ekor domba betina
201-399 3 ekor kambing betina atau 2 tahun lebih, 1 tahun lebih
3 ekor domba betina
400- ... 4 ekor kambing betina atau 2 tahun lebih, 1 tahun lebih
4 ekor domba betina
Mulai 400 ekor kambing dihitung tiap-tiap 100 ekor kambing zakatnya 1 ekor kambing atau
domba umurnya seperti tersebut di atas.
5. Hasil Tambang
Hasil tambang apabila sampai satu nisab, wajib dikeluarkan zakatnya pada waktu itu juga
sebesar 2,5%.
3. Hukum Zakat
Mengeluarkan zakat itu hukumnya wajib sebagai salah satu rukun Islam. Namun demikian,
tidak semua orang yang memiliki harta terkena kewajiban zakat mal. Ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi, baik terkait dengan pemilik harta maupun harta itu sendiri.
اَهْ َيلَع َنيِلِم َاعْلاَو ِنيِكاَسَمْلاَو ِءا َ َر ُقفْلِل ُت َا َقدَّصلا ا َ َّم ِنإ
يفَو ْم ُ ُهب ُو ُلق ِ َة َّفلَؤُمْلاَو
ِ يفَو َنيِمِراَغْلاَو ِب َاق ِرلا
ِ ََِّّللا ِل ِيبَس
ٌميِكَح ٌميِلَع ََُّّللاَو ۗ ََِّّللا َنِم ًةَضي ِ َرف ۗ ِل ِيبَّسلا ِنْباَو
” Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, orang-orang yang berjuang untuk Allah dan untuk mereka yang
sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. At Taubah : 60)
1. Orang fakir :tidak mempunyai mata pencaharian tetap dan tidak ada yang
menanggung kebutuhan hidup sehari-harinya.
2. Orang miskin : mempunyai mata pencaharian tetapi penghasilannya tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Amil : yang mengurusi zakat, mulai dari pengumpulan sampai
dengan pembagian kepada yang berhak.
4. Hamba Sahaya : orang yang menjadi budak dan dapat diperjualbelikan.
5. Fi Sabilillah : yang memperjuangkan agama Islam.
6. Muallaf : 1. Orang yang baru masuk Islam dan imannya belum teguh.
2. Orang Islam yang berpengaruh dalam kaumnya.
3. Orang Islam yang berpengaruh terhadap kafir.
4. Orang yang menolak atau menangani kejahatan orang yang anti
zakat.
7. Orang yang berhutang :
1. Orang yang berhutang karena mendamaikan dua orang
yang berselisih.
2. Orang yang berhutang untuk kepentingan dirinya yang
dibolehkan.
3. Orang yang berhutang karena menjamin utang orang
lain, sedangkan dia dan orang yang dijamin tidak
mampu membayar.
8. Ibnu Sabil atau musafir : orang yang sedang dalam perjalanan
yang bukan maksiat.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Zakat dibagi menjadi 2, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah merupakan zakat yang
dikeluarkan umat Islam pada sebagian bulan Ramadhan dan sebagian bulan Syawal untuk
mensucikan jiwa. Sedangkan zakat mal adalah zakat harta yang dimiliki seseorang karena sudah
mencapai nisabnya.
Hukum mengeluarkan zakat adalah wajib.
Yang dibayarkan zakat fitrah yaitu berupa makanan pokok sebesar 3,1 liter atau 2,5 kg atau
bisa juga dibayarkan dengan uang senilai makanan pokok yang harus dibayarkan. Sedangkan
yang dibayarkan zakat mal berupa binatang ternak, emas dan perak, biji-bijian dan buah-buahan,
rikaz, dan hasil tambang.
Syarat wajib zakat fitrah adalah beragama Islam, lahir dan hidup sebelum terbenam
matahari pada hari penghabisan bulan Ramadhan, dan mempunyai persediaan makanan untuk
dirinya sendiri dan yang wajib dinafkahi, baik manusia atau binatang, pada malam hari raya dan
siang harinya. Dan syarat wajib zakat mal adalah Islam, merdeka, hak milik sempurna, sampai
nisab, dan masa memiliki sampai satu tahun.
Zakat mal waktunya tidak ditentukan, sedangkan zakat fitrah dibagi menjadi 5, yaitu waktu
mubah, wajib, sunah, makruh dan waktu haram.
Orang-orang yang berhak menerima zakat yaitu orang fakir, orang miskin, amil, muallaf,
hamba sahaya, orang yang berhutang, fi sabilillah, dan ibnu sabil. Sedangkan yang tidak berhak
menerima zakat yaitu orang kafir, orang atheis, keluarga Bani Hasyim dan Bani Muttalib, dan
ayah, anak, kakek, nenek, ibu, cucu, dan isteri yang menjadi tanggungan orang yang berzakat.
Manfaat zakat dalam kehiupan adalah menolong orang yang lemah dan menderita(jika
zakat fitrah, pada saat Idul Fitri), agar dia dapat menunaikan kewajibannya terhadap Allah dan
terhadap makhluk-Nya, membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak yang tercela serta mendidik
diri agar memiliki sifat mulia dan pemurah, ungkapan rasa syukur kepada Allah atas rizki yang
telah diberikan kepada kita, menjaga kejahatan-kejahatan yang dimungkinkan timbul dari si
miskin, mendekatkan hubungan kasih sayang dan saling mencintai antara si kaya dan si miskin,
dan menggapai berkah, tambahan dan ganti dari Allah SWT.
2. Saran
a. Sebaiknya kita menunaikan ibadah zakat untuk menyempurnakan rukun Islam kita.
b. Kita harus membayar zakat agar kita dapat menolong orang yang lemah dan menderita.
c. Kita harus membayar zakat di waktu dan orang yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Aunullah, Indi. 2008. Ensiklopedi Fikih untuk Remaja Jilid 2. Yogyakarta : Pustaka Insan
Madani.
Bahreisj, Hussein. 1980. 450 Masalah Agama Islam. Surabaya : Al Ikhlas.
Djazuli, A. 2003. Fiqh Siyâsah : Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-rambu
Syariah. Jakarta : Kencana.
Hasan, M. Ali. 2008. Zakat dan Infak : Salah Satu Solusi Mengatasi Problem Sosial di
Indonesia. Jakarta : Kencana.
http://pdfcontact.com/download/7194234/
Syarifuddin, Amir. 2003. Garis-garis Besar Fiqh. Bogor: Kencana.
Tim Abdi Guru. 2005.Agama Islam Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Erlangga.
Tim KKG PAI Kota Surabaya. 2006.Pendidikan Agama Islam SD. Surabaya : CV Citra
Cemara.