Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA PEMBERIAN TERAPI DENGAN NEBULIZER PADA AN.

R DI
RUANG IGD RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG

Guna Melengkapai Tugas Praktek Mata Kuliah Stase Gawat Darurat

Disusun Oleh:

MIFTAHUL INTI ARBAATUN 1708311

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG 2018
LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMBERIAN NEBULAZER
PADA KLIEN DENGAN ASMA BRONCHIALE DI UGD RSUD Dr. MOEWARDI
Inisial Pasien : An. R (10 Tahun)
Diagnosa Medis : Asma Latek
No. Register : 131047

1. Diagnosa Keperawatan dan Dasar Pemikiran


a. Diagnosa Keperawatan
DS: - Klien mengatakan nafasnya sangat sesak, pasien mengalami batuk pilek
DO: - Klien terlihat sesak nafas
- Terdengar suara wheezing di lobus kanan dan kiri atas
- TTV
RR : 28 x/menit
TD : 110/70 mmHg
N : 124 x/menit
- Irama cepat dan dangkal
- Inspirasi memendek dan ekspirasi memanjang
- Pengembangan dada simetris
- Taktil fremitus kanan = kiri
Diagnosa keperawatan: bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya
obstruksi jalan nafas
b. Dasar pemikiran
Serangan asma terjadi akibat meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap
rangsangan. Terjadi penyempitan jalan nafas karena konstriksi otot-otot polos bronkhia
dan edema mukosa serta hipersekresi.

2. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan


Pemberian tindakan nebuliser dengan obat yang diberikan yaitu ventolin 1 amp dan cairan
pulmicort 0,5 cc. Keduanya dimasukkan ke dalam alat nebulizer.
3. Prinsip-prinsip Tindakan
- Bersih
- Dosis obat dan pengenceran harus tepat
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan Nebuleizer.

4. Analisa Tindakan Keperawatan


Pada pasien dengan asma bronchial terjadi penyempitan bronkus (bronkospasme) yang
menyebabkan suplai oksigen menjadi tidak adekuat. Oleh karena itu perlu dilakukan
tindakan untuk memperlebar bronkus sehingga aliran oksigen menjadi lancar. Salah satu cara
yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan obat bronkodilator dengan bantuan alat
nebuliser. Obat yang diindikasikan yaitu ventolin 1 amp yang dimasukkan ke dalam alat
nebuliser dan dicampur dengan pulmicort 0,5 cc.

5. Hasil yang Didapat dan Maknanya


S : - Klien mengatakan sesaknya berkurang sedikit
O : - TTV
TD : 170/100 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 20 x/menit
- Klien duduk dengan posisi fowler
- Klien masih terlihat tersengal-sengal ketika bernafas
A: Masalah teratasi sebagian
P : Anjurkan kepada klien untuk sebisa mungkin menghindari allergen atau hal-hal yang
memicu kekambuhan penyakitnya

6. Tindakan Lain yang Dapat Dilakukan


- Observasi tanda-tanda vital.
- Berikan posisi yang nyaman, tinggikan tempat tidur 450 (semi fowler)
- Kolaborasi pemberian oksigen 3 liter per menit
- Kolaborasi pemberian obat bronkodilator sesuai indikasi.
7. Evaluasi Diri
Pemberian obat bronkodilator dengan dengan menggunakan bronkodilator dapat dilakukan
secara mandiri tanpa hambatan. Masker oksigen yang digunakan terkadang tidak sesuai dan
klien tidak merasa nyaman sehingga masker oksigen harus dipegang dengan tangan.

8. Kepustakaan
Price, Sylvia Anderson, Patofisiologi Buku I, 1994,EGC, Jakarta.
Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, 2002 EGC, Jakarta.
Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2000, EGC, Jakarta.
Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 1997, EGC, Jakarta.
Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 1999, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta.

Semarang, 01 Maret 2018

Pembimbing klinik Pembimbing akademik

Ns. Harri Kartika Candra, S. Kep Ns. Amrih Widiarti, S. Kep, M.Kep

Anda mungkin juga menyukai