LITOSFER
Geologi Umum 14
Edward Alfin
Batuan
Batuan adalah benda alam yang menjadi penyusun utama
bumi. Kebanyakan batuan merupakan campuran mineral yang
bergabung secara fisik satu sama lain. Beberapa batuan tersusun
dari sejenis mineral saja dan sebagian kecil lagi dibentuk oleh
gabungan mineral, bahan organik serta bahan-bahan vulkanik.
Salah satu penggolongan batuan yang banyak manfaatnya
adalah berdasarkan terjadinya batuan (proses terbentuknya).
Berdasar terbentuknya batuan dibedakan menjadi 3 (tiga) bagian
utama, yaitu: batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Secara umum komposisi batuan di permukaan bumi didasarkan
atas jenis batuannya didominasi oleh batuan sedimen, hampir
66% permukaan bumi berupa batuan sedimen sedangkan 34%
berupa batuan ekstrusi, instrusi, metamorf berturut-turut 8,9 dan
17%.
Batuan Kristal
Kontinent Sediment (%)
Ekstrusi (%) Instrusi (%) Metamorf (%)
Asia 9 12 5 74
Afrika 4 16 22 58
Amerika Utara 11 6 31 52
Amerika Selatan 11 2 25 62
Eropa 3 7 3 87
Australia 8 11 11 70
BATUAN BEKU
Hubungan Batuan dan Geologi
Pengertian batuan dalam geologi berbeda sekali dengan pengertian
kita sehari-hari mengenai istilah ini. Di alam terdapat beberapa jenis batuan
beku sehingga dengan demikian dikenal pula adanya beberapa jenis magma.
Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana berbagai jenis magma
terbentuk.
Dalam petrologi kita kenal penganut teori magma yang menganggap
bahwa semua batuan beku itu terbentuk dari magma karena membekunya
lelehan silikat yang cair-pijar. Magma yang cair-pijar semula berada dalam
perut bumi dan oleh kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas
mencari tempat-tempat yang lemah dalam kerak bumi, seperti daerah
patahan atau rekahan. Magma akan keluar mencapai permukaan bumi
melalui pipa gunung berapi dan disebut dengan lava, akan tetapi adapula
Geologi Umum 16
Edward Alfin
magma yang membeku jauh di dalam bumi dikenal dengan nama batuan
beku dalam.
Magma tadi akan keluar dari perut sehingga dengan proses
diferensiasi dan asimilasi didapat susunan magma yang berbeda. Jika
magma mendingin akan terjadi kristalisasi atau penghabluran menjadi
mineral. Mineral yang pertama dibentuk adalah mineral dengan berat jenis
besar yaitu mineral yang berwarna tua. Karena berat jenis besar maka
mineral itu tenggelam kembali dalam magma yang masih cair.
Karena kristalisasi ini maka susunan magma akan berubah. Di
bagian atas terkumpul mineral yang ringan, kaya akan SiO2 sehingga terjadi
pemisahan atau diferensiasi yaitu magma asam (kaya SiO2) dan magma basa
di bawah. Diferensiasi ini disebabkan oleh kristalisasi dan gravitasi.
Proses asimilasi adalah proses penelanan batuan sekelilingnya oleh
magma yang sedang menuju ke atas. Proses asimilasi ini adalah suatu teori
untuk menerangkan terjadinya magma dengan susunan kimia yang berbeda.
Pada umumnya mineral yang menghablur dalam batuan tidak mempunyai
bentuk yang baik. Hanya apabila mineral tadi dapat berkembang dengan
leluasa maka akan terjadi kristal yang teratur bidang-bidangnya seakan-akan
diasah, seperti kuarsa yang dikenal dengan nama kristal gunung.
Batuan (rock) dalam pengertian geologi tidak selalu merupakan
massa yang padat tetapi pasir yang lepas, batubara yang ringan ataupun
lempung yang gembur, dalam ilmu geologi dimasukkan ke dalam istilah
batuan. Jadi segala sesuatu yang menjadi bahan pembentuk kerak bumi
adalah batuan. Sedangkan pengertian kita sehari-hari yang disebut dengan
batu (stone) adalah benda yang keras dan padat.
Cabang geologi yang membahas dan meneliti batuan adalah petrologi
(ilmu batuan), mengartikan bahwa batuan adalah massa yang terdiri dari satu
atau lebih macam mineral yang membentuk satuan terkecil kerak bumi dan
mempunyai komposisi kimia dan mineral yang tetap, sehingga dengan jelas
dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Batuan beku atau igneous rock berasal dari kata latin, inis = fire (api).
Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembeku materi yang kental
yang berasal dari dalam bumi (magma). Magma panas yang bergerak ke
atas permukaan ada yang sudah membeku dan disebut dengan batuan beku
dalam atau batuan instrusi atau batuan plutonis (pluto = dewa dunia bawah).
Ada yang membeku setelah mencapai permukaan dan disebut dengan batuan
beku luar atau batuan ekstrusi atau batuan vulkanis (vulkanus = dewa api)
Geologi Umum 17
Edward Alfin
Batuan Plutonis
Batuan yang terbentuknya berada jauh di dalam bumi (15 s.d 50 km).
Karena tempat pembentukannya dekat dengan astenosfer, maka
pendinginannya sangat lambat. Mempunyai bentuk yang besar dengan
kristal yang sempurna yang disebut dengan holokristalin (semua komposisi
disusun oleh kristal sempurna), karena pembentukan kristalnya sangat
sempurna mengingat waktu penghablurannya sangat lama.
Ciri-ciri batuan plutonik:
1. umumnya berbutir lebih kasar dibandingkan dengan batuan
ekstrusi;
2. jarang memperlihatkan struktur-struktur visikular (mengandung
lubang-lubang benda gas);
3. batuan dapat mengubah batuan yang berbatasan pada semua
sisinya.
Berdasar ukurannya (diameter) batuan plutonik dapat dibedakan atas
dua macam, yaitu (1) plutonik tabular dan (2) plutonik masif.
Plutonik Tabular
Berukuran relatif kecil dan biasanya dekat permukaan bumi.
Berdasar letaknya maka batuan plutonik tabular dibedakan dua
macam: Sill dan Dike.
Sill merupakan batuan plutonik tabular yang bersifat
concordant (selaras dengan btauan sekitarnya). Dike merupakan
Geologi Umum 18
Edward Alfin
Batuan Gang
Batuan gang antara batuan dalam dan batuan leleran terdapat gejala
antara batuan yang terbentuk dalam celah-celah serta rekahan-rekahan dalam
kerak bumi. Batuan yang terbentuk adalah batuan gang atau batuan korok
disebut juga dengan batuan hypo-abysik.
Gang berarti adalah suatu badan yang bentuknya seperti sebuah kitab
besar. Magma yang membeku dalam gang adalah magma sedang menuju ke
permukaan bumi atau membentuk dalam celah kerak bumi. Misalnya
magma yang mempunyai susunan granit membeku dalam sebuah gang, maka
batuan beku yang terbentuk itu disebut dengan porfiri granit yang berarti
batuan granit bertekstur porfiri.
Batuan dalam atau batuan gang dapat juga disebut batuan instrusi
atau batuan terobosan. Kedua golongan batuan ini dapat tersingkap di
permukaan bumi karena erosi kemudian atau karena adanya tektonik. Dalam
banyak hal adalah mudah untuk membedakan antara batuan instrusi dan
batuan ekstrusi di lapangan.
Batuan Vulkanis
Batuan vulkanis adalah batuan yang bergerak dari dalam ke
permukaan bumi, sebagian besar membeku di dalam sebagai batuan plutonis,
Geologi Umum 19
Edward Alfin
hanya kurang dari 1/10 yang membeku di permukaan bumi dan dikenal
sebagai batuan vulkanis. Suatu aktifitas vulkanisme akan mengeluarkan
materi berupa gas, cair dan padat.
Bahan yang dikeluarkan gunung berapi jika berbentuk gas disebut
ekshalasi (uap air, O2, N2, CO2, CO, SO2, H2S, NH3, H2SO4 dan sebagainya).
Sebagian gas tersebut adalah beracun (H2S, CO), sedang SO2 dan CO2 dapat
membuat mati lemas. Sumber H2S dikenal dengan nama solfatar, sedang
sumber gas CO2 disebut movet.
Magma yang mencapai permukaan bumi dalam keadaan mengalir
disebut lava. Karena lava keluar dengan meleleh maka erupsinya disebut
dengan effusif. Keluarnya dapat melalui pipa kepundan bersama dengan
materi berwujud padat dan gas, atau lewat celah retakan (fissure eruption).
Materi padat yang disemburkan ketika gunung berapi meletus dikenal
dengan nama tefra (pirolastis) atau ada juga yang berupa bom (batuan besar),
kerikil, lapili, pasir, abu dan debu halus.
Bahan pirolastis bersifat asam sehingga cepat membeku, sedang
lavanya bersifat basa sehingga lambat membeku. Perbedaan sifat kimia
inilah yang menyebabkan bentuk vulkan yang dihasilkan dari suatu erupsi
materi vulkanis berbeda. Batuan vulkanis sering juga disebut dengan batuan
leleran dan batuan efusi. Batuan ekstrusi tua vulkanis berasal dari magma
yang meleler di permukaan bumi (lava). Batuan ini umumnya mempunyai
tekstur porfiri (setengah kristalin) dan amorf.
Terjadi tekstur porfiri karena magma yang naik ke tempat yang lebih
tinggi ada dalam keadaan yang berbeda dari keadaan semula. Beberapa
kristal pertama mulai mendingin dan membentuk kristal fenokris (bentuk
besar). Magma yang mengandung fenokris meneruskan perjalanannya ke
atas dan pada suatu waktu mendingin dengan tiba-tiba. Pendinginan ini
mengakibatkan terbentuknya kristal kecil atau bila tidak sempat mengkristal
magma membentuk massa yang tak mengandung kristal atau amorf. Tekstur
amorf dapat dilihat dalam batukaca atau obsidain.
Sifat utama dari tekstur porfiri adalah kristal-kristal besar terletak
dalam massa dasar (matrik) yang terdiri dari kristal halus atau kaca atau
keduanya. Di Indonesia batukaca banyak terdapat di daerah gunung berapi.
Sifat dan ciri batuan vulkanis:
1. berbutir halus dan sering terdapat kaca;
2. batuan memperlihatkan struktur vesikular, terutama di bagian
permukaan;
Geologi Umum 20
Edward Alfin
2. tekstur;
3. komposisi kimia.
Tekstur batuan beku menggambarkan keadaan yang mempengaruhi
pembekunya. Tekstur granular memberi arti akan keadaan yang uniform,
sedang tekstur porfiri dengan generasi mineral yang sama menandakan
perubahan kondisi pembeku. Tekstur kaca menyatakan pembeku yang
cepat.
Batuan dalam bertekstur feneritik yang berarti bahwa mineral yang
menyusun batuan tersebut dapat dilihat dengan mata biasa atau dengan kaca
pembesar. Batuan gang, bertekstur porfiri dengan massa dasar feneritik
batuan lelehan, bertekstur afanitik yang berarti bahwa individu mineralnya
tidak dapat dibedakan atau tidak dapat dilihat dengan mata telanjang atau
dengan surya kanta (kaca pembesar) tetapi harus dengan menggunakan
mikroskop.
Batuan Beku
Susunan magma merupakan hal penting dalam pembentukan
berbagai macam bangun batuan beku. Magma basa ysng cair setelah
membeku akan memberikan bentuk yang lain daripada magma asam yang
kental. Pada garis besarnya kita mengenal dua bentuk besar batuan beku
yaitu batuan ekstrusi dan batuan instrusi.
Bentuk ekstrusi adalah bentuk yang dibangun oleh magma ketika
mencapai permukaan bumi yang disebut lava. Jika lava cair, maka lava itu
dapat menyebar dengan luas, sedangkan lava yang kental mempunyai
penyebaran terbatas. Lava cair biasanya membentuk lapisan lava yang tebal
dan luas yang dikenal dengan plateau basalt (daratan tinggi berbatu basalt),
daerah demikian berbentuk meja dan lava biasanya keluar melalui celah
yang terdapat dalam kerak bumi. Di Indonesia daratan tinggi berbatu basal
terdapat di daerah Sukadana Lampung.
Bentuk instrusi magma yang sedang naik menuju permukaan bumi
sering tidak sampai ke atas tetapi membeku di dalam bumi. Batuan
sekelilingnya diterobos, dimasuki ataupun diubah.
Bentuk batuan instrusi
1. massa yang membeku jauh di dalam bumi terdiri dari batolit dan stok;
2. massa yang diinstrusikan sejajar bidang pelapisan (consordant) terdiri
dari sill, lakolit, lefollit dan fakulit;
Geologi Umum 22
Edward Alfin
Lakolit
Adalah bentuk batuan beku yang menyerupai sill tetapi ketebalan
jauh lebih besar dibandingkan dengan lebarnya yang bagian atasnya
cembung. Ketebalannya bervariasi dari 100 kaki hingga beberapa mil,
umumnya lebih tebal daripada sill. Panjang dan lebarnya dapat mencapai
100 ml.
Lefolit
Adalah batuan beku yang luas, bentuknya seperti lensa dimana
bagian tengahnya cekung karena batuan di bawahnya lentur. Ukuran garis
tengahnya beberapa puluh mil atau lebih dan tebalnya lebih dari 1000 kaki.
Geologi Umum 23
Edward Alfin
Fakolit
Adalah badan batuan beku. Dalam penampang bentuknya seperti
lensa, diinstrusikan di antara lapisan yang berlipat pada bagian puncak
antiklin atau lekuk sinklin
Retas
Istilah retas digunakan untuk lempeng batuan beku yang tidak sejajar
dengan bidang perlapisannya, tebalnya bervariasi dari satu atau dua inci
hingga beberapa ratus kaki. Demikian panjangnya dari beberapa yard
hingga beberapa mil
Geologi Umum 24
Edward Alfin
Afofis
Merupakan sebutan terhadap batuan beku yang merupakan cabang
dari suatu tubuh batuan instrusi yang sangat besar dalam suatu areal tertentu.
Konolit
Adalah batuan instrusi yang bentuknya tidak jelas, sehingga tidak
dapat digolongkan sebagai lakolit, retas atau sill.
Batolit
Adalah bentuk instrusi discordant yang tidak mempunyai dasar.
Biasanya terdapat dalam inti pegunungan rantai atau biasanya mengikuti
jurus atau arah utama dari struktur daerah pegunungan itu. Bagian atas atau
atap dari batolit biasanya dapat dikenal dari sisa-sisa batuan endapan yang
seakan-akan tergantung dan gejala demikian menurut istilah geologi disebut
roofpendants.
Terbentuknya batolit biasanya bersamaan dengan pembentukan
pegunungan. Bagian atas dari batolit berbentuk kubah yang tidak teratur dan
dinding samping dari batuan ini biasanya curam sekali. Massa batuan
demikian mempunyai sebaran luas ke arah bawah dan ke arah samping,
tetapi dasarnya tidak pernah tampak. Susunan batuan ini biasanya bersifat
granit dari granodiorit.
Batolit mempunyai ukuran yang besar, misalnya di Alaska British
Colombia panjangnya 1250 mil dan lebarnya 50 mil. Di Indonesia
batolit dikenal di pegunungan Schwaner, Kalimantan, masif Sulan di
Lampung dan masif Bengkunat di Sumatera Selatan (luas permukaan 260
km2). Dengan cara bagaimana batolit itu terbentuk tidak diketahui dengan
pasti. Anggapan lama mengatakan bahwa batolit terjadi karena tempat
kekosongan dalam kerak bumi.
Geologi Umum 25
Edward Alfin
penelanan ialah magma itu akan beubah susunannya dan akan menghasilkan
batuan yang berbeda. Akan tetapi kenyataanya bahwa sebagian terbesar
batolit menunjukkan susunan yang agak sama. Jadi massa yang serba sama
dari batolit tidak cocok dengan teori asimilasi.
Stock atau Boss
Merupakan massa batuan yang diinstrusikan, bentuknya tidak rata,
membulat, membeku di bawah permukaan bumi dan tersingkap karena erosi,
berukuran dari beberapa ratus kaki hingga beberapa mil.
Disebut juga sebagai batuan batolit yang berukuran kecil. Dilihat
dari penampang horizontal bentuknya kurang lebih bulat hingga bulat
panjang.
Geologi Umum 27
Edward Alfin
dan umumnya antara 30 hingga 60 cm. Jarak antar bantal adalah berdekatan
dan terisi oleh bahan-bahan yang berkomposisi sama dengan bantal dan juga
oleh sedimen-sedimen klastik. Karena adanya sedimen klastik ini maka
struktur bantal dapat dianggap terbentuk dalam air dan umumnya terbentuk
di dalam laut.
Struktur vesikular atau struktur amygdaloid umumnya lava yang
banyak mengandung gas dan akan segera dilepaskan setelah tekanan gas
menurun karena naiknya lava di permukaan bumi. Keluarnya gas ini akan
menghasilkan lubang-lubang atau gelembung-gelembung yangbentuknya
bulat, lonjong, silinder atau tidak teratur. Terak (scoria atau slag) adalah
lava yang banyak sekali mengandung lubang-lubang gas yang tak teratur
bentuknya. Kadang-kadang pada dasar dari aliran lava terdapat gelembung-
gelembung berbentuk silinder yang tegak lurus aliran lava. Hal ini
dimungkinkan terbentuk karena gas itu dilepaskan dari sedimen yang di
bawahnya karena adanya panas dari lava itu.
Apabila lubang-lubang gas yang terdapat dalam lava terisi oleh
mineral-mineral sekunder maka terbentuklah struktur amygdaloid dan
batuannya sendiri disebut dengan amygdaloid. Mineral-mineral yang
mengisinya terdiri dari kalsit, silika atau zeolit.
Struktur kekar adalah bidang-bidang pemisah yang terdapat dalam
semua jenis batuan beku, disebut juga diaklas atau retak-retak. Diaklas atau
retak-retak ini disebabkan oleh proses pendinginan, tetapi adapula retak-
retak yang disebabkan oleh gaya di dalam kerak bumi yang telah berlaku
lama sesudah batuan itu membeku. Dari pengamatan di lapangan
menunjukkan bahwa diaklas ini tersusun dalam sistem tertentu yang
berpotongan dengan yang lain.
Retakan ada yang memotong sejajr dengan permukaan bumi, retakan
yang sejajar dengan permukaan bumi akan mengahsilkan struktur berlapis,
sedangkan yang tegak lurus dengan permukaan bumi akan menghasilkan
struktur bongkah. Perlapisan ini umumnya akan makin tipis pada bagian
yang mendekati permukaan bumi.
Adapula retakan yang berbentuk bola (spheroidal joint) adalah hasil
retakan yang konsentris dan membulat atau ellips. Umumnya terdapat pada
batuan beku kompak dan homogen misalnya basal. Kadang-kadang retakan
yang berbentuk bola ini dikelirukan dengan struktur bantal. Masing-masing
bagian retakan akan berkemang selama terjadi pelapukan membulat
(spheroidal weathering), sehingga berturut-turut akan terlepas dan
Geologi Umum 28
Edward Alfin
Geologi Umum 30
Edward Alfin
Monsonit
Batuan dalam berbentuk kasar, bertekstur holokristalin, faneritik dan
mengandung mineral:
- felspar kalium (umumnya ortoklas) 45 - 20%
- plagioklas natrium (andesin, oligoklas) 50 - 30%
- mineral mafis (biotit, horenblenda, augit) 30%.
Bila felspar kalium bertambah sehingga melebihi jumlah plagioklas
natrium batuan disebut sianit tapi kalau kalum berkurang batuan menjadi
diorit. Dengan kehadiran kuarsa maka batuan menjadi granodiorit.
Monsonit terbentuk sebagai stock, retas, lakolit dan sill. Monsonit
merupakan batuan yang langka di alam.
Latit
Batuan leleran (lelehan) dari monsonit, berbutir halus disebut juga
trakit andesit, mempunyai komposisi mineral yang sama dengan monsonit,
terbentuk sebagai aliran dan jarang sebagai nutrisi.
Granodiorit
Batuan dalam berbutir kasar, bertekstur holokrsitalin, faneritik dan
mengandung mineral:
- felspar kalium 20 - 40%
- plagioklas natrium 25 - 45%
- kuarsa 35 - 10%
- mafis mineral (biotit, amfibola) 65 - 10%
Granodiorit adalah batuan mineral plagioklas yang sebanding atau
melebihi mineral felspar kalium. Bila jumlah felspar kalium lebih banyak
dan plagioklas maka disebut batuan granit dan apabila felspar kalium dalam
jumlah sedikit sebagai mineral pengikut maka batuan disebut diorit kuarsa
atau fonalit. Berdasar kadar kuarsa maka granodiorit merupakan bentuk
transisi antara granit dan diorit. Granodiorit banyak terdapat di alam dalam
bentuk batolit, stock, sill dan retas. Di Indonesia batuan granodiorit banyak
terdapat di Bukit Barisan Sumatera.
Geologi Umum 31
Edward Alfin
Geologi Umum 32
Edward Alfin
Gabro
Batuan dalam berbutir kasar hingga sedang, bertekstur holokristalin,
faneritik dan mengandung mineral:
- plagioklas (labrodorit, bitownit) 70 - 45%
- mineral mafis (augit, hiperstin, horenblenda) 25 - 50%
Apabila plagiklasnya kurang basa dari labradorit, maka batuannya
disebut dengan diorit. Apabila plagioklasnya terbentuk sebagai tubuh
instrusi dan merupakan batuan yang umum terdapat di mana-mana,
berwarna hitam karena sebagian mineral penyusunnya adalah piroksin dan
olivin. Di Jawa batuan ini terdapat di Selatan Ciletuh, Pegunungan Jiwo,
Serayu dan Pemalang.
Basalt
Batuan lelehan dari gabro, berbutir halus, bertekstur hipokristalin
dengan massa dasar afanitik, mengandung mineral:
- plagioklas (labradorit) 40 - 60%
- mineral mafis (klinopiroksin, olivin) 55 - 35%
Sebagian berupa batuan lelehan atau lava, basalt juga merupakan
batuan piroklastik. Komposisi rata-rata dari mineral plagioklas adalah
labradorit atau lebih basa. Basalt umumnya berwarna hitam karena kaya
akan unsur-unsur besi dan magnesium, umumnya bertekstur porfiri. Sebagai
penokris umumnya bertekstur visikular. Gunung api di Indonesia umumnya
menghasilkan batuan basalt. Di Sukadana Lampung terdapat sebaran batuan
basalt yang cukup luas.
Diabas (dolerit)
Batuan instrusi, bertekstur holokristalin, umumnya berwarna gelap
dan mengandung mineral:
- plagioklas (labradorit, bitownit) 30 - 70%
- mineral mafis 65 - 25%
Diabas dibedakan dari gabro terutama dari teksturnya yang khas dan
jumlah piroksinnya cenderung sedikit. Diabas terbentuk sebagai sill, retas
dan lofolit. Di daerah Kebumen, diabas terdapat di sekitar Laboratorium
Batuan di Karangsambung Jawa Tengah.
Peridotit
Kelompok batuan ultrabasa, bertekstur holokristalin dan mengandung
mineral:
- mineral mafis (olivin, piroksin, horenblenda) 85 - 95%
Geologi Umum 33
Edward Alfin
Geologi Umum 34
Edward Alfin
Pegmatit
Batuan beku yang istimewa dengan ukuran kristal yang besar,
bergaris tengah 1 cm atau lebih. Pegmatit terbentuk pada bagian atas dari
batuan magmatik jauh di dlaam bumi yaitu beberapa kilometer dari
permukaan bumi di mana tekanan dari luar cukup besar untuk menahan
unsur-unsur gas dalam magma.
Sebagai tubuh bumi, pegmatit terbentuk sebagai teras, lensa atau
urat-urat yang tidak teratur bentuknya, kadang sebagai stock. Urat pegmatit
dapat mempunyai ketebalan beberapa meter dan panjang mencapai ratusan
meter. Tubuh pegmatit umumnya dikelilingi oleh batuan induknya,
komposisinya bermacam-macam dari ultrabasa hingga asam. Tetapi
umumnya terbentuk dalam batuan asam dan yang terbentuk dalam batuan
basa sangat sedikit. Komposisi pegmatit berbeda sedikit dengan batuan
induknya.
Banyak pegmatit memperlihatkan struktur zona dan sebaran
mineralnya kurang teratur. Sebagai contoh pegmatit dari Murzinka (Ural
Rusia). Batuan luar dari zona pegamtit yaitu kontak dengan granit yang
mengelilinginya terdiri dari batuan yangberwarna terang (aplit), ke arah
tengah menjadi zona granit garfit (pertumbuhan bersama dari felspar dan
kuarsa), kemudian zona felspar dan kuarsa yang berbutir kasar. Di bagian
tengah dari zona retas pegmatit terdapat rongga-rongga di mana bagian
dindingnya berjajar kristal yang berukuran besar, terdiri dari kristal batuan,
topaz dan batuan permata lainnya.
3. batuan yang berat, keras dan mempunyai daya tahan yang besar
sesuai digunakan sebagai pondasi bangunan, pengeras jalan dan
juga bahan lantai;
4. batuan yang mempunyai warna indah dan tidak porus dapat
digunakan untuk pelapis dinding atau lantai;
5. batuan yang lunak dan ringan dapat digunakan untuk membuat
patung;
6. batuan yang umumnya mempunyai berat jenis sekitar 2,6 baik
digunakan sebagai bahan pekerjaan teknik berat.
Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa batuan yang
paling baik untuk pengeras jalan raya adalah batuan yang mempunyai sifat-
sifat:
1. batuan harus kristalin;
2. tekstur harus equiangular (besar butir sama);
3. semua mineral penyusun batuan harus mempunyai kekerasan
yang sebanding (homogen);
4. batuan harus segar dan tidak berubah;
5. bobot jenis tinggi;
6. batuan tidak berpori.
Pada umumnya batuan beku memenuhi persyaratan untuk keperluan
jalan. Beberapa jenis batuan beku yang banyak digunakan untuk bahan
bangunan dalam hubungannya dengan berbagai jenis pekerjaan adalah:
Granit
Mempunyai bobot jenis antara 2,63 hingga 2,75, sehari-hari
granit digunakan di berbagai lapangan antara lain untuk pondasi
galangan kapal, dermaga dan bahan bangunan lainnya. Granit yang
terdapat di alam umumnya mengandung retakan-retakan yang disebut
diaklas. Siafit demikian kadang-kadang sangat menguntungkan
karenamemudahkan penambangannya meskipun batuan ini tergolong
batuan yang keras. Tetapi banyaknya retakan dalam batuan dapat
pula menimbulkan kesukaran apabila kita menginginkan massa yang
besar. Granit banyak digunkana untukmenunjang pembangunan
teknik sipil yang memerlukan konstruksi masif. Granit dapat dipoles
untuk lantai dan dekorasi. Granit mempunyai variasi warna yang
indah.
Geologi Umum 36
Edward Alfin
Granodiorit
Kegunaannya sama dengan granit
Gabro
Berat jenis 2,9 hingga 3,21, digunakan untuk pondasi, pengeras
jalan dan lain-lain. Keistimewaaan gabro berwarna hitam kristalin,
yang dipoles sangat disukai karena warnanya hitam baik untuk
dekorasi.
Diabas (dolerit)
Umumnya berwarna gelap, keistimewaannya sebagai pengeras
jalan raya adalah mempunyai daya rekat yang baik dengan aspal.
Diorit
Berat jenis 2,85 hingga 3, dapat digunakan untuk pengeras jalan,
pondasi dan lain-lain.
Andesit
Banyak terdapat di Indonesia, digunakan untuk pengeras jalan
dan bahan bangunan lainnya. Andesit mempunyai struktur lembar
dapat digunakan sebagai batutempel untuk dinding bagian luar.
Basalt
Berat jenis 2,9 hingga 3,1, berwarna hitam, kegunaannya sama
dengan andesit yaitu sebagai pengeras jalan, bendungan, landasan
jalan kereta api, jembatan tembok dan lain-lain. Basalt yang
berstruktur lembar banyak digunakan sebagai batutempel.
Obsidain (batukaca)
Berat jenis 2,34 hingga 2,7, batukaca umumnya digunakan
untuk dekorasi. Batukaca yang dihancurkan dengan ukuran kecil
dicampur dengan semen dapat dibuat sebagai granit buatan. Di
zaman purba batuan ini digunakan untuk membuat mata lembing,
mata panah dan lain-lain.
Geologi Umum 37