Anda di halaman 1dari 10

Tujuan

Praktikum bertujuan mengidentifikasi karbohidrat dengan berbagai uji. Diantaranya


uji Molisch, uji Benedict, uji Barfoed, dan uji fermentasi.

Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, pipet
mohr, penagas air, tabung fermentasi, oven.
Bahan-bahan yang digunakan adalah glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, laktosa
1%, maltosa 1%, pati 1%, pereaksi molisch, pereaksi benedict, pereaksi barfoed, H2SO4,
fosfomolibdat, ragi, NaOH, kapas, aquades.

Prosedur Percobaan
Uji karbohidrat dilakukan dengan berbagai uji. Pengujian yang pertama dilakukan
dengan uji Molisch. Uji Molisch dilakukan dengan cara dipipet 5 ml larutan yang akan
diperiksa (glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, maltosa dan pati) masing-masing ke dalam
tabung reaksi dan ditambah 2 ml pereaksi Molisch, dicampur merata, kemudian perlahan-
lahan ditambahkan melalui dinding tabung sebanyak 3 ml H2SO4.Warna violet (ungu) pada
batas kedua cairan menunjukan hasil yang positif, sedangkan warna hijau menunjukkan
reaksi negatif.
Pengujian yang kedua dilakukan uji Benedict. Uji Benedict dilakukan dengan cara
dipipet 5 ml pereaksi Benedict ke dalam tabung reaksi. Ditambahkan 8 tetes larutan bahan
yang akan diperiksa (glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, maltosa dan pati). Campur dan
didihkan selama 5 menit. Dibiarkan sampai menjadi dingin. Warna biru menunjukkan tidak
adanya gula pereduksi.
Pengujian yang ketiga dilakukan uji Barfoed. Uji Barfoed dilakukan dengan cara
dipipet 1 ml pereaksi Barfoed dan 1 ml bahan yang akan diperiksa (glukosa, fruktosa,
sukrosa, laktosa, maltosa dan pati) masing-masing ke dalam tabung reaksi. Tabung tersebut
dipanaskan ke dalam air mendidih selama 3 menit dan dinginkan. Setelah itu dimasukkan 1
ml fosfomolibdat, dikocok dan diamati perubahan yang terjadi.
Pengujian keempat dilakukan uji Fermentasi. Uji fermentasi dilakukan dengan cara
20 ml dimasukkan larutan bahan percobaan dan 1 gram ragi roti ke dalam mortar. Kedua
bahan tersebut digerus sampai terbentuk suspensi yang homogen. Suspensi yang terbentuk
diisi ke dalam tabung fermentasi sampai bagian kaki yang tertutup terisi penuh oleh cairan
kemudian dimasukkan ke dalam oven pada suhu 360C dan diperiksa setiap selang 15 menit
sebanyak 3 kali pengamatan. ruangan gas pada kaki tabung yang terbentuk diukur
panjangnya.Untuk membuktikan bahwa gas yang terbentuk gas CO2 dilakukan penambahan
larutan NaOH ke dalam tabung fermentasi melalui kaki yang terbuka dan tutup mulut
tabung dengan ibu jari. Isapan pada ibu jari menunjukkan adanya gas CO2.

Hasil Pengamatan
Tabel 1 Pengamatan karbohidrat pada uji Molisch
Sampel Hasil (+/-) Warna yang terbentuk
Glukosa + Cincin ungu (atas) hijau (bawah)
Fruktosa + Cincin ungu kemerahan
Sukrosa + Violet
Laktosa + Cincin ungu (atas) hijau (bawah )
Maltosa + Cincin ungu (atas) cokelat kehijauan (bawah)
Pati + Cincin ungu (atas) hijau (bawah)

Gambar uji Molisch


Tabel 2 Pengamatan karbohidrat pada uji Benedict
Sampel Hasil (+/-) Warna yang terbentuk
Glukosa + Endapan merah bata
Fruktosa + Warna cokelat, terdapat endapan merah bata
Sukrosa - Biru muda
Laktosa + Hijau, terdapat endapan merah bata
Maltosa + Hijau kecokelatan
Pati - Biru

Gambar uji Benedict

Tabel 3 Pengamatan karbohidrat pada uji Barfoed


Sampel Hasil (+/-) Warna yang terbentuk
Glukosa + Biru tua
Fruktosa + Biru tua
Sukrosa - Biru muda
Laktosa - Biru muda
Maltosa - Biru muda
Pati - Biru muda
Gambar uji Barfoed

Tabel 4 Pengamatan karbohidrat pada uji Fermentasi


Sampel Panjang ruang udara CO2 (cm)
5 menit pertama kedua ketiga
Glukosa 0,5 cm Hanya diujung tabung -
Sukrosa 0,2 cm 0,6 cm 0,8 cm
Pati 1,5 cm 3,0 cm -

Gambar Fermentasi Laktosa


Gambar fermentasi pati

Gambar fermentasi laktosa


Pembahasan
Uji Molisch terdiri dari 5% α-naftol dalam alkohol 95 %. Pada uji Molisch, semua
zat uji adalah termasuk karbohidrat. hal tersebut dapat dilihat pada terbentuknya cincin
berwarna ungu. Reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut :
H O
│ ║
CH2OH—HCOH—HCOH—HCOH—C=O + H2SO4 → ─C—H +

OH
Pentosa Furfural α-naftol
H

CH2OH—HCOH—HCOH—HCOH—HCOH—C=O + H2SO4
Heksosa
O

→ H2C─ ─C—H +
│ │
OH OH
5-hidroksimetil furfural α-naftol

Rumus dari cincin ungu yang terbentuk adalah sebagai berikut:


O

║ __SO3H
H2C─ ─────C───── ─OH

Fungsi asam sulfat pekat pada uji Molisch yaitu menghidrasi air pada monosakarida
sedangkan pada disakarida mengalami hidrolisis terlebih dahulu menjadi monosakarida
kemudian dihidrasi.
uji Barfoed, yang terdeteksi monosakarida membentuk endapan merah bata karena
terbentuk hasil Cu2O. berukut reaksinya :
O O
║ Cu2+ asetat ║
R—C—H + ─────→ R—C—OH + Cu2O+ CH3COOH
n-glukosa E.merah
monosakarida bata

uji Benedict, indikator terkandungnya Gula Reduksi adalah dengan terbentuknya


endapan berwarna merah bata. hal teresebut dikarenakan terbentuknya hasil reaksi berupa
Cu2O.
Berikut reaksi yang berlangsung:
O O
║ ║
R—C—H + Cu2+ 2OH- → R—C—OH + Cu2O
Gula Pereduksi Endapan Merah Bata

uji fermentasi, gas CO2 yang dihasilkan ragi lebih cepat terjadi pada monosakarida,
khususnya glukosa. Hal ini menunjukkan bahwa monosakarida lebih reaktif dari disakarida
ataupun polisakarida. Selain itu, Pati dan disakarida lainnya merupakan molekul yang
relatif lebih besar dibandingkan dengan monosakarida sehingga kemampuan ragi untuk
mencerna , mengubah pati tersebut menjadi etil alkohol dan karbon dioksida lebih banyak
memerlukan energi dan waktu yang lebih lama.

C6H12O6 + 2 C2H5OH 2 CH3COOH + H2O + 116 kal


glukosa etanol cuka asam
Tahap awal metabolisme konversi glukosa menjadi energi di dalam tubuh akan berlangsung
secara anaerobik melalui proses yang dinamakan Glikolisis (Glycolysis). Proses ini
berlangsung dengan mengunakanbantuan 10 jenis enzim yang berfungsi sebagai katalis di
dalam sitoplasma (cytoplasm) yang terdapat pada seleukaryotik (eukaryotic cells). Inti dari
keseluruhan proses Glikolisis adalah untuk mengkonversi glukosa menjadi produk akhir
berupa piruvat. Pada proses Glikolisis, 1 molekul glukosa yang memiliki 6 atom karbon
pada rantainya (C H O ) akan terpecah menjadi produk akhir berupa 2 molekul piruvat
(pyruvate) yang memiliki 3 atom karbom (C H O ). Proses ini berjalan melalui beberapa
tahapan reaksi yang disertai dengan terbentuknya beberapa senyawa antara seperti Glukosa
6-fosfat dan Fruktosa 6-fosfat. Selain akan menghasilkan produk akhir berupa molekul
piruvat, proses glikolisis ini juga akan menghasilkan molekul ATP serta molekul NADH (1
NADH3 ATP). Molekul ATP yang terbentuk ini kemudian akan diekstrak oleh sel-sel
tubuh sebagai komponen dasar sumber energi. Melalui proses glikolisis ini 4 buah molekul
ATP & 2 buah molekul NADH (6 ATP) akan dihasilkan serta pada awal tahapan prosesnya
akan mengkonsumsi 2 buah molekul ATP sehingga total 8 buah ATP akan dapat terbentuk.

Adalah rangkaian reaksi pengubahan molekul glukosa menjadi asam piruvat dengan
menghasilkan NADH dan ATP.
Sifat – sifat glikolisis ialah:
a. Dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob
b. Dalam glikolisis terdapat kegiatan enzimatis dan AdenosineTrifosfat (ATP) serta
Adenosine Difosfat (ADP)
c. ADP dan ATP berperan dalam pemindahan fosfat dari molekul satu ke molekul lainnya.

Glukosa sebagai substrat dalam respirasi aerob (maupun anaerob) diperoleh dari hasil
fotosintesis.diawali dengan penambahan satu fosfat oleh ATPO terhadap glukosa, sehingga
terbentuk glukosa – 6 fosfat dan ATP menyusut menjadi ADP . peristiwa ini disebut
fosfolirasi yang berlangsung dengan bantuan enzim heksokinase dan ion Mg++ hasil akhir
dari fosfolirasi berupa fruktosa-1, 6-difosfat dan dari sinilah dimulai glikolisis.
Glikolisis dimulai dari perubahan fruktosa -1, 6-difosfat yang memiliki 6 buah atom C
diubah menjadi 3-difosfogliseral-dehida (dengan 3 buah atom C) dan dihidroksi-aseton-
fosfat. Pembongkaran ini dibantu oleh enzim aldolase.
Dihidroksi aseton fosfat kemudian menjadi 3- fosfogliseraldehida juga dengan pertolongan
enzim fosfitriosaisomerase.
Selanjutnya fosfogliseraldehida bersebyawa dengan suatu asam fosfat (H3PO4) dan
berubah menjadi 1,3 –disfosfogliseraldehida.
1,3 – difosfogliseraldehida berubah menjadi asam 1,3 –difosfogliserat dengan bantuan
enzimdehidrogenase. Peristiwa ini terjadi karena adanya penambahan H2.
Dengan bantuan enzim transfosforilase fosfogliserat serta ion – ion Mg++, asam 1,3-
difosfogliserat kehilangan satu fosfat sehingga berubah menjadi asam – 3 – fosfogliserat.
Selanjutnya asam – 3 – fosfogliserat menjadi asam – 2 – fosfogliserat karena pengaruh
enzim fosfogliseromutase.
Dengan pertolongan enzim enolase dan ion – ion Mg++, maka asam- 2-fosfofogliserat
melepaskan H2O dan menjadi asam -2-fosfoenolpiruvat.
Perubahan terakhir dalam glikolisisadalah pelepasan satu fosfat dari asam-2-
fosfoenolpiruvat menjadi asam piruvat. Enzim transfosforilase fosfopiruvat dan ion – ion
Mg++ membantu proses ini sedang ADP meningkat menjadi ATP.

Anda mungkin juga menyukai