Anda di halaman 1dari 2

Tinjauan pustaka

Telur ayam yang dihasilkan oleh peternakan biosecure dapat dilihat dari warna kulit telur yang
kemerahan dan kuning telur yang berwarna kuning tua. Produk telur ayam dari peternakan
biosecure tentunya sehat untuk dikonsumsi selain itu pori-pori telur ayam lebih kecil sehingga
telur dapat bertahan lebih lama ( Wulandari dkk, 2015)

Kelebihan unggas lokal meliputi: memiliki daya adaptasi terhadap lingkungan setempat tinggi,
lebih toleran terhadap penyakit terutama jenis parasit, dan toleran terhadap kualitas pakan yang
berkualitas rendah, serta sangat disukai oleh konsumen dalam negeri dan luar negeri. Beberapa
kekurangan unggas lokal adalah komposisi genetiknya menghasilkan produktivitas yang rendah,
belum ada jenjang bibit yang jelas dan belum ada sistem pembibitan dan industry pembibitan
belum berkembang secara memadai (Saptana dan Tike 2014)

Kelas ayam yang menghasilkan bangsa (breed) modern antara lain Kelas Asia, Kelas Amerika,
Kelas Inggris, Kelas Perancis, Kelas Hamburg, Kelas Mediteran, Kelas Kontinental, Kelas
Oriental, Kelas Games dan Game Bantam, Kelas Polish (Yuwanta 2004)

Ayam buras yang mulai dibudidayakan yaitu ayam kampung. Pemeliharaan ayam kampung berada
di pedesaan Indonesia secara tradisional tanpa pemberian pakan yang baik, tidak melakukan
pengendalian penyakit dan sebagainya, oleh sebab itu pertumbuhan dan produktivitasnya baik
telur maupun daging rendah (Siahaan dkk, 2013)

Ayam ada lah hewan homeotermik yaitu memiliki kemampuan untuk mempertahankan tubuh yang
relatif stabil pada rentang temperature yang luas. Pada kondisi dingin memerlukan makanan dalam
jumlah besar sebagai bahan bakar untuk menghasilkan panas mengimbangi kehilangan panas dari
tubuh dan dalam kondisi panas akan memerlukan banyak air untuk membantu proses disipasi
panas dari tubuh. (Alimuddin et al, 2012)
Daftar pustaka

Wulandari, A. A. P., Ambarawati, I. G. A. A dan Astiti, N. W. S. A. 2015. Manajemen Logistik


Komoditi Telur Ayam dari Peternakan Biosecure. E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata. Vol 4 (2)
: 137-144.

Saptana dan Tike, S. 2014. Manajemen Rantai Pasok Komoditas Telur Ayam Kampung. Jurnak
Manajemen dan Agribisnis. Vol 11 (1) : 1-11.

Yuwanta, T. (2004). Dasar Tenak Unggas. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Siahaan, N. B., Suprijatna, E dan Mahfudz, L. D. 2013. Pengaruh Penambahan Tepung Jahe
Merah ( Zingiber officinale var. Rubrum) Dalam Ransum Terhadap Laju Bobot Badan dan
Produksi Telur Ayam Kampung Periode Layer. Animal Agricultural Journal. Vol 2 (1) : 478-488

Alimuddin., Kudang, B. S., Subrata, I. D. M., Nakao, N and Sumiati. 2012. Temperature
Control System in Closed House for Broilers Based on ANFIS. Telkomnika. Vol 10 (1) : 75-82.

Anda mungkin juga menyukai