BAB I
PENDAHULUAN
Arti penting dari tujuan pendidikan bagi peserta didik adalah mencetak
kualitas yang diharapkan sehingga dapat tercapai apa yang diperlukan. Penentuan
dalam keberhasilan dilihat sebagai proses pribadi manusia yang berkualitas, tanpa
mengesampingkan peranan unsur – unsur dalam pendidikan. Tujuan utama dalam
mendidik peserta didik yaitu yang menjadikan moral sebagai basis rohaniah yang
amat fital dalam setiap peradaban bangsa dan menjadi panduan dalam
menerapkan ilmu. Berdasarkan paparan diatas jelas sekali terlihat bahwa penting
sekali untuk memperhatikan tujuan dari pendidikan, sebab dari sinilah mau
kemana peserta didik akan dibawa dan diarahkan. Dengan menggunakan konsep,
ragam (IQ, EQ, dan SQ) yang menjadikan panduan kita dalam membuat strategi
pembelajaran yang akan memfasilitasi pengembangan kecerdasan peserta didik.
2. Dapat memahami dalam memilih konsep dari ragam kecerdasan (IQ, EQ, dan
SQ) sebagai penunjang pembelajaran
3. Mengetahui dan memahami intelektual seseorang dalam menunjang
kecerdasan peserta didik
4. Menanggapi permasalahan perkembangan kecerdasan peserta didik
4
BAB II
KAJIAN TEORI
Ciri – cirinya :
1. Anda memiliki buku harian untuk mencatat pikiran anda yang
sangat dalam dan pribadi.
2. Anda serimg menyendiri untuk memikirkan dan memecahkan
masalah itu sendiri.
3. Anda menetapkan tujuan anda.
11
di dalam otak, maka guru dapat menyertakan beberapa cara baru dan
berbeda tentang pendekatan tugas yang menggunakan satu atau lebih
dari kombinasi KM.
Ciri – cirinya :
1. Anda senang memelihara atau menyukai hewan.
2. Anda dapat mengenali dan membedakan nama berbagai jenis
pohon, bunga dan tanaman.
3. Anda tertarik dan memilki pengetahuan yang cukup mengenai
bagaimana tubuh bekerja dimana letak organ tubuh yang penting-
dan anda mengerti akan kesehatan.
4. Anda tahu jalur atau jalan setapak, sarang burung dan hewan liar
lainnya saat anda berjalan di alam dan anda bisa “membaca” cuaca.
5. Anda dapat membayangkan diri anda sebagai seorang petani atau
mungkin anda suka memancing.
BAB III
PEMBAHASAN
2. Menurut Gottfredson .
mengemukakan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan mental yang
bersifat umum, yang diantaranya sebagai kemampuan untuk menelaah (to
reason), merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak,
mengemukakan ide-ide, belajar cepat dan belajar dari pengalaman
Pengertian Kecerdasan
3. Menurut Lazear
Menyatakan bahwa seseorang yang cerdas adalah:
14
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kecerdasan adalah semua daya atau
kemampuan yang dapat berkembang melalui pembelajaran yang terdiri dari
delapan aspek kecerdasan, yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logika
matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetis jasmani, kecerdasan
musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan
naturalis.
3.2 Konsep dan ragam kecerdasan dalam (IQ, EQ, dan SQ)
3.2.1 Hakekat IQ, EQ, SQ
a. Hakekat IQ
Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan untuk
bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi
lingkungannya secara efektif. secara garis besar dapat disimpulkan
bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang
melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu,
inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus
disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan
manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
15
b. Hakekat SQ
SQ adalah potensi anugrah Tuhan yang dimiliki setiap manusia
sejak lahir bersamaan dengan potensi-potensi manusiawi lain yaitu
PQ (physical quotient = kecerdasan ragawi), EQ (emotional
quotient = kecerdasan emosi) dan IQ (intelectual quotient =
kecerdasan intelektual). Sejak ruh ditiupkan ke janin di rahim
seorang ibu, pada saat itulah manusia sudah memiliki potensi SQ
yang diberikan Tuhan. Potensi itu akan dibawa terus dalam
kehidupannya.
c. Hakekat EQ
EQ adalah istilah baru yang dipopulerkan oleh Daniel Golleman.
Berdasarkan hasil penelitian para neurolog dan psikolog, Goleman
(1995) berkesimpulan bahwa setiap manusia memiliki dua potensi
pikiran, yaitu pikiran rasional dan pikiran emosional. Pikiran
rasional digerakkan oleh kemampuan intelektual atau “Intelligence
Quotient” (IQ), sedangkan pikiran emosional digerakkan oleh
emosi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
4.3 Implikasi