Oleh:
Serly Rahmawati
34
VII F
Salah satu pendukung teori nenek moyang bangsa Indonesia di atas adalah von Heine
Geldern. Menurut beliau, nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling
banyak sekarang ini berasal dari benua Asia (Yunnan, Cina Selatan). Pendapat Geldern
didukung bukti berupa kesamaan peninggalan benda-benda antara daerah Yunnan dan
Indonesia. Benda-benda yang sama itu, antara lain kapak lonjong dan kapak persegi. Nenek
moyang yang berasal dari Yunnan migrasi ke kepulauan Nusantara karena terdesak oleh
bangsa lain yang lebih kuat. Selain itu, mereka hidup di alam yang tidak banyak memberikan
kesejahteraan hidup. Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, nenek moyang bangsa
Indonesia tersebut datang dengan dua gelombang. Gelombang pertama disebut Melayu Tua
(Proto Melayu) dan berikutnya disebut dengan Melayu Muda (Deutero Melayu).
Cabang yang kedua dari nenek moyang dari golongan Proto Melayu disebut Ras Austronesia.
Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ini bermula dari Yunnan melewati Malaya, Sumatera,
Jawa, Nusa Tenggara, dan pula-pulai lainnya. Datangnya nenek moyang tersebut sambil membawa
kebudayaan kapak persegi. Setibanya di kepulauan Indonesia, sebagian dari mereka berasimilasi
dengan ras Austro-Melanesoid. Sebagian lagi tetap mempertahankan ras aslinya.
Bangsa Primitif
Bangsa ini sudah ada sebelum bangsa Austronesia masuk ke indonesia. bangsa primitif adalah
bangsa yang sangat sederhana, kehidupan bangsa ini tidak menetap selalu berpindah - pindah
dengan kemampuan yang terbatas. dan juga dengan kebudayaanya sangat terbatas namun bangsa
ini tidak begitu lama di indonesia , namun sisa peninggalan bangsa primitif masih ada di indonesia.