Anda di halaman 1dari 24

14/12/2015

Maman Rachman, Joko Widodo, Tjaturrahono Budi Santoso

BAHAN AJAR
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MENUJU PERILAKU
TANGGAP DIRI PADA
DAERAH RAWAN BANJIR

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PRAKATA
Bahan pembelajaran ini adalah salah satu hasil penyerta dari
penelitian: Model Pemberdayaan Masyarakat Menuju Perilaku Tanggap Diri
pada Daerah Rawan Bencana Banjir (Kasus di Kota Semarang). Disusunnya
bahan ini dimaksudkan agar masyarakat memiliki pengetahuan, sikap, dan
perilaku tanggap diri terhadap bencana banjir, sehingga mereka memiliki
persepsi, pemahaman, dan kesadaran disertai komitmen tinggi bahwa banjir
bukan hanya urusan Pemerintah, melainkan urusan semua warga. Dari
sikap seperti itu, diharapkan tumbuh mentalitas peduli, dengan kerja
sinergis mengurangi bencana banjir di Kota Semarang.
Terdapat beberapa gambar atau bagan yang bukan semata-mata
hasil pemotretan peneliti dan kejadiannya tidak berada di wilayah Kota
Semarang. Hal tersebut semata-mata bermaksud memberikan ilustrasi atau
gambaran utuh fenomena banjir, sehingga tumbuh perilaku tanggap diri
terhadap banjir. Sehubungan dengan hal tersebut, penyusun mohon maaf
kepada para pihak karena ilustrasinya dikutif, dijadikan sumber dalam bahan
pembelajaran ini.
Pada gilirannya, kulminasi dari itu semua adalah tercapainya
maksud penerbitan bahan pembelajaran ini yaitu kepedulian semua para
pihak terhadap bencana banjir. Penuangan bahan dalam bentuk gambar dan
bagan dimaksudkan agar isi pesan dapat dengan mudah dihayati dan
dipahami maksudnya. Akhirnya, tegur baik dan saran demi perbaikan bahan
ajar ini sangat diharapkan.
Penyusun 2

1
14/12/2015

DAFTAR ISI
PRAKATA 2
PENDAHULUAN 4
PENGERTIAN DAN PEMICU BENCANA BANJIR 5
JENIS DAN PENGGOLONGAN BANJIR 6
DAERAH RAWAN BANJIR DAN RAWAN ROB 7
PENYEBAB BENCANA BANJIR 8
DAMPAK BENCANA BANJIR 20
MENGAPA PERLU PERILAKU TANGGAP DIRI? 27
FORMULA MENANGGULANGI BANJIR 27
KINERJA SINERGIS PEMERINTAH, MASYARAKAT, DAN SWASTA DALAM
MENANGGULANGI BANJIR 28
CARA MENANGGULANGI BENCANA BANJIR 30
MENANGGULANGI BENCANA BANJIR DENGAN KESADARAN DIRI 31
PROYEK PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR KOTA SEMARANG 41
TIPS MENGHADAPI BANJIR 43
KOTA SEMARANG YANG DIDAMBAKAN 44
DAFTAR RUJUKAN 47
RIWAYAT PENDIDIKAN PENYUSUN 48

PENDAHULUAN
Kota Semarang adalah salah satu kota yang sering terkena
bencana banjir: lokal, kiriman, dan banjir rob. Dilihat dari frekuensinya
terdapat enam golongan banjir, yaitu banjir setiap hari, setiap hujan,
setahun sekali, setahun dua kali, 1-5 tahun sekali, dan lebih dari lima
tahun sekali. Sudah barang tentu, bencana banjir sangat mengganggu
semua aktivitas. Telah banyak upaya dilakukan, baik oleh pemerintah
daerah maupun masyarakat, tetapi upaya tersebut belum memperoleh
hasil yang memuaskan.
Mitigasi penting, hal penting lain yang perlu dilakukan terhadap
masyarakat korban bencana adalah memberdayakan masyarakat dan
masyarakat itu sendiri berperilaku tanggap diri terhadap bencana banjir,
sehingga masyarakat tidak tergantung kepada pemberian bantuan dari
pihak lain. Pemberdayaan yang bisa dilakukan, harus didasarkan pada
potensi lokal setempat dan melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi program pemberdayaan tersebut.
Pemberdayaan masyarakat untuk bangkit dan menumbuhkan perilaku
tanggap diri terhadap bencana banjir memerlukan waktu yang cukup
panjang. Ada sejumlah faktor yang menghambat upaya memberdayakan
masyarakat rawan bencana banjir, antara lain menyatukan pemikiran
masyarakat yang memiliki banyak keinginan, mengakomodasikan
kepentingan masyarakat, dan melaksanakan program secara terintegrasi
dan progresif, mencakup aspek fisik, sosial, dan ekonomi. Ketiga hal
tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama. 4

2
14/12/2015

PENGERTIAN DAN PEMICU BENCANA BANJIR

Banjir adalah genangan air sampai melebihi atau melampaui


batas tertentu, sehingga menyebabkan kerugian. Banjir merupakan
salah satu bencana alam yang sering melanda berbagai daerah di
Indonesia dan biasanya terjadi pada lahan rendah. Dari 177
kelurahan di 16 kecamatan se-Kota Semarang, terdapat 42
kelurahan di 10 kecamatan masuk kategori rawan banjir.
Berbagai kejadian bencana berupa banjir dan tanah longsor
dipicu oleh berkurangnya luasan penutupan hutan akibat
penebangan hutan terjadi dimana-mana. Daerah Aliran Sungai
(DAS) yang berfungsi utama sebagai pengatur siklus air dan siklus
hara mengalami penurunan fungsi dan kualitas yang sangat besar.
Kerusakan lingkungan dan kekritisan DAS merupakan salah satu
penyebab bencana yang melanda Ibukota Provinsi Jawa Tengah.
Banjir ini bukan pertama kalinya melanda Ibukota Provinsi Jawa
Tengah, bahkan hampir setiap musim penghujan Kota Semarang
selalu dilanda banjir.

JENIS BANJIR DAN PENGGOLONGAN FREKUENSI BANJIR


DI KOTA SEMARANG

Terdapat tiga jenis banjir:


(1) banjir lokal akibat tersumbatnya saluran,
(2) banjir kiriman akibat luapan sungai pengendali
banjir, dan
(3) banjir rob.
Terdapat enam golongan frekuensinya banjir,
(1) setiap hujan,
(2) setahun sekali,
(3) setahun dua kali,
(4) 1-5 tahun sekali, dan
(5) lebih dari lima tahun sekali.
(6) banjir setiap hari,
Bisa saja terjadi satu wilayah dilanda banjir setiap
hari yang disebabkan rob, tetapi setiap kali hujan juga
menambah banjir di daerah tersebut.

3
14/12/2015

Daerah Rawan Banjir


Mangunharjo,
Mangkang wetan,
Tawangaglik,
Tawangrajegwesi,
Sepanjang DAS Kaligarang,
Banjir Kanal Timur,
Sawah Besar,
Muktihardjo

Daerah Rawan Rob


Bandarharjo, Kuningan,
Boom Lama, Sedompyong, Pengapon,
Kemijen, Kota Lama, Bubakan,

Lahan/Gunung Gundul

Kebakaran Lahan/Hutan

Penebangan Pohon/Kerusakan
Hutan
PENYEBAB
BENCANA BANJIR
Penumpukan Sampah di Kali
atau Saluran Sungai

Air Pasang/Air Rob

Hujan Lebat Berkepanjangan


8

4
14/12/2015

Lahan/Gunung Gundul

Sumber: kaskus.us Sumber: www.jawatengah.go.id 9

Kebakaran Lahan atau Hutan

Sumber: jurnalis.blogspot.com Sumber: jearijal.blogspot.com 10

5
14/12/2015

Penebangan Pohon

Sumber: digilib.unnes Sumber: pemudapedulihutan.blogspot 11

Kerusakan Lahan atau Hutan

Sumber: rama unnes Sumber: awalsholeh.blogspot.com 12

6
14/12/2015

Menumpuknya Sampah pada Saluran Sungai dan Pembuangan Sampah

Sumber: beritahabitat.net Sumber: www.kaskus-us 13

Menumpuknya Sampah pada Pembuangan Sampah

Sumber: ressay.wordpress Sumber: narasibumi 14

7
14/12/2015

Air Laut Pasang atau Air Rob

Sumber: dipotret.blogspot.com Sumber:nugroho-pekamatra.blogspot 15

Hujan Lebat yang Mengguyur Kota

Sumber: kanglintas.com 16

8
14/12/2015

Hujan Lebat Berkepanjangan

Sumber: dyasbaik.multyplay.com 17

Akumulatif Hujan dan Rob

Sumber: mrumedia.wordpress.com Sumber: anekaratna.blogspot.com


18

9
14/12/2015

Akumulatif Hujan , Sampah, dan Rob

Sumber: fibri Sumber: www2.jawapos.id 19

Kerusakan Sarana
Transportasi:

Airport

Statsiun Kereta Api

Kerusakan Jalan

DAMPAK BENCANA
BANJIR
Perumahan Tergenang Air

Perumahan Sumpek/Pendek

Perumahan Kumuh

Kerusakan Perumahan:
20

10
14/12/2015

Kerusakan Sarana Transportasi

Sumber: blogmalhikdua Sumber: lampungspot 21

Kerusakan Sarana Transportasi

Sumber: kartimsunarta.wordpress.com Sumber:heryliemspot 22

11
14/12/2015

KerusakanJalan dan Tebing Sungai

Sumber: pdasbloggers.com 23
Sumber: antarafoto.com

Kerusakan Jalan dan Atap Rumah Pendek

Sumber: Sudharto P Hadi Sumber: Tjaturrahono 24

12
14/12/2015

Kerusakan Kendaraan, Jalan, Rumah

25
Sumber: Supriyadi - Unnes

Kerusakan Perumahan

26
Sumber: fibri

13
14/12/2015

Mengapa Perlu Perilaku Tanggap Diri?


Banjir, terkait dan berpengaruh langsung terhadap kehidupan
masyarakat. Upaya untuk mengatasinya merupakan upaya
bersama antara Pemerintah Kota dan Masyarakat. Terbatasnya
kemampuan pemerintah dalam membangun sarana dan
parasarana penanggulangan banjir, perlu upaya untuk
mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat dalam menumbuhkan
perilaku tanggap diri terhadap bencana banjir melalui upaya yang
progresif dan strategis.

FORMULA
MENANGGULANGI BANJIR

Usaha Masyarakat + Usaha Pemerintah


=
Banjir dapat Ditanggulangi
27

Kerjasama Sinergis Pemerintah, Masyarakat, dan


Swasta dalam Menanggulangi Banjir

PS=Zona Pemerintah dan Swasta, SM=Zona Swasta dan Masyarakat, PM=Zona Pemerintah dan
Masyarakat, PSM= Zona Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat

28

14
14/12/2015

Perlu Kerja Sinergis dalam Menanggulangi Bencana Banjir

29

CARA MENANGGULANGI BENCANA BANJIR

A. Kesadaran Pribadi
1. Membuat lahan resapan (pasir, tanaman
rumput)
2. Tidak membuang sampah sembarangan

B. Usaha Pemerintah
1. Memperioritaskan penanggulangan banjir dan
mau mendengarkan kritikan dan informasi
2. Pengerukan kali
3. Gerakan Menanam Bersama

30

15
14/12/2015

MENANGGULANGI BENCANA BANJIR DENGAN KESADARAN DIRI

Membuat Lahan Resapan

Sumber: file-wordpress.com Sumber: abisantoso.multiply.com 31

Taman Resapan

Sumber: satimterus.blogspot.com Sumber: tagliners.bolgspot.com 32

16
14/12/2015

Taman Resapan dan Pembuatan Biopori

Sumber: wordspress.com Sumber: johnherf-filed 33

Pasir Resapan

Sumber: prana-indonesia.blogspot Sumber: donny 34

17
14/12/2015

Menyiapkan Tempat Sampah dan Membuang Sampah pada Tempatnya

Sumber: rama-unnes Sumber: woldpress.com 35

Tempat Sampah Organik dan Anorganik

Sumber: rama-unnes 36

18
14/12/2015

Pengerukan Kali dan Penataan Lahan

Sumber: rakyat.com Sumber: kangkaryomenulis.blogspot.com 37

Pengerukan Kali dan Penyedotan Air

Sumber: suaramerdeka.com Sumber: rama-unnes 38

19
14/12/2015

Gerakan Menanam Bersama

Sumber: rama-unnes 39

Pembuatan Kolam/Embung Resapan

Sumber: rama-unnes Sumber: dprd-semarangkota.go.id 40

20
14/12/2015

PROYEK PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR KOTA SEMARANG

Sumber: skyscravercity.com 41

42

21
14/12/2015

TIPS MENGHADAPI BANJIR


Siapkan keadaan terburuk
 Selalu siap persediaan makanan cadangan di rumah
 Andai memungkinkan, bangunlah rumah yang terdiri atas
dua lantai
 Pindahlah dari pemukiman yang memang rawan banjir
 Siaplah selalu alat transportasi seperti perahu karet
 Maksimalkan peringatan banjir melalui RT-RT

TIPS MEMPREDIKSI CUACA VIA PEMBELAJARAN ALAM


 Apabila ada laron beterbangan, cenderung habis terjadi
hujan besar
 Apabila ada pelangi muncul di bagian barat berarti
sedang masa transisi
 Ketika ayam peliharaan makannya lama, maka hujan
akan berlangsung lama
43

KOTA SEMARANG YANG DIDAMBAKAN

Sumber: kutilang.or.id Sumber:suaramerdeka. com 44

22
14/12/2015

Lingkungan Asri dan Hijau

Sumber: rinakdimunir.wordpress.com Sumber: rizka.wordpress.com 45

Lingkungan Asri, Hijau, Tenang dan Nyaman

Sumber: suaramerdeka.com

Sumber: ruangfilm.com 46

23
14/12/2015

DAFTAR RUJUKAN

Budihardjo, Eko. 2003. Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Makahalh Kursus
Amdal PPLH UNDIP.
Fauzi, 2008. Ada 31 Titik Rawan Banjir di Kota Semarang. Semarang; Suara
Merdeka
Fauzi, 2009. Rog Genangi 3.000 Hekater; Suara Merdeka, Kamis 7 Mei 2009.
Martopo, Sugeng. 1994. Bencana dan Penanggulangan Banjir. Fakultas Geografi
UGM. Joryakarta
PP RI No 63 tahun 2003 tentang HUTAN KOTA
Puslibang PU, 2001, “Bangunan Peresapan sebagai Sarana Drainase Berwawasan
Lingkungan”, Bulletin PU 18 Maret 2001, Jakarta.
Sarbidi. 2004. Geomorfologi dan Wilayah Pantai Kota Semarang. Proceeding -
Studi Dampak Timbal Balik Antar Pembangunan Kota dan Perumahan di
Indonesia dan Lingkungan Global. BAPPEDA Propinsi Jawa Tengah
Tjaturahono dan Saptono 2005. Inventarisasi dan Pemetaan Daerah Rawan
Bencana di Wilayah Pantura antara Kendal-Demak dengan teknik
Penginderaan Jauh. Laporan Penelitian. Fakultas Ilmu Sosial UNNES
UU RI No. 26 Tahun 2007. Penataan Ruang
UU RI No. 23 Tahun 1997 .tentang Pengeloaan Lingkungan Hidup

47

24

Anda mungkin juga menyukai