Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN TRIASE KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AMANDA

Nomor : 008/ DIR-SK/ II/ 2011


TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN GAWAT DARURAT
DI RUMAH SAKIT AMANDA
DIREKTUR RUMAH SAKIT AMANDA

Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelayanan dan mutu


pelayanan gawat darurat dilingkungan
Rumah Sakit Amanda maka dipandang
perlu ditetapkan kebujakan dan prosedur
tetap pelayanan gawat darurat.

b. bahwa untuk mencapai tujuan pada butir


(a), perlu ditetapkan dengan Keputusan
RUMAH SAKIT AMANDA Direktur RS Amanda.

Jl. Raya Serang No.83 Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 856

Cikarang Selatan - Bekasi tahun 2009 tentang Standar Pelayanan


IGD.

2. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Bekasi Nomor : 503/ 2321/

9 10
Dinkes/RS/2009 Tentang pemberian izin Kedua : Kebijakan ini merupakan acuan staff dan
penyelenggaraan tetap Rumah Sakit karyawan dalam melaksanakan tugas
Amanda. bidang pelayanan gawat darurat di
lingkungan Rumah Sakit Amanda.
3. Keputusan Direktur PT. Amanda Vida
Mitratama Nomor: 013/ Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal
SK/DIR/VII/2009, Tentang pengangkatan ditetapkan, dan akan diperbaiki
Dr. Hamidah, M. Kes, sebagai Direktur sebagaimana mestinya apabila didapatkan
RS Amanda. kesalahan dikemudian hari.

4. Standar Pelayanan Gawat Darurat


Akreditasi Rumah Sakit.
Ditetapkan di : Cikarang Selatan
MEMUTUSKAN
Pada tanggal : 1 Februari 2011
Menetapkan : Keputusan Direktur RS Amanda
Direktur RS Amanda
Tentang Kebijakan Pelayanan Gawat
Darurat.

Pertama : Menetapkan kebijakan pengelolaan Dr. Hamidah, M. Kes

pelayanan gawat darurat di Rumah Sakit


Amanda sebagaimana terlampir dalam
surat keputusan ini.

9 10
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Amanda Cikarang Selatan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas berkat
.............................................................................................i
rahmat dan anugrah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga
Kata Pengantar...............................................................................iv
panduan triase Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Amanda ini
Daftar Isi .........................................................................................v
selesai disusun .
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................1
Panduan triase ini merupakan panduan kerja bagi petugas instalasi gawat A. Latar Belakang...................................................................1
darurat dalam memberikan pelayanan kepada pasien di IGD Rumah B. Tujuan ................................................................................1
Sakit Amanda. C. Ruang Lingkup...................................................................1
Tidak lupa penyusun menyampaikan terimakasih sedalam-dalamnya atas BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................2
bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan A. Pengertian .........................................................................2
panduan triase di Rumah Sakit Amanda. B. Prinsip Triase ....................................................................2
C. Klasifikasi Dan Prioritas....................................................4
Cikarang Selatan, September 2013
D. Daftar Penyakit di Ruang Triase........................................6
Penyusun
BAB III. PELAYANAN DAN DENAH TRIASE.........................7
A. Tatalaksana Pelayanan Triase............................................7

Kepala IGD B. Prosedur .............................................................................7


C. Denah Triase IGD..............................................................9
BAB IV. PENUTUP.....................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
9 10
A. Latar Belakang A. Pengertian Triase
Penggunaan istilah triase ini sebenarnya sudah lama berkembang. Triase adalah pemilahan pasien untuk ruang dan tatalaksana
Awalnya triase berasal dari bahasa Prancis “TRIER”, bahasa Inggris sesuai dengan kondisi penyakit yang diderita.
TRIAGE dan di turunkan dalam bahasa Indonesia TRIASE yang berarti Triase adalah suatu konsep pengkajian dan pemilahan pasien
SORTIR yaitu proses khusus memilah pasien berdasarkan beratnya yang cepat sesuai dengan keadaan umum dan tingkat kesadaran
cidera ataupun penyakit untuk menentukan jenis perawatan dan tindakan pasien. (Kathleen dkk, 2008).
gawat darurat.

B. Prinsip Triase
B. Tujuan Di rumah sakit, di dalam triase mengutamakan perawatan pasien
1. Memilah atau menggolongkan pasien, menetapkan prioritas dalam berdasarkan gejala. Triase menggunakan pengkajian ABCD seperti
penanganan pasien secara cepat, tepat dan selamat sesuai dengan jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi, warna kulit, nadi, tekanan darah,
sumber daya yang ada. suhu, tingkat kesadaran dan inspeksi visual untuk luka dalam.
2. Pelayanan pasien yang cepat dan tepat sesuai kondisi penyakit. Menurut Brooker, 2008. Dalam prinsip triase diberlakukan
C. Ruang Lingkup sistem prioritas. Prioritas adalah penentuan/penyeleksian mana yang
harus didahulukan mengenai penanganan yang mengacu pada tingkat
Perawat IGD
ancaman jiwa yang timbul dengan seleksi pasien berdasarkan:
1. Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit
2. Dapat mati dalam hitungan jam
3. Trauma ringan
BAB II
4. Sudah meninggal.
TINJAUAN PUSTAKA Prinsip dalam pelaksanaan triase:
9 10
1. Triase dilakukan dengan segera dan tepat waktu kemampuan Berdasarkan Oman, 2008, pengambilan keputusan triase
berespon terhadap kemungkinan penyakit yang mengancam jiwa berdasarkan pada keluhan utama, riwayat medis, data objektif yang
adalah hal yang terpenting dalam kegawatdaruratan. mencakup keadaan umum dan tingkat kesadaran pasien.
2. Pengkajian seharusnya adekuat dan akurat, ketelitian dan Prioritas adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai
keakuratan adalah elemen terpenting dalam proses pengkajian. penanganan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul.
3. Keputusan dibuat berdasarkan pengkajian. Beberapa hal yang mendasari klasifikasi pasien dalam sistem triase
4. Melakukan intervensi berdasarkan keakutan dari kondisi pasien. adalah kondisi pasien yang meliputi:
5. Tercapainya kepuasan pasien dengan mengkaji secara akurat 1. Gawat adalah suatu keadaan yang mengancam nyawa dan kecacatan
terhadap pasien dan menetapkan tindakan terhadap pasien yang memerlukan penanganan segera.
tersebut. “Time saving is life saving (respon time diusahakan 2. Darurat adalah suatu keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi
sesingkat mungkin)”. memerlukan penanganan cepat dan tepat seperti kegawatan.
3. Gawat darurat adalah suatu keadaan yang mengancam jiwa atau
nyawa di sebabkan oleh gangguan ABC ( Airway/jalan nafas,
Breaiting/pernafasan, Circulation/sirkulasi).

C. Klasifikasi dan Penentuan Prioritas.

Berdasarkan Prioritas perawatan dapat dibagi 4 klasifikasi:

9 10
KLASIFIKASI KETERANGAN
GAWAT DARURAT Keadaan mengancam nyawa/adanya D. Daftar Penyakit di Ruang Triase IGD RS Amanda Serang
(MERAH) gangguan ABC dan perlu tindakan
segera,misal:cardiac arrest, penurunan
kesadaran, trauma mayor dengan 1. GAWAT DARURAT ( Merah )
perdarahan hebat. cardiac arrest, penurunan kesadaran, trauma mayor dengan
GAWAT TIDAK DARURAT Keadaan mengancam nyawa tetapi perdarahan hebat.
(KUNING SURGIKAL) tidak memerlukan tindakan darurat, 2. GAWAT TIDAK DARURAT ( Kuning Surgical )
misal: cidera kepala ringan, colic
abdomen, acut abdomen, retensi urine, Cidera kepala ringan, colic abdomen, acut abdomen, retensi urine,
fraktur, trauma dengan perdarahan, fraktur, trauma dengan perdarahan, trauma tanpa perdarahan,
trauma tanpa perdarahan, KDRT,
KDRT, corpus allienum dengan perdarahan, animal bite.
corpus allienum dengan perdarahan,
animal bite. 3. DARURAT TIDAK GAWAT ( Kuning Medical )
Observasi febris, diare acut, dispepsia, hemaptoe, morbili,
hipertensi, chest pain.
DARURAT TIDAK GAWAT Keadaan yang tidak mengancam
(KUNING MEDIKAL) nyawa tetapi memerlukan tindakan 4. TIDAK GAWAT TIDAK DARURAT ( Hijau)
darurat,misalnya observasi febris, diare Batuk, flu, ISPA, vaksin, stomatitis, malaise
acut, vomitus, hemaptoe, morbili,
hipertensi, chest pain.
TIDAK GAWAT TIDAK Keadaan tidak mengancam nyawa dan
DARURAT ( HIJAU ) tidak memerlukan tindakan gawat.
Gejala dan tanda klinis ringan atau
asimptomatis. Misalnya batuk, flu,
ISPA, vaksin, stomatitis, malaise.

9 10
BAB III 7. Pasien yang dikategorikan tidak gawat tidak darurat,
didistribusikan ke ruang false emergency/ hijau.
PELAYANAN DAN DENAH TRIASE
8. Pasien yang datang dengan tanpa tanda kehidupan, didistribusikan
A. Tatalaksana pelayanan triase ke ruang resusitasi.
9. Setelah melakukan proses triase, perawat triase membuat laporan
Pemilahan pasien untuk ruang dan tatalaksana sesuai kondisi atau mendokumentasikan dibuku laporan triase
penyakit yang diderita yang bertujuan untuk menangani pasien secara
cepat dan tepat sesuai dengan kondisi penyakit.

B. Prosedur

1. Pasien masuk ke IGD melalui ruang triase


2. Perawat triase melakukan penilaian pada pasien berupa kondisi
umum dan tingkat kesadaran pasien
3. Setelah itu pasien didistribusikan sesuai dengan kondisinya.
4. Pasien dengan kriteria gawat darurat didistribusikan ke ruang
resusitasi/merah.
5. Pasien yang menderita trauma dengan keadaan darurat tidak gawat,
didistribusikan ke ruang surgical/ kuning surgical.
6. Pasien yang menderita non trauma dengan gawat tidak darurat
didistribusikan ke ruang medikal/ kuning medikal.

9 10
C. Denah Alur Pelayanan Pasien di IGD
BAB IV

PENUTUP
POLI TRIASE PENDAFTARAN

Panduan triase adalah suatu proses pemilahan pasien untuk ruang


dan tatalaksana sesuai kondisi penyakit yang diderita, dengan tujuan
MERAH MEDICAL SURGICAL HIJAU untuk proses pelayanan secara cepat, tepat dan selamat sesuai dengan
sumber daya yang ada. Bila proses triase ini dilaksanakan dalam instalasi
gawat darurat dengan baik, diharapkan dapat menurunkan angka
kematian pasien IGD. Semoga panduan triase ini bermanfaat untuk
OBSERVASI
semua pihak terutama petugas triase dan instalasi gawat darurat.

FARMASI KASIR/ ADM

1. RAWAT INAP
2. PULANG
3. RUJUK

9 10

Anda mungkin juga menyukai