Anda di halaman 1dari 8

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol. 7, No. 1, Januari 2004, hal 16 - 23

Inversi Impedansi Akustik Seismik 3D Untuk Estimasi


Porositas Batuan (Studi Kasus Lapangan X Cirebon)

Mualimin, dan M.Irham Nurwidyanto


Laboratorium.Geofisika Jurusan Fisika FMIPA Universitas Diponegoro

Intisari
Telah dilakukan inversi impedansi akustik pada data seismik 3D time migrated amplitude
preserved stack dengan kontrol data log sumur pada lapangan X Cirebon. Metode yang
digunakan adalah constraint sparse-spike in eigenvalue basis yang bertujuan mengestimasi
porositas reservoar dari impedansi akustik di lapangan X Cirebon. Sebagai data input proses
inversi wavelet dari fase residual seismik 3D dibandingkan dengan wavelet seismogram sintetik
pada tiap lokasi sumur. Model awal inversi yang diperoleh dari 8 data log sumur diinterpolasi
dengan metode kriging. Impedansi akustik hasil inversi selanjutnya dibuat model garis regresi
linear kuadrat minimum terhadap log porositas sumur AL-03. Persamaan yang diperoleh
digunakan untuk mengestimasi nilai porositas berdasarkan nilai impedansi akustik reservoar.
Dari hasil inversi impedansi akustik yang dilakukan diperoleh tiga zona impedansi akustik di
area penelitian. Nilai impedansi akustik untuk lapisan yang diduga merupakan lapisan reservoir
memiliki nilai impedansi relatif rendah dibanding sekitarnya yaitu berkisar antara (1500 – 6500)
×103kg/m2s yang berada pada twt 940 ms sampai 1010 ms, dengan porositas berkisar antara 18%
sampai 34%.

memberikan informasi porositas reser-


I. PENDAHULUAN
voir dari data seismik untuk karakteri-
Inversi impedansi akustik sasi reservoir.
merupakan suatu proses untuk mengu- Inversi impedansi akustik metode
bah trace seismik menjadi trace constraint sparse-spike in eigenvalue
impedansi akustik semu pada tiap basis dan penentuan porositas dari nilai
Common Mid Point (CMP) [1}. impedansi akustik pada reservoir
Permasalahan yang sering dihadapi lapangan X Cirebon diharapkan mampu
dalam proses inversi yaitu tidak adanya membantu dalam studi tentang
komponen frekuensi rendah dari data karakteristik reservoir sehingga berguna
seismik sehingga akan menyebabkan untuk analisa lebih lanjut mengenai
lebar pita (bandwidth) frekuensi hasil kemungkinan peningkatan produksi
inversi tidak mencakup nilai keseluru- hidrokarbon.
han data lapangan [2]. Metode inversi
constraint sparse-spike in eigenvalue II. DASAR TEORI
basis menyertakan constraint sebagai II.1. Inversi Impedansi Akustik
pengisi komponen frekuensi rendah dan Tujuan inversi impedansi
pembatasan nilai impedansi akustik akustik adalah untuk merubah data
berdasarkan nilai log sumur [3]. seismik menjadi log impedansi akustik
Penurunan porositas batuan reservoir semu pada tiap CMP [1]. Seismogram
dari impedansi akustik berdasarkan bebas noise dapat diasumsikan sebagai
hubungan linear antara porositas dengan konvolusi wavelet pita terbatas (band
impedansi akustik telah dilakukan antara limited) w(t) fase nol pada interval
lain oleh Buxton dkk. [4], Pendrel dan frekuensi (F1 F2) dengan koefisien
Riel [1]. Penurunan tersebut mampu refleksi :

16
Mualimin, M.Irham Nurwidyanto Inversi Impedansi…

r(t): x(t ) = r (t ) * w(t ) (1) bobot pada titik i. Koefisien bobot Wi


diperoleh dari semivariance γ sebagai
T1 ≤ t ≤ T2 , dengan t adalah two-way berikut [6] :
traveltime. ∑ Wi γ(hij) = γ(hip), hij = hji, (7)
Impedansi akustik pada lapisan ke-k
didefinisikan sebagai : dengan γ(hij) adalah semivariance pada
jarak h antara i dan j serta γ(hip)
Ik = ρk αk, (2) semivariance pada jarak h antara titik i
dengan ρk densitas lapisan bumi pada dengan P.
lapisan ke-k dan αk kecepatan
gelombang seismik pada lapisan ke-k. II.3. Regresi Linear Kuadrat
Koefisien refleksi pada dasar lapisan ke- Minimum
k tergantung pada perbedaan impedansi
akustik yaitu : Hubungan antara dua variabel
dapat diketahui melalui metode
I k +1 − I k persamaan linear :
rk = , (3)
I k +1 + I k y = a0 + a1 x , (8)
Dengan menyusun kembali persamaan dengan a0 dan a1 adalah koefisien-
(3) diperoleh:
koefisien yang masing-masing menyata-
k 1+ r  kan intercept dan slope garis. Persamaan
 1 + rk 
I k +1 = I k   = I 1 ∏  j
 , (4) (8) dapat ditentukan dengan metode
 
 1 − rk  j =1  1 − r j  kuadrat minimum [7]. Prinsip yang
digunakan yaitu pemilihan garis yang
yang menunjukkan hubungan antara mempunyai nilai a0 dan a1 yang dapat
impedansi akustik dengan koefisien meminimumkan jumlah kuadrat deviasi
refleksi [5]. Inversi constraint in S [8] :
eigenvalue basis berdasarkan estimasi
n
S = ∑ ( xi − xm )
seri koefisien refleksi r(t) dalam bentuk 2
ekspansi [3] : (9)
i =1
k =K
r(t) = x(t) + ∑α
k =1
k ∅k(t), (5) dengan xi adalah variabel bebas pada
observasi ke-i dan xm nilai rata-rata
variabel bebas. II.4. Porositas Reservoir.
dengan x(t) merupakan trace seismik Penentuan parameter reservoir dari data
input (persamaan 1), ∅k(t) merupakan seismik disebut reservoir seismik [9].
orthonormal basis vector dan αk adalah Reservoir seismik menganggap batuan
koefisien ∅k(t). reservoir sebagai medium berpori berisi
fluida dengan saturasi tertentu. Dalam
II.2. Kriging medium seperti ini gelombang seismik
merambat dengan kecepatan yang tidak
Apabila terdapat nilai hasil saja tergantung pada sifat-sifat elastik
pengamatan Y pada suatu lokasi i, maka medium tersebut tetapi juga pada
dapat diestimasi nilai pengamatan di porositas dan saturasi fluidanya.
luar lokasi tersebut :
Kecepatan gelombang P dalam
YP = ∑ Wi Yi , (6) medium berisi fluida diberikan sebagai
[10]:
dengan Y p adalah nilai estimasi pada
titik P di luar lokasi i, Wi koefisien

17
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 7, No. 1, Januari 2004, hal 16 - 23

frekuensi dominan dari data


1
seismik.
  k 
2
  2
3. Analisis dilakukan dengan
 k f 1 − d   
 4   km   1 membanding-kan wavelet seismik
α =  kd + µ + 
 3   kf  k f  ρb  dengan wavelet seismogram
1 − φ + (km − kd ) 2 sintetik. Prosedur ini dilakukan
  km  km  
   untuk mengestimasi fase residual
…(10) wavelet seismik, apabila terdapat
Impedansi akustik mempunyai korelasi komponen fase residual maka
dengan porositas batuan, semakin besar wavelet seismik dirotasi fasenya
porositas maka semakin kecil impedansi agar nol.. Dilakukan dekonvolusi
akustik batuan tersebut. Berdasarkan data seismic dengan metode
persamaan (2) dan persamaan (10) dapat sparse-spike dengan spike sparse-
dibuat model persamaan regresi linear ness dengan faktor skala
antara impedansi akustik dengan poros- amplitudo 5,37 × 10 dB untuk
-14

itas yaitu mendapatkan koefisien refleksi,


hasilnya kemudian diinversi
Y = a 0 + a 1X (kg/m2s) (11)
dengan model awal impedansi
dengan Y adalah impedansi akustik, dan akustik hasil interpolasi 8 log
X adalah porositas. sumur. Selama proses inversi
komponen frekuensi rendah yang
III. METODE PENELITIAN tidak terdapat dalam seismik
digantikan oleh komponen yang
III.1. Data Penelitian
sama dari model awal. Komponen
Data yang digunakan pada frekuensi ini seringkali tidak
penelitian ini merupakan data sekunder smooth secara lateral sehingga
yang berupa data seismik 3D time dilakukan lateral filtering untuk
migrated amplitude preserved stack, 8 mensmoothkan komponen frek-
data sumur yang meliputi log densitas uensi rendah.
logd Vp dan data checkshot , serta satu 4. Dibuat garis regresi linear antara
data Log Porositas. Semua data tersebut impedansi akustik dengan poros-
milik PERTAMINA D.O.H. J.B.B. itas pada lokasi sumur AL-03
Cirebon. untuk megestimasi nilai porositas
III.2. Metode Penelitian batuan reservoir .

1. Impedansi akustik yang diperoleh IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


dari perkalian densitas dan
kecepatan, diinterpolasi dengan IV.1. Hasil
metode Universal Kriging ke Dari gambar 1. terlihat bahwa
dalam seluruh daerah penelitian seismogram sintetik memiliki event
sehingga diperoleh model awal yang kontras pada twt antara 860 ms
impedansi akustik . sampai 1120 ms, yang berkorelasi
2. Seismogram sintetik diperoleh dengan puncak horison Parigi dan
dari konvolusi antara impedansi puncak horison Cibulakan Atas pada
akustik dengan wavelet hasil data seismik. Pola refleksi yang
ekstraksi dari data seismik. direpresentasikan dengan amplitudo
Wavelet tersebut dirotasi fasenya wavelet seismogram sintetik bersesuaian
menjadi nol dengan frekuensi 10- dengan wavelet seismik. Marker sumur
60 Hz, frekuensi ini merupakan horison Parigi berada pada twt 870 ms
dan puncak horison Cibulakan Atas

18
Mualimin, M.Irham Nurwidyanto Inversi Impedansi…

pada twt 1112 ms. Model awal berupa impedansi akustik batuan rendah
model impedansi akustik bumi dibandingkan sekitarnya yaitu (5000 –
memberikan pendugaan perlapisan bumi 7500) ×103kg/m2s. Kurva hitam putus-
(bawah permukaan). Kesesuaian model putus memperlihatkan zona impedansi
impedansi dengan keadaan bumi akustik rendah dibandingkan sekitarnya
sebenarnya diketahui dengan mencocok- dengan nilai impedansi (3000 – 8000)
kan impedansi pada lokasi sumur ×103 kg/m2s pada twt 890 sampai 1020
dengan data log impedansi dan trend ms.
model impedansi yang mengikuti Untuk mengetahui reservoir
horison Puncak Parigi dan Cibulakan lapangan CRB dan penyebaran nilai
Atas. Gambar 2 merupakan hasil porositas batuannya dengan nilai
penampang model impedansi akustik porositas tinggi maka dibuat sayatan
pada inline 1390. Dari penampang horisontal (time slice) berdasarkan
model impedansi akustik secara umum penampang impedansi akustik yang
dapat dibagi kedalam tiga zona yaitu memperlihatkan zona dengan nilai
zona dengan nilai impedansi akustik impedansi akustik rendah dibandingkan
tinggi yaitu (10000 –12500) ×103 kg/m2s sekitarnya. Berdasarkan gambar 2 dan 3
(merah muda-merah tua), zona dengan zona dengan impedansi akustik rendah
nilai impedansi akustik sedang yaitu berada pada kisaran twt 900 ms sampai
(7500 – 9000) ×103 kg/m2s (kuning- 1020 ms. Selanjutnya analisis penyebar-
merah muda). dan zona dengan nilai an nilai porositas batuan dilakukan
impedansi akustik rendah yaitu (4000 – dengan membuat sayatan horisontal
6000)×103 kg/m2s (hijau-hijau muda) ) mulai puncak horison Parigi sampai
berada pada lapisan pada twt 850 ms pada twt 1020 ms.
sampai 1050 ms dan tanda panah Sayatan horisontal pada twt 950 ms
memperlihatkan terdapat lapisan tipis ditunjukkan oleh gambar 4, zona
dengan nilai impedansi rendah dengan reservoir terdapat pada daerah kurva
nilai impedansi (4000 – 6000) ×103 hitam.
kg/m2s (hijau-hijau muda) yang berada Pada sayatan horisontal ini
di antara lapisan dengan nilai impedansi porositas batuan reservoir berkisar
tinggi (10000 – 12000) ×103 kg/m2s antara 6% sampai 34% dengan dominasi
(merah muda-merah tua) mengindi- batuan dengan porositas 12% sampai
kasikan lapisan batuan porous dengan 18%. Nilai porositas batuan pada
nilai porositas tinggi yang patut diduga tersebut bersesuaian dengan nilai
sebagai reservoir hidrokarbon yang impedansi akustik batuan yang berkisar
potensial. antara (1500 – 9500) ×103 kg/m2s. Pada
time slice ini nilai porositas batuan pada
IV.2. Pembahasan lokasi sumur AL-03 adalah 18% nilai ini
bersesuaian dengan nilai porositas
Penentuan zona reservoir sumur pada twt 950 ms yaitu 18%. Nilai
dengan porositas tinggi ditunjukkan porositas batuan tinggi dibandingkan
dengan zona dengan impedansi akustik sekitarnya berkisar antara 24% samapi
rendah. Gambar 3 merupakan 34% yang berada pada zona kurva
penampang impedansi akustik pada merah
inline 1457 dan data log porositas sumur Berdasarkan gambar 2, 3 dan 4
AL-03, dari kurva log (elips biru) diketahui bahwa penyebaran batuan
terlihat bahwa zona porositas tinggi reservoir dengan nilai porositas tinggi
(23,60 % sampai 26%) berada pada twt dibandingkan sekitarnya yang patut
890 ms sampai 930 ms. Pada kedalaman diduga sebagai zona reservoir berada
tersebut merupakan zona dengan nilai pada twt 940 ms sampai 1010 ms

19
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 7, No. 1, Januari 2004, hal 16 - 23

dengan nilai impedansi akustik berkisar pretation of Seismic Data, SEG,


antara (1500 – 6500) ×103 kg/m2s. Zona Tulsa, USA. 2001,
tersebut batuan penyusunnya memiliki [3] Malkin, A., Zakhem, I. U., Canning,
nilai porositas berkisar antara 18% A., Amplitude Inversion of Re-
sampai 34%. flectivity Type AVO Attributes,
Batuan reservoir dengan nilai SEG Expanded Abstract. SEG,
porositas tinggi tersebut berada pada twt Tulsa-USA. 1999,
940 ms yang kemudian semakin ke
bawah semakin meluas dan arah pola [4] Buxton, R., Rick .D, van Paul .R., An
penyebaran cenderung ke Barat daya Intepreter’s Guide to Under-
yang mengikuti pola atau trend horison standing and Working With
puncak Parigi. Penyebaran batuan Seismic Derived Acoustic Imped-
tersebut semakin menyempit pada twt ance Data, The Leading Edge,
1020 ms. SEG, Tulsa-USA. 2000
[5] Oldenburg, D.W., Scheuer T, Levy
KESIMPULAN S, Recovery of The Accoustic
Dari penelitian yang telah Impedance from Reflection Seis-
dilakukan dapat diambil kesimpulan mogram, Geophysics, SEG, Tulsa-
sebagai berikut: USA. 1983
1. Dari hasil inversi impedansi [6] Davis, C. John, Statistic and Data
akustik diketahui bahwa lapisan Analysis in Geologi, John Willey
yang diduga merupakan reservoir & Sons, Singapore. 1986,
lapangan CRB berada pada twt [7] Algifari, Analisis Regresi, Teori,
940 ms sampai 1010 ms dengan Kasus dan Solusi, BPFE,
nilai impedansi akustik berkisar Yogyakarta, 1997
antara (1500 – 6500) × 103 kg/m2s.
2. Porositas reservoir lapangan CRB [8]Holman, J.P., Metode Pengukuran
berkisar antara 18% sampai 34%. Teknik, Terjemahan, Erlangga,
Jakarta. 1985
DAFTAR PUSTAKA [9] Munadi, S., Aspek Fisis Seismologi
[1] Pendrel J, van Riel Paul., Eksplorasi, Program Studi Geo-
Methodology for Seismic Inver- fisika Jurusan Fisika FMIPA
sion and Modelling : A Western Universitas Indonesia. 2000,
Canadian Reef Example, CSEG [10] Saptono, F.,. Munadi, S., A Simple
Recorder, Jason Geosys-tem, Approach for Understanding
Calgary, Canada. 2000, Seismic Wave Propagation in
[2] Yilmaz, O., Seismic Data Analysis: Porous Media, Lemigas Scientific
Processing, Inversion and Inter- Contributions, Jakarta. 1999

20
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 7, No. 1, Januari 2004, hal 16 - 23

Gambar 1. Pengikatan Sumur AL-01 dengan penampang seismik pada inline 1456

21
20
Mualimin, M.Irham Nurwidyanto Inversi Impedansi…

Parigi

Impedansi Akustik ( × 103 kg/m2s)


Cibulakan Atas
Twt (ms)

Gambar 2. Model impedansi akustik lapangan CRB pada inline 1390, tanda panah merupakan
zona dengan impedansi akustik rendah yang berasosisi dengan zona
porositas tinggi.

22
21
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 7, No. 1, Januari 2004, hal 16 - 23

Crossline

Impedansi Akustik ( × 103 kg/m2s)


Twt (ms)

Gambar 3. Penampang impedansi akustik pada inline 1457

X –Axis (m)

U Porositas ( × 100%)

AL-03
Y –Axis (m)

400 m

Gambar 4. Sayatan horisontal pada twt 950 ms, pada twt ini batuan memiliki nilai porositas
berkisar antara 6% sampai 34%, porositas tinggi berada pada zona kurva merah.

23
22

Anda mungkin juga menyukai