Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat
dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah sesuai waktu yang telah direncanakan. Shalawat serta
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad
SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya.

Penyusunan makalah ini merupakan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia


tahun akademik 2017/2018. Dalam makalah ini, Penulis membahas mengenai
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah khususnya membahas mengenai pengertian
ragam ilmiah, berbagai ragam ilmiah dan penggunaanya dalam penulisan karya
ilmiah. Penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada
pembaca.

Jika terdapat kesalahan tulisan pada makalah maka saran dan kritik yang
konstruktif dari pembaca sangat diharapkan demi penyempurnaan tugas makalah
selanjutnya.

` Samata, 15 November 2017

Penulis (kelompok 8)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. Latar belakang ...................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 3
C. Tujuan .................................................................................................................... 3
BAB I PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
A. Pengertian dan karakteristik bahasa indonesia ragam ilmiah ......................... 4
B. Berbagai Ragam Bahasa ...................................................................................... 5
C. Menggunakan BI Ragam Ilmiah dalam menulis karya ilmiah ……………………8
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 11
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perkembangan bahasa Indonesia baik di kalangan dewasa, remaja, dan
anak-anak telah mengalami perubahan yang cukup signifikan seiring dengan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan semakin tingginya
tingkat pergaulan remaja. Kemudian dari hal tersebut lahirlah bahasa
pergaulan yang biasa disebut bahasa gaul seperti bedeng, ta’, massa mi dan
sebagainya. Banyaknya penyimpangan-penyimpangan penggunaan bahasa
yang tidak sesuai dengan aturan baku ialah dialek kedaerahan. Bahasa-bahasa
yang lahir dari beberapa hal yang telah diuraikan di atas dikenal dengan
bahasa tidak baku yaitu bahasa yang biasa digunakan pada situasi santai
dengan keluarga, tulisan pribadi, dan pergaulan sehari-hari, dan tidak cocok
digunakan dalam situasi resmi seperti dalam penulisan ilmiah, diskusi,
pembicaraan di lingkungan formal, dan lain-lain. Oleh sebab itu, untuk
memperdalam pemahaman mengenai bahasa Ilmiah, kami mengangkat
sebuah judul makalah yaitu “Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan karakteristik bahasa indonesia ragam ilmiah?
2. Jelaskan berbagai ragam bahasa?
3. Bagaimana menggunakan bahasa indonesia ragam ilmiah dalam menulis
karya ilmiah?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan karakteristik bahasa indonesia ragam ilmiah.
2. Menambah wawasan berbagai ragam bahasa.
3. Agar dapat menggunakan bahasa indonesia ragam ilmiah dalam menulis
karya ilmiah.
BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan karakteristik bahasa indonesia ragam ilmiah


Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu bahasa Indonesia
yang di gunakan dalam menulis karya ilmiah sebagai bahasa yang di gunakan
untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari
keempatnya, bahasa Indonesia diharapkan menjadi media efektif untuk
komunikasi ilmiah,baik secara tertulis maupun lisan.
Adapun karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah sebagai berikut:
1. Cendikia artinya bahasa Indonesia itu digunakan secara tepat dan seksama
sehingga gagasan yang di sampaikan penulis dapat di terima oleh pembaca
secara tepat.
2. Lugas dan Jelas artinya bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan
ilmiah secara jelas dan tepat.untuk itu,setiap gagasan di ungkapkan secara
langsung sehingga makna yang di timbulkan adalah makna lugas.
3. Bertolak dari gagasan artinya penonjolan diarahkan pada gagasan atau
hal-hal yang diungkapkan tidak pada penulis atau palaku.
4. Formal artinya tingkat keformalan bahasa dalam karya ilmiah dapat
dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata dan kalimat. Kosa kata yang di
gunakan bernada formal dan kalimat-kalimatnya memiliki unsur yang
lengkap.
5. Objektif artinya hindari kata-kata yang menunjukkan sifat subjektif.
6. Ringkas dan padat artinya tidak adanya unsur bahasa yang mubazir
(pemborosan kata).
7. Konsisten. Ditampakkan pada penggunaan unsur bahasa, tanda baca, dan
istilah yang sesuai dengan kaidah dan semuanya digunakan secara
konsisten.
B. Berbagai Ragam Bahasa
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak
tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosa kata ragam bahasa
baku agar dapat menjadi anutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia.
Maka dari itu yang perlu di perhatikan ialah kaidah tentang norma yang
berlaku yang berkaitan dengan ragam bahasa.

1. Ragam Bahasa Berdasarkan Media atau Sarana


a. Ragam bahasa lisan
Ragam lisan adalah bahasa yang di ujarkan oleh pemakai bahasa.
Kita dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat
orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan,
ceramah. Dan ragam lisan yang nonstandard,misalnya dalam percakapan
antar teman di pasar, atau dalam kesempatan nonformal lainnya.
b. Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan
memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam
ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping
aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa
tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk
kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran
penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan
ide.

2. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur


a. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek).
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan
pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang
tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di
Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri
khas yang berbeda-beda.
b. sRagam bahasa berdasarkan pendidikan penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang
berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam
pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,
vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin
akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas.

3. Ragam Bahasa Berdasarkan Sikap Penutur


Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan
bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap
itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau
pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut.
Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika
melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan
bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau
bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi
dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya,
makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan
bahasa yang digunakan.
Maka dari itu di kenal Ragam bahasa Baku dan Ragam bahasa nonbaku.
Ragam Bahasa Baku dipakai dalam :

a. pembicaraan di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat


dinas memberikan kuliah/pelajaran;
b. pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan,
dengan guru/dosen, dengan pejabat;
c. komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan,
undang-undang;
d. wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.
Ragam bahasa Nonbaku dipakai dalam percakapan yang tidak resmi
(informal) seperti percakapan yang dilakukan di dalam rumah tangga, pinggir
jalan ,di warung-warung, dilapangan dan sebagainya Jadi pemakaian bahasa
diluar suasana formal (resmi) hanya berfungsi sebagai alat komunikasi
antarsahabat, antaranggota dan kesemuanya yang di golongkan dalam ragam
tak baku.

4. Ragam Bahasa Menurut Pokok Persoalan atau Bidang Pemakaian


Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan.
Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun
menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan
dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam
lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam
lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan
ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang
digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula
dengan istilah laras bahasa.
Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah
kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut,
misalnya masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam
bidang agama; koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang
kedokteran; improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan dalam
lingkungan seni; pengacara, duplik, terdakwa, digunakan dalam lingkungan
hukum; pemanasan, peregangan, wasit digunakan dalam lingkungan olah
raga. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan
yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimat-
kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat
dalam koran/majalah dan lain-lain.
C. Menggunakan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam menulis karya
ilmiah
Menggunakan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis karya
ilmiah berarti memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan
fakta, konsep, perinsip, teori atau gabungan dari keempat hal tersebut dalam
hasil penelitian secara tertulis dan lisan. Pada saat menulis tulisan ilmiah
penulis harus berusaha keras agar bahasa Indonesia yang di gunakan benar-
benar menunjukkan sifat yang cendikia, lugas dan jelas, bertolak dari
gagasan, formal, objektif, ringkas dan padat, dan konsisten.

1. Ciri-ciri penggunakan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam penulisan karya


ilmiah sebagai berikut :
a. Baku
Sturuktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa
indonesia baku, baik mengenai struktur bahasa kalimat maupun kata.
Demikian juga, pemilihan kata istilah dan penulisan yang sesuai dengan
kaidah ejaan.
b. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia ragam
ilmiah dapat diterima akal. Contoh : "Masalah pengembangan dakwah kita
tingkatkan." ide kalimat tersebut tidak logis, pilihan kata "masalah" kurang
tepat atau tidak spesifik.
c. Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.
Perhatikan contoh di bawah ini: Da’i di Gunung Kidul “kebanyakan”
lulusan perguruan tinggi. Arti kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6
atau 10 orang. Jadi, dalam tulisan ilmiah tidak benar memilih kata
“kebanyakan” kalimat di atas dapat kita benahi menjadi Da’i di Gunung
Kidul 5 orang lulusan perguruan tinggi, dan yang 3 orang lagi dari lulusan
pesantren.
d. Tepat
Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan
oleh pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. Contoh:
“Jamban pesantren yang sudah rusak itu sedang diperbaiki.”Kalimat
tersebut, mempunyai makna ganda, yang rusaknya itu mungkin jamban,
atau mungkin juga pesantren.
e. Denotatif
Kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan
tidak diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang objektif.
f. Runtun
Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya,
baik dalam kalimat maupun dalam alinea atau paragraf adalah seperangkat
kalimat yang mengemban satu ide atau satu pokok bahasan.

2. Jenis-jenis Karya Ilmiah


a. Artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif penulisanya tentang suatu
masalah atau peristiwa. Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis
yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel
yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau
konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari hasil
pemikiran dan kajian pustaka atau hasil pengembangan proyek.
b. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-
objektif. Makalah biasanya disajikan dalam sebuah seminar atau
dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan)
c. Kertas Kerja (work paper) pada prinsipnya sama dengan makalah,
namun dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam dan dipresentasikan
pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan.
Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan bisa diterima
atau dimentahkan oleh forum ilmiah.
d. Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan
jenjang studi S1 (Sarjana). Skripsi berisi tulisan sistematis
yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendaagt (teori)
orang lain.
e. Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang
studi S2 (Pasca Sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan
dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh
dari penelitian sendiri.
f. Disertasi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan
jenjang studi S3 (meraih gelar Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu
dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang
sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi
suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal.
g. Artikel Ilmiah Populer yaitu artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya
bahasa populer (bahasa media/bahasa jurnalistik) untuk dimuat di media
massa (suratkabar, majalah, tabloid).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahasa Indonesia ragam ilmiah adalah salah satu bahasa Indonesia yang
digunakan dalam menulis karya ilmiah. Karakteristik Bahasa Indonesia
Ragam Ilmiah yaitu cendikia, lugas dan jelas, bertolak dari gagasan, formal,
objektif, ringkas dan padat, dan konsisten.
Ragam Bahasa terbagi berdasarkan :
1. Ragam Bahasa Berdasarkan Media atau Sarana.
2. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur.
3. Ragam Bahasa Berdasarkan Sikap Penutur.
4. Ragam Bahasa Menurut Pokok Persoalan atau Bidang Pemakaian.
Penggunaan Ragam Indonesia Ragam Ilmiah dalam menulis dan presentasi
ilmiah berarti memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan
fakta, konsep, perinsip, teori atau gabungan dari keempat hal tersebut dalam
hasil penelitian secara tertulis dan lisan. Ciri-ciri penggunaan ragam ilmiah
dalam penulisan Ilmiah di antaranya : baku, logis, kuantitatif, tepat, denotatif
dan runtun. Jenis-jenis karya ilmiah yaitu artikel, makalah, kertas kerja,
skripsi, tesis, disertasi, dan artikel ilmiah popular.

B. Saran
Kami sarankan kepada pembaca agar membudayakan penggunaan bahasa
ilmiah dalam keadaan Resmi (Formal) supaya bahasa Indonesia dapat melekat
pada diri kita masing-masing,agar kita lebih berani berbicara di depan umum
walau itu dalam Lingkungan Formal terlebih dalam Lingkungan Informal.
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2013. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka

Prayitno, Harun Joko, dkk (Ed). 2010. Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah.
Surakarta: Muhammadiyah University Press

Wibowo, Wahyu. 2015. Enam Langkah Jitu Agar Tulisan Anda Makin Hidup
dan Enak Dibaca. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Arifin, E. Zainal. 2008. Dasar-Dasar penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta:


Grasindo

Anda mungkin juga menyukai