Anda di halaman 1dari 2

Mengapa Bahasa Belanda Tidak Menjadi Bahasa Resmi Republik Indonesia?

Pernahkah terpikirkan oleh kita seandainya bahasa resmi negara kita adalah bahasa
Belanda? Tentunya hal ini memiliki sisi pro dan sisi kontra bagi sudut pandang penduduk
Indonesia sendiri. Sebagian orang mungkin akan merasa senang apabila bahasa Belanda
menjadi bahasa resmi negara Indonesia, bagaimana tidak dengan menguasai bahasa Belanda,
seseorang akan sangat mudah menguasai bahasa Inggris karena bahasa Belanda bersama-
sama dengan bahasa Inggris dan bahasa Jerman merupakan rumpun “Bahasa Jermanik”. Di
lain sisi, orang-orang akan senang apabila bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi karena
sebagai bangsa yang besar kita memiliki keunikan dan kebudayaan sendiri yang dapat
membedakan kita dari negara lain di belahan bumi ini. Mengingat Belanda menjajah
Indonesia lebih kurang 3,5 abad, mengapa bangsa Indonesia tidak mau memakai bahasa
Belanda sebagai bahasa nasional? Jika kita melihat negara-negara di dunia yang pernah
dijajah, rata-rata dari negara tersebut akan mengadopsi bahasa penjajahnya. Contohnya
seperti Brazil yang menggunakan bahasa Portugis karena dijajah oleh Portugal dan Negara-
negara seperti Mexico, Peru, Chile, Argentina yang menggunakan bahasa Spanyol karena
dijajah oleh Spanyol, dll.

Bahasa Belanda pernah dipakai bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Pada
masa Hindia Belanda, berbagai sekolah di Indonesia menggunakan bahasa Belanda. Namun,
tak semua masyarakat dapat bersekolah di situ. Jadi hanya orang-orang kelas atas yang dapat
bersekolah dan mengerti bahasa Belanda. Itupun mereka hanya menggunakan bahasa
Belanda saat berada di sekolah, saat di rumah mereka tetap menggunakan bahasa daerahnya
masing-masing, seperti bahasa Melayu. Bahasa Melayu menjadi semakin penting, saat
beberapa negara jajahan tetangga menggunakan bahasa Melayu, seperti Malaysia, Singapura,
dan Brunei sebagai Lingua Franca. Sejak abad ke-20, bahasa Belanda semakin dikenal dan
dipakai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Pada tahun 1942, Jepang
menguasai Indonesia dan melarang pemakaian bahasa Belanda bagi masyarakat Indonesia.

Setelah masa kemerdekaan, banyak orang yang bisa menggunakan bahasa Belanda.
Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki pendidikan yang layak. Setelah Aksi
Polisionil Belanda, orang Indonesia telah berani menantang bangsa Belanda secara brutal.
Namun, masih terdapat beberapa orang yang merasa terhormat saat mereka menggunakan
bahasa Belanda. Begitu juga dengan presiden pertama kita, Soekarno juga masih
menggunakan bahasa Belanda dan membaca pula buku-buku berbahasa Belanda. Pada tahun
1949, bahasa Belanda masih dipakai di Pulau Irian Jaya, jadi Soekarno masih menganggap
Irian Jaya masih kesatuan lokal Indonesia.

Perkembangan bahasa Indonesia cukup menarik, karena Indonesia dulu sempat


menggunakan beberapa bahasa seperti Belanda, Jepang, Inggris, ataupun Melayu yang
hingga kini masih meninggalkan bekas-bekas penggunaan ejaan bahasa tersebut. Penggunaan
bahasa resmi Indonesia dirasa sangat tepat karena setiap negara mempunyai kharakteristiknya
masing-masing. Dan Indonesia mempunyai bahasa tersendiri yang tidak dimiliki oleh bangsa
lain, yaitu bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai