Anda di halaman 1dari 2

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Luka bakar atau combustio merupakan cedera yang cukup sering dihadapi para
dokter. Di Indonesia, luka bakar masih menjadi problema yang berat. Perawatan dan
rehabilitasinya masih sukar dan memerlukan ketekunan, biaya mahal, tenaga terlatih
dan terampil. Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh
dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api secara langsung maupun tidak
langsung, pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun bahan kimia, air, dll)
atau zat-zat yang bersifat membakar (asam kuat, basa kuat).
Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot dan mempunyai peranan
dalam homeostasis, sehingga luka bakar merupakan salah satu jenis trauma dengan
morbiditas dan mortalitas tinggi. Hal ini disebabkan karena pada luka bakar terdapat
keadaan sebagai berikut : 1. terdapat kuman dengan patogenitas tinggi 2. terdapat
banyak jaringan mati 3. mengeluarkan banyak air, serum dan darah 4. terbuka untuk
waktu yang lama (mudah terinfeksi dan terkena trauma) 5. memerlukan jaringan
untuk menutup suatu luka bakar yang lebih luas dan dalam memerlukan perawatan
lebih intensif dibandingkan luka bakar yang hanya sedikit dan superfisial.
Luka bakar karena bahan kimia memerlukan pengobatan yang berbeda
dibandingkan karena sengatan listrik (elektrik) atau persikan api. Luka bakar yang
mengenai genitalia menyebabkan resiko infeksi yang lebih besar dari pada di tempat
lain dengan ukuran yang sama. Luka bakar pada kaki atau tangan dapat
mempengaruhi kemampuan fungsi kerja pasien dan memerlukan tehnik pengobatan
yang berbeda dari lokasi pada tubuh yang lain. Pengetahuan umum tentang anatomi
fisiologi kulit, patofisiologi luka bakar sangat diperlukan untuk mengenal perbedaan
dan derajat luka bakar tertentu dan berguna untuk mengantisipasi harapan hidup
serta terjadinya komplikasi multi organ yang menyertai.

Pengurangan waktu penyembuhan, antisipasi dan penanganan secara dini untuk


mencegah komplikasi, pemeliharaan fungsi tubuh dalam perawatan luka dan tehnik
rehabilitasi yang lebih efektif, dapat meningkatkan rata-rata harapan hidup pada
sejumlah pasien dengan luka bakar serius. Dokter memiliki peran besar untuk
melakukan tatalaksana awal pada luka bakar beserta cara perawatan luka yang
efektif.
2

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa definisi combutio?


1.2.2. Bagaimana epidemiologi, anatomi, patofisiologi, anamnesa,
pemeriksaan klinis, pemeriksaan penunjang, tatalaksana combutio?

1.3. Tujuan
1.2.1. Mengetahui definisi combutio.
1.2.2. Mengetahui epidemiologi, anatomi, patofisiologi, anamnesa,
pemeriksaan klinis, pemeriksaan penunjang, tatalaksana combutio.

1.4. Manfaat
1.4.1. Menambah wawasan mengenai ilmu kedokteran pada umumnya dan
ilmu bedah khususnya.
1.4.2. Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti
kepaniteraan klinik bagian ilmu bedah.

Anda mungkin juga menyukai