plasma ke sel tiroid melalui sodium iodide symporter. Aktifitas iodine transport
yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh suatu jaringan ikat. Setiap folikel
dibatasi oleh epitel kubus dan diisi oleh bahan proteinaseosa berwarna merah
tempat hormon tiroid disintesis dan pada akhirnya disimpan. Dua hormon tiroid
utama yang dihasilkan oleh folikel-folikel adalah tiroksin (T4) dan triiodotironin
(T3). Sel pensekresi hormon lain dalam kelenjar tiroid yaitu sel parafolikular yang
terdapat pada dasar folikel dan berhubungan dengan membran folikel, sel ini
kalsium serum dan dengan demikian ikut berperan dalam pengaturan homeostasis
kalsium.
1
dibandingkan dengan T3, tetapi apabila dibandingkan milligram per milligram, T3
disekresi dari hipotalamus dan pituitary anterior. Penurunan nilai T3 dan T4 akan
2
Fungsi
Kedua hormon ini bekerja sebagai alat pacu umum dengan mempercepat
oleh peningkatan kadar enzim-enzim spesifik yang turut berperan dalam konsumsi
oksigen, dan oleh perubahan sifat res ponsif jaringan terhadap hormon yang lain.
Hormon tiroid mempengaruhi replikasi sel dan sangat penting bagi perkembangan
otak. Adanya hormon tiroid dalam jumlah yang adekuat juga diperlukan untuk
O2 pada sebagian besar sel di tubuh, membantu mengatur metabolisme lemak dan
gen, dan yang tidak bersifat genomic, melalui efek langsung pada sitosol sel,
somatis dan berperan dalam perkembangan normal sistem saraf pusat.Hormon ini
perkembangan mental dan fisik, berkurangnya daya tahan tubuh terhadap dingin,
3
serta pada anak-anak timbul retardasi mental dan kecebolan (dwarfisme).
a. Sistem Hormon
Dua jenis hormon berbeda yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid membentuk
hormon tiroid yaitu tiroksin dan triiodotironin. Kedua hormon ini merupakan
asam amino dengan sifat unik yang mengandung molekul iodium yang terikat
b. Tiroksin (T4)
molekulnya. Hormon ini disintesis dan disimpan dalam keadaan terikat dengan
protein di dalam sel-sel kelenjar tiriod; pelepasannya ke dalam aliran darah terjadi
ketika diperlukan. Kurang lebih 75% hormon tiroid terikat dengan globulin
bentuk L. Hormon tiroid yang bersirkulasi dalam plasma terikat pada protein
plasma, diantaranya :
4
Dari ketiga protein pengikat tiroksin, TBG mengikat tiroksin yang paling
spesifik. Selain itu, tiroksin mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap protein
Secara normal 99,98% T4 dalam plasma terikat atau sekitar 8 µg/dL (103
nmol/L); kadar T4 bebas hanya sekitar 2ng/dL (Gambar 2). Hanya terdapat sedikit
T4 dalam urin. Waktu paruh biologiknya panjang (6-7 hari), dan volume
distribusinya lebih kecil jka dibandingkan dengan cairan ekstra seluler (CES)
c. Triiodotironin (T3)
Hormon yang merupakan asam amino dengan sifat unik yang mengandung
molekul iodium yang terikat pada asam amino ini hanya mengandung tiga atom
iodium saja dalam setiap molekulnya. Hormon tiroksin juga di bentuk di jaringan
perifer melalui deiodinasi T4. Hormon triiodotironin (T3) lebih aktif daripada
hormon tiroksin (T4). T4 dan T3 disintesis di dalam koloid melalui iodinasi dan
triglobulin.1,2
Sewaktu disekresi, koloid diambil oleh sel-sel tiroid, ikatan peptida mengalami
mudah berpindah ke jaringan sasaran. Faktor ini yang merupakan alasan mengapa
5
T3 mugkin dibentuk melalui kondensasi monoidotirosin (MIT) dengan
(7 nmol) T3. Kadar T3 plasma adalah sekitar 0,15 µg/dL (2,3 nmol/L), dari 0,15
µg/dL yang secara normal terdapat dalam plasma, 0,2% (0,3 ng/dL) berada dalam
keadaan bebas. Sisa 99,8% terikat pada protein, 46% pada TBG dan sebagian
pelepasan TSH ditentukan oleh kadar hormon tiroid dalam darah. Jika konsentrasi
seperti penurunan suhu tubuh dapat meningkatkan sekresi TRH dengan demikian
metebolik seluler. Kedua hormon ini bekerja sebagai alat pacu umum dengan
sangat penting bagi perkembangan otak. Adanya horomtiroid dalam jumlah yang
6
terhadap metabolisme seluler, hormon tiroid mempengaruhi setiap sistem organ
yang penting.4
Tujuan :
7
Indikasi :
Elektif
Gawat darurat :
Hernia irreponible
Hernia inkarserata
Kontraindikasi pada hernia sangat besar, usia lanjut, keadaan umum yang
jelek
8
perdarahan dirawat. Tampak crys medial dan lateral merupakan
annulus eksternus
dan N ilehypogastrikum.
secara tajam.
9
catgut no 1 bila mulut kantung proximal lebar dapat ditutup dengan
distal besar atau melekat testis seperti hernia congenital pada anak-
11. Funiculus spermaticus diletakkan kembali pada dasar baru ini. N, Ileo
secara jelujur, lemak dijahit dengan plain catgut 3.0 secara simpul
Indikasi bila conjoin tendon lemah, umumnya terjadi pada orang tua,
10
1. Setelah plastic basini dikerjakan, aponeurosis MOE dijahitkan
eksternus
11
3. Plastik bassini dan halstead
4. Luka perdarahan tutup lapis demi lapis seperti pada poin hrtnia
inguinales
ligamentum inguinalis
12
DAFTAR PUSTAKA
2. Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2011. Kelenjar Tiroid. Buku Ajar Fisiologi
3. Kumar V, Abbas K, Fausto N., et. Al, 2010. Thyroid Gland. Robbins and
1107-1126
Operasi Bedah Umum. SMF Bedah. RSU Haji Surabaya. Indonesia Pp 95-
103
inguinal hernia in adult patients. Hernia. vol. 18, no. 2. UK Pp. 151–163
13