Anda di halaman 1dari 3

Jaring Niaga Sriwijaya

-Masa: Abad 7-10 Masehi

-Pusat: Palembang, muara Sungai Musi

-Penguasaan Jalur: Selat Melaka, Selat Sunda

Komoditi: Kamper, gaharu, cengkeh, kayu, pala, lada, gading, emas, timah.

-Wilayah Pendukung:

Pesisir Timur-Barat Semenanjung Melaka, pesisir timur Pulau Sumatera, seluruh


Kepulauan Riau, ujung barat Pulau Jawa.

-Faktor Kemajuan:

Penguasaan jalur pelayaran startegis Asia Barat-Asia Timur; Teknologi pembuatan kapal
Cina (orientasi pada sungai dan selat); Hubungan dagang tributary (sistem upeti) dengan
Cina.

-Faktor Kemunduran:

Perkembangan teknologi pembuatan kapal laut Cina; Stabilitas politik Cina, yang disusul
dengan penetrasi junk Cina langsung ke sentra produksi kawasan Nusantara.

-Proses Pemudaran:

Pertumbuhan simpul distribusi baru sentra produksi di luar kontrol Sriwijaya.

Jaring Niaga Majapahit

-Masa: Abad 14-15 Masehi

-Pusat: Gresik, muara Sungai Brantas.

-Penguasaan Jalur: Selat Melaka, Selat Sunda, Laut Jawa.

-Wilayah Pendukung:

Seluruh Wilayah Nusantara (meliputi Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei, sebagian


wilayah selatan Filipina, dan bagian selatan Thailand).

-Komoditi:

Ekspor: rempah-rempah, kayu cendana (Maluku), beras, garam, kacang.


Impor: sutera, keramik, porselen, perabot pernis (Cina), kain katun, kain celup, barang
logam (india).

-Faktor Kemajuan:

Penguasaan jalur pelayaran strategis Asia Barat-Asia Timur di Selat Melaka; jalur rempah
ke Maluku di Laut Jawa, dan penguasaan seluruh sentra produksi kawasan Nusantara,
dan sekitarnya.

Faktor Kemunduran:

Penetrasi kapal dagang Asia Barat langsung ke sentra produksi kawasan Nusantara (telah
dimulai sejak kekosongan kekuasaan di Nusantara abad-13).

Proses Pemudaran:

Pertumbuhan simpul distribusi baru di luar kontrol Majapahit.

Jaring Niaga Melaka

-Masa: Abad 15-16 Masehi.

-Pusat: Melaka, muara Sungai Bertam.

-Penguasaan Jalur: Selat Melaka.

-Wilayah Pendukung: Semenanjung Melaka, Pesisir timur Sumatera, Kepulauan Maluku,


ujung barat Pulau Jawa.

-Komoditi:

Pakaian India; keramik Cina; beras dan kayu jati Burma; lada dan timah Sumatera dan
Semenanjung Melaka, pala dan cengkeh Maluku.

-Faktor Kemajuan:

Penguasaan jalur pelayaran Asia Barat-Asia Timur; Hubungan dagang tributary dengan
Cina; Manajemen pelabuhan entrepot Melaka yang terbuka terhadap semua kapal dagang
asing.

-Faktor Kemunduran:

Perubahan pelabuhan dari entrepot bebas di masa Kesultanan Melaka menjadi pelabuhan
eksklusif di masa sesudahnya, dibawah Porugal dan Belanda.

-Proses Pemudaran: Berlangsung drastis.

Anda mungkin juga menyukai