Anda di halaman 1dari 8

JST Kesehatan, April 2012, Vol.2 No.

2 : 171 – 178 ISSN 2252-5416

PERBANDINGAN PEMBERIAN IBUPROFEN DENGAN IBUPROFEN DAN


METOKLOPRAMID TERHADAP NILAI VISUAL ANALOG SCALE (VAS)
PENDERITA MIGREN TANPA AURA

The Comparison Ibuprofen with Ibuprofen and Metoclopramide Therapy on Visual Analog
Scale (Vas) Score at Migraine Sufferers Without Aura
Rosmaladewi1, Muhammad Akbar1 , Yudy Goysal1 , Abdul Muis1, Cahyono Kaelan1, Idham
Jaya Ganda2

1
Bagian Ilmu Penyakit Saraf, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar,
2
Bagian Ilmu Penyakit Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar

(Email: rosmaladewirahim@yahoo.com)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan membandingkan pemberian ibuprofen dengan ibuprofen dan
metoklopramid dengan menggunakan pengukuran nyeri berdasarkan skor VAS pada penderita
migren tanpa aura.Desain penelitian menggunakan metode uji klinis dengan randomized pre-post
test comparative group design, dilaksanakan di Poliklinik saraf beberapa RS Pendidikan Makassar
pada bulan Nopember 2011-Januari 2012. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 32
orang, dibagi dalam dua kelompok yaitu 16 sampel mendapat terapi ibuprofen dan 16 sampel
mendapat terapi ibuprofen dan metoklopramid.Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan
daftar isian. Analisis data menggunakan univariat dan multivariat.Hasil penelitian
menunjukkanpenurunan bermakna mean (rata-rata) penurunan skor VAS terjadi pada kedua
kelompok terapi, tetapi penurunan rerata kelompok terapi ibuprofen dan metoklopramid lebih besar
dan setelah dianalisis secara statistik menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa terapi ibuprofen dan metoklopramid lebih efektif menurunkan skor VAS
(menurunkan derajat nyeri) penderita migren tanpa aura.

Kata kunci : Migren, Ibuprofen, Metoklopramid, VAS

ABSTRACT
The goal of the study is to compare the efficacy of ibuprofen and the combination of ibuprofen and
metoclopramide using visual analog scale as pain assessment in migraine without aura patients.
Design of the study is clinical trial with randomizedprepost test comparative group design. The study
was conducted in Neurology nPoliclinics of reveral. University Hospital from Nopember 2011-
January 2012. Samples fulfilling the inclusion criteria is 32 samples devided into 2 groups, 16
samples was treated with ibuprofen and 16 samples was treated with ibuprofen and metoclopramide.
The data were collected through interview using checklist. The result showed a significant reduction
of VAS score in both groups. The rate of reduction in the combination of ibuprofen and
metoclopramide group was better. Statistical analysis showed significant difference (p<0,05). The
result showed combination of ibuprofen and metoclopramide were more effective in reducing pain in
migraine without aura.

Keywords: Migrain, Ibuprofen, Metoclopramide, VAS

171
Rosmaladewi ISSN 2252-5416

PENDAHULUAN samping/ efek samping minimal, khasiat


Nyeri kepala merupakan salah satu obat yang baik sehingga penderita bisa
keluhan yang paling sering ditemukan bekerja lagi, obat mudah didapatkan dan
dalam kehidupan manusia. Diantara tidak mahal. Pendekatan medikamentosa
sekian banyak jenis nyeri kepala, migren antara lain diberikan analgetik sederhana,
merupakan jenis yang paling banyak parasetamol, non steroid anti inflamatory
diteliti dan dibicarakan (Sjahrir H, 2004). drug (NSAID), ergotamin, antikonvulsan,
Migren adalah suatu jenis nyeri kepala triptans, betabloker dan antidepresan
yang didasari gangguan neurovaskular (Sjahrir H, 2004).
kronik, bercirikan serangan-serangan Sekitar 98% penderita migren
nyeri kepala yang berat, disfungsi saraf untuk serangan akut, 49% menggunakan
otonom, dan pada beberapa penderita terapi obat over the counter (OTC), resep
terdapat aura yang melibatkan gejala- dokter 20% dan 29% menggunakan
gejala neurologik (Goadsby, keduanya. Obat OTC antara lain aspirin,
2002).Prevalensi migren pada orang NSAID, paracetamol (asetaminofen) dan
dewasa adalah 10-12% setahun, laki-laki parasetamol dengan kafein (Goadsby PJ,
6% dan perempuan 15-18%. Migren 2008).
tanpa aura merupakan jenis migren yang Ibuprofen merupakan NSAID yang
tersering dijumpai. Rasio migren tanpa efektif dengan toleransi baik yang
aura berbanding migren dengan aura tersedia sebagai OTC di Inggris dan
adalah 5 : 1 (Ropper A, 2005; Breslau N, Amerika Serikat selama 25 tahun.
2001). Di poliklinik saraf RS dr. Wahidin Meskipun triptan telah dikenal lebih satu
Sudirohusodo dilaporkan bahwa dekade sebagai obat migren spesifik
penderita migren merupakan 10,9% dari dengan kemanjuran unggul, NSAID tetap
seluruh penderita nyeri kepala yang merupakan terapi yang paling umum
berobat pada tahun 2003 (Zulmiyati, digunakan untuk serangan migren. Hal
2005). ini karena ketersediaan luas sebagai
Di Amerika Serikat menurut OTC, keuntungan farmako ekonomi dan
pandangan sosioekonomik, migren juga untuk profil efikasi yang
merugikan 13 biliun dolar karena menguntungkan setidaknya dalam
hilangnya produktivitas. Menurut serangan intensitas ringan dan sedang
American Migren Study II kira-kira 31 % (Pardutz A, Schoenen J, 2010 ; Rabbie R,
penderita migren kehilangan satu hari 2010).
kerja atau sekolah pada 3 bulan Review sistematik pada sembilan
sebelumnya, dan lebih separuhnya penelitian yang membandingkan dosis
menunjukkan pekerjaan atau tunggal ibuprofen dengan placebo atau
produktivitas sekolah berkurang paling obat aktif lain menunjukkan bahwa dosis
sedikit 50%.Mengingat hal tersebut di ibuprofen 400 mg lebih cepat
atas, migren merupakan suatu masalah mengurangi nyeri dibanding ibuprofen
yang perlu mendapat perhatian, terutama 200 mg. Ibuprofen dibandingkan dengan
dalam hal penatalaksanaannya yang placebo berkurang dalam dua jam
seyogyanya mempertimbangkan berhubungan dengan gejala nausea,
beberapa aspek. Pendekatan secara vomiting, fotofobia, fonofobia dan
holistik sangat dianjurkan, meliputi disabilitas fungsional (Barclay L,
pendekatan medikamentosa dan non 2010).Valans GN 1993 menyebutkan
medikamentosa. Sasaran utama bahwa daya absorpsi lambung, usus
pengobatan medikamentosa pada migren berkurang secara drastis selama serangan
ditujukan terhadap apa yang diharapkan migren, yang terlihat pada pemeriksaan
kepada penderita yaitu, efek obat yang barium; tampak hambatan dan
cepat dan konstan, efeknya cukup lama pemanjangan jangka pengosongan
mencegah serangan ulang, tanpa efek lambung (Basjiruddin A, 2004).

172
Migren, Ibuprofen, Metoklopramid, VAS ISSN 2252-5416

Antiemetik prokinetik seperti penderita, menyatakan bersedia


metoklopramid yang merangsang menjalani tindakan medis yang
pengosongan lambung dapat diperlukan dengan menandatangani surat
memperbaiki luaran dengan peningkatan informed consent oleh penderita / wali
absorpsi analgetik (Colman I, 2004; penderita.
Rabbie R, 2010).
Di Indonesia sejauh penelusuran Metode pengumpulan data
penulis sampai saat ini belum ada Data dikumpulkan melalui hasil
publikasi penelitian mengenai wawancara menggunakan daftar isian.
perbandingan pemberian ibuprofen Data yang dikumpulkan, diAnalisis
dengan kombinasi ibuprofen dan menggunakan daftar isian. Data yang
metoklopramid terhadap skor VAS dikumpulkan, diAnalisis menggunakan
penderita migren tanpa aura. Karena itu bantuan komputer program excel dan
peneliti tertarik untuk meneliti mengenai diAnalisis statistik terhadap variabel-
pemberian ibuprofen kombinasi dengan variabel yang diteliti dengan bantuan
antiemetik sebagai terapi alternatif. program Statistical Package for Social
Penelitian ini ingin menilai perbandingan Scienses (SPSS) for Windows.
pemberian ibuprofen dengan ibuprofen
dan metoklopramid dengan Analisis data
menggunakan pengukuran nyeri Analisis data menggunakan dua
berdasarkan skor VAS pada penderita analisis yaitu analisis univariat dan
migren tanpa aura. analisis multivariat. Analisis univariat
digunakan untuk deskripsi data – data
BAHAN DAN METODE berupa distribusi frekuensi, nilai rata-rata
Lokasi dan Rancangan Penelitian dan standar deviasi.Analisis
Penelitian dilaksanakan di bivariat:meliputi uji t berpasangan
Poliklinik saraf beberapa RS Pendidikan digunakan untuk menganalisis data
Makassar pada. Penelitian dilakukan berpasangan dengan variabel bebas yang
dengan wawancara menggunakan daftar berskala nominal dan variabel tergantung
isian. Desain penelitian yang digunakan yang berskala numerik, data berdistribusi
adalah uji klinis dengan randomized pre- normal dan varian yang sama. Uji t tidak
post test comparative group design. berpasangan: digunakan untuk
menganalisis data tidak berpasangan
Populasi dan Sampel dengan variabel bebas yang berskala
Populasi adalah semua penderita nominal dan variabel tergantung yang
nyeri kepala migren tanpa aura fase iktal berskala numerik, data berdistribusi
yang berobat ke Poliklinik Saraf RS normal dan varian yang sama. Uji X2 :
pendidikan di Makassar selama kurun untuk membandingkan dua variabel
waktu penelitian. Sampel sebanyak 32 yang berskala nominal antara dua
orang diperoleh berdasarkan urutan kelompok yaitu membandingkan nilai
masuk rumah sakit (consecutive random proporsi/frekuensi dari kelompok
sampling). ibuprofen dan kombinasi ibuprofen dan
Sampel yang dipilih adalah sampel metoklopramid. Kesimpulan bermakna
yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu bila p ≤ 0.05
semua penderita migren tanpa aura yang
berumur 20 tahun sampai 40 tahun, HASIL
belum minum analgetik lain 6 jam Karakteristik sampel
sebelumnya, menyatakan tidak Tabel 1 memperlihatkan
berkeberatan disertakan dalam penelitian karakteristik pasien yang menjadi
dengan menandatangani surat pernyataan sampel. Distribusi usia sampel terbanyak
persetujuan oleh penderita / wali berumur >30 tahun yaitu 19 orang

173
Rosmaladewi ISSN 2252-5416

(59,3%) dibanding umur ≤ 30 tahun yaitu selisih penurunan skor lebih besar pada
13 orang (40,7%). Berdasarkan jenis kelompok terapi ibuprofen dan
kelamin, distribusi penderita migren metoklopramid(3,5) dibandingkan terapi
dengan jenis kelamin wanita menempati ibuprofen (0,5).
porsi terbanyak , yaitu 24 orang (75 %) Tabel 4 memperlihatkan jumlah
dibanding pria sebanyak 8 orang (25%). penderita pada terapi ibuprofen
Jenis pekerjaan penderita migren yang perubahan skor VAS baik sebanyak 5
terbanyak adalah swasta sebanyak 11 orang (31,3%), tidak baik sebanyak 11
orang (34,4%). orang (68,7%). Sedangkan pada terapi
Tabel 2 memperlihatkan skor VAS ibuprofen dan metoklopramid perubahan
sebelum terapi ibuprofen, derajat nyeri skor VAS baik sebanyak 13 orang
ringan 3 orang, sedang 13 orang dan (86,7%) sedangkan tidak baik sebanyak 3
tidak ada nyeri berat. Sebelum terapi orang (13,3%), nilai p< 0,05. Setelah
ibuprofen dan metoklopramid derajat dilakukan analisis bivariat dengan uji chi
nyeri ringan 1 orang, sedang 12 orang, square didapatkan hubungan yang
berat 3 orang. Dan setelah dianalisis bermakna dengan nilai p< 0,05. Jadi
secara statistik dengan uji chi-square dapat disimpulkan bahwa terdapat
tidak didapatkan hubungan bermakna, perbedaan bermakna jumlah penderita
nilai p> 0,05, ini menunjukkan derajat yang membaik dengan tidak setelah 2
nyeri sebelum pemberian terapi tidak jam pemberian terapi.
berbeda bermakna pada kedua kelompok Tabel 5 memperlihatkan efek
penelitian. samping obat berupa mual, muntah dan
nyeri ulu hati.Kejadian efek samping
Analisis multivariat pada terapi ibuprofen 5 orang (31,2%),
Tabel 3 memperlihatkan lebih banyak dibandingkan terapi
perbedaan bermakna besarnya penurunan ibuprofen dan metoklopramid sebesar 2
skor setelah mendapat terapi ibuprofen orang (12,5%). Namun perbedaan ini
dengan ibuprofen dan metoklopramid tidak bermakna setelah dilakukan analisis
dengan nilai p < 0,05, dimana rerata statistik dengan nilai p>0,05.

Tabel 1. Karakteristiksampelpenelitianberdasarkan umur, jenis kelamin dan


pekerjaan

Karakteristik Jumlah Persen (%)


Jenis kelamin
Laki-laki 8 25
Perempuan 24 75
Umur
≤ 30 tahun 13 40,7
> 30 tahun 19 59,3
Jenis pekerjaan
Guru 4 12,5
IRT 6 18,7
Mahasiswa 4 12,5
PNS 7 21,8
Swasta 11 34,5
Sumber : Data primer

174
Migren, Ibuprofen, Metoklopramid, VAS ISSN 2252-5416

Tabel 2. Frekuensi penderita berdasarkan derajat nyeri sebelum terapi pada kedua
kelompok

Jenis terapi VAS 0


Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat p
Ibuprofen 3 13 0 0,13
Ibuprofen + Metok 1 12 3
Ket : p = uji chi square

Tabel 3. Perbandingan rerata selisih penurunan skor VAS pada kelompok yang
mendapat terapi ibuprofen dengan ibuprofen dan metoklopramid

Ibuprofen(n=16) Ibuprofen+Metoklopramid (n=16)


Rerata 0,5 3,5
Simpang baku 1,6 0,4
SEM 0,4 0,5

t = 4,6 df = 30 p = 0,00 ( p< 0,05)

Tabel 4. Perbandingan perubahan skor VAS berdasarkan jenis terapi pada


penderita migren tanpa aura

Jenis terapi Perubahan skor VAS p


Baik Tidak baik Total
n(%) n% N(%)
Ibuprofen 5(31,3) 11(68,7) 16(100) 0,02
Ibu + Metoklopramid 13(86,7) 3 (13,3) 16(100)
Jumlah 18 14 32
Ket : p = uji chi square

Tabel 5. Efek samping pada kedua kelompok terapi

Jenis terapi Kejadian Efek samping Jumlah p


Mual,muntah,nyeri ulu hati
Tidak Ya
n (%) n(%)
Ibuprofen 11(68,8) 5(31,2) 16 0,19
Ibu+Metoklopramid 14(87,5) 2(12,5) 16

Ket : p = uji chi square

175
Rosmaladewi ISSN 2252-5416

PEMBAHASAN menunjukkan perbedaan bermakna


Telah dilakukan penelitian besarnya penurunan skor setelah
terhadap 32 penderita migren tanpa aura mendapat terapi ibuprofen dengan
yang diukur derajat nyerinya setelah dua ibuprofen dan metoklopramid dengan
jam pemberian terapi. Penderita dibagi nilai p< 0,05, dimana rerata selisih
menjadi dua kelompok perlakuan yang penurunan skor lebih besar pada
diambil secara consequtive random kelompok terapi ibuprofen dan
sampling dan tiap kelompok terdiri dari metoklopramid (3,5) dibandingkan terapi
16 orang. Satu kelompok diberikan terapi ibuprofen (0,5). Ini menunjukkan bahwa
ibuprofen dan kelompok lain diberikan dengan terapi ibuprofen dan
ibuprofen dan metoklopramid. metoklopramid lebih besar mengurangi
Pada tabel 1 terlihat bahwa nyeri dibandingkan terapi ibuprofen saja.
sebagian besar sampel adalah perempuan Hasil penelitian ini sejalan dengan
(75%) sedangkan laki-laki (25%), tetapi beberapa penelitian yang telah dilakukan
terdistribusi secara merata di kedua sebelumnya. Henry et al 1995 dengan
kelompok. Temuan di atas sesuai dengan studi randomized placebo controlled
data yang didapatkan pada studi-studi trial, pada serangan migren dengan
sebelumnya yang menunjukkan pemberian asetil salisilat 900 mg
prevalensi migren lebih banyak pada kombinasi metoklopramid 10 mg
perempuan dibandingkan laki-laki dibandingkan plasebo dengan jumlah
(Ropper AH, 2005). Rasio perempuan sampel 303, dengan hasil penelitian pada
dan laki-laki pada penelitian ini adalah terapi kombinasi penurunan derajat nyeri
3:1, sesuai dengan rasio di kepustakaan. lebih tinggi dibandingkan plasebo.
Ada sekitar 28 juta penderita migren di Schulman EA, 2003 penelitian terhadap
Amerika Serikat, dimana 2/3 nya adalah penderita migren yang tidak berespon
wanita (Landy SH, 2003). Banyaknya terhadap terapi triptan dengan pemberian
migren dengan maupun tanpa aura pada sumatriptan dan plasebo, sumatriptan dan
wanita menunjukkan bahwa gen pada metoklopramid. Hasil penelitian
kromosom X mungkin paling penting menunjukkan kombinasi sumatriptan
sebagai penyebab migren. Peneliti dengan metoklopramid memberikan
Australia memeriksa tiga multigenerasi perbaikan pada sejumlah penderita
besar yang melekat pada marker migren yang gagal mencapai perbaikan
kromosom Xq pada dua keluarga. Secara adekuat dengan terapi triptan saja.
keseluruhan analisis data dari tiga Penelitian ini, pada kelompok
pedigree memberikan bukti signifikan ibuprofen dan metoklopramid rerata
adanya keterlibatan kromosom Xq penurunan skor VAS lebih besar
(Machfoed MH, 2004). kemungkinan karena efek sinergisme
Pada pengamatan derajat nyeri ibuprofen dan metoklopramid karena
berdasarkan skor VAS sebelum pada migren terjadi dilatasi pembuluh
pemberian terapi (VAS 0) kedua darah menings dan pelepasan
kelompok tidak didapatkan perbedaan neuropeptide lokal seperti substansi P, 5-
bermakna dengan nilai p > 0,05 (tabel 2), HT, PG pelepasan ini dihambat oleh
ini menunjukkan bahwa saat pengamatan NSAID dan metoklopramid. Ini sesuai
awal (initial stage), distribusinya dengan penelitian Ellis, 1993 yang
menunjukkan nilai sebaran yang hampir menyimpulkan metoklopramid efektif
serupa jadi dapat disimpulkan bahwa sebagai analgetik ringan dan penelitian
perubahan derajat nyeri yang terjadi Ali ATM mengenai efek anti inflamasi
karena efek terapi. metoklopramid menyimpulkan bahwa
Untuk membandingkan pemberian kerja metoklopramid sebagai anti
obat, dinilai dari penurunan skor VAS inflamasi akibat blok pada reseptor 5 -
berdasarkan hasil pada tabel 3 HT ini menunjukkan khasiat

176
Migren, Ibuprofen, Metoklopramid, VAS ISSN 2252-5416

metoklopramid yang menguntungkan KESIMPULAN DAN SARAN


digunakan pada migren. Kami menyimpulkan bahwa
Inflamasi neurogenik pada penurunan bermakna mean (rata-rata)
menings akan menyebabkan impuls skor VAS terjadi pada kedua kelompok
reaktif dari neuron pertama di menings terapi, tetapi penurunan rerata kelompok
(trigeminal) menuju ke trigeminal terapi ibuprofen dan metoklopramid lebih
nucleus caudalis (TNC). Dari TNC besar. Analisis statistik perbandingan
neuron kedua menstimulasi struktur perubahan skor pada kedua kelompok
sentral yang akan berperan dalam proses menunjukkan perbedaan bermakna, yang
migren lebih lanjut, selain itu juga berarti terapi ibuprofen dan
berhubungan dengan pusat batang otak metoklopramid lebih efektif menurunkan
lain terutama mual dan muntah (Goysal skor VAS (menurunkan derajat nyeri)
Y, 2011). Dengan pemberian penderita migren tanpa aura, sehingga
metoklopramid sebelum atau bersamaan disarankan agar metoklopramid diberikan
dengan pemberian analgetik dapat sebagai alternatif pilihan kombinasi obat
menghilangkan nyeri yang disertai mual, pada penderita migren karena relatif lebih
muntah dan memperbaiki motilitas efektif.
gastrik serta mempertinggi absorbsi obat
di usus sehingga penyerapan obat lebih DAFTAR PUSTAKA
efektif (Machfoed H, 2010). Ali ATM.(1995). Anti-inflammatory
Tabel 4 menunjukkan jumlah effect of metoclopramide in
penderita yang membaik dan tidak pada rats.Department of Medical
kedua kelompok terapi yang dapat Pharmacology.College of
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan Medicine. King Saud University.
bermakna jumlah penderita yang Barclay L. (2010). Ibuprofen May Help
membaik dengan tidak setelah 2 jam Relieve Acute Migraine
pemberian terapi. Patofisiologi migren Headaches. Medscape medical
akibat inflamasi steril dari n. trigeminus news
yang melepaskan neuropeptid vasoaktif Basjiruddin A. (2004). Diagnostic and
yang mengaktifkan sel endotel, sel mast, Abortive Therapy for Migraine
trombosit untuk melepaskan substansi dalam Nyeri Kepala 2.Kelompok
vasoaktif seperti histamin, serotonin, Studi Nyeri kepala Perdossi. USU
peptikinin, prostaglandin dan Pres. Medan. Hal. 137-54.
katekolamin. Substansi-substansi tersebut Breslau N, Rasmussen BK. (2001). The
menyebabkan kontraksi dan relaksasi otot impact of Migraine. Neurology,
polos dan gejala migren (Machfoed MH, March;56 ,S4-12
2004). Fase sensitisasi sentral pada Colman I, Brown MD, Innes GD,
migren, induksi nyeri ditimbulkan oleh Graftstein E, Roberts TE, Rowe
komponen inflamasi yang dilepas dari BH. (2004). Parenteral
dura seperti oleh ion potassium, proton, Metoclopramide for Acute
histamin, 5HT(serotonin), bradikinin, Migraine. BMJ. 329: 1369
prostaglandin E2 di pembuluh darah Ellis GL, Delaney J, Dehart DA. (1993).
serebral, dan serabut saraf yang dapat The Efficacy of Metoclopramide in
menyebabkan nyeri kepala. Pengaruh the Treatment of migraine
komponen inflamasi tersebut terhadap headache.Dept of Emergency
reseptor serabut C fiber di menings dapat medicine the Western
dihambat oleh obat-obatan NSAID dan 5 Pennsylvania hospital
HT antagonis yang memblokade reseptor Goadsby PJ, Lipton BC, Bigal ME.
vaniloid dan reseptor sensitif ion chanel (2005). Migraine Pathofisiology in
yang juga berperan melepaskan unsur Migraine and other Headache
protein inflamator (Landy SH, 2003).

177
Rosmaladewi ISSN 2252-5416

Disorders. New York: Informa Ropper AH, Brown RH. (2006).


Healthcare: 81-5. Headache and Other Craniofacial
Goadsby PJ, Richard B, Lipton, Michel Pains in Adams and Victor’s
D. Pieters J. (2002). Migraine Principles of Neurology.8th ed. Mc
Current Understanding and Graw-Hill. New York. Pp.144-167
Treatment. NEJM Volume Rabbie R, Derry S, Moore RA, Mcquay
346:257-270 HJ.(2010). Ibuprofen with or
Gorodi L. (2010). Ibuprofen and Without an Antiemetic for Acute
Paracetamol for Acute Treatment Migraine Headaches in
of Migraine in Children and Adults.http://www.thecochranelibr
Adolescent. University of ary.com
Manchester. Sculman EA, Dermott KF, (2003).
Goysal Y. (2011). Patofisiologi Dasar Sumatriptan plus metoclopramide
Migren dalam Neurology Update. in triptan-nonresponsive
Pustaka Cendekia Press. migraineurs .Headache. Jul-
Yogyakarta. Aug;43(7):729-33
Landy SH. (2003).Migraine Headache Sjahrir H. (2004). Patofisiologi Migren
and Allodynia :Early Use of dalam Nyeri kepala Jilid I.
Triptans to Improve Outcome. Kelompok Studi Nyeri Kepala
Director, Wesley Headache Clinic, Perdossi. USU Press. Medan, hal.
Depart of Neurology Univesity of 27-56.
Tennessee.USA Macfoed MH, Suharjanti I. (2010). Nyeri
Machfoed MH. (2004). Aspek Genetik Kepala Primer dalam Konsensus
dan Biomolekuler Migren dalam Nasional III Diagnostik dan
Nyeri Kepala jilid II. Kelompok Penatalaksanaan Nyeri Kepala.
Studi Nyeri kepala Perdossi, USU Kelompok Studi Nyeri Kepala
Press, Medan Perdossi. Airlangga university
Pardutz A, Schoenen M. (2010). NSAIDs press. Surabaya
in the Acute Treatment of Zulmiyati. (2005). Perbandingan Hasil
Migraine: A Review of Clinical Terapi Kombinasi Medisinal
and Experimental Data. Akupungtur dengan Terapi
www.mdpi.com/journal/pharmace Medisinal Nyeri Kepala Tipe
uticals Tegang di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo. Makassar.

178

Anda mungkin juga menyukai