Multistage Amplifier
- Pencocokan Impedansi
Ketika tahap penguat kopling bersama pencocokan impedansi adalah
penting sehingga sebanyak mungkin sinyal ditransfer dari output satu tahap ke
input berikutnya, menjaga kerugian antarsingkat seminimal mungkin.
1|Praktikum Elektronika
Memastikan bahwa bandwidth yang benar dipertahankan di seluruh tahap
amplifikasi
- Isolasi arus DC
Mungkin diperlukan bahwa di mana output dari satu tahap berada pada
potensial DC yang berbeda untuk input berikutnya, dua tahap secara elektrik
terisolasi satu sama lain.
Operational Amplifier
Operational Amplifier sangat berguna sekali dalam akuisisi data, buffer (penyangga)
dari sinyal-sinyal yang lemah yang dikeluarkan oleh sensor dan untuk sinyal generator sebagai
pembangkit sinyal yang kita kehendaki. Tiga fungsi di atas adalah spesifik untuk op amp yang
merupakan rangkaian terpadu dari beberapa transistor.
V+ : Non-inverting input
V- : Inverting Input
Vout : Output
Sebuah operational amplifier akan mendapatkan sinyal input dan akan menghasilkan
sinyal output yang lebih besar tanpa adanya distorsi. Sebuah operational amplifier mempunyai
komponen yang penting yaitu tahanan feedback (Rf) yang dipasang antara terminal output
dengan input negatif terminal. Dengan penambahan tahanan feedback Rf akan didapatkan
rangkaian tertutup di mana gain yang dihasilkan (Acl) tidak lagi bergantung kepada AOL. Di
sini ACL hanya tergantung pada tahanan luar.
2|Praktikum Elektronika
Ada dua jenis penguat dasar yang dapat dibangun dari op amp, yaitu :
Penguat pembalik (inverting amplifier) , dimana sinyal input dikenakan pada input negatif
Penguat tak membalik (non inverting amplifier), dimana sinyal input dikenakan pada
input positif
RF
ACL
RI
Vsat
Vi max
ACL
Dan rangkaian untuk penguat tak membalik tampak pada gambar 3.3. Rumus untuk
menghitung penguatan pada rangkaian ini adalah sebagai berikut :
RF
A 1
RI
Vsat
Vi max
ACL
3|Praktikum Elektronika
1.3 TUGAS PENDAHULUAN
1.4 PERCOBAAN
B. PROSEDUR PERCOBAAN
a) Multistage Amplifier
- Stage A
Langkah percobaan :
4|Praktikum Elektronika
6. Gambarkan sinyal yang kelihatan di osiloskop, kemudian tentukan gain
nya.
- Stage B
Langkah percobaan :
- Full Stage
Langkah Percobaan :
5|Praktikum Elektronika
b) Operasional Amplifier
Langkah Percobaan
- Inverting Amplifier
Langkah Percobaan
6|Praktikum Elektronika
- Non-Inverting Amplifier
Langkah Percobaan
Tugas:
1. Hitunglah gain stage A dan B, kemudian full stagenya secara teoritis kemudian
bandingkan hasilnya dengan hasil percobaan!
2. Apakah metode kopling memberikan hasil yang memuaskan ? Jelaskan !
3. Dari hasil percobaan, saat tidak ada input apakah output Op Amp dapat mendekati 0?
Jelaskan !
4. Hitunglah gain untuk OpAmp secara teoritis dan bandingkan dengan hasil percobaan!
7|Praktikum Elektronika
1.5 MENGAKHIRI PERCOBAAN
8|Praktikum Elektronika
JURNAL MODUL 3
1. Multistage Amplifier
a. Stage A :
Gambar Sinyal :
b. Stage B :
Gambar Sinyal :
9|Praktikum Elektronika
c. Full Stage :
Gambar Sinyal :
V Input (V) V Output Stage A (V) V Output Stage B (V) Total Gain
2. Operational Amplifier
Tegangan Offset : ...................................................................................V
Tegangan Output OpAmp : .....................................................................V
a. Inverting Amplifier :
Gambar Sinyal Output :
10 | P r a k t i k u m E l e k t r o n i k a
b. Non-Inverting Amplifier :
Gambar Sinyal Output :
11 | P r a k t i k u m E l e k t r o n i k a
1.6 REFERENSI
12 | P r a k t i k u m E l e k t r o n i k a