Anda di halaman 1dari 15

Research Methodology (University Of Surabaya)

The Anatomy of an
Entrepreneur:
Making of a Successful Entrepreneur

Lolita Gunawan - 134116500


Biem Prima - 134116500
Jessica Herdjiono - 134116500
Tommy Sidharta - 134116500
Karlin Chandra W T - 134116500
Yessica Anggraini S - 134116500
Reseacrh Methodology (University of Surabaya)

The Anatomy of an Entrepreneur:


Making of a Successful Entrepreneur

1. Introduction
Analogi dari paper di ibaratkan seperti “anatomi”, yang artinya adalah ilmu
yang mempelajari susunan atau struktur tubuh dari makhluk hidup serta hubungan
antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya; dimana anatomi yang dibahas
pada paper ini adalah berbagai faktor yang membuat seorang entrepreneur sukses
maupun gagal.
Paper ini memberikan sejumlah wawasan terkait hal-hal yang
melatarbelakangi para founder dalam mendirikan perusahaan-perusahaan yang
tingkat pertumbuhannya tinggi, seperti pengaruh sosial ekonomi-nya, edukasi-nya,
hingga latar belakang keluarga-nya. Penulis menemukan bahwa mayoritas
entrepeneur teknologi berasal dari kelas menengah yang memiliki orang tua dengan
tingkat pendidikan lebih rendah dari mereka. Motivasi utama mereka dalam
mendirikan bisnis adalah karena aspek finansial dan emosional. Mereka ingin
memperoleh kekayaan dan punya sebuah ide bisnis yang ingin mereka manfaatkan.
Penulis mencoba menelusuri opini dan mengamati proses para founder
perusahaan dan mencoba memahami faktor-faktor apa saja yang menyebabkan bisnis
mereka itu sukses atau gagal. Dengan memahami apa yang para pengusaha tersebut
pikir dan harapkan, penulis berharap agar bisa memberikan wawasan lebih dalam
agar bisa mendukung para pengusaha tersebut dengan lebih baik dan menciptakan
kondisi masyarakat (societal), politik, dan ekonomi yang dapat lebih efisien
membantu perkembangan kewirausahaan.
Riset ini menggunakan survei yang melibatkan sampel 549 founder
perusahaan dari sejumlah industri yang bervariasi. Meskipun riset ini tidak bisa
digeneralisasikan dengan seluruh populasi di Amerika Serikat, riset ini ditujukan
sebagai gambaran terhadap latar belakang para pengusaha di industri yang tingkat
pertumbuhannya tinggi. Survey ini hanya mengikutsertakan para founder yang sudah

Page 2
Reseacrh Methodology (University of Surabaya)

melewati fase startup dengan kata lain riset ini berfokus pada bisnis yang sukses saja
pada industri yang telah dipilih.

2. Findings
The Anatomy of an Entrepreneur: Making of a Successful Entrepreneur
menyajikan sejumlah wawasan dari sudut pandang para pemilik perusahaan terkait
apa yang mempengaruhi sukses atau tidaknya suatu bisnis startup. Hasil temuannya
dari riset terhadap 549 responden tersebut antara lain sebagai berikut:

2.1. Experience Management, and Luck: The Keys to Success


Pengalaman merupakan guru yang paling baik dalam kehidupan kita. Dari
pengalaman kita dapat belajar baik dari keberhasilan maupun kesalahan kita di masa
lalu. Dengan berkaca dari pengalaman, kita dapat mempertahankan hasil yang telah
kita raih, dengan pengalaman pula kita dapat menghindarkan diri dari mengulangi
kesalahan yang merugikan. Bantuan dari manajemen tim juga dapat membantu kita
untuk mengatasi permasalahan berdasarkan pengalaman mereka. Menurut para
responden faktor keberuntungan memiliki andil sebesar 73% terhadap kesuksesan

2.2. Professional Networks, Education, Funding, Personal Networks: Important


Sebanyak 73% hubungan profesional dengan orang lain memiliki peran
sebesar dalam menjalankan bisnis saat ini. 70% dari mereka beranggapan bahwa
pendidikan berperan penting dalam penentuan bisnis. Sebanyak 68% responden
beranggapan bahwa sumber pendanaan memiliki peranan penting dalam menciptakan
bisnis baru. Sehingga dapat dikatakan hubungan profesional, pendidikan, pendanaan,
dan hubungan pribadi merupakan hal yang sangat penting untuk mendirikan sebuah
bisnis.

Page 3
Reseacrh Methodology (University of Surabaya)

2.3. Location Investor Advice, Alumni Networks, and regional Assistance: Not
so Important
Sebagian besar responden 50% menyetujui bahwa penentuan lokasi bisnis
merupakan hal yang tidak penting. 38% responden mengatakan saran dan bantuan
investor tidak memberikan dampak signifikan bagi perusahaan. 81% responden
memiliki kepercayaan alumni network universitas sangat tidak penting. 86%
responden menilai yang diberikan negara sama sekali tidak penting. Kesimpulan yang
dapat diambil dari sebagian besar survey ini adalah bagi para pengusaha lokasi, peran
investor, alumni network, bantuan pemerintah merupakan salah satu faktor tidak
penting dalam suatu bisnis.

2.4. Entrepreneurs Perceive Very Few Obstacles for Themselves


Waktu dan upaya merupakan salah satu faktor tantangan bisnis tertinggi
sebesar 61%. Faktor lainnya yang dapat memberikan tantangan tersendiri bagi
responden adalah capital/financing (52%) dan kurangnya pengalaman dalam
berbisnis (52%). Tetapi faktor -faktor tersebut bukanlah masalah langsung yang
dihadapi responden secara signifikan. Dapat disimpulkan beberapa pengusaha hanya
menemukan sedikit tantangan yang ada dalam bisnisnya.

2.5. Entrepreneurs Believe Entrepreneurship Is Very Risky and Is Hard Work


Sebesar 98% responden menyatakan hambatan yang paling dirasakan oleh
pengusaha dalam memulai suatu bisnis adalah kurangnya kemampuan dan kemauan
dalam mengambil suatu resiko. Hambatan penting lainnya yang dirasakan adalah
waktu dan upaya (93%), kesulitan meningkatkan modal (91%), keterampilan
manajemen bisnis (89%) dan tekanan keluarga serta kondisi perekonomian (73% ).

Page 4
Reseacrh Methodology (University of Surabaya)

2.6. Using Personal Savings is The Norm, Venture Capital Comes to The
Experienced, and Friends and Family are Always There.
Sumber pendanaan paling signifikan untuk semua bisnis adalah tabungan
pribadi. 70% responden menyatakan menggunakan tabungan pribadi sebagai sumber
pendanaan utama untuk bisnis pertama kali. Jumlah proporsi pendanaan ini 4 kali
lebih besar dari sumber pendanaan lainnya. Awal mulanya venture capital dan
private/angel investments memiliki peran kecil dalam awal mula suatu bisnis, tetapi
dengan berjalannya waktu menunjukan adanya pertumbuhan pengaruh yang
signifikan dalam pendanaan. Selain itu sebesar 16% responden mendapatkan
pendanaan dari teman dan keluarga, juga pinjaman bank.

2.7. Other Success Factors


Banyak responden memberi masukan mengenai faktor penting yang tidak
tercantum dalam penelitian ini yaitu iman kepada Tuhan Yang maha Esa. Faktor
penting lainnya yang tidak tercantum adalah kerja keras, ketekunan/tekad, waktu,
kesopanan serta dukungan pasangan, optimisme, keluguan, dan kesediaan untuk
mempertaruhkan segalanya. Responden juga memberikan masukan mengenai
hambatan yang mempengaruhi dalam menjalankan suatu bisnis adalah stress dan
tantangan yang tak terduga.

3. Methodology
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling.
Hal ini terbukti ketika mereka mengambil sampel dari orang yang berasal dari daerah
tertentu yang masih sering mengunjungi website mereka. Dari hasil kunjungan
website tersebut, dipilih orang yang merupakan founder dari sebuah perusahaan.
Mereka ditanya mengenai kepribadian mereka dan latar belakang keluarga yang
membuat mereka tertarik untuk menjalankan bisnis tersebut dimana pertanyaan
dikirim via email. Berdasarkan manfaat penelitian, penelitian ini termasuk applied
research karena berusaha untuk menemukan solusi dari suatu masalah. Dalam jurnal
dikatakan bahwa tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memahami pola pikir

Page 5
Reseacrh Methodology (University of Surabaya)

pebisnis sehingga bisa menginspirasi orang lain untuk menjadi seorang entrepreneur
yang nantinya dapat mendukung kemajuan perekonomian. Penelitian ini secara tidak
langsung berusaha memberikan solusi untuk permasalahan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Sedangkan berdasarkan paradigma penelitian, penelitian ini termasuk
positivisme karena bersifat realita sosial, menemukan pola untuk memprediksi dan
mengendalikan fenomena. Untuk pengukurannya harus terukur dan data diambil
menggunakan kuesioner.

Berdasarkan kuisioner yang dibagikan, dapat disimpulkan bahwa tiga bisnis


teratas yang dijalankan oleh responden adalah: Computer Hardware/Software (30%),
Engineering Consultants (18%), dan Telecommunication (10%).

Page 6
Reseacrh Methodology (University of Surabaya)

Kebanyakan responden berasal dari daerah barat, dan yang paling sedikit
berasal dari mid Atlantic

Para responden yang menjadi pendiri suatu perusahaan sebagian besar baru
memiliki satu bisnis. Hal ini dapat membantu mereka agar lebih fokus pada bisnis
yang dijalankan termasuk dalam pengembangan bisnis tersebut.

Page 7
Reseacrh Methodology (University of Surabaya)

4. Detailed Findings
Success Factors
Telah dilakukan penelitian dengan menanyakan pada founder beberapa
perusahaan untuk memberikan ranking terhadap faktor kesuksesan pada perusahaan
startup. Faktor-faktor tersebut telah diklasifikasikan dari yang paling penting hingga
yang tidak sesuai, antara lain:
● Experience contributes to success
Pengalaman di sini dikategorikan menjadi faktor yang paling penting
terhadap kesuksesan startup. Berikut adalah hasil dari jawaban dari para
founder perusahaan:
1. Importance of prior industry/work experience. Pada poin ini mendapat
ranking tertinggi sebesar 58% untuk kategori extremely important.
2. Importance of lessons learned from previous successes. Pada poin ini
mendapat ranking tertinggi sebesar 39% untuk kategori extremely
important.
3. Importance of lessons learned from previous failures. Pada poin ini
mendapat ranking tertinggi sebesar 40% untuk kategori extremely
important.
● Management team importance. Pada poin ini mendapat ranking tertinggi
sebesar 35% untuk kategori extremely important. Faktor ini menjadi salah
satu yang paling penting dalam kesuksesan.
● Good fortune. Faktor ini juga diklasifikasikan sebagai faktor yang penting
karena mendapat nilai 73% dan 22% extremely importance.
● The importance of networks.
Networks di sini dikategorikan menjadi faktor yang penting terhadap
kesuksesan startup. Berikut adalah hasil dari jawaban dari para founder
perusahaan:
1. Importance of professional/business networks. Pada poin ini mendapat
ranking tertinggi sebesar 73% untuk kategori important.

Page 8
Reseacrh Methodology (University of Surabaya)

2. Importance of personal/social networks. Pada poin ini mendapat


ranking tertinggi sebesar 62% untuk kategori important.
● University education was important to success.
Pendidikan universitas di sini dikategorikan menjadi faktor yang
penting terhadap kesuksesan startup. Berikut adalah hasil dari jawaban dari
para founder perusahaan:
1. Importance of university education. Pada poin ini mendapat ranking
tertinggi sebesar 70% untuk kategori important.
2. Importance of university education for Ivy-League Graduates. Pada
poin ini mendapat ranking tertinggi sebesar 86% untuk kategori
important.
● Availability of financing/capital.
Ketersediaan modal di sini dikategorikan menjadi faktor yang penting
terhadap kesuksesan startup. Berikut adalah hasil dari jawaban dari para
founder perusahaan:
1. Importance of availability of financing/capital. Pada poin ini
mendapat ranking tertinggi sebesar 68% untuk kategori important.
2. Importance of availability of financing/capital for founders of venture-
backed companies. Pada poin ini mendapat ranking tertinggi sebesar
96% untuk kategori important.
● The role of business location. Secara keseluruhan 50 dari para entrepreneurs
memberikan rangking tidak penting dalam kesuksesan startup.
● Investor advice and assistance. Pada faktor ini secara keseluruhan dianggap
tidak penting dalam kunci kesuksesan dari startup. Hal ini dikarenakan hanya
36% responden yang menganggap faktor ini penting. Tetapi untuk pihak yang
menerima venture capital, mereka menganggap hal ini penting daripada yang
tidak menerima.
● University or alumni network importance. Pada faktor ini hanya 19%
responden yang menganggap bahwa alumni menjadi faktor penting dalam
kunci kesuksesan, sedangkan 29% dari lulusan Ivy-League univerity

Page 9
Reseacrh Methodology (University of Surabaya)

menganggap penting. Kesimpulannya para entrepreneur tersebut menganggap


bahwa professional network lebih penting dari pada alumni network.
● Assistance from state or region. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
responden menunjukan bahwa 86% memilih bahwa faktor ini tidak penting
dalam kunci kesuksesan
● Other Success Factor. Faktor lain yang dianggap tidak kalah penting oleh
para responden adalah faith, belief in god, hard work, and
perseverance/determination.

5. Challenges They Faced in Starting Their Business


Berdasarkan dari hasil penanyaan kepada pemilik atau perintis bisnis dalam
skala 1 sampai 5 yaitu 1 = Bukan tantangan sama sekali, 2 = tantangan kecil, 3 =
cukup menantasng, 4 = Tantangan besar, 5 = Tantangan sangat besar. Menunjukan
hasil bahwa sebagian besar dari tantangan-tantangan yang dihadapi oleh mereka
sangatnya sedikit yang dapat menghalangi mereka untuk sukses dalam merintis bisnis
mereka.
Hampir keseluruhan dari faktor yang dapat menghambat perintisan bisnis
dinilai sebagai tantangan kecil/ bukan tantangan sama sekali. Hanya jumlah waktu
dan usaha yang dibutuhkan dan kurangnya modal/dana yang memiliki jumlah yang
cukup besar menilainya sebagai tantangan besar atau sangat besar dan hanya
kurangnya pengalaman yang dinilai sebagai cukup menantang oleh sebagian pebisnis
dengan jumlah cukup banyak.
Secara keseluruhan, sebagian besar faktor dinilai dalam skala lebih dari 1,5
hingga kurang dari 2,5 dan hanya 3 faktor yang di sebutkan di atas yang berada di
antara skala 2,5 hingga 3. Tantangan dalam mencari partner/Co-Founder merupakan
tantangan yang paling banyak dinilai sebagai bukan tantangan sama sekali oleh para
responden.

Page
10
Reseacrh Methodology (University of Surabaya)

Variabel penentu yg digunakan dalam pertanyaan ke responden:


● Faktor-faktor yang dipertanyakan kepada responden:
● Waktu dan usaha yang dibutuhkan
● Kurangnya modal/dana yang tersedia
● Kurangnya pengalaman dalam menjalankan bisnis
● Pemikiran aka
● n konsekuensi yang ada jika gagal
● Tidak adanya mentor atau pemberi nasihat
● Kurangnya pengetahuan industri
● Ketersediaannya asuransi kesehatan/ resiko kehilangan lingkupan yang
sudah ada
● Tekanan keluarga atau finansial untuk tetap mempertahankan
pekerjaan yang tradisional namun stabil

● Sulitnya mencari co-founder

Page
11
Reseacrh Methodology (University of Surabaya)

Faktor lain yg disebutkan oleh para responden adalah sebagai berikut:

● Tekanan dalam menjalankan bisnis/mengatur keseimbangan dalam hidup.


Faktor ini adalah satu-satunya faktor yang dinilai sebagai tantangan yang
sangat besar.
● Menyempurnakan model bisnis
● Peraturan/pajak/biaya dari imbalan untuk karyawan
● Kurangnya pengetahuan untuk meningkatkan modal usaha
● Kondisi perputaran/ pasar teknologi
● Menemukan dan mempertahankan karyawan yang baik yang memiliki
pandangan visi dan nilai bisnis yang sama
● Kemampuan untuk mengkomunikasikan/memasarkan produk
● Perputaran penjualan (membangun tim penjualan)
● Reputasi sektor bisnis yang bersangkutan (skeptisisme tentang teknologi)

Page
12
Reseacrh Methodology (University of Surabaya)

6. Inhibitors to Entrepreneurship
Penelitian ini juga berusaha mencari faktor-faktor apa yang mencegah
entrepreneur dalam membuka bisnisnya. Faktor utama adalah keberanian/keinginan
untuk mengambil risiko. Sebagian besar responden setuju bahwa faktor tersebut
dianggap paling penting karena nature dari seorang entrepreneur adalah berani
mengambil risiko. Faktor kedua adalah waktu dan usaha yang diperlukan diwakili
dari 93% responden yang mengatakan faktor ini sangat penting. Faktor selanjutnya
adalah kesulitan untuk memperoleh dana (89%) dan kurangnya pengetahuan untuk
memulai bisnis sebanyak (84%).

Page
13
Reseacrh Methodology (University of Surabaya)

Page
14
Reseacrh Methodology (University of Surabaya)

Analysis and Conclusions


Tanggapan pada survey jelas sekali kontradiksinya atas apa yang selama ini
kita bayangkan terkait memulai suatu bisnis dan kewirausahaan. 4 hal faktor yang
paling penting dari kesuksesan kewirausahaan adalah: prior work experience
(pengalaman kerja), belajar dari kesuksesan dan kegagalan sebelumnya, sebuah tim
manajemen yang baik, dan keberuntungan.
Networking dan financing juga mereka identifikasi sebagai faktor yang
penting. Namun, ketika ditanya terkait sumber modal, beberapa memperoleh venture
capital atau angel financing sebagai sumber modal pertamanya. Peran yang lebih
lemah karena modal venture capital ditanggapi sebagai sesuatu yang tidak terlalu
bermanfaat bagi para pengusaha pemula dibandingkan pinjaman dari bank. Lebih
lanjutnya, para pengusaha tidak menganggap terlalu penting saran dari para investor,
implikasinya adalah mereka menilai “smart money” tidak setinggi yang kita telah
ekspektasi, dan ternyata para pengusaha lebih percaya pada kemampuan mereka
sendiri dibandingkan apa yang diasumsikan sebelumnya.
Ketidakpercayaan pada jaringan para alumni juga berdampak pada nilai yang
diungkap dari menghadiri acara institusi-institusi terbaik, yang merupakan salah satu
alasan eksplisit yang ingin diperoleh ketika berusaha memperoleh akses alumni, hal
tersebut dianggap hanya sebagai sesuatu yang bermanfaat. Selain itu, pelajaran yang
diperoleh sewaktu kuliah dianggap sebagai sesuatu yang sangat bermanfaat.
Kemunculan professional network sebagai faktor kesuksesan yang penting
untuk startup berdampak pada ikatan yang tidak terlalu erat ini sebagai sesuatu yang
paling bermanfaat dibandingkan kedekatan secara personal ataupun pada ikatan yang
lemah seperti pada jaringan para alumni.
Dengan memahami hal-hal apa saja yang menyebabkan seorang pengusaha itu
sukses bisa membantu para pembuat kebijakan untuk mengembangkan
kewirausahaan dan meningkatkan perusahaan yang pertumbuhannya tinggi.

Page
15

Anda mungkin juga menyukai