Anda di halaman 1dari 5

Klasifikasi Batuan Yang ada di Bumi

Batuan Beku (Igneous Rocks)

Batuan beku berasal dari cairan magma yang membeku akibat mengalami
pendinginan. Menurut ilmu petrologi semua bahan beku terbentuk dari
magma karena membekunya lelehan silikat yang cair dan pijar. Magma yang
cair dan pijar itu berada di dalam bumi dan oleh kekuatan gas yang larut di
dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat yang lemah dalam kerak bumi
seperti daerah patahan/rekahan. Magma akan keluar mencapai permukaan
bumi melalui pipa gunung api dan disebut lava, akan tetapi ada pula magma
yang membeku jauh di dalam bumi. Klasifikasi batuan beku berdasarkan
letak kejadiannya, batuan beku dibagi menjadi tiga, yaitu :

A. Batuan beku dalam (plutonik)

Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk berada jauh di dalam
bumi (15-50 km), proses pendinginan sangat lambat karena dekat
dengan astenosfer sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal.
Contoh batuan beku dalam : granit, granodiorit, gabro.

B. Batuan beku korok (hypabisal)

Terbentuk pada celah-celah / pipa gunung api, proses pendinginanya


relatif cepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristal yang tak
sempurna dan bercampur dengan masa dasar sehingga membentuk
struktur porfiritik. Contohnya granit porfiri dan diorit porfiri. Granit
porfiri disebut dengan gang (batuan intrusi). magma yang mempunyai
susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang
terbentuk itu disebut porfiri granit yang berarti granit yang bertekstur
porfiri.
C. Batuan beku luar (efusif)

Terbentuk di (dekat) permukaan bumi. Proses pendinginan sangat cepat


sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini dinamakan
amorf. Contohnya obsidian, riolit, batu apung.

Batuan Sedimen (Sedimentary Rocks)

Batu-batuan sedimen atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan


yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses
pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya
terendapkan. Sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen,
walaupun volumenya hanya sekitar 5% dari volume kerak bumi. Klasifikasi
batuan sedimen dibagi menjadi tiga bagian yaitu klasifikasi menurut proses
pengendapannya, klasifikasi menurut tenaga yang mengangkut hasil
pelapukan dan erosi batuan sedimen dan klasifikasi menurut lokasi
pengendapannya.

Berdasarkan proses pengendapannya batuan sedimen dibagi menjadi tiga


bagian, yaitu :

A. Batuan sedimen klastik

Batuan sedimen klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari


material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari
batuan sedimen klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai
ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan
hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk
sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu
konglomerat, batu pasir dan batu lempung.
B. Batuan sedimen kimia

Batuan sedimen kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan.


Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks)
hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (salt).

C. Batuan sedimen organik

Batuan sedimen organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk


hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan
penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batu gamping terumbu.

Berdasarkan proses pengangkutannya batuan sedimen dibagi menjadi tiga


bagian, yaitu :

A. Sedimen aquatis

Sedimen Aquatis yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.


Contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.

B. Sedimen aeolis

Sedimen aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga
angin. Contohnya : tanah loss, sand dunes.

C. Sedimen glassial

Sedimen glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga glester.


Contohnya : morena, drimlin.
Berdasarkan tempat endapannya batuan sedimen dibagi menjadi empat bagian,
yaitu :

A. Batuan sedimen limnik.

Batuan sedimen limnik adalah batuan sedimen yang lokasi


pengendapannya terdapat pada rawa-rawa.

B. Batuan sedimen fluvial.

Batuan sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang lokasi


pengendapannya terdapat pada sungai.

C. Batuan sedimen marine.

Batuan sedimen marine adalah batuan sedimen yang lokasi


pengendapannya terdapat pada laut.

D. Batuan sedimen teistrik.

Batuan sedimen teistrik adalah batuan sedimen yang lokasi


pengendapannya terdapat pada darat.

Batuan Metamorf (Metamorphic Rock).

Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses metamorfisme


batuan-batuan sebelumnya karena perubahan temperatur dan tekanan.
Metamorfisme terjadi pada keadaan padat (padat ke padat) meliputi proses
kristalisasi, reorientasi dan pembentukan mineral-mineral baru serta terjadi
dalam lingkungan yang sama sekali berbeda dengan lingkungan batuan
asalnya terbentuk. Batuan metamorf memiliki beragam karakteristik.
Karakteristik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam pembentukan
batuan tersebut, yaitu :
- Komposisi mineral batuan asal

- Tekanan dan temperatur saat proses metamorfisme

- Pengaruh gaya tektonik

- Pengaruh fluida

Pada pengklasifikasiannya berdasarkan struktur, batuan metamorf


diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

- Foliasi, struktur planar pada batuan metamorf sebagai akibat dari pengaruh
tekanan diferensial (berbeda) pada saat proses metamorfisme.

- Non foliasi, struktur batuan metamorf yang tidak memperlihatkan


penjajaran mineral-mineral dalam batuan tersebut

Anda mungkin juga menyukai