Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, jenis penelitian yang dipakai adalah jenis penelitian
analitik dengan pendekatan cross sectional yang dimaksudkan untuk dapat
mengetahui hubungan antara faktor genetik dan durasi aktivitas membaca dekat
dengan penurunan visus mata (low vision) pada mahasiswa tingkat kedua Program
Studi Kedokteran Universitas Tadulako.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako. Penelitian ini mulai
dilakukan pada bulan September 2016.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
a. Populasi Target
Populasi target dalam penelitian ini yakni seluruh mahasiswa
tingkat kedua Program Strudi Kedokteran Universitas Tadulako
yang mengalami dan tidak mengalami penurunan visus mata (low
vision).
b. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau dalam penelitian ini yakni mahasiswa tingkat
kedua Program Strudi Kedokteran Universitas Tadulako yang
melakukan aktivitas membaca dekat dan keluarganya memiliki
riwayat gangguan refraksi mata.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan sampling adalah
proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang

45
46

ada (Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa


tingkat kedua yaitu angkatan 2015 Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Tadulako yang tidak atau mengalami penurunan visus mata (low
vision), melakukan aktivitas membaca dekat, dan memiliki keluarga yang
memiliki riwayat gangguan refraksi mata. Besar minimal sampel pada
penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :

N
n=
1+ N (e)2

Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = proporsi sampling error (derajat kemaknaan)
Dimana :
e = Proporsi sampling error 10% (0,10)

N
n=
1+ N (e)2
56
n= 2
1+56(0,10)
56
n=
1+56(0.01)
56
n= =35,89
1,56

Jadi, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah = 35,89 ≈ 36 sampel

D. Teknik Pengambilan Sampel


Pengambilan sampel dilakukan secara probability dengan cara total
sampling. Dengan cara pengumpulan berdasarkan jumlah populasi (Notoatmodjo,
2010).

n=
47

Adapun yang menjadi kriteria sampel pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Kriteria Inklusi
a. Mahasiswa tingkat kedua Program Studi Kedokteran Universitas
Tadulako
b. Visus mata < 6/6

2. Kriteria eksklusi
a. Mahasiswa yang tidak hadir pada saat pengambilan data sehingga
dinggap dropout
b. Mahasiswa tidak mengisi kuisioner secara lengkap sehingga dinggap
dropout

E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karateristik yang diamati (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini
terdapat beberapa definisi operasional sebagai berikut:
1. Penurunan Visus Mata (Low Vision)
a. Definisi : Penurunan visus mata (low vision) adalah kondisi mata yang
memiliki ketajaman penglihatan kurang dari 6/6 .
b. Alat ukur : Kartu Snellen 6 m

c. Cara ukur : Pengukuran dilakukan di ruang lab fisiologi FKIK UNTAD


yang pencahayaanya cukup, dengan cara mahasiswa berdiri dangan
jarak 6 meter dari kartu Snellen. Kemudian tajam penglihatan kedua
mata diperiksa satu persatu. Pada saat memeriksa mata kanan, mata kiri
ditutup, demikian pula sebaliknya.

d. Hasil ukur : Penurunan visus mata (low vision) atau tidak penurunan
visus mata (low vision)

e. Skala Ukur : Nominal


48

2. Faktor genetik
a. Definisi : Faktor genetik adalah faktor yang diturunkan atau memiliki
riwayat gangguan refraksi mata pada orang tuanya yang akan
mempengaruhi tajam penglihatan.
b. Alat ukur : Kuisioner
c. Cara ukur : Melalui pencatatan variabel yang diperoleh dari kuisioner

d. Hasil ukur : Adanya anggota keluarga yang mengalami gangguan


refraksi mata atau tidak adanya anggota keluarga yang mengalami
gangguan refraksi

e. Skala Ukur : Nominal

3. Membaca Dekat

a. Definisi : Kebiasaan subjek dalam membaca (menelaah materi)


menggunakan buku, gadget (handphone dan tablet), dan laptop
bedasarkan dengan jarak mata terhadap buku adalah kurang dari 30 cm,
dan durasi lebih dari 2 jam sehari tanpa henti/beristirahat.
b. Alat ukur : Kuisioner

c. Cara ukur : Melalui pencacatan kebiasaan membaca mahasiswa pada


kuisioner

d. Hasil Ukur : Mengikut syarat atau tidak mengikut syarat

e. Skala ukur : Nominal

F. Instrumen Penelitian
Pada penelitian kali ini instrumen yang digunakan adalah kuisioner oleh
Fatika Sari Hasibuan (2010) dan Pheasant (1991) dan data hasil visus mata
menggunakan Snellen Chart 6 meter (pada lampiran gambar) yang akan
49

dilakukan di Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu


Kesehatan Universitas Tadulako.

G. Langkah Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako. Dalam penelitian ini akan dilakukan
dengan beberapa tahap, yakni :
1. Pengambilan data hasil uji visus mata pada sampel di Laboratorium
Fisiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako
2. Pengambilan kuisioner pada mahasiswa tingkat kedua yang mengalami
penurunan visus mata (low vision)
3. Data yang didapatkan kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel
dan grafik.

H. Jenis dan Sumber Data Penelitian


Data yang dikumpulkan adalah data primer, yaitu data yang didapat
langsung dari sampel hasil uji visus mata dan juga kuisioner di Laboratorium
Fisiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako.

I. Pengolahan Data
1. Editing
Pengecekan atau penyuntingan kuisioner. Data yang telah didapatkan
terlebih dahulu dilakukan pengecekan untuk mengkoreksi kesalahan
pengisian ataupu pengisian yang belum lengkap
2. Coding
Memberikan kode pada semua variabel untuk mempermudah dalam
pengelolahan dan analisis data yang dilakukan.

3. Entry
Memasukkan data yang telah diberi kode atau simbol tertentu untuk
diolah.
50

4. Tabulating
Menyusun seluruh data yang diperoleh ke dalam bentuk tabel. Dimana
data yang memiliki kriteria yang sama dikelompokkan dengan teliti dan
teratur sebelum dimasukkan ke dalam tabel.

J. Penyajian Data
Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian ini akan disajikan dalam
bentuk tabel dan grafik.

K. Analisis Data

Data dianalisa menggunakan metode Chi-square, yaitu metode statistik yang


digunakan untuk mengetahui hubungan antara faktor genetik dan durasi aktivitas
membaca dekat dengan penurunan visus mata (low vision) pada mahasiswa
tingkat kedua Program Studi Kedokteran Universitas Tadulako. Yang dimana
melihat kemaknaan dan hubungan antara variabel kategorik tidak berpasangan
tabel 2x2. Syarat untuk uji Chi Square adalah sel yang mempunyai nilai expected
kurang dari 5 maksimal 20% dari jumlah sel.

Jika syarat uji Chi Square tidak terpenuhi maka uji alternatifnya adalah uji
Fisher. Uji ini digunakan untuk melihat kejelasan tentang dinamika hubungan
antara faktor risiko dan faktor efek dilihat melalui nilai prevalensi rasio odds
(POR). Untuk interpretasi hasil menggunakan derajat kemaknaan α (P alpha)
sebesar 5% dengan catatan jika p <0,05 (p value ≤ p alpha) maka H0 di tolak (ada
hubungan antara variabel bebas dengan terikat), sedangkan bila p>0,05 maka H0
diterima (tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan terikat).

Rumus Chi-square:

O = skor yang diobservasi (Observed)


51

E= Skor yang diharapkan (Expected)

L. Alur Penelitian
Adapun rencana penelitian ialah seperti tabel 3.1 dibawah ini.
Tabel 3.1. Rancangan jadwal penelitian
Tanggal Rencana Kegiatan
3 Juni – 12 September 2016 Tahap Persiapan, tahap ini peneliti
melakukan identifikasi masalah,
pengajuan judul, penelusuran
literatur, dan konsultasi kepada dosen
pembimbing,
13 September 2016 Ujian Proposal
14 September 2016 Permohonan izin untuk melakukan
penelitian kepada Laboratorium
Fisiologi Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas
Tadulako

15-19 September 2016 Validasi kuisioner dan pelaksanaan


penelitian
19– 27 September 2016 Pengolahan data hasil penelitian
dan perencanaan pemaparan hasil
penelitian
4 Oktober 2016 Seminar hasil penelitian
Oktober 2016 Skripsi

M. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memandang perlu adanya
rekomendasi dari pihak institusi dengan mengajukan permohonan izin kepada
instansi tempat penelitian dilaksanakan. Setelah mendapat persetujuan tersebut,
barulah dilakukannya penelitian dengan menekankan masalah etika penelitian
sebagai berikut (Yurisa, 2008)

1. Informed Consent
Yaitu persetujuan responden untuk ikut terlibat dalam penelitian ini.
Peneliti menjelaskan tujuan dari penelitian, kemudian menanyakan
kesediaan responden untuk ikut terlibat dalam penelitian.Selanjutnya
52

responden yang bersedia menandatangani lembar persetujuan yang telah


disediakan.
2. Anonymity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama
responden tetapi lembar tersebut diberikan kode.

3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai