Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Sampel
Penelitian ini dilakukan di RSUD Undata Palu pada oktober 2016 –
desember 2016. Data yang diambil adalah data pasien yang menjalani rawat inap
di ICVCU RSUD Undata Palu periode 01 Januari 2015 - 31 Desember 2015.
Pengambilan data dilakukan di bagian rekam medis RSUD Undata Palu dengan
memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Pada penelitian ini diperoleh 94
sampel yang didapatkan yaitu 75 PJK dan 19 non PJK
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Distribusi kejadian PJK berdasarkan usia dibagi atas 2 yaitu berisiko tinggi
(≥45 tahun) dan berisiko rendah (<45 tahun) dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1. Distribusi Kejadian PJK Berdasarkan Usia Di ICVCU RSUD
Undata Palu Tahun 2015 (n=94)

PJK Non PJK Total


Usia
n % N % n %
Berisiko Tinggi
64 85,33 13 68.42 77 81,91
(≥ 45 tahun)
Berisiko Rendah
11 14,67 6 31,58 17 18,09
(< 45 tahun)
Total 75 100 19 100 94 100

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada PJK, didapatkan sebagian besar


persentase usia≥ 45 tahun adalah 64 orang (85,33%). Pada non PJK, sebagian
besar persentase juga usia≥ 45 tahun adalah 13 orang (68,42%).

b. Karakteristik Responden BerdasarkanJenis Kelamin


Distribusi kejadian PJK berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
berikut ini:

34
35

Tabel 4.2. Distribusi Kejadian PJK Berdasarkan Jenis Kelamin Di ICVCU


RSUD Undata Palu Tahun 2015 (n=94)

PJK Non PJK Total


Jenis Kelamin
n % n % N %
Laki – Laki 49 60 7 36,84 56 59,57
Perempuan 26 40 12 63,16 38 40,43
Total 75 100 19 100 94 100

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada PJK, didapatkan sebagian besar


persentase responden laki-laki 49 orang (60%) dan perempuan 26 orang (40%)
Pada non PJK, sebagian besar persentase responden laki-laki 7 (36,84%) dan
perempuan yaitu 12 orang (63,16%).
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Hipertensi
Distribusi kejadian PJK berdasarkanhipertensi dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.3. Distribusi Kejadian PJK Berdasarkan Hipertensi Di ICVCU
RSUD Undata Palu Tahun 2015 (n=94))

PJK Non PJK Total


Hipertensi %
N % N % n
Normal 20 26,67 7 36,84 27 28,72
Pre
21 28 4 21,05 25 26,6
hipertensi
Stadium 1 16 21,33 6 31,58 22 23,4
Stadium 2 18 24 2 10,53 20 21,28
Total 75 100 19 100 94 100

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada PJK, didapatkan sebagian besar


persentase responden memiliki Pre hipertensi yaitu 21 orang (28%), stadium 1
yaitu 16 orang (21.33%) dan stadium 2 yaitu 18 orang (24%). Pada non PJK,
sebagian besar persentase responden memiliki Prehipertensi yaitu 4 orang (
21.05%), stadium 1 yaitu 6 orang (31.58%) dan stadium 2 yaitu 2 orang
(10.53%).
36

2. Analisis Univariat
a. Karakteristik Kadar Glukosa Darah pada Pasien
Berdasarkan table 4.4 terlihat bahwa pasien PJK yang memiliki kadar
glukosa darah yang normal berjumlah 13 orang dan pasien PJK dengan kadar
glukosa darah tinggi berjumlah 62 orang.
Table 4.4 Frekuensi Berdasarkan Kadar Glukosa Darah Pasien PJK
Di ICVCU RSUD Undata Palu Tahun 2015
Kadar Glukosa Darah Frekuensi Persentase
Puasa (mg/dl) (%)
Resiko Tinggi ( >100 ) 62 82,67
Resiko Rendah (70-100) 13 17,33
Total (n) 75 100

b. Karakteristik Kadar Kolesterol Total pada Pasien


Berdasarkan table 4.5 terlihat bahwa pasien PJK yang memiliki kadar
kolesterol total yang normal berjumlah 41 orang dan pasien PJK dengan kadar
kadar kolesterol total tinggi berjumlah 34 orang.

Table 4.5 Frekuensi Berdasarkan Kadar Kolesterol Total Pasien PJK


Di ICVCU RSUD Undata Palu Tahun 2015
Kadar Kolesterol Frekuensi Persentase
Total(mg/dl) (%)
Resiko Tinggi ( >200 ) 34 45,33
Resiko Rendah (50-100) 41 54,67
Total (n) 75 100

3. Hasil Analisis Bivariat


Analisis bivariat untuk mencari besar hubungan pada masing-masing
variable bebas dan variable terikat dengan menggunakan uji Chi square.
a. Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan PJK
Hasil analisis hubungan antara kadar glukosa darah dengan PJK
diperoleh data bahwa pasien PJK yang memiliki kadar glukosa darah
37

yang normal berjumlah 13 orang dan pasien PJK dengan kadar


glukosa darah tinggi berjumlah 62 orang. Hasil Uji statistic diperoleh
nilai p = 0,001 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara kadar
glukosa darah dengan PJK
Tabel 4.6 Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan PJK
Kadar Glukosa Darah Puasa Diagnosis Nilai P
(mg/dl) PJK Non PJK
Resiko Tinggi ( >100 ) 62 8 0,001
Resiko Rendah (70-100) 13 11
Total 75 19 94

b. Hubungan Kadar Kolesterol Total dengan PJK


Hasil analisis hubungan antara kadar kolesterol total dengan PJK
diperoleh data bahwa pasien PJK yang memiliki kadar glukosa darah
yang normal berjumlah 41 orang dan pasien PJK dengan kadar
glukosa darah tinggi berjumlah 34 orang. Hasil Uji statistik diperoleh
nilai p = 0,683 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara
kadar kolesterol dengan PJK.
Tabel 4.7 Hubungan Kadar Kolesterol Total dengan PJK
Kadar Kolesterol Total Diagnosis Nilai P
(mg/dl) PJK Non PJK
Resiko Tinggi ( >200 ) 34 7 0,683
Resiko Rendah (50-200) 41 12
Total 75 19 94

B. Pembahasan

1. Hubungan kadar Glukosa Darah dengan PJK


Berdasarkan hasil analisis data program komputer SPSS menggunakan uji
korelasi chi-square diperoleh bahwa ada hubungan antara kadar glukosa
darah dengan kejadian PJK. Hal ini didasarkan pada nilai p < nilai α yaitu p =
38

0,001. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara kadar glukosa darah
dengan kejadian PJK di RSUD Undata Palu Tahun 2015.
Adapun hasil dari tahun kemarin oleh uliana vera (2016) hasil uji statistik
menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara diabetes melitus dengan
kejadian PJK dengan p value sebesar 0,003. Berdasarkan hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa PJK lebih banyak diderita oleh responden yang diabetes
melitus yaitu 39 orang (67,2%), dibandingkan dengan responden yang tidak
diabetes melitus yaitu 19 orang (32,8%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Farahdika (2015) menunjukkan adanya hubungan antara diabetes
mellitus dengan penyakit jantung koroner. Hal tersebut dibuktikan dalam analisis
bivariat di peroleh nilai p value = 0,001 (<0,05), dari hasil analisis juga diperoleh
Odd Ratio (OR) = 6,479 (95% Cl = 2,416-17,373). Hal tersebut menunjukkan
bahwa responden dengan diabetes mellitus berisiko 6,479 kali menderita
penyakit jantung koroner dibandingkan responden yang tidak menderita diabetes
mellitus. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Liu (2005) yang mengatakan
bahwa pasien dengan diabetes mellitus berisiko lebih besar untuk terjadinya
cardiovaskular diseases dari pada individu yang tidak diabetes. Hasil penelitian
ini diperkuat oleh penelitian sebelumnya, Yusnidar (2007) dan Supriyono
(2008)yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara diabetes
mellitus dengan penyakit jantung koroner dengan masingmasing p value = 0,003
(<0,05) dan OR= 3,9 , p value = 0,026 (<0,05) dan OR= 2,4 dan p value = 0,038
(<0,05) dan OR= 3,500.
Sesuai dengan teori bahwa kondisi hiperglikemi meningkatkan resiko PJK
melalui beberapa mekanisme, diantaranya peningkatan tekanan oksidatif, aktivasi
protein kinase yang menyebabkan inflamasi dan thrombosis dalam pembuluh
darah. Kondisi inflamasi dalam pembuluh darah dapat menyebabkan
penumpukan klot darah yang akhirnya menyebabkan penyumbatan pembuluh
darah jantung dan infark miokard (Kemal, 2015). Hasil penelitian ini juga sesuai
dengan Lewis (2011) yang menyatakan bahwa kejadian PJK meningkat lebih
besar 2 – 4 kali lebih besar pada orang yang terkena DM, karena seseorang
dengan penyakit DM cenderung lebih cepat mengalami degenerasi jaringan dan
disfungsi endotel. Pada DM akan timbul proses penebalan membran basalis dari
39

kapiler dan pembuluh darah arteri koronaria, sehingga terjadi penyempitan aliran
darah.

2. Hubungan Kadar Kolesterol Total dengan PJK


Berdasarkan hasil analisis data program komputer SPSS menggunakan uji
korelasi chi-square diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara kadar
kolesterol total dengan kejadian PJK. Hal ini didasarkan pada nilai P value <
nilai α yaitu P value = 0,683. Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan
antara kadar kolesterol total dengan kejadian PJK di RSUD Undata Palu Tahun
2015.
Hasil yang peneliti dapatkan memiliki persamaan dengan penelitian yang
dilakukan oleh selly shinta (2014) hasil uji statistik yang didapatkan kadar
kolesterol penderita PJK rata-rata cukup baik yaitu 95,7 % pasien dengan kadar
normal ( < 200 ) dengan p = 0.872, menggunakan desain cross- sectional.

Kolesterol dalam darah diedarkan oleh lipoprotein, diantaranya ada dua jenis
lipoprotein utama, yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density
Lipoprotein (HDL) Konsekuensi hiperlipidemia yang paling penting adalah
peningkatan kolesterol serum, terutama peningkatan LDL yang merupakan
predisposisi terjadinya aterosklerosis serta meningkatnya risiko terjadinya PJK
Sedangkan HDL bersifat protektif terhadap kemungkinan pengendapan
aterosklerosis. Hasil studi menunjukkan konsentrasi tinggi kolesterol HDL dalam
sirkulasi membantu mencegah PJK ( Firdiansyah, 2014).
LDL belum berpotensi sebagai senyawa aterogenik sebelum dirubah menjadi
senyawa LDL teroksidasi. Oksidasi inilah yang nantinya akan berpotensi dalam
pembentukan sel busa sebagai awal dari aterogenesis Sementara itu HDL
dianggap kolesterol baik antiaterogenik, terlibat dalam transportasi balik dari
lipid. Studi epidemiologis telah menemukan hubungan yang berbanding terbalik
antara kadar HDL dan risiko PJK ( Firdiansyah, 2014).

Walaupun hampir 70% pasien PJK yang memiliki nilai kolesterol total
normal, akan tetap menjadi risiko yang tinggi jika kadar HDL didapatkan turun
dari harga normal karena rasio antara kolesterol total terhadap HDL meningkat.
40

Kebanyakan pada pasien PJK tanpa peningkatan nilai kolesterol total sering
ditandai dengan nilai HDL yang rendah ( Firdiansyah, 2014).

Pada penelitian ini juga menjadi keterbatasan dari peneliti yaitu peneliti tidak
secara langsung mewawancarai responden penelitian mengenai kebiasaan makan
seperti frekuensi makan dan jenis makanan yang dikonsumsi selama 24 jam
terakhir, aktifitas fisik yang dilakukan atau apakah tahun-tahun sebelumnya
pernah mengkonsumsi obat kolesterol rutin sehingga pasien ini sudah terkontrol
dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai