BAB II LapKas
BAB II LapKas
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS
A. Identitas Pasien
Nama : An. NS
Usia : 20 bulan
Agama : Islam
ANAMNESIS PENYAKIT
6
b. Keluhan tambahan : demam, batuk, dan nafsu makan menurun
ini. Sejak bulan Mei 2017 berat badan anak tidak mengalami peningkatan yang
berarti. Pasien makan 3 kali sehari dengan porsi sedikit dan hanya mau makan
ikan atau lauknya saja tanpa nasi. Pasien mulai mendapat perawatan dan
pemeriksaan rutin oleh Puskesmas Lhoksukon mulai Juni 2017 karena berat badan
anak tidak naik dalam dua bulan terakhir. Pasien tidak pernah mengeluhkan sakit
yang berat atau menderita sakit berat sejak lahir. Sejak lahir pasien pernah
mengalami demam, pilek dan batuk dan dinyatakan sembuh setelah berobat ke
puskesmas.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
alergi disangkal..
f. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Pasien adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Ibu pasien memiki riwayat
lahir saat usia ibu 28 tahun, pasien lahir ditangan bidan dengan BBL ± 3,5 kg,
lahir cukup bulan dan segera menangis. Kejang, biru, kuning saat lahir disangkal.
g. Riwayat Nutrisi
Saat lahir sampai usia 20 bulan pasien masih mendapatkan ASI serta
pasien juga sudah mendapatkan makanan tambahan nasi bubur mulai usia 6
bulan.
h. Riwayat Imunisasi
Menurut orang tua pasien menyatakan bahwa anaknya mendapatkan
7
i. Riwayat Pemakaian Obat
Pasien pernah mengkonsumsi obat penurun panas dan obat batuk namun
k. Data Lingkungan
Pasien tinggal di daerah jalan lintas Banda Aceh- Medan dengan kondisi rumah
tidak berpagar. Rumah yang ditempati sekarang adalah rumah mertua ibu pasien.
Bentuk rumah seperti rumah panggung dengan lingkungan rumah yang cukup
bersih. Letak rumah lebih rendah dari jalan. Dibelakang rumah terdapat sawah
milik masyarakat sekitar. Berdasarkan data hasil laporan kasus didapatkan luas
tanah rumah pasien ± 9x15 meter dan dihuni oleh 5 orang dengan 3 kamar tidur.
Ventilasi rumah pasien berupa lubang angin diatas sebanyak 11 buah, 11 jendela,
5 pintu terdiri dari 1 pintu di depan rumah, 3 pintu kamar dan 1 pintu WC.
Terdapat 1 MCK. Lantai rumah keramik namun ruang makan sampai dapur masih
berlantai kayu.
Data perilaku
Pasien sejak 3 bulan terakhir nafsu makannya menurun. Pasien hanya
mau makan lauk makan tanpa nasi atau dengan porsi nasi yang sedikit.
Namun pasien masih mau mengkonsumsi sayur dan buah serta minum
8
susu. Pasien masih mendapatkan ASI sehingga pasien hanya
mengkonsumsi susu formula 2 kali sehari, saat pagi dan sore hari.
yang lalu dan berlanjut sampai sekarang. Saat ini pasien bisa berjalan
PEMERIKSAAN FISIK
d. Status General
Kepala
9
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor, reflek
Hidung : Normal, simetris, sekret (-/-), deviasi septum (-), pernapasan cuping
Telinga : Bentuk dan ukuran normal, membran timpani intak, hiperemis (- /-)
Mulut : Sianosis (-), sariawan (-), beslag (-), karies gigi (-), tonsil dan
Kulit
Kuning langsat, turgor normal, sianosis (-), ikterik (-), pucat (-)
Leher
Thorax
Inspeksi : Bentuk simetris, retraksi dinding dada (-), luka (-), memar (-)
pernafasan dangkal
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak
Palpasi : tidak diperiksa
Perkusi : tidak diperiksa
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular
Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris (+)
10
Palpasi : Distensi (-), hepatomegali (-), splenomegali (-),
Perkusi : Timpani (+), asites (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Genitalia
Tidak diperiksa
Anus
Tidak Diperiksa
Ekstremitas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Darah rutin (untuk mengetahui Hb)
DIAGNOSA KERJA
Gizi kurang
PENATALAKSANAAN
orang tua
2. Faktor-faktor yang menyebabkan gizi kurang pada balita
3. Mengatur pola makan dan menu harian untuk balita
4. Pendanaan gizi keluarga
5. Pengenalan gejala-gejala kurang gizi pada balita
6. Komplikasi gizi kurang pada balita
7. Pencegahan terhadap penyakit yang dapat memperberat/
kekurangan iodium).
PROGNOSIS
11
Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
12