PENDAHULUAN
irama jantung yang terjadi dapat berupa atrial fibrilasi, atrial flutter, blok jantung,
ventrikel fibrilasi, ventrikel takikardi serta gangguan irama lainnya. Jenis gangguan
ventrikel fibrilasi yang sering terjadi bersama ventrikel takikardi. Hal ini
Kelainan ini juga ditemukan sebanyak 0,06 – 0,08 % per tahunnya pada
pertama yang paling sering terjadi akibat sindrom koroner akut dan merupakan
(VT). Takikardi ventrikel (ventrikular takikardi/VT) adalah adanya tiga atau lebih
kontraksi ventrikular prematur (KVP) yang muncul berturut-turut dengan kecepatan >
100 kali per menit (kpm). Ventrikular takikardi adalah irama yang mengancam nyawa
di mana fokus impulsnya terletak sesudah nodus AV atau berasal dari ventrikel. Tiap
1
QRS. Irama ini dapat sangat cepat sehingga gelombang T tidak tampak, dan jika
adalah ventrikel yang berdenyut sangat cepat tanpa sempat mengosongkan dan
mengisi darah secara sempurna, akibatnya sirkulasi darah menjadi tidak cukup.
2
BAB 2
Status Pasien
2.1 Identitas Pasien
Nama : Tn. N
Umur : 64 th
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
2.2 Anamnesis
3
dirasakan pasien ketika bangun tidur pada shubuh hari yang terasa
punggung di bagian kiri, leher, dan ke bagian bahu tangan sebelah kiri.
seperti mudah lelah jika beraktifitas dan berjalan, dan kembali pulih
ketika dibawa istirahat sejenak. Pada saat masuk rumah sakit, pasien
aktivitas maupun cuaca, tetapi sesak nafas yang dirasakan pasien akan
aktifitas berat.
4
Riwayat perdarahan/operasi : disangkal
i. Community
ii. Pekerjaan
iii. Kebiasaan
sering berolah raga rutin seperti lari pagi, dll. Pasien makan 3x
5
g. Riwayat penggunaan obat
Vital sign :
TD : 160/90 mmHg
RR : 32 x/i
T : 36.7 C
Status generalisata
secret.
Status lokalisata
Pulmo
6
perkusi : sonor
Cor
Auskultasi : BJ 1> BJ 2
Abdomen
Perkusi : timpani
Ekstremitas
Genetalia
Tidak diperiksa
7
2.4 Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Hematokrit 44% 45 - 55 %
MCV 91 80 - 100fL
MCH 31 27 - 31 pg
MCHC 34 32 - 36 %
Eosinofil 0 0 - 6%
Basofil 0 0-2%
8
Echocardiogram 13/11/2017
Kesimpulan
Iskemik Kardiomiopati
LV Aneurism
EKG 24/1/2018
INTERPRETASI
Irama : sinus Takikardi
Laju : 150 x/menit
Axis : normal
Gelombang P: -
PR interval: -
Kompleks QRS : 0,4 s
Q patologis : (-)
ST- Elevasi : (-)
ST- Depresi : (-)
T- Inverted : (-)
LVH : (-)
RVH : (-)
Kesan : Ventrikular Takikardi
9
EKG 25/1/2018
INTERPRETASI
Irama : sinus Takikardi
Laju : 150 x/menit
Axis : normal
Gelombang P: -
PR interval: -
Kompleks QRS : 0,4 s
Q patologis : (-)
ST- Elevasi : (-)
ST- Depresi : (-)
T- Inverted : (-)
LVH : (-)
RVH : (-)
Kesan : Ventrikular Takikardi
10
Follow Up
Tanggal S O A Th
26-1- Nyeri dada (+) TD : 100/80 Ventrikular Bedrest
2018 Sesak nafas (+) mmHg Takikardi semifolar
H+2 HR : 71x/I, HepatitisB Diet Jantung II
RR : 24 x/i Iskemik O2 2-4 l/i
T: 36,5 C Kardiomiop Drip Amiodaron
ati 600 mg/20 jam
Drip Furosemid
20mg/ jam
KSR tab 2x600
mg
Valsartan Tab
1x80 mg
ISDN 2x5mg
Atorvastatin
1x40 mg
Paracetamol
3x500mg
Laxadyn syr
3xCI
27-1- Nyeri dada TD : 100/70 Ventrikular Bedrest
2018 berkurang mmHg Takikardi semifolar
H+3 Sesak nafas HR : 77x/I, HepatitisB Diet Jantung II
berkurang RR : 21 x/i Iskemik O2 2-4 l/i
T: 36,5 C Kardiomiop Drip Amiodaron
ati 600 mg/18 jam
Drip Furosemid
20mg/ jam
KSR tab 2x600
mg
Valsartan Tab
1x80 mg
ISDN 3x5mg
Atorvastatin
1x40 mg
11
Laxadyn syr
3xCI
12
Aspilet 1x80 mg
Clopidogrel
1x75mg
Laxadyn syr
3xCI
Resume
sehingga sulit buat bernafas dan bergerak. Rasa nyeri juga dirasakan
seperti mudah lelah jika beraktifitas dan berjalan, dan kembali pulih
ketika dibawa istirahat sejenak. Pada saat masuk rumah sakit, pasien
13
aktivitas maupun cuaca, tetapi sesak nafas yang dirasakan pasien akan
aktifitas berat.
2.7 Penatalaksanaan
a. Farmakologi
dalam 15 menit
5.KSR tab2x1
14
6.Valsartan tab 1x80 mg
7.ISDN 3 x 5mg
8.Atorvastatin 1x40 mg
9.Laxadyn syr 3 CI
b. Non farmakologi
1.Bedrest
3.Diet Jantung
4.Pantau hemodinamik
5.Evaluasi EKG
2.8 Prognosis
15
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Definisi
(VES) dengan laju labih dari 120 kali per menit. Fokus takikardi dapat berasal dari
ventrikel (kiri atau kanan) atau akibat dari proses reentry pada salah satu bagian dari
kategori, yaitu yang disebut sustained VT dan nonsustained VT. Sustained VT terjadi
menetap lebih dari 30 detik, menimbulkan gejala yang berat seperti sinkop, atau
terminating episodes). Kedua bentuk VT ini ditemukan biasanya pada pasien dengan
penyakit jantung structural yang meliputi iskemia miokard dan infark miokard, gagal
16
3.2 Etiologi
Penyebab dari gangguan irama jantung secara umum adalah sebagai berikut :
impuls
pembuluh darah yang menyuplai oksigen untuk sel otot jantung. Jika terjadi
gangguan sirkulasi
otot jantung. Dosis yang berlebih akan mengubah repolarisasi sel otot
kalium menentukan potensial istirahat dari sel otot jantung. Jika terjadi
sel otot jantung akan memendek atau memanjang dan memicu terjadinya
17
7. Gangguan pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja
dan irama jantung. Dalam hal ini aktivitas nervus vagus yang meningkat
spontan.
mana jantung tidak dapat memompa darah secara optimal ke seluruh tubuh.
Pada gagal jantung, fokus-fokus ektopik (pemicu jantung selain nodus SA)
disertai dengan dilatasi sel otot jantung sehingga dapat merangsang fokus-
namun pada beberapa keadaan VT dapat terjadi tanpa ada kelainan jantung yang
mendasarinya. Penyakit jantung iskemik adalah penyebab paling umum dari aritmia
18
ventrikel (VF) dan mungkin adalah penyebab paling umum dari terjadinya kematian
2) Kardiomiopati
tubuh lainnya)
3.3 Klasifikasi
1) VT monomorfik
dan menandakan adanya depolarisasi yang berulang dari tempat yang sama.
19
Umumya disebabkan oleh adanya fokus atau substrat aritmia yang mudah
2. VT polimorfik
Biasanya VT ini berkaitan dengan jaringan parut (scar tissue) akibat infark
miokard.
20
Berdasarkan etiologi VT dikelompokkan menjadi:
1) VT idiopatik
LBBB pada sadapan V1, dengan aksis kompleks QRS ke arah inferior
atau normal.
blocker seperti verapamil. Sedangkan pada VT jenis lain, obat ini adalah
2) VT idiopatik ventrikel kiri: istilah lain untu VT jenis ini adalah takikardi
fasikular karena adanya proses reentry pada fasikel anterior dan posterior
QRS berbentuk blok RBBB, dengan aksis superior. Kompleks QRS tidak
begitu lebar karena fokus takikardi dekat dengan septum (lokasi jaringan
21
konduksi normal). Terapi yang diberikan adalah verapamil, adenosin,
a) Bundle branch reentrant VT: VT jenis ini ditemukan sekitar 40% pada
miokard akut. Secara prognostik VT jenis ini sangat penting karena dapat
Secara umum, semakin luas jaringan infark semakin besar peluang terjadi
menggunakan obat-obatan.
22
3.4 Patofisiologi
irama cepat, lebih cepat daripada 100-120 denyut per menit, yang timbul dalam
berkurang karena cepatnya denyut jantung dan tidak adanya batas waktu atau
atau dengan rate yang sangat cepat. Keluaran jantung berkurang dapat
tercetus pada keadaan akut dan kritis seperti infark miokard akut, gangguan
meninggi. Oleh karena itu, bila berhadapan dengan aritmia ventrikel karena
23
Aritmia ventrikel yang terjadi pada keadaaan akut tidaklah memiliki aspek
yang terbentuk akibat infark miokard yang berbatasan dengan jaringan sehat
menjadi keadaan yang ideal untuk terbentuknya sirkuit reentry. Bila sirkuit ini
telah terbentuk maka aritmia ventrikel reentrant dapat timbul setiap saat dan
sehingga terjadi lonjakan potensial pada akhir fase 3 atau awal fase 4 dari aksi
potensial jantung. Bila lonjakan ini cukup bermakna maka akan tercetus aksi
24
Gambar 3. Patofisiologi VT
Anamnesis
1. Biasanya ventrikular tachycardia (VT) dapat mendahului kolap hemodinamik
yang signifikan. Ketika ritme ini hadir, itu harus ditangani dengan cepat.
2. Gejala utama dari VT adalah debaran jantung, ringan, dan sinkop dari perfusi
serebral berkurang. Nyeri dada mungkin disebabkan iskemia atau irama itu
25
sendiri. Maklum, kecemasan sering hadir. Sinkop lebih umum dalam
penetapan penyakit jantung struktural.
3. Beberapa pasien menggambarkan sensasi kepenuhan leher, yang mungkin
berhubungan dengan peningkatan tekanan vena sentral dan
meriam sebuahgelombang. Sebuah gelombang yang berhubungan dengan
kontraksi atrium kanan terhadap katup trikuspid tertutup.
4. Dyspnea mungkin berkaitan dengan peningkatan tekanan vena paru-paru dan
atrium kiri kadang-kadang kontraksi saat menutupnya katup mitral.
5. Yang termasuk faktor risiko sebelumnya adalah infark miokard, penyakit
jantung struktural, atau riwayat keluarga kematian mendadak.. VT harus
sangat dipertimbangkan dalam setiap syncopal pasien dengan riwayat
tersebut.
6. Setiap pasien dengan sejarah keluarga (<40 y) kematian mendadak harus
dievaluasi untuk sindrom aritmia genetik, termasuk sindrom QT
panjang,sindrom QT pendek, Brugada sindrom, displasia arrhythmogenic
ventrikel kanan, dan kardiomiopati hipertrofik.
Pemeriksaan fisik
Selama ventrikular tachycardia (VT)
26
Selama berubah ke irama sinus
a. Temuan fisik selama ritme yang normal terkait dengan struktural yang
mendasari penyakit jantung. Ini dapat mencakup perpindahan titik maksimal
impuls (PMI), murmur katup yang berhubungan dengan penyakit jantung atau
kardiomiopati hipertrofik, dan S 3 gallop.
b. Jarang terdapat dalam ritme sinus jika gagal jantung kongestif tidak
dikompensasi muncul.
c. irama sinus sering terganggu oleh ventrikel extrasystoles
3.6 Diagnosis
bentuk kompleks QRS menjadi panjang (biasanya lebih dari 0,12 detik).
Pedoman umum yang berlaku adalah semakin lebar kompleks QRS semakin
besar kemungkinannya suatu VT, khususnya bila lebih dari 0,16 detik.
Pengecualian adalah VT yang berasal dari fasikel posterior berkas cabang kiri
detik karena pada VT jenis ini lokasi reentry dekat dengan septum
Morfologi kompleks QRS bergantung pada asal fokus VT. Bila berasal
cabang kiri (left bundle block morphology) dan jika berasal dari ventrikel kiri
27
akan menunjukkan gambaran blok berkas cabang kanan (right bundle branch
Jika morfologi QRS adalah LBBB maka akan menguatkan diagnosis VT jika
teratur atau hampir teratur (variasi antar denyut adalah <0,04 detik). jika
takikardia disertai irama yang tidak teratur maka harus dipikirkan adanya AF
Aksis kompleks QRS tidak hanya penting untuk diagnosis tapi juga
untuk menentukan asal fokus. Adanya perubahan aksis lebih dari 40 derajat
baik ke kiri maupun ke kanan umumnya adalah VT. Kompleks QRS pada
sadapan aVR berada pada posis -210 derajat dengan kompleks QRS negatif.
Bila kompleks QRS menjadi positif saat takikardia sangat menyokong adanya
menyokong ke arah VT. Adanya takikardia QRS lebar dengan aksis inferior
28
4) Disosiasi antara atrium dan ventrikel
Pada VT nodus sinus terus memberikan impuls secara bebas tanpa ada
Secara klinis disosiasi AV dapat dikenal dengan adanya variasi bunyi jantung
(sempit). Keadaan ini disebut capture beat. Fusion beat terjadi bila impuls
bergabung dengan impuls dari ventrikel. Capture beat dan fusion beat jarang
dada dominan positif menunjukkan asal fokus takikardi dari dinding posterior
29
Penting diingat untuk selalu membuat EKG lengkap 12 sadapan saat dan
sesudah takikardia.
3.7 Penatalaksanaan
mg/menit diberikan dalam 10 menit dan diikuti dengan infuse kontinu 1 mg/menit
selama 6 jam, dan dosis pemeliharaan 0,5 mg/menit dalam 18 jam berikutnya.
Bila gagal dengan obat, dilakukan kardioversi elektrik yang dapat dimulai dengan
Dalam tatalaksana akut perlu dicari factor penyebab yang dapat dikoreksi seperti
Bila keadaan hemodinamik tidak stabil (hipotensi, syok angina, gagal jantung, dn
30
Penatalaksanaan Jangka panjang
tidak efektiv dapt diberikan sotalol dan amiodaron.Pada pasien dengan riwayat
infark miokard akut dan penurunan fungsi ventrikel kiri (fraksi ejeksi,35 %),
diselamatkan dari aritmia fatal) pada pasien pasca IMA dengan penurunan fungsi
31
32
33
3.8 Diagnosis Banding
Pada keadaan SVT biasa maka konduksi dari atrium ke ventrikel melalui jalur
fisiologis dapat terjadi hambatan/blok pada salah satu berkas cabang (kiri atau
kompleks QRS akan lebar seperti keadaan LBBB atau RBBB biasa.
Bila terdapat jaras tambahan yang melintas jalur konduksi normal dari atrium
sudah ada
Bila pada keadaan irama sinus sudah terdapat gambaran hambatan berkas
cabang maka saat timbul SVT kompleks QRS akan terlihat lebar seperti pada
keadaan sinus. Oleh karena itu, sangat penting untuk membandingkan EKG
34
table 1. Perbedaan takikardia kompleks QRS lebar4
d.
Fibrilasi Ventrikel (VF)
mendadak.
yang sering pada orang dengan jantung normal adalah sindrom Brugada. Pada
keadaan ini terjadi kelainan genetik pada gen yang mengatur kanal natrium
populasi Asia dan kelompok laki-laki usia muda. Pada EKG permukaan saat
sehingga pasien dapat pingsan dan mengalami henti napas dalam hitungan
detik. VF kasar (coarse VF) menunjukkan aritmia ini baru terjadi dan lebih
35
besar peluangnya untuk determinasi dengan defibrilasi. Sedangkan VF halus
(fine VF) sulit dibedakan dengan asistol dan biasanya sulit dideterminasi.
e. Torsades De Pointes
titik) adalah suatu bentuk takikardi ventrikel yang ditandai oleh beberapa
perubahan bentuk dan arah (aksis) komplek QRS dalam satu beberapa
denyutan (beat).
36
Tatalaksana TDP adalah pemberian magnesium sulfat, pemasangan
pacu jantung sementara (pada keadaan bradikardia), dan obat penyerta beta.
2.9 Prognosis
mendasarinya. Jika VT sustained infark miokard akut dalam 6 minggu menjadi lebih
berat , prognosisnya buruk dengan kematian 75% dalam 1 tahun.Pasien dengan non-
meninggal dibanding pasien dengan infark miokard tanpa VT. Pasien VT tanpa ada
penyakit jantung maka prognosis lebih baik dan memiliki risiko kematian sangat
rendah.
37
BAB 4
Pembahasan
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada yang dirasakan pasien seperti ditusuk
yang menjalar ke punggung dan bahu kiri yang dirasakan sejak 1 hari sebelum
masuk rumah sakit. Nyeri dada dirasakan pasien ketika pasien berjalan seperti
terhimpit berat sekali sehingga sulit buat bernafas dan bergerak. Rasa nyeri juga
dirasakan pasien menjalar sampai ke punggung di bagian kiri, leher, dan ke bagian
bahu tangan sebelah kiri. Nyeri dada tersebut dirasakan berdurasi selama 15 menit
dan tidak menghilang dengan istirahat. Pasien mengeluhkan saat nyeri dada
berlangsung, pasien tidak bisa melakukan aktifitas apapun dan berkeringat dingin.
Gejala utama dari VT adalah debaran jantung, ringan, dan sinkop dari perfusi
serebral berkurang. Nyeri dada mungkin disebabkan iskemia atau irama itu sendiri.
Maklum, kecemasan sering hadir. Sinkop lebih umum dalam penetapan penyakit
Pasien juga mengeluhkan dalam beberapa bulan terakhir ini merasa seperti mudah
lelah jika beraktifitas dan berjalan, dan kembali pulih ketika dibawa istirahat sejenak.
Pada saat masuk rumah sakit, pasien mengaku sesak nafas yang dirasakan terasa
memberat saat pasien menarik nafas. Pasien mengaku sesak nafas tidak dipengaruhi
oleh aktivitas maupun cuaca, tetapi sesak nafas yang dirasakan pasien akan timbul
38
setiap pasien mengeluhkan nyeri dada dan jika melakukan aktifitas berat. Dyspnea
mungkin berkaitan dengan peningkatan tekanan vena paru-paru dan atrium kiri
QRS memanjang, gelombang P tidak ada serta PR Interval tidak ada. Pada VT urutan
kompleks QRS akan kacau dan durasi kompleks QRS menjadi panjang (>0,12 detik).
Pengecualian adalah VT yang berasal dari fasikel posterior berkas cabang kiri yang
memiliki kompleks QRS < 0,12 detik karena pada VT jenis ini loksi reentry dekat
VT, impuls dari atrium dapat depolarasi ventrikel melalui sistem konduksi normal
sehingga memunculkan kompleks QRS yang lebih awal dan sempit. Keadaan ini
disebut capture beat. Fusion beat terjadi bila impuls dari nodus sinus dihantarkan ke
ventrikel melalui nodus atrioventrikuler (nodus AV) dan bergabung dengan impuls
dari ventrikel.
amp) + Nacl 0,9% 100 cc habis dalam 15 menit berguna sebagai penanganan awal.
Dalam tatalaksana akut perlu dicari faktor penyebab yang dapat dikoreksi seperti
39
Bila keadaan hemodinamik tidak stabil (hipotensi, syok, angina, gagal jantung, dan
40
DAFTAR PUSTAKA
1. Michael RS, Marc DB, Robert AB, Farhan B, John EB, Clifton WC, et
al. Highlights of the 2010 AHA guidelines for CPR and ECC. AHA 2010;2-5
5. Yamin M, Harun S. Aritmia ventrikel dalam Buku Ajar IPD. Jilid II edisi ke-
5. Jakarta:Internapublishing; 1623-9.
41
42
43
43