MODUL 5
PEMILIHAN METODE MENGAJAR
&
MODUL 6
MEDIA PEMBELAJARAN
Disusun Oleh :
Taswad (834902137)
Halimatussa’diyah (836249069)
Hijri Syakiroh (836249259)
Nurfitriah (834902911)
Nuril Hidayati (834902975)
KEGIATAN BELAJAR 1
HAKIKAT DAN FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMILIHAN METODE
MENGAJAR
B. METODE DISKUSI
Kegiatan diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil (3-7
peserta), kelompok sedang (8-12 peserta), dan kelompok besar (13-40 peserta)
ataupun diskusi kelas. Diskusi pada kelompok kecil lebih efektif disbanding
dengan kelompok besar atau kelas.
1. Karakteristik
Tugas utama guru dalam metode diskusi lebih banyak sebagai
pembimbing, fasilitator atau motivator supaya interaksi dan aktivitas siswa
dalam diskusi lebih efektif.
2. Prosedur
Dalam pelaksanaan pembelajaran kelompok membutuhkan waktu yang
relatif banyak banyak.
Pertama, merumuskan masalah.
Kedua, mengidentifikasi masalah.
Ketiga, menganalisis masalah.
Keempat, menyusun laporan.
Kelima, mempresentasikan hasil diskusikelompok kecil pada seluruh
kelompok dilanjutkan diskusi kelas yang dibimbing oleh guru.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Kelompok
Kemampuan guru yang perlu disiapkan:
a. Mampu merumuskan permasalahan.
b. Mampu membimbing siswa untuk mengidentifikasi masalah.
c. Mampu mengelompokkan siswa sesuai kebutuhan.
d. Mampu mengelola pembelajaran.
e. Menguasai permasalahan yan didiskusikan.
Kondisi siswa yang perlu diperhatikan:
a. Memiliki motivasi.
b. Mampu melaksanakan diskusi.
c. Mampu menerapkan belajar bersama
d. Mampu mengeluarkan isi pendapat.
e. Mampu menghargai pendapat orang lain.
4. Keunggulan
a. Bertukar pikiran.
b. Menghayati permasalahan.
c. Merangsang siswa untuk berpendapat.
d. Mengembangkan rasa tanggung jawab.
e. Membinan kemampuan bicara.
f. Belajar memahami pendapat orang lain.
g. Memberikan kesmpatan belajar.
5. Kelemahan
a. Memerlukan waktu banyak.
b. Apabila siswa tidak memahami permasalahan maka diskusi tidak
efektif.
c. Materi pelajaran menjadi luas.
d. Yang aktif hanya siswa tertentu saja.
C. METODE SIMULASI
Proses pembelajaran menggunakan simulasi cenderung objeknya
bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan yang bersifat
pura-pura.
Ada beberapa jenis model simulasi diantaranya:
1. Bermain peran (role playing)
2. Sosiodrama
3. Permainan simulasi
1. Karakterisktik Metode Simulasi
Metode ini banyak digunakan pada pembelajaran IPS, PKn, Pendidikan
Agama dan pendidikan apresiasi. Pembinaan kemampuan bekerja sama,
komunikasi, dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan
dihasilkan melalui pembelajaran simulasi.
2. Prosedur
a. Menetapkan topic simulasi yang diarahkan guru.
b. Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas.
c. Diawali dengan petunjuk guru tentang prosedur, teknik, dan peran
yang dimainkan.
d. Proses pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat
dilakukan dengan diskusi.
e. Kesimpulan dan saran bagi kegiatan simulasi.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Simulasi
Kemampuan guru yang harus diperhatikan:
a. Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur dan
peran.
b. Mampu memberikan ilustrasi.
c. Mampu menguasai pesanyang dimaksud.
d. Mampu mengamati proses simulasi yang dilakukan siswa.
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan:
a. Kondisi, minat, perhatian danmotivasi siswa.
b. Pemahaman terhadap pesan yang akan menstimulasikan.
c. Kemampuian dasar berkomunikasi dan berperan.
4. Keunggulan
a. Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam
kelompoknya.
b. Aktivitas siswa cukup tinggi sehingga terlibat langsung dalam
pembelajaran.
c. Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial.
d. Dapat membina hubungan personal yang positif.
e. Dapat membangkitkan imajinasi.
f. Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok.
5. Kelemahan
a. Memerlukan waktu yang banyak.
b. Sangat bergantung pada aktivitas siswa.
c. Memerlukan pemanfaatan sumber belajar.
d. Banyak siswa yang kurang menyenangisimulasi sehingga tidak efektif.
D. METODE DEMONSTRASI
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menjakikan
bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau cara
melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarainya secara proses. Salah satu
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan demonstrasi adalah posisi siswa
seluruhnya harus dapat memperhatikan objek yang akan didemonstrasikan.
Demonstrasi semata-mata digunakan untuk:
1. Mengongkretkan suatu konsep yang abstrak.
2. Mengajarkan bagaimana berbuat atau menggunakan prosedur secara tepat.
3. Meyakinkan bahwa alat dan prosedur tersebut bisa diguanakan.
4. Membangkitkan minat menggunakan alat dan prosedur.
1. Karakteristik
Metode mengajar demonstrasi juga identik dengan metode mengajar
modeling. Selain guru yang akan menjadi model juga dapat mendatangkan
nara sumber yang akan mendemonstrasikan objek materi pelajaran, dengan
syarat harus menguasai bahan materi yang didemonstrasikan, serta
mengutamakan aktivitas siswa untuk melakukan demonstrasi tersebut.
Dalam demonstrasi cenderung bahan dan situasi yang digunakan dalah
objek sebenarnya.
2. Prosedur
a. Menyiapkan alat bantu yang akan digunakan.
b. Memberikan penjelasan tentang topic yang akan didemonstrasikan.
c. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan
dari siswa.
d. Penguatan (diskusi, tanya jawab, atau latihan) terhadap hasil
demonstrasi.
e. Kesimpulan.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Demonstrasi
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan:
a. Mampu secara proses dalam melaksanakan demontrasi materi yang
dipraktikkan.
b. Mampu membgelola kelas dan menguasai siswa secara menyeluruh.
c. Mampu menggunakan alat bantu .
d. Mampu melaksanakan penilaian proses.
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatiakn:
a. Siswa memiliki motivasi.
b. Memahami tujuan yang akan didemonstrasikan.
c. Mampu mengamati proses yang didemonstrasikan.
d. Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang akan digunakan.
4. Keunggulan
a. Siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai objek sebenarnya.
b. Dapat mengembangkan rasa ingin tahu.
c. Dapat melakukan pekerjaan berdasakan proses yang sistematis.
d. Dapat mengetahui hubungan yang structural.
e. Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek.
5. Kelemahan
a. Hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang konkret saja.
b. Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak teratur maka
demonstrasi tidak efektif.
c. Bergantung pada alat bantu yang sebenarnya.
d. Sering terjadi siswa kurang berani dalam melakukan praktik yang
didemonstrasikan.
E. METODE EKSPERIMEN
Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam
penyajian materinya melalui percobaan. Eksperimen dimaksudkan bahwa guru
dan siswa mencoba megerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil
pekerjaannya. Eksperimen dapat dilakukan secara individu atau kelompok
dalam laboratorium atau di luar kelas.
1. Karakteristik
Selalu menuntut penggunaan alat bantu yang sebenarnya karena esensi
pembelajaran ini adalah mencobakan suatu objek. Untuk mendukung
efektivitas dan efisiensi pembelajaran eksperimen diperluykan adanya
pedoman pembelajaran untuk siswa.
2. Prosedur
a. Menyiapkan alat bantu.
b. Petunjuk harus dilaksanakan.
c. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembar kerja disusun
secara sistematis.
d. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan
diskusi, tanya jawab atau tugas.
e. Kesimpulan.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Eksperimen
Kemampuan guru yang harus diperhatikan:
a. Mampu membingbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada
pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan eksperimen.
b. Menguasai konsep yang dieksperimenkan.
c. Mampu mengelola kelas.
d. Mampu menicptakan kondisi yang efektif.
e. Mampu memberikan penilaian secara proses.
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan:
a. Memiliki motivasi.
b. Memiliki kemampuan melaksanakan eksperimen.
c. Memiliki sikap yang teku, teliti dan kerja keras.
d. Mampu menulis, membaca dan menyimak dengan baik.
4. Keunggulan
a. Mebnagkitkan rasa ingin tahu.
b. Membangkitkan sikap ilmiah siswa.
c. Membuat pembelajaran bersifat actual.
d. Membuat kebiasaan kelompok maupun individu.
5. Kelemahan
a. Memerlukan alat dan biaya.
b. Memerlukan waktu relatif lama.
c. Sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas ekperimen.
d. Guru dan siswa banyak yang belum terbiasa melakukan eksperimen.
Pada hakikatnya anda perlu memahami apa dan bagaimana hubungan antara
pengalaman belajar (learning experinces) dengan metode mengajar. Dalam
mengidentifikasi hubungan pengalaman belajar dengan metode mengajar kita
perlu mengingat beberapa hakikat belajar itu sendiri.
1. Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses atau aktivitas
2. Hasil belajar yang diharapkan berupa perubahan-perubahan perilaku siswa
(behavioral changes), baik aspek pengetahuan, sikap maupun
keterampialnnya.
3. Pengalaman dalam belajar ditekankan pada interaksi antara siswa dengan
lingkungannya.
Apabila kita perhatikan banyak sekali prinsip-prinsip yang bisa kita gunakan,
diantaranya:
1. Belajar memerlukan perhatian, pemusatan pikiran dan perasaan terhadap
suatu objek
2. Belajar memerlukan motivasi
3. Belajar memerlukan aktivitas yang maksimal
4. Belajar memerlukan feedback (tanggapan)
5. Belajar terjadi secara bertahap
6. Belajar pada dasarnya terjadi secara individual
Demikian pula dalam memperoleh pengalaman belajar perlu pertimbangan
kondisi-kondisi belajar, baik kondisi internal maupun eksternal. Kemampuan
siswa yang diharapkan dari lulusan khusunya Sekolah Dasar yaitu:
1. Mengenali kewajiban dan berperilaku berdasarkan agama
2. Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri
3. Berpikir secara logis, kritis, dan kreatif
4. Menyenangi keindahan
5. Membiasakan hidup sehat
6. Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air
Pengalaman belajar, seperti telah disebutkan di atas, merupakan proses
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mempermudah
pemahaman Anda dalam kegiatan belajar ini mari kita bahas uraian sebagai
berikut.
Pembelajaran adalah merupakan suatu proses yang berkelanjutan
berdasarkan atas pengalaman. Pengalaman siswa dalam pembelajaran dapat
berupa pengalaman intelektual, emosional, sosial dan fisik-motorik.
Sehingga hubungan pengalaman dengan metode mengajar dapat dilihat dari
gambaran karakteristik metode mengajar itu sendiri. Metode mengajar itu sendiri
sebagai berikut:
1. Metode ceramah, pengalaman menyimak merupakan pengalaman yang
banyak diperoleh dari metode ceramah. Pengalaman ini bukan hanya
membentuk kemampuan siswa dalam mendengarkan, tetapi siswa dituntut
untuk memperoleh pengalaman mengkaji dan menganalisis dari hasil yang
diceramahkan
2. Metode diskusi, pengalaman yang diperoleh berkaitan dengan proses
penyelesaian masalah secara bersama-sama
3. Metode simulasi, pengalaman yang diperoleh antara lain pengalaman
berinteraksi, berkomunikasi alam kelompok, beermain peran, bekerja sama,
dan menilai proses kegiatan simulasi.
4. Metode demonstrasi, pengalama yang diperoleh adalah memperhatikan proses
atau prosedur yang sistematis, memperhatikan keterampilan secara proses,
dengan menggunakan alat atau bahan yang sebenarnya.
5. Metode eksperimen, pengalaman yang diperoleh adalah hampir sama dengan
yang diperoleh dalam demonstrasi tetapi dalam eksperimen selain
pengalaman demonstrasi juga akan diperoleh pengalaman membanding-
bandingkan dengan hasil eksperimen yang lain mendiskusikan bila ada
sesuatu secara proses
6. Metode karyawisata, pengalaman yang diperoleh adalah bersosialisasi,
bekerja sama, berinteraksi, mengamati dan menilai objek, memberikan
pengalaman nyata, belajar dengan rasa senang dan dekat dengan laut.
MODUL 6
KEGIATAN BELAJAR 1
Media pembelajaran pada hakikat nya merupakan saluran atau jembatan dari
pesan-pesan pembelajaran (messages) yangdisampaikan oleh sumber pesan (guru)
kepada penerima pesan (murid) dengan maksud agar p;esan-pesan tersebut dapat
diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuan nya.
Contoh media ini seperti film, telavisi, diagram, bahan tercetak, computer
dan instruktur.
Dalam system pembelajaran modern saat ini , siswa tidak hanya berperan
sebagai komunikan atau penerims peasan , bisa saja siswa bertindak sebagai
komunikator atau penyampai pesan.
Dalam kondisi seperti itu maka terjadi apa yang disebut dengan komunikasi
dua arah ( multi way traffic communication ) .
Menurut Berlo (1960 ) , komunikasi tersebut akan efektif jika ditandai dengan
adanya area of experience atau daerah pengalaman yang sama antara penyalur
pesan dengan penerima pesan.
Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting , yaitu unsur
peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya
(massage / software )
1. Proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila siswa turut aktif dalam
pembelajaran tersebut.
2. Rata-rata jumlah informasi yang diperoleh seorang melalui indra menunjukan
komposisi sebagai berikut :
6% = penciuman, 6% = sentuhan , 13% = pendengaran, 75% = penglihatan.
3. Temuan penelitian lain nya menunjukan bahwa pengetahuan yang dapat
diingat seseorang, antara lain bergantung melalui indra apa ia memperoleh
ilmu pengetahuan.
B. Media Audio
Adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya
dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemampuan para siswa untuk mempelajari bahan ajar.
Jenis media audio terdiri atas program kaset suara (audio cassette),
CD audio dan program radio.
Beberapa pertimbangan menggunakan media audio, diantaranya
adalah :
1. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik mereka yang sudah
mempunyai kemampuan berpikir abstrak
2. Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding
media yang lainnya
3. Karena sifatnya yang auditif diperlukan juga pengalaman-pengalaman
secara visual, sedangkan kontrol belajar bisa dilakukan melalui
penguasaan perbendaharaan kata-kata, bahasa, dan susunan kalimat.
C. Media Audiovisual
Merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media
pandang dengar. Contohnya program video/televisi pendidikan, video/televisi
instruksional, program slide suara (sound slide), dan program CD interaktif.
KEGIATAN BELAJAR 3
PEMILIHAN, PENGGUNAAN DAN PERAWATAN MEDIA
PEMBELAJARAN SEDERHANA
A. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan
makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk
hidup lainnya. Lingkungan terdiri dari unsur – unsur biotik dan abiotik.
Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh siswa
dalam belajar.
B. Nilai Lingkungan
Nilai – nilai yang kita peroleh dari lingkungan, yaitu memperkaya
wawasan siswa, kegiatan belajar lebih menyenangkan, belajar akan lebih
bermakna, aktivitas siswa lebih meningkat dan memungkinkan terjadinya
pembentukan pribadi siswa.
C. Jenis lingkungan
Jenis lingkungan bisa berupa lingkungan sosial yang mempelajari ilmu
sosial kemanusiaan maupun lingkungan fisik ( lingkungan alam ) ini adalah
segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan,
tanah, bebatuan), tumbuhan (flora), hewan (fauna), sungai, iklim, suhu udara.