Anda di halaman 1dari 5

DEMAM BERDARAH DENGUE

D. DBD

1. Gambaran Umum
a. Definisi
Demam Berdarah adalah infeksi virus yang melemahkan dan
menyakitkan tubuh seseorang, menyebabkan beberapa gejala khas
termasuk demam tinggi. Penyakit menular ini ditularkan melalui
perantaranya yaitu nyamuk aedes aegypti. Dalam hal ini berarti
penyakit ini tidak bisa di tularkan dari manusia ke manusia lain, tetapi
memerlukan nyamuk untuk menularkan darah yang telah terinfeksi
Demam berdarah ini seringkali didiagnosis dengan mengecek
semua gejala yang di alami pasien dan melakukan pemeriksaan lab
darah untuk mengecek adanya virus dan antibodinya. DBD dapat
mengenai semua golongan usia, termasuk anak kecil. Pada beberapa
kasus, dapat berakibat fatal
Ada empat tipe virus dengue yang menyebabkan infeksi dengue,
tetapi mereka berhubungan erat dengan virus yang mengakibatkan
penyakit west nile dan infeksi demam kuning. Hal ini berarti bahwa
virus dengue paling umum di daerah tropis seperti india, asia tenggara,
cina selatan, taiwan, kepulauan pasifik, karibia, meksiko,afrika dan
amerika selatan. Oleh karena itu, jika seseorang dicurigai mengalami
demam berdarah, perlu di tanyakan secara rutin apakah akhir-akhir ini
telah melakukan perjalanan ke daerah tropis
Gejala seseorang penderita DBD sering disebut menipu karena
gejalanya sama seperti seseoramg terkena infeksi virus lainnya seperti
flu. gejala tersebut muncul 4-6hari setelah seseorang terinfeksi.
Gejalanya menyerupai demam, ruam kulit, nyeri kepala dan otot
sendi, nyeri di belakang mata, menggigil, diare, muntah, kelelahan
ekstrim dan perdarahan ringan seperti gusi berdarah atau hidung
berdarah. Setelah gejala tersebut muncul, seseorang harus mencari
pertolongan secepatnya karena ini adalah infeksi progresif. Untuk
gejala khasnya adalah perdarahan di bawah kulit, bintik merah
terutama di kaki, perdarahan intestinal dan penurunan tekanan darah
yang mengarah pada syok
DBD memiliki efek berbahaya pada tubuh, jika dibiarkan saja
dapat memiliki potensi penyebab pembesaran hati atau kerusakan
nodus limfe dan pembuluh darah. Hal ini juga menyebabkan
kegagalan sistem sirkulasi dan risiko perdarah masif. Beberapa
komplikasi serius ini dapat berakibat pada kematian
b. Etiologi
DBD disebabkan oleh virus dengue yang termasuk dalam
kelompok arbovirus B (Hassan R dan Alatas H, 2007). Virus ini
memiliki empat serotipe dengan antigenik berbeda, yaitu DEN-1,
DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Secara genetik keempat serotip berasal
dari satu asal yang sama pada populasi primata 1000 tahun yang lalu,
dan terpisah menjadi 4 serotpe sesudah memasuki siklus penyebaran
urban pada manusia sejak 500 tahun yang lalu di asia maupun afrika.
Albert sab9in melakukan spesifikasi virus-virus ini pada tahun 1944,
masing-masing serotipe memiliki genotip berbeda (soedarto,2012)
Infeksi oleh salah satu tipe virus dengue akan memberikan
imunitas menetap terhadap infeksi virus yang sama pada masa yang
akan datang. Namun, hanya memberikan imunitas sementara dan
parsial terhadap infeksi virus lainnya
c. Epidemiologi
Host alami DBD adalah manusia, Agennya adalah virus dengue
yang termasuk dalam famili flaviridae dan genus flavivirus. Dalam 50
tahun terakhir, kasus DBD meningkat 30 kali lipat dengan peningkatan
ekspansi geografis ke negara-negara baru dan dalam dekade ini, dari
kota ke lokasi pedesaan. Penderitanya banyak di temukan di sebgaian
besar wilayah tropis dan subtropis
Jumlah kasus DBD tidak pernah menurun di beberapa daerah
tropik dan subtropik bahkan cenderung terus meningkat dan banyak
menimbulkan kematian pada anak. 90% diantaranya menyerang anak
di bawah 15 tahun. Di indonesia, setiap tahunnya selalu terjadi KLB di
beberapa provinsi, yang terbesar terjadi tahun 1998 dan 2004 dengan
jumlah penderita 79.480 orang lebih. Pada tahun-tahun berikutnya
jumlah kasus terus naik tapi jumlah kematian turun secara bermakna di
bandingkan tahun 2004
d. Penularan
Virus dengue penyebab DBD tidak dapat menular melalui udara,
cairan, tubuh, makanan maupun minuman. Hal ini karena virus dengue
tidak mampu bertahan hidup jika berada diluar sel atau jaringan hidup.
Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk aedes aegypti betina
yang telah membawa virus dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini
biasanya aktif menyerang manusia pada pagi dan siang hari. Virus
dengue masuk ke tubuh nyamuk melalui darah yang dihisap oleh
nyamuk tersebut dari seseorang penderita DBD.
Nyamuk aedes aegypti adalah nyamuk yang paling banyak
menyebarkan dengue. Ini karena nyamuk tersebut menyukai hidup
berdekatan dengan manusia dan makan dari manusia serta suka bertelur di
wadah-wadah air yang dibuat oleh manusia. Dengue juga dapat disebarkan
melalui produk darah yang telah terinfeksi dan melalui donasi organ.
2. Determinan Faktor
Proses terjadinya penyakit disebabkan adanya interaksi antara
agent atau faktor penyebab penyakit, manusia sebagai penjamu atau host
dan faktor lingkungan yang mendukung(environtment). Ketiga faktor
tersebut dikenal sebagai trias penyebab penyakit.
a. Faktor Agent
Penyebab DBD adalah virus dengue. Virus ini merupakan virus
RNA berantai tunggal yang positif sense. Secara taksonomi virus ini
termasuk kelompok arbovirus yang sekarang lebih dikenal sebagai genus
flavivirus dan mempunyai 4 jenis serotip. Dari keempat virus tersebut,
dengue 3 merupakan serotipe dominan dan berpotensi membentuk genotip
baru
b. Faktor Host
Host penyakit DBD adalah manusia. Faktor-faktor yang terkait
dalam penularan DBD pada manusia yaitu :
1. Mobilitas penduduk
Mobilitas penduduk akan memudahkan penularan dari
suatu tempat ketempat yang lainnya. Penyakit biasanya menjalar
dimulai dari suatu pusat sumber penularan, kemudian mengikuti
mobilitas penduduk. Semakin tinggi mobilitas makin besar
kemungkinan penyebaran penyakit DBD
2. Pendidikan
Pendidikan akan mempengaruhi cara berpikir dalam
penerimaan penyuluhan dan cara pemberantasan yang dilakukan,
hal ini berkaitan dengan pengetahuan. Seseorang yang mempunyai
latar belakang pendidikan rendah pada umumnya akan mengalami
kesulitan untuk menyerap ide-ide baru dan membuat mereka
konservatif karena tidak mengenal alternatif yang lebih baik.
3. Kelompok Usia
Kelompok usia akan mempengaruhi peluang terjadinya
penularan penyakit DBD
c. Faktor Environtment
1). Lingkungan Umum
Penyakit DBD biasanya menyebar pada saat musim
penghujan. Sejumlah pakar setuju bahwa kondisi ini juga di
pengaruhi oleh budaya masyarakat yang senang menampung air
untuk keperluan rumah tangga dan kondisi dirinya. Hal ini menjadi
faktor eksternal yang memudahkan seseorang menderita DBD.
Nyamuk ini sangat senang berkembang biak di tempat
penampungan air karejna tempat itu tidak terkena sinar matahari
langsung. Nyamuk ini tidak dapat hidup dan berkembang biak di
daerah yang berhubungan langsung dengan tanah. Berikut ini
tempat perkembangbiakan nyamuk yaitu:
- Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari,
seperti drum, tangki, tempayan, bak mandi dan ember.
- Tempat penampungan air bukan untuk keperluan
sehari-hari, seperti tempat minum burung, vas bunga,
perangkap semut, dan barang-barang bekas yang dapat
menampumg air
- Tempat penampungan alamiah seperti lubang pohon,
lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa, pelepah
pisang dan potongan bambu
Penelitian juga menunjukan didaerah dengan persediaan
ir tanpa PDAM, perkembangan nyamuk aedes aegypti
lebih tinggi karena penampungan air lebih banyak
dibandingkan didaerah yang sudah tersedia air dengan
saluran pipa. Di daerah ini air tidak perlu di tampung
dulu sehingga nyamuk tidak sempat berkembang biak.
Lingkungan memegang peranan yang besar dalam
penyebaran penyakit DBD sehingga menjaga
lingkungan sekitar menjadi prioritas utama agar kasus
DBD tidak terjadi lagi
2). Lingkungan Khusus
Melalui pengamatan kami di kecamatan sragi kabupaten
Pekalongan, ditemukan ciri-ciri lingkungan yang dapat memacu
adanya DBD, seperti :
a. Kondisi tempat penampungan
Banyak tempat penampungan air seperti drum di depan
rumah dan penampungan bak air kamar mandi
menggunakan semen, bukan keramik. Banyak juga
penampungan alamiah seperti pelepah pisang dan
pelepah daun yang berserakan setelah turunnya hujan
yang dibiarkan oleh warga
b. Ketersediaan PDAM
Beberapa desa di kecamatan sragi belum memperoleh
air dari PDAM sehingga penampungan air tidak
langsung di salurkan dengan pipa tetapi di tampung di
tempat penampungan air terlebih dahulu
3. Pengendalian
Pengendalian agar tidak terjadinya DBD yang meluas
adalah dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M
yaitu menguras (menyikat) bak mandi, bak WC dll; menutup
tempat penampungan air rumah tangga(tempayan,drum),
mengubur(menyingkirkan) barang-barang bekas dan pelepah daun,
potongan bambu atau potongan daun. Pengurasan tempat-tempat
penampungan perlu di lakukan secara teratur sekurang-kurangnya
seminggu sekali agar nyamuk tidak berkembang biak di tempat itu

Anda mungkin juga menyukai