Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEDOMAN PELAKSANAAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL)
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)
AGROWISATA HAPPY CENTER
JL. MAYOR SOEYOTO KM 03, PONDANSARI RT 01 RW 01,
KEL. BERGAS LOR, KECAMATAN BERGAS,
KABUPATEN SEMARANG
A. IDENTITAS PEMRAKARSA
1. Nama Usaha : Agrowisata Happy Center
2. Pemilik Usaha : Vella Sugiarto
3. Alamat Pemilik Usaha : Jl. Tambak Mas VI/27, RT 006 RW 006,
Kel. Panggung Lor, Kec. Semarang Utara,
Kota Semarang
4. Alamat Usaha : Jl. Mayor Soeyoto KM 03, Pondansari RT 01
RW 01, Kelurahan Bergas Lor,
Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
5. Jenis Kegiatan : Agrowisata
6. Penanggung Jawab UKL – UPL
a. Nama : Vella Sugiarto
b. Jabatan : Pemilik
c. Alamat : Jl. Tambak Mas VI/27, RT 006 RW 006,
Kel. Panggung Lor, Kec. Semarang Utara,
Kota Semarang
b. Penggunaan Lahan
Kegiatan usaha agrowisata yang akan dilaksanakan oleh
AGROWISATA HAPPY CENTER akan dilakukan pada sebidang
tanah tanah dengan luas ± 3.741 m2 dengan status hak milik atas nama
Vella Sugianto Sertifikat no 758 luas 638 m2, no 2099 luas 653 m2, no
158 luas 950 m2, no 409 luas 565 m2, no 820 luas 935 m2.
2) Tahap Konstruksi
a. Penataan Lahan dan Ruangan
Lahan yang akan digunakan oleh Agrowisata Happy Center memiliki
luas ± 3.741 m2. Berikut ini adalah rencana penggunaan lahan kegiatan
usaha Agrowisata Happy Center
Total 2.714 m 2
Lahan Tertutup
1 Ruko A 240 m2 6,42 % 26,77%
20m x 12m
2 Ruko B 750 m2 20,05 %
50 m x 15 m
4 Pos Satpam 1 m2 0,027%
1mx1m
5 Toilet 10 m2 0,27%
5mx2m
Total 1.001 m2
TOTAL 3.741 m2 100%
Sumber: Analisis Penyusun, 2015
Pada gambar rencana penggunaan lahan di atas, penggunaan lahan tertutup untuk
Ruko A, Ruko B, toilet dan pos satpam. Sedangkan penggunaan lain berupa lahan
terbuka agrowisata, tempat makan food cart pun berada di tempat terbuka dengan
tidak menggunakan bangunan permanen (dapat dilihat pada sub bab operasional).
Khusus untuk Ruko A lantai 2 digunakan juga untuk kantor Agrowisata Happy
Center, penggunaan bangunan ruko A lantai 2 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Kualifikasi Pendidikan
No Jumlah
Pekerja SD SLTP SLTA PT
Penanggung
1 1 1
Jawab
2 Mandor 1 1
Pengawas
3 1 1
Lapangan
4 Pekerja 22 2 13 7
Total 25
Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2015
c. Mobilisasi Peralatan
Mobilisasi peralatan yang dilakukan meliputi
i. Mobilisasi peralatan konstruksi
ii. Mobilisasi material konstruksi
iii. Mobilisasi Peralatan pendukung kebutuhan energy
d. Peralatan Konstruksi
Peralatan konstruksi yang digunakan pada tahap pembangunan fisik
bersifat peralatan tangan pertukangan dan alat berat berupa backhoe
untuk penataan lahan. Peralatan lain yang digunakan dan dalam
pengelolaan pemrakarsa biasanya dimiliki mitra kerja atau vendor,
seperti truk pengangkut material kayu, besi dan bahan - bahan
bangunan / pembantu lain. Berikut ini adalah jenis peralatan pada tahap
konstruksi.
e. Penyediaan Energi
Penyediaan energy pada tahap konstruksi diperoleh dari sambungan
listrik PLN sebesar 11.000 watt dan dibackup dengan cadangan berupa
genset jika listrik padam. Sedangkan kebutuhan energy yang harus
dipenuhi pada saat tahap konstruksi adalah sebagai berikut:
f. Penyediaan Air
Sumber air yang digunakan pada tahap konstruksi adalah air sumur.
Penyediaan air pada tahap konstruksi adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan air pekerja
Kebutuhan rata-rata tiap pekerja adalah 50 l/ hari, sedangkan
jumlah pekerja yang ada di lapangan ada 22 (pekerja lapangan, non
penanggung jawab). Maka jumlah kebutuhan air selama 120 hari
kerja adalah :
22 x 50 x 120 = 132.000 liter = 132 m3
*Pondasi Toilet
(0,5 m3 x 4) = 2 m3
*Dinding Ruko A
(4x 12 m x 4 m) + (4mx12 m)
+ (15mx4 m)+( 4x5x4 m) +(10x
4 m)=420 m2
*Dinding Ruko B
(2x4mx50m)+(2x12x4mx10m)=
1.360 m2
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa total kebutuhan air pada
tahap konstruksi adalah:
Kebutuhan air pekerja + Kebutuhan air pembangunan fisik=
3. Tahap Operasional
a. Agrowisata
Kegiatan agrowisata yang ada di Agrowisata Happy Center adalah
budidaya berbagai macam sayuran, buah, bunga, hidroponik, taman
tematik, taman relaksasi, kolam koi, area edukasi, taman sculpture
untuk fotografi, pusat bibit tanaman dan souvenir, dan area makanan
dengan konsep traditional food cart (gerobak makanan tradisional).
Untuk wisata di dalam agrowisata, pengunjung membeli tiket terlebih
dahulu, selain dapat langsung berjalan di area agrowisata, terdapat pula
paket wisata agrowisata dengan berbagai kegiatan dan free gift dan
adanya penjelasan dari tour guide. Untuk Paket wisata yang ditawarkan
adalah sebagai berikut :
Paket 1 :
- Keliling area agrowisata
- Petik buah / sayuran (tergantung jenis yang tersedia)
- Free terapi ikan gara ruffa
- Free sayuran hidroponik
- Voucher makan dan minuman di traditional food carts
- Pendamping / tour guide
Paket 2:
- Keliling area agrowisata
- Free petik buah/sayur
- Free bibit tanaman (jenis tertentu)
- Voucher makan dan minuman di traditional food carts
- Pendamping / tour guide
Paket Edukasi 1:
- Keliling agrowisata
- Free juice buah
- Praktek / Demo Pelestarian Lingkungan
Paket Edukasi 2:
- Tanam Sayur
- Panen Sayur
- Praktek / Demo Pelestarian Lingkungan
Paket Edukasi 3
- Tanam buah/sayur
- Panen buah
- Praktek / Demo Pelestarian Lingkungan
Paket Edukasi 4
- Tanam Sayur dan Buah
- Panen Sayur dan Buah
- Hidroponik
- Praktek / Demo Pelestarian Lingkungan
Paket Edukasi 5
- Okulasi (sambung tempel)
- Panen Sayur
- Hidroponik
- Praktek / Demo Pelestarian Lingkungan
- Jus buah
4. Tanaman Bunga
Penanaman tanaman bunga dengan penataan visual pada area
taman dengan mengumpulkan bunga sejenis dalam satu petak.
Penataan bergaya eropa dengan diperkuat adanya air mancur
(fountain) bergaya Romawi. Rencana penanaman tanaman bunga
dapat dilihat sebagai berikut:
b.
c.
5. Taman Tematik
Taman tematik menciptakan visual dan suasana taman dari
berbagai negara seperti Jepang, Perancis, Amerika (taman kaktus),
taman anggrek, dan taman vertikal.
Tema Jepang
Tema Perancis
Taman Vertikal
7. Taman Relaksasi
Taman relaksasi merupakan area bersantai dan melepas lelah bagi
pengunjung setelah berjalan mengelilingi agrowisata. Pada area ini
Taman
Relaksasi
Area
Edukasi
Penjualan
bibit dan
souvenir
12. Ruko
Fasilitas pendukung kegiatan Agrowisata Happy Center adalah
Ruko. Di area ini terdapat dua buah ruko yaitu Ruko A dengan luas
240 m2 dan Ruko B 750 m2. Ruko A lantai 1 dapat disewakan,
sedangkan pada lantai 2 digunakan untuk kantor Agrowisata Happy
Center. Ruko B disewakan seluruhnya untuk mendukung kegiatan
agrowisata Happy Center.
Berikut ini adalah Ruko A dan Ruko B di lokasi Agrowisata Happy
Center:
Ruko B
Ruko A
Area Parkir
d. Penggunaan Air
Kebutuhan air pada tahap operasional direncanakan bersumber dari air
PDAM dan air sumur. Penggunaan air Agrowisata Happy Center secara
rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Input output
1. Air PDAM 4 m3 / hari 1. Kebutuhan domestic karyawan (1 m3/hari)
2. Air Sumur 4 m3 / hari 2. Kebutuhan domestic pengunjung (3
m3/hari)
3. Penyiraman tanaman (2 m3/hari)
4. Kebersihan (1,5 m3/hari)
Total 8 m3 / hari Total 7,5 m3 / hari
Cadangan air 0,5 m3 /hari (disimpan di
tanki hingga volume tanki penuh untuk
penggunaan tak terduga dan antisipasi
defisit air)
Sumber: Hasil Analisis Penyusun 2015
Divisi 4 6 10 6 4
Pertanian
Supir 2 2 2 2
Kebersihan 4 4 8 5 3
Satpam 3 3 3
JUMLAH 24 17 40 - - 5 14 26
Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2015
C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
No Sumber Jenis Besaran UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Institusi
Dampak Dampak Dampak Upaya Lokasi Perode Upaya Lokasi Periode Pengelolaan
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
1 TAHAP PRA KONSTRUKSI
A PERSEPSI MASYARAKAT
Kurangnya Dampak Frekuensi Pondansar Minimal 1 Pengamat Masyaraka Sosialisasi Pemrakarsa S
keterbuka negatif dan Sosialisasi i, Bergas kali dalam an visual, t sekitar minimal AGROWISAT
an berupa kualitas kepada Lor, tahap pra dokument rencana satu kali A HAPPY
informasi gangguan pertemua masyarakat Kecamata konstruksi asi lokasi pada CENTER
maks atau n dan tentang n Bergas, dilanjutka kegiatan AGROWIS tahap pra
persepsi persepsi sosialisasi rencana Kabupaten n dengan sosialisasi ATA konstruksi Pengawas :
masyaraka negatif, kepada operasional Semarang pembentu yang HAPPY . BLH Kab.
t dapat sedangkan semua AGROWISAT kan forum dilaksanak CENTER , Proses Semarang
memicu dampak komponen A HAPPY komunikas an kepada Pondansar pembentu Kec. Bergas
gangguan positif di CENTER di i masyaraka i, Bergas kan forum Kelurahan
sebagai adanya masyaraka Desa Bergas t tentang Lor, komunikas Bergas Lor
dampak harapan/ t Lor rencana Kecamata i dapat Dinas
negatif, persepsi Kecamatan operasion n Bergas, dikemban Pariwisata
sedangkan positif Bergas al Kabupaten gkan
dampak rencana Kabupaten AGROWIS Semarang sesuai
positif kegiatan Semarang ATA kemampu
dapat AGROWIS dan HAPPY an dan
berkemba ATA dampaknya CENTER kebutuhan
ng dari HAPPY dengan dengan
komunikas CENTER menghadirk melibatka
i yang an dan n
konstruksi
, proses
pembentu
kan forum
komunikas
i dapat
dikemban
gkan
sesuai
kemampu
an dan
kebutuhan
.
B. PERIZINAN
Peraturan Pelanggar Kelengkap Melakuka Lokasi Minimal 1 Memanta Lokasi Telah Pemrakarsa:
dan an an n rencana kali u progress rencana melakuka AGROWISAT
ketentuan kegiatan persyarata pengurusa usaha sosialisasi pengurusa usaha n A HAPPY
sebagai tidak n perijinan n kepada n sosialisasi CENTER
kewajiban berizin kesesuaia perizinan . warga perizinan dengan
yang Kelengkap n tata Melengka dalam Melengka warga
harus an aspek ruang pi tahap pra pi minimal 1
dilengkapi legalitas/d perizinan konstruksi perizinan kali dalam
bagi ilengkapi sesuai sesuai tahap pra
rencana perizinan rencana rencana konstruksi
operasion kegiatan. kegiatan Pemberka
al Telah terhadap san
AGROWIS melakuka kelanjutan kelengkap
ATA n pengguna an
HAPPY sosialisasi an lahan perizinan
CENTER di dengan bagi usaha sebelum
Pondansar warga. dan atau pelaksana
i, Bergas kegiatan an
Lor, usaha kegiatan
Kecamata agrowisat tahap
n Bergas, a konstruksi
Semarang .
2. TAHAP KONSTRUKSI
A PERUBAHAN KUALITAS DAN KUANTITAS AIR
Pengguna Penuruna Kebutuha Penghema AGROWIS Selama Pelaksanaa Rencana Sampling Pemrakarsa
an air n n air untuk tan ATA tahap n sampling lokasi terhadap
bersih kuantitas pekerja pengguna HAPPY konstruksi kualitas air AGROWIS kualitas air AGROWISAT
untuk air tanah . konstruksi an air CENTER bersih ATA bersih dan A HAPPY
kegiatan Penambah dan secukupny Pondansar permukaan HAPPY air CENTER
kontruksi. an beban pembangu a dan i, Bergas dilakukan CENTER permukaa
Pengguna cemaran nan fisik pengelola Lor, satu kali Pondansar n minimal Pengawas:
an dan dan an Kecamata sebagai i, Bergas dilakukan BLH Kab.
pembuang penuruna jaringan n Bergas, kondisi Lor, satu kali Semarang
an air n kualitas air bersih. eksisiting Kecamata sebagai Kec. Bergas
kegiatan air pada Pembuata dan n Bergas, data Kelurahan
domestic air n dan dilakukan Kabupaten existing Bergas Lor
dari permukaa perawatan oleh Semarang. kondisi
kegiatan n sumur Laboratoriu rona
tenaga resapan/lu m yang hidup
kerja bang terakreditas lingkunga
biopori. i. n pada
Penyediaa Pemantaua tahap
n sarana n efisiensi perencana
dan penggunaa an
prasarana n air bersih. kegiatan
pengelola Pemantaua dan
an air n adanya penyusun
limbah jaringan air an UKL-
ketentuan penataan
emisi gas pelaksanaa
buang n
kendaraan pembangun
bermotor an sesuai
baik untuk jam kerja
roda dua yang
maupun ditentukan
roda dan apabila
empat terjadi
Pelaksana kegiatan
an konstruksi
pembangu diluar
nan sesuai ketentuan
jam kerja jam kerja
yang perlu
ditentuka diinfokan
n dan dan
apabila mendapat
terjadi persetujuan
kegiatan /
konstruksi kesepakata
diluar n dengan
ketentuan warga yang
jam kerja akan
perlu terkena
diinfokan dampak
dan langsung
mendapat
persetujua
n/
kesepakat
an dengan
warga
yang akan
terkena
dampak
langsung
C TIMBUNAN SAMPAH
Aktivitas sampah Luasan Perilaku AGROWIS Selama Adanya Lokasi Periode Pemrakarsa
konstruksi domestik pembangu 3R ATA tahap perilaku tapak pemantau
dari sisa, (organik nan fisik termasuk HAPPY konstruksi 3R proyek an AGROWISAT
ceceran, dan non yang pemilahan CENTER berlangsu termasuk AGROWIS dilakukan A HAPPY
dan organik) dilaksanak sampah Pondansar ng pemilahan ATA periodik CENTER
kemasan an Budaya i, Bergas sampah HAPPY harian,
material hidup Lor, Adanya CENTER dan Pengawas:
bangunan. bersih dan Kecamata budaya dilaksanak BLH Kab.
Sisa sehat n Bergas, hidup an selama Semarang
makanan Penyediaa Kabupaten bersih dan tahap Kec. Bergas
dan n sarana Semarang sehat konstruksi Kelurahan
kemasan dan Pemantaua berlangsu Bergas Lor
pembungk prasarana n terhadap ng
usnya pengelola kondisi DPU Kab.
sebagai an sarana dan Semarang
limbah sampah prasarana
dari (pemisaha pengelolaa
pekerja n antara n sampah
bangunan sampah (pemisahan
Perilaku organik sampah
SDM dan non organik dan
usaha pelestaria
AGROWIS n
ATA lingkunga
HAPPY n yang
CENTER. terdekat
Mengenda dengan
likan melalui
persepsi pemanfaat
negatif an bahan
dan kimia dan
prasangka material
kurang serta
baik konstruksi
terhadap bangunan
rencana yang
kegiatan ramah
AGROWIS lingkunga
ATA n.
HAPPY
CENTER
melalui
adanya
forum
komunikas
i sebagai
sarana
untuk
menjalin
hubungan
yang
harmonis
dan saling
menguntu
ngkan.
Mengopti
malkan
dampak
positif
dengan
menguta
makan
kenyaman
an dan
pelestaria
n
lingkunga
n yang
terdekat
dengan
melalui
pemanfaat
an bahan
kimia dan
material
serta
konstruksi
bangunan
yang
ramah
lingkunga
n.
3. TAHAP OPERASIONAL
n dan yang
perawatan disyaratkan
terhadap melalui
penghijau laboratoriu
an yang m yang
telah terakreditas
dilakukan i.
dan Pemantaua
direncana n kondisi
kan ruang
sehingga terbuka
dapat hijau ,
mereduksi kemampua
polusi n fungsi
udara dan hijau
penuruna sebagai
n green belt,
kebisingan pengendali
partukulat
debu,
kelembaba
n,
temperatur
(suhu udara
),
keteduhan
dan
kenyamana
n serta
estetika
lingkungan
C TIMBUNAN SAMPAH
Timbunan Dampak Timbunan Perilaku Lingkunga Selama Peningkata Lingkunga Waktu Pemrakarsa
sampah negatif sampah 3R n sekitar kegiatan n budaya n sekitar pemantau
yang yang harus termasuk AGROWIS operasion dan AGROWIS an AGROWISAT
dikelompo dikelola pemilahan ATA al perilaku 3R ATA terhadap A HAPPY
kan dan sampah HAPPY termasuk HAPPY catatan- CENTER
sebagai dipantau Budaya CENTER penilaian CENTER catatan
sampah dengan hidup Pondansar sampah Pondansar sesuai Pengawas:
domestik baik bersih dan i, Bergas Budaya i, Bergas masing- BLH
atau sesuai sehat Lor, hidup Lor, masing Kab.
sampah peraturan Penyediaa Kecamata bersih dan Kecamata kegiatan Semarang
yang agar tidak n sarana n Bergas, sehat. n Bergas, dilakukan Kec. Bergas
disetaraka mencemar dan Kabupaten Penyediaan Kabupaten periodik Kelurahan
n dengan i prasarana Semarang sarana dan Semarang harian, Bergas Lor
sampah lingkunga pengelola prasarana mingguan DPU Kab.
rumah n an pengelolaa , bulanan Semarang
tangga sampah n sampah
berasal organik organik dan
dari anorganik anorganik.
aktivitas Adanya Pemantaua
tenaga kegiatan n kegiatan
kerja dan bersama bersama
pengunjun dengan pengunjung
g, pengunjun dalam
kegiatan g serta melaksanak
agrowisat memberik an kegiatan
a an edukasi composting
termasuk dalam secara
sampah melaksana konsisten
sisa kan dan
kuliner, kegiatan berkelanjut
rumah compostin an
tangga g dengan Dilaksanaka
kantor, mengguna n
dan kan pemantaua
rontokan sampah n
daun dari organik berjenjang
ruang yang secara
terbuka nantinya kelompok
hijau, digunakan kerja ,
serta sebagai masing-
sampah pupuk masing
ikutan dari alami ruang kerja,
air larian Perubahan divisi, serta
air hujan, perilaku tanggung
sampah karyawan jawab
menuju pengawasa
zero n
waste. kebersihan
lingkungan
kerja.
Pencatatan
jenis,
jumlah,
produksi
sampah
persatuan
waktu
(m3/hari/b
ulan/tahun)
Pemantaua
n terhadap
pendistribu
sian limbah
sisa
kemasan ke
TPA
D LALU LINTAS DAN SATUAN RUANG PARKIR
Parkir Ketidak Mobilisasi Pengatura Lingkunga Selama Pengaturan Lingkunga Pemantau Pemrakarsa
kendaraan teraturan kendaraan n parkir n sekitar operasion parkir dan n sekitar an
bermotor parkir dan dan AGROWIS al pemasanga AGROWIS dilakukan AGROWISAT
dan keterbatas pemasang ATA n rambu ATA periodik A HAPPY
kebutuhan an satuan an rambu HAPPY sebagai HAPPY harian, CENTER
sarana ruang sebagai CENTER salah satu CENTER mingguan,
transporta parkir, salah satu Kelurahan upaya Pondansar bulanan Pengawas:
si umum hingga upaya Bergas Lor kelancaran i, Bergas selama BLH
bagi adanya kelancara Kecamata perjalanan Lor, tahap Kab.
tenaga gangguan n n Bergas dengan Kecamata operasion Semarang
kerja dan kelancara perjalanan Kabupaten menenemp n Bergas, al. Kec. Bergas
pengunjun n berlalu dengan Semarang atkan Kabupaten Kelurahan
g lintas dan menempa sejumlah Semarang Bergas Lor
AGROWIS kejadian tkan tenaga Dinas
ATA yang sejumlah pengatur Hubkominfo
HAPPY dapat tenaga kelancaran Kab.
petunjuk,
rambu
larangan
parkir,
rambu
larangan
berhenti
dalam
kondisi
yang baik
E BAHAYA KEBAKARAN
Adanya Terjadinya Luasan Penyediaa Lingkunga Selama Pengecekan Lingkunga Pemantau Pemrakarsa
percikan kebakaran area n APAR n tahap persediaan n an
api hingga agrowisat siap pakai AGROWIS operasion APAR siap AGROWIS dilakukan AGROWISAT
Terjadinya menimbul a dengan ATA al pakai ATA periodik A HAPPY
hubungan kan keselamat jenis serta HAPPY dengan HAPPY harian, CENTER
arus dampak an jumlah CENTER jenis serta CENTER mingguan,
pendek negatif pengunjun yang Pondansar jumlah yang Pondansar bulanan Pengawas:
listrik yang g dan memadai i, Bergas memadai i, Bergas selama Dinas
Kebocoran merugikan karyawan dan Lor, dan Lor, tahap Penanggula
gas dan lingkunga terlatihny Kecamata terlatihnya Kecamata operasion nagan
kelalaian n dan a tenaga n Bergas, tenaga n Bergas, al. Bencana
manusia makhluk pengguna Kabupaten pengguna Kabupaten Daerah Kab.
membuan hidup APAR. Semarang APAR. Semarang Semarang
g puntung Perawatan Pemantaua Kesbangpoli
rokok sarana n periodik nmas Kab.
sembaran prasarana menurut Semarang
gan. mechanica jadwal Kec. Bergas
l dan perawatan Kelurahan
electrical sarana dan Bergas Lor
sesuai prasarana
standart mechancal
Pemasang dan
an tanda electrical
larangan sesuai
merokok standart
pada area Pemantaua
rawan n efektivitas
terbakar. pemasanga
Pemasang n tanda
an denah larangan
evakuasi merokok
dan pada area
memasan rawan
g petunjuk terbakar
arah Peninjauan
berkumpu pemasanga
l n daerah
Pelatihan evakuasi
dan dan adanya
simulasi pemasanga
penangan n petunjuk
an bahaya arah
kebakaran tempat
terutama berkumpul
bagi Pengecekan
tenaga kesiapn dan
kerja kecamatan
AGROWIS penangana
ATA n bahaya
HAPPY kebakaran
CENTER terutama
F PERSEPSI MASYARAKAT
Rekruitme Tercipta Jumlah Terlaksana Lingkunga Selama Terlaksanan Lingkunga Pemantau Pemrakarsa
n tenaga persepsi kebutuhan nya n sekitar tahap ya n an
kerja positif/neg karyawan pengendal AGROWIS operasion pengendali AGROWIS dilakukan AGROWISAT
Peluang atif ian ATA al berjalan an ATA periodik A HAPPY
kerja bagi masyaraka permasala HAPPY permasalah HAPPY harian, CENTER
warga t sekitar han CENTER an melalui CENTER mingguan,
yang peka, terhadap melalui Pondansar keterbukaa Pondansar bulanan Pengawas:
mau dan kegiatan keterbuka i, Bergas n informasi, i, Bergas selama BLH
mampu operasion an Lor, mediasi dan Lor, tahap Kab.
n sekitar. HAPPY
Dampak CENTER
sosial dari
keberadaa
n para
pekerja
dan
perilaku
tenaga
kerja .
Jenis
pekerjaan
operasion
al yang
dapat
menggang
gu
kenyaman
an
lingkunga
n dan
menimbul
kan
keresahan
masyaraka
t.
Dari tabel diatas, terdapat beberapa upaya dalam pengelolaan lingkungan yang
digunakan pemrakarsa untuk mengatasi dampak yang diakibatkan dengan adanya
kegiatan Agrowisata Happy Center. Beberapa upaya yang dilakukan menggunakan
biopori, septic tank dan pengolahan limbah cair. Berikut ini penjelasannya:
a. Lubang Resapan Biopori:
Lubang Resapan Biopori (LRB) adalah lubang silindris yang dibuat secara
vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10-30 cm, kedalaman sekitar 100 cm
atau tidak melebihi kedalaman muka air tanah. Lubang kemudian diisi dengan
sampah organik yang berfungsi untuk menhidupkan mikroorganisme tanah,
seperti cacing. Cacing tanah ini akan membentuk pori-pori atau terowongan
dalam tanah (biopori) yang dapat mempercepat resapan air ke dalam tanah
secara horizontal. Dalam perencanaan LRB di Agrowisata Happy Center
penempatan biopori tersebar di beberapa tempat, seperti di jalan akses, area
parkir, saluran air dan di ruang terbuka hijau. Aplikasi lokasi biopori dan
penataan lingkungan di Agrowisata Happy Center ini dapat dilihat pada gambar
berikut:
Setiap lahan 100 m2 jumlah ideal LRB yang dibuat sebanyak 30 titik dengan jarak
antar lubang 0,5 - 1m. Bila lubang yang dibuat berdiameter 10 cm kedalaman 100 cm,
setiap lubang dapat menampung 7,8 liter sampah organik dari dapur, berarti tiap
lubang dapat diisi sampah organik dapur 2-3 hari dan akan menjadi kompos dalam
waktu 15-30 hari. Untuk sampah organik dari kebun (daun dan ranting) dapat menjadi
kompos dalam waktu 2-3 bulan. Hal ini dapat dipercepat dengan penambahan
bioaktiator.
Pembuatan LRB akan dipermudah dengan menggunakan bor tanah yang telah
disesuaikan untuk keperluan peresapan air dengan pendekatan bioaktivator.
Langkah-langkah pembuatan:
1. Persiapan
- Siapkan alat bor, tutup lubang dan pengeras bibir lubang (pipa paralon 10
cm atau adukan semen).
- Buat alur air menurut kontur teknis (agar air mengalir secara gravitasi).
2. Pelaksanaan
- Buat lubang resapan biopori (LRB) di alur air yang disediakan dengan
diameter 10 s.d. 30 cm dan kedalaman 100 cm (untuk mempermudah
pembuatan LRB dapat dibantu dengan menambahkan air ke dalam lubang
yang sudah dimulai.
- Buat lubang berikutnya di alur air yang sama dengan jarak antar lubang 1
s.d. 1,5 m.
1-1,5 m
b. Sumur Resapan
Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air
berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk
sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat
menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan
meresapkannya ke dalam tanah.
Sumur resapan berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara
menginjeksikan air hujan ke dalam tanah. Sasaran lokasi adalah daerah
peresapan air di kawasan budidaya, permukiman, perkantoran, pertokoan,
industri, sarana dan prasarana olah raga serta fasilitas umum lainnya.
Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat berupa bangunan sumur
resapan air yang dibuat segiempat atau silinderdengan kedalaman tertentu dan
dasar sumur terletak di atas permukaan air tanah. Berbagai jenis konstruksi
sumur resapan adalah:
1. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tanpa diisi batu
belah maupun ijuk (kosong)
2. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu
belah dan ijuk.
3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau bataki di dinding sumur,
dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong.
Pada tanah / batuan yang relatif stabil, konstruksi tanpa diperkuat dinding sumur
dengan dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk tidak akan membahayakan
bahkan akan memperlancar meresapnya air melalui celah-celah bahan isian
tersebut.
Pada tanah / batuan yang relatif labil, konstruksi dengan susunan batu bata / batu
kali / batako untuk memperkuat dinding sumur dengan dasar sumur diisi batu
belah dan ijuk akan lebih baik dan dapat direkomendasikan.
Pada tanah dengan / batuan yang sangat labil, konstruksi dengan menggunakan
buis beton atau blawong dianjurkan meskipun resapan air hanya berlangsung
pada dasar sumur saja.
Bangunan pelengkap lainnya yang diperlukan adalah bak kontrol, tutup sumur
resapan dan tutup bak kontrol, saluran masuklan dan keluaran / pembuangan
(terbuka atau tertutup) dan talang air (untuk rumah yang bertalang air).
Sumber : PU Ciptakarya
Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaaan Umum menetapkan data teknis sumur
resapan air y sebagai berikut : (1) Ukuran maksimum diameter 1,4 meter, (2) Ukuran
pipa masuk diameter 110 mm, (3) Ukuran pipa pelimpah diameter 110 mm, (4)
Ukuran kedalaman 1,5 sampai dengan 3 meter, (5) Dinding dibuat dari pasangan bata
atau batako dari campuran 1 semen : 4 pasir tanpa plester, (6) Rongga sumur resapan
diisi dengan batu kosong 20/20 setebal 40 cm, (7) Penutup sumur resapan dari plat
beton tebal 10 cm dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil.
Berkaitan dengan sumur resapan ini terdapat SNI No: 03- 2453-2002 tentang Tata
Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan. Standar ini
menetapkan cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan
termasuk persyaratan umum dan teknis mengenai batas muka air tanah (mat), nilai
permeabilitas tanah, jarak terhadap bangunan, perhitungan dan penentuan sumur
resapan air hujan. Air hujan sdslsh sir hujan yang ditampung dan diresapkan pada
sumur resapan dari bidang tadah.
1. Sumur resapan air hujan ditempatkan pada lahan yang relatif datar;
2. Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan tidak tercemar;
3. Penetapan sumur resapan air hujan harus mempertimbangkan keamanan
bangunan sekitarnya;
4. Harus memperhatikan peraturan daerah setempat;
5. Hal-hal yang tidak memenuhi ketentuan ini harus disetujui Instansi yang
berwenang.
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi antara lain adalah sebagai berikut:
c. Septictank:
Untuk membuat tangki septik ada beberapa persyaratan teknis yang harus dipenuhi,
diantaranya:
- bahan bangunan harus kuat.
- tahan terhadap asam dan kedap air.
- bahan penutup dan pipa penyalur air limbah adalah batu kali, bata merah,
batako, beton bertulang, beton tanpa tulang, PVC, keramik, plat besi,
plastik dan besi.
- pipa penyalur air limbah dari PVC, keramik atau beton yang berada diluar
bangunan harus kedap air, kemiringan minimum 2 %, belokan yang lebih
besar dari 45 % dipasang clean out atau pengontrol pipa. Hindari belokan
90 %, yaitu dengan dua kali belokan atau memakai bak kontrol (cara untuk
menghitung kemiringan, misal panjang saluran 4m, maka sudut
kemiringan saluran, 4m x 2% = 0,08 m atau 8 cm).
- bentuk dan ukuran tangki septik disesuaikan dengan jumlah pemakai (Q)
serta waktu pengurasan.
- dilengkapi dengan pipa aliran masuk dan keluar, pipa aliran masuk dan
keluar dapat berupa sambungan T atau sekat.
- adanya pipa ventilasi udara dengan diameter 50 mm (2″) dan tinggi
rencana adalah 175 cm dari permukaan tanah agar bau gas tidak
mengganggu.
- tersedianya lubang pemeriksa untuk keperluan pengurasan dan keperluan
lainnya.
- tangki dapat dibuat dengan dua ruang dengan panjang tangki ruang
pertama 2/3 bagian dan ruang kedua 1/3 bagian.
- jarak tangki septik dan bidang resapan ke bangunan = 1,5 m, ke sumur air
bersih = 10 m dan sumur resapan air hujan 5 m.
- tangki dengan bidang resapan lebih dari 1 jalur, perlu dilengkapi dengan
kotak distribusi.
- pipa aliran keluar harus ditekan (5 – 10 ) cm lebih rendah dari pipa aliran
masuk , kemudian di salurkan ke suatu bidang resapan.
Air limbah yang berasal dari rumah tangga dialirkan melalui saringan
kasar (bar screen) untuk menyaring sampah yang berukuran besar seperti sampah
daun, kertas, plastik dll. Setelah melalui screen air limbah dialirkan ke bak
pengendap awal, untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran lainnya.
Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungasi sebagai bak pengontrol aliran,
serta bak pengurai senyawa organik yang berbentuk padatan, sludge digestion
(pengurai lumpur) dan penampung lumpur.
Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung
dibuang ke sungai atau saluran umum. Dengan kombinasi proses anaerob dan
aerob tersebut selain dapat menurunkan zat organik (BOD, COD), juga dapat
menurunkan konsentrasi ammonia, deterjen, padatan tersuspensi (SS), phospat
dan lainnya. Skema proses pengolahan air limbah rumah tangga dengan sistem
biofilter anaerob-aerob dapat dilihat pada gambar berikut.
E. SURAT PERNYATAAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Bahwa kami selaku pemrakarsa kegiatan usaha Industri Kaleng dan Kemasan menyatakan :
1. Kami selaku pemrakarsa bersedia melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan terhadap kegiatan usaha yang kami lakukan dan bersedia secara
berkala setiap 6 bulan sekali melaporkan hasilnya kepada instansi terkait/berwenang sesuai
ketentuan yang berlaku.
2. Kami selaku pemrakarsa bersedia dipantau dampak dari kegiatan usaha oleh instansi/pihak
yang berwenang sesuai dengan ketentuan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Kami selaku pemrakarsa bertanggung jawab, dan sanggup melakukan rehabilitasi dan
menerima sanksi terhadap terjadinya pencemaran dan/atau rusaknya lingkungan hidup
akibat kegiatan usaha yang kami operasionalkan terhadap daerah sekitar atau tapak kegiatan
menurut ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
4. Kami selaku pemrakarsa bersedia menerima sanksi hukum sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, dan bersedia dicabut ijinnya apabila kami tidak melaksanakan Upaya
Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup seperti yang tertuang dalam dokumen
UKL-UPL yang kami susun.
5. Kami selaku pemrakarsa bersedia menyusun Dokumen Lingkungan baru sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku dan bersedia mengevaluasi secara berkala dan/atau
apabila terjadi perubahan dalam kegiatan usaha yang berpegaruh terhadap perubahan
lingkungan yang mendasar, dan/atau apabila terjadi perubahan ketentuan-ketentuan baru
yang digunakan sebagai dasar kebijakan lingkungan hidup.
Demikianlah pernyataan ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi semua
F. DAFTAR PUSTAKA
Dephut. 1995. Petunjuk Teknis Uji coba Pembuatan Percontohan Sumur Resapan Air.
Departemen Kehutanan, Jakarta.
Fandeli, Chafid, 2011. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar Dalam
Pembangunan. Yogyakarta. Liberty Yogyakarta
Nelistya, Anne dan Kamir R. 2008. Lubang Resapan Biopori. Jakarta. Niaga Swadaya
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Semarang Tahun 2011 – 2031
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
Sasongko, D.P., Agus Hadiyarto, dkk. 2000,. Kebisingan Lingkungan, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Singarimbun, M., 1987. Metode Survei. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta
2. Geografi
Kecamatan Bergas merupakan salah satu Kecamatan dari 19 kecamatan yang
ada di Kabupaten Semarang. Luas keseluruhan wilayah Kecamatan Bergas
4733,10 Ha atau sekitar 7,02% dari luas wilayah Kabupaten Semarang.
Secara administratif Kecamatan Bergas terbagi menjadi 13 desa. Batas –
batas Kecamatan Bergas adalah sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan
Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur. Sebelah timur berbatasan
dengan Kecamatan Pringapus. Sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Bawen dan Kecamatan Bandungan. Sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Bandungan, Kecamatan Ungaran Barat, dan Kabupaten
Kendal.
Ketinggian wilayah Kecamatan Bergas berkisar pada 510 m di atas
permukaan laut (dpl), curah hujan di wilayah Kecamatan Bergas tidak
3. Geografis
Batas administrasi Kecamatan Bergas adalah :
Sebelah Utara : Kecamatan Ungaran Barat dan
Kecamatan Ungaran Timur
Sebelah Timur : Kecamatan Pringapus
Sebelah Selatan : Kecamatan Bawen dan Kecamatan Bandungan
Sebelah Barat : Kecamatan Bandungan, Kecamatan
Ungaran Barat, dan Kabupaten Kendal.
2 Kelembapan %RH 35 -
3 Kebisingan dBa 57 70
4 Pencahayaan Lux 40342
5 Carbon Monoksida (CO) µg/m3 1145 15000
6 Debu (TSP) µg/m3 208 230
7 Sukfur Dioksida (SO2) µg/m3 0,001 632
8 Nitrogen Dioksida (NO2) µg/m3 0,001 316
9 Oksidan (O3) µg/m3 0,001 235
10 Timbal (Pb) µg/m3 0,001 2
11 Hidrogen Sulfida (H2S) Ppm 0,001 0,02
12 Amoniak (NH3) Ppm 0,23 0,5
Sumber : Hasil Pengujian Laboratorium, 2015
5. Kualitas Kebisingan
Hasil pengukura tingkat kebisingan di tapak proyek yang dilakukan oleh
petugas sampling laboratorium Balai Laboratorium Kesehatan Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa tingkat kebisingan
adalah 55,3 dB yang masih di bawah baku mutu kebisingan yaitu 70 dBa
sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.48/MENLH/11/1996.
6. Kualitas Air
Hasil analisa laboratorium dari sampel air bersih dari sumur permukaan di
lokasi tapak kegiatan pada tanggal 14 September 2015 yang dilaksankan
oleh petugas sampling dari Laboratorium Cito Semarang menunjukkan
bahwa kualitas air bersih dari sumur tersebut memenuhi persyaratan untuk
air bersih. Adapun hasil pengujian air bersih dapat dilihat pada tabel berikut :
1. Demografi
Jumlah penduduk yang ada di wilayah Kecamatan Bergas tahun 2013
sebesar 69.570 jiwa dengan luas wilayah 47,33 Km2 ( lihat tabel berikut ini )
Luas
Kepadatan
Desa/ Kelurahan Wilayah Jumlah Penduduk
Penduduk per Km2
(Km2)
Kecamatan : Bergas
001 Munding 2 3008 1680
002 Pagersari 2 4181 2037
003 Gebugan 8 5405 680
004 Wujil 1 4866 3303
005 Bergas Lor 2 6801 3023
006 Bergas Kidul 4 6469 1689
007 Randugunting 1 4279 3969
008 Jatijajar 2 5065 2146
009 Diwak 1 1017 1543
010 Ngempon 2 5803 3517
011 Karangjati 3 10885 3137
012 Wringin Putih 13 5731 430
013 Gondoriyo 5 6060 1104
Sumber : BPS Kabupaten Semarang 2014
4. Sarana Perekonomian
Jumlah sarana perekonomian yang berupa minimarket dan toko/warung
kelontong hanya terdapat di Desa Bergas Lor, Desa Bergas Kidul, Desa
Randugunting, Desa Ngempon, dan Desa Karangjati. Untuk pasar tradisional
terdapat di tiga wilayah yaitu Desa Wujil, Desa Bergas Kidul, dan Desa
Karangjati. Di Kecamatan Bergas juga terapat 12 Bank yang tersebar di
wilayah Desa Bergas Lor dan Desa Karngjati. Selebihnya dapat di lihat di
tabel berikut ini
Sarana Perekonomian
Desa / Kelurahan Toko / Warung
Pasar Bank Minimarket
Kelontong
Kecamatan : Bergas
001 Munding 0 0 0 18
002 Pagersari 0 0 0 23
003 Gebugan 0 0 0 74
004 Wujil 0 0 0 19
005 Bergas Lor 0 3 1 66
006 Bergas Kidul 0 0 1 6
007 Randugunting 0 0 1 22
008 Jatijajar 0 1 1 79
009 Diwak 0 0 0 18
010 Ngempon 0 0 1 31
011 Karangjati 1 9 7 130
012 Wringin Putih 0 0 3 103
013 Gondoriyo 0 0 0 64
Jumlah 1 13 15 653
Sumber : BPS Kabupaten Semarang 2014
Sarana Perekonomian
Warung / Restoran / Penginapan (
Desa / Kelurahan
Kedai Warung Hotel Losmen, Wisma
Makan Makan )
Kecamatan : Bergas
001 Munding 2 0 3 0
002 Pagersari 22 0 0 0
003 Gebugan 6 0 0 0
004 Wujil 43 2 0 0
005 Bergas Lor 15 0 1 0
006 Bergas Kidul 5 0 5 0
007 Randugunting 23 0 0 1
008 Jatijajar 16 1 0 0
009 Diwak 8 0 0 0
010 Ngempon 7 0 0 0
011 Karangjati 43 3 0 0
012 Wringin Putih 19 0 0 0
013 Gondoriyo 15 0 0 0
Jumlah 224 6 9 1
Sumber : BPS Kabupaten Semarang 2014
5. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan di Kecamatan Bergas terdiri dari Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, dan Praktek Dokter seperti tertuang dalam tabel berikut ini.
Sarana Kesehatan
Desa / Kelurahan Puskesmas
Puskesmas Praktek Dokter
Pembantu
Kecamatan : Bergas
001 Munding 0 1 0
002 Pagersari 0 1 0
003 Gebugan 0 0 1
004 Wujil 0 0 0
005 Bergas Lor 1 0 2
006 Bergas Kidul 0 0 0
007 Randugunting 0 0 0
008 Jatijajar 0 0 0
009 Diwak 0 0 0
010 Ngempon 0 0 2
011 Karangjati 0 0 3
012 Wringin Putih 0 1 1
013 Gondoriyo 0 1 0
Jumlah 1 4 9
Sumber : BPS Kabupaten Semarang 2014
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa ada 9 Dokter Praktek yang tersebar
di Kel. Wujil, Kel. Bergas Lor, Desa Randugunting, Desa Ngempon, Desa
Karangjati, dan Desa Wringin Putih.. Sedangkan untuk Puskesmas dan
Puskesmas Pembantu terdapat 5 yang tersebar di Desa Bergas Lor, Desa
Munding, Desa Pagersari, Desa Wringin Putih, dan Desa Gondoriyo.
Sarana Kesehatan
Desa / Kelurahan
Posyandu Apotek Toko Obat
Kecamatan : Bergas
001 Munding 4 0 0
002 Pagersari 6 0 0
003 Gebugan 4 0 0
004 Wujil 5 0 0
005 Bergas Lor 12 0 1
006 Bergas Kidul 8 0 1
007 Randugunting 4 1 0
008 Jatijajar 7 0 0
009 Diwak 2 0 0
010 Ngempon 6 3 5
011 Karangjati 11 3 8
012 Wringin Putih 7 0 0
013 Gondoriyo 7 0 0
Jumlah 83 6 15
Sumber : BPS Kabupaten Semarang 2014
DOKUMENTASI
LAMPIRAN