https://www.sciencedirect.

com/science/article/pii/S03054403173013
22

Journal of Archaeological Science

Volume 88, December 2017, Pages 47-53

Bronze Age iron: Meteoritic or not? A chemical strategy.

Author links open overlay panelAlbertJambonab

Show more

https://doi.org/10.1016/j.jas.2017.09.008Get rights and content

Highlights
•

There has been a controversy about the origin of Bronze Age irons
that could be either meteoritic or smelted irons.

A geochemical approach using Fe:Co:Ni analyses, permits to

differentiate terrestrial from extraterrestrial irons.

•
Meteoritic irons, Bronze Age iron artifacts, ancient terrestrial irons
and lateritic ores enable to validate this approach.

Modern irons and iron ores are shown to exhibit a different

relationship in a Fe:Co:Ni array.

Iron from the Bronze Age are meteoritic, invalidating speculations

about precocious smelting during the Bronze Age.

Abstract
Bronze Age iron artifacts could be derived
from either meteoritic (extraterrestrial) or
smelted (terrestrial) iron. This unresolved
question is the subject of a controversy: are
some, all or none made of smelted iron? In
the present paper we propose a geochemical
approach, which permits us to differentiate
terrestrial from extraterrestrial irons. Instead
of evaluating the Ni abundance alone (or the
Ni to Fe ratio) we consider the relationship
between Fe, Co and Ni abundances and
their ratios. The study of meteoritic irons,
Bronze Age iron artifacts and ancient
terrestrial irons permit us to validate this
chemical approach. The major interest is that
non-invasive p-XRF analyses provide reliable
Fe:Co:Ni abundances, without the need to
remove a sample; they can be performed in
situ, in the museums where the artifacts are
preserved. The few iron objects from the
Bronze Age sensu stricto that could be
analyzed are definitely made of meteoritic
iron, suggesting that speculations about
precocious smelting during the Bronze Age
should be revised. In a Fe:Co:Ni array the
 trend exhibited by meteoritic irons departs
unambiguously from modern irons and iron
ores. The trend of Ni/Fe vs Ni/Co in different
analysis points of a single object corroded to
variable extents provides a robust criterion
for identifying the presence of meteoritic iron.
It opens the possibility of tracking when and
where the first smelting operations
happened, the threshold of a new era. It
emphasizes the importance of analytical
methods for properly studying the evolution
of the use of metals and metal working
technologies in our past cultures.

Journal of Archaeological Science

Volume 88 ,Desember 2017, Halaman 47-53

Zaman Perunggu besi: meteor atau tidak? Sebuah

strategi kimia.
Penulis link overlay terbuka panelAlbert Jambon a b
Menampilkan lebih banyak

https://doi.org/10.1016/j.jas.2017.09.008Dapatkan hak dan konten

Highlight
•
Telah ada kontroversi tentang asal-usul Perunggu setrika Age yang
bisa baik setrika meteor atau dilebur.

•
Pendekatan geokimia menggunakan Fe: Co: analisis Ni,
memungkinkan untuk membedakan terestrial dari besi luar angkasa.

•
setrika meteor, Zaman Perunggu artefak besi, besi terestrial kuno
dan bijih laterit memungkinkan untuk memvalidasi pendekatan ini.

•
setrika modern dan bijih besi ditunjukkan untuk menunjukkan
hubungan yang berbeda dalam Fe: Co: Ni larik.

•
Besi dari Zaman Perunggu adalah meteor, membatalkan spekulasi
tentang peleburan dewasa sebelum waktunya selama Zaman
Perunggu.

Abstrak
Zaman Perunggu artefak besi dapat
diperoleh baik dari meteor (extraterrestrial)
atau dilebur (terestrial) besi. Pertanyaan
yang belum terselesaikan ini adalah subyek
kontroversi: adalah beberapa, semua atau
tidak terbuat dari besi dilebur? Dalam tulisan
ini kami mengusulkan pendekatan geokimia,
yang memungkinkan kita untuk
membedakan terestrial dari besi luar
angkasa. Bukannya mengevaluasi
kelimpahan Ni sendiri (atau Ni untuk Fe
rasio) kita mempertimbangkan hubungan
antara Fe, Co dan kelimpahan Ni dan rasio
mereka. Studi besi meteor, Zaman Perunggu
artefak besi dan terestrial kuno mengizinkan
kita untuk memvalidasi pendekatan kimia
ini. Kepentingan utama adalah bahwa non-
invasif p-XRF analisis memberikan handal
Fe: Co: Ni kelimpahan, tanpa perlu
menghapus sampel; mereka dapat dilakukan
in situ, di museum di mana artefak yang
diawetkan. Beberapa benda besi dari Zaman
Perunggu sensu strictoyang bisa dianalisis
pasti terbuat dari besi meteorit, menunjukkan
bahwa spekulasi tentang peleburan dewasa
sebelum waktunya selama Zaman Perunggu
harus direvisi. Dalam Fe: Co: Ni array tren
yang ditunjukkan oleh besi meteor berangkat
jelas dari besi modern dan bijih
besi. Kecenderungan Ni / Fe vs Ni / Co di
titik analisis yang berbeda dari satu objek
berkarat untuk luasan variabel menyediakan
kriteria yang kuat untuk mengidentifikasi
keberadaan besi meteor. Ini membuka
kemungkinan pelacakan kapan dan di mana
operasi peleburan pertama terjadi, ambang
era baru. Ini menekankan pentingnya
metode analisis untuk benar mempelajari
evolusi penggunaan logam dan teknologi
logam bekerja dalam budaya masa lalu kita.