Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PELAKSANAAN

RIHLAH ILMIAH (STUDY TOUR) KE YOGYAKARTA


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas sekolah pasca study tour

Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam

MADRASAH ALIYAH/MU’ALLIMIN PESANTREN PERSATUAN ISLAM


76 TAROGONG
Jalan Terusan Pembangunan No.1 Rancabogo Pataruman Tarogong Kidul 44151 Garut Jawa Barat

2018 M/1438 H
KATA PENGANTAR

Garut, 2018

Penyusun

DAFTAR ISI

COVER

LATAR BELAKANG..............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1
i|Laporan Pelaksanaan Study Tour Yogyakarta
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan Kegiatan...........................................................................................................2
D. Manfaat Kegiatan.........................................................................................................2
E. Peserta Kegiatan...........................................................................................................2
F. Sarana Transportasi......................................................................................................3
G. Waktu Kegiatan............................................................................................................3
H. Tempat Objek Wisata...................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5

A. Jadwal dan Tempat Kegiatan.......................................................................................5


B. Alur dan Objek Kegiatan.............................................................................................6
1. Kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga...............................................7
2. Kampus Universitas Gadjah Mada........................................................................9
3. Keraton Ratu Boko................................................................................................13
4. Pusat Oleh - Oleh (Djava).....................................................................................14
5. Malioboro..............................................................................................................15
6. Merapi Lava Tour..................................................................................................16
7. Merapi Park............................................................................................................18

BAB III PENUTUP.................................................................................................................22

A. Kesimpulan..................................................................................................................22
B. Saran............................................................................................................................22

ii | L a p o r a n P e l a k s a n a a n S t u d y T o u r k e Y o g y a k a r t a
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa tujuan kegiatan study tour dilaksanakan di Yogyakarta?


2. Bagaimana kondisi objek wisata yang dikunjungi di Yogyakarta?

C. Tujuan Kegiatan

1. Untuk mengunjungi kota pendidikan dan mempelajari


keberagaman budaya Yogyakarta

1|Laporan Pelaksanaan Study Tour Yogyakarta


2. Untuk mengetahui kondisi objek wisata yang dikunjungi di
Yogyakarta.
D. Manfaat Kegiatan

1. Menambah pengetahuan tentang seni dan kebudayaan Indonesia


2. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang IPTEK dan
IMTAQ
3. Terjalin silaturrahmi antara pihak madrasah dengan pihak objek
wisata

E. Peserta dan Panitia Kegiatan


1. Peserta adalah seluruh santri kelas XI Madrasah Aliyah Persis
Tarogong
Terdiri dari :
- 98 santri dari jurusan Ilmu Agama Islam
- 109 santri dari jurusan Ilmu Pengetahuan Alam
- 76 santri dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

2. Panitia adalah beberapa asatidz di Madrasah Aliyah Persis


Tarogong

- Ustadz Adung Abdurrahman, S.Th


- Ustadz Agus Abdurrahman
- Ustadz Agus Solehudin, Lc
- Ustadz Annas Aulia Rahman, A.Md
- Ustadz Anton Sogiri Ahmad
- Ustadz Dede Supriadi, S.Pd. I
- Ustadz Heri Mulyadi, SHI
- Ustadz Jaja Muhtar Gojali, S.Pd.I
- Ustadz Suherman, S.Pd.Ing
- Ustadzah Citra Rizal, S.EI

2|Laporan Pelaksanaan Study Tour ke Yogyakarta


- Ustadzah Entang Taurina, S.Pd
- Ustadzah Ida Rogayah, M.Pd
- Ustadzah Masnun Maesaroh
- Ustadzah Neni Haerunisa, S.Pd
- Ustadzah Nia Juariah, S.Ag
- Ustadzah Rd. Nenden Siti Hajar, S.Pd
- Ustadzah Rena Rosita, S.Pd
- Ustadzah Teni

F. Sarana Transportasi

Dalam kegiatan study tour ini menggunakan sarana transportasi


bus dari BERKAH JAYA TOUR dengan jumlah 5 bus yang dibantu
oleh guide dari para alumni Madrasah Aliyah Persis Tarogong.

G. Waktu Kegiatan
Kegiatan study tour ke Yogyakarta ini berlangsung selama 3 hari
dari tanggal 21 sampai 23 Maret 2018.

H. Tempat Objek Wisata


1. Kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
2. Kampus Universitas Gadjah Mada
3. Keraton Ratu Boko
4. Pusat oleh-oleh ( Djava )
5. Merapi Lava Tour
6. Merapi Park
7. Malioboro

3|Laporan Pelaksanaan Study Tour Yogyakarta


BAB II

PEMBAHASAN

A. Jadwal dan Tempat Kegiatan


Hari Ke-1
Waktu Kegiatan
16.00 – 18.00  Berkumpuldan breefing dengan
seluruh peserta
18.00-19.00  Sholat maghrib dan isya
 Pengabsenan peserta
 Pengecekan barang dan
pembagian bus
19.00  Perjalanan menuju Jogjakarta
 Snack peserta diharapkan telah

4|Laporan Pelaksanaan Study Tour ke Yogyakarta


makan sore

Hari Ke-2

Waktu Kegiatan
04.00 – 07.30  Diperkirakantiba di Jogjakarta
 Transit sholat subuh di Ambar
ketawang
 Mandi dan sarapan
07.30 – 08.00  Perjalanan menuju UIN
08.00 – 09.30  Exploring kampus UIN
09.30 – 10.00  Menuju UGM
10.00 – 12.00  Persentasi kampus UGM
(Arsitektur dan Pertanian)
12.00 – 14.00  ISOMA di Mesjid kampus UGM
14.00 – 17.30  Menuju Bukit Ratu Boko
 Menikmati sunset di Ratu Boko
17.30 – 18.00  Belanja oleh-oleh jogja (Bakpia)
18.00 – 20.00  Makan malam di resto
 Menuju Hotel

5|Laporan Pelaksanaan Study Tour Yogyakarta


Hari Ke-3

Waktu Kegiatan
04.00 – 05.00  Shalat subuh
05.00 – 06.00  Mandi dan beres-beresbarang
bawaan
06.00 - 07.00  Sarapan dan persiapan check out
07.00 – 08.00  Perjalanan menuju Merapi Lava
Tour
B. 08.00 – 11.00  Wisata Merapi Lava Tour
Alu
11.00 – 12.00  ISHOMA di Merapi Park Jogja
r
13.00- 14.30  Wisata Merapi Park Jogja
dan
14.30 – 15.30  ISHO Ashar dI Mesjid UII
Obj
15.30 – 17.30  Wisata di Malioboro
ek
17.30 – 18.30  Makan malam di Ambar
Ke
Ketawang
giat
18.30 – 05.00  Back to Garut
an

1. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

A. Sejarah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

6|Laporan Pelaksanaan Study Tour ke Yogyakarta


Pada tanggal 26 September 1951, PTAIN diresmikan
dengan memiliki tiga jurusan, yaitu : Jurusan Dakwah (kelak
menjadi Fakultas Ushuludin), Qodlo (menjadi Fakultas Syari’ah)
dan Pendidikan (menjadi Fakultas Tarbiyah). Sementara itu, di
Jakarta, pada tanggal 14 Agustus 1957, berdiri pula Akademi
Dinas Ilmu Agama (ADIA) berdasarkan Penetapan Menteri Agama
No. 1 Tahun 1957.

Dalam rangka menjadikan PTAIN Yogyakarta dan ADIA


Jakarta lebih memenuhi kebutuhan umat Islam akan pendidikan
tinggi Agama Islam, maka dikeluarkanlah Peraturan Presiden
Nomor 11 Tahun 1960 tentang Pembentukan Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Al-Jami’ah Al-Islamiyah Al-Hukumiyah yang
berkedudukan di Yogyakarta. Dengan PTAIN sebagai induk dan
ADIA Jakarta sebagai fakultas dari Institut tersebut. IAIN ini
diresmikan pada tanggal 24 Agustus 1960 di Yogyakarta oleh
Menteri Agama pada saat itu yaitu K.H.M. Wahib
Wahab dengan Prof. Mr. Sunarjo sebagai rektornya. IAIN Al-
Jami’ah Al-Islamiyah Al-Hukumiyah inilah IAIN pertama di
Indonesia.

Perkembangan IAIN yang pesat menyebabkan


dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 1963 yang
memungkinkan didirikannya suatu IAIN yang terpisah dari pusat
(Yogyakarta). Tentunya IAIN baru tersebut adalah IAIN Jakarta.
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 26 Tahun 1965,
maka terhitung sejak 1 Juli 1965, IAIN di Yogyakarta diberi nama
Sunan Kalijaga, nama seorang tokoh terkenal penyebar Islam di
Indonesia. Tanggal berdiri IAIN Sunan Kalijaga diambil dari
diresmikannya PTAIN yaitu 26 September 1951. Penetapan ini
dikuatkan dengan Keputusan Menteri Agama No. 39 Tahun 1993.

7|Laporan Pelaksanaan Study Tour Yogyakarta


B. Visi, Misi dan Tujuan

Visi:

Unggul dan Terkemuka dalam Pemanduan dan Pengembangan


Keislaman dan Keilmuan bagi Peradaban.

Misi:

1. Memadukan dan mengembangkan studi keislaman, keilmuan,


dan keindonesiaan dalam pendidikan dan pengajaran.
2. Mengembangkan budaya ijtihad dalam penelitian
multidisipliner yang bermanfaat bagi kepentingan akademik
dan masyarakat.
3. Meningkatkan peran serta institusi dalam menyelesaikan
persoalan bangsa berdasarkan pada wawasan keislaman dan
keilmuan bagi terwujudnya masyarakat madani.
4. Membangun kepercayaan dan mengembangkan kerjasama
dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

Tujuan:

1. Menghasilkan sarjana yang mempunyai kemampuan akademis


dan profesional yang integratif-interkonektif.
2. Menghasilkan sarjana yang beriman, berakhlak mulia, memiliki
kecakapan sosial, manajerial, dan berjiwa kewirausahaan serta
rasa tanggung jawab sosial kemasyarakatan.
3. Menghasilkan sarjana yang yang menghargai dan menjiwai
nilai-nilai keilmuan dan kemanusiaan.
4. Menjadikan Universitas sebagai pusat studi yang unggul dalam
bidang kajian dan penelitian yang integratif-interkonektif.

8|Laporan Pelaksanaan Study Tour ke Yogyakarta


5. Membangun jaringan yang kokoh dan fungsional dengan para
alumni.

Fakultas :

1. Fakultas Adab dan Ilmu Budaya


2. Fakultas Dakwa dan Komunikasi
3. Fakultas Syariah dan Hukum
4. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
5. Fakultas Sains dan Teknologi
6. Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
7. Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
8. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

2. Universitas Gajah Mada

A. Sejarah Universitas Gadjah Mada

Pada 3 Maret 1946 berdiri Balai Perguruan Tinggi Gadjah


Mada dengan bagian fakultas hukum dan fakultas kesusastraan. Jadi
pada saat itu ada dua perguruan tinggi di Jogjakarta, yaitu Balai
Perguruan Tinggi Gadjah Mada dan Sekolah Tinggi Teknik yang
merupakan penghidupan kembali Sekolah Tinggi Teknik Bandung.
Kedua perguruan tinggi tersebut sempat ditutup saat Belanda menyerbu
Yogyakarta. Di Klaten terdapat beberapa perguruan tinggi. Klaten
dipilih untuk mendirikan perguruantinggi karena letaknya di
pedalaman. Di kota besar tidak mungkin didirikan perguruan tinggi
karena seringkali di bom oleh sekutu.

Pada awal Mei 1948 didirikan Akademi Ilmu Politik di


Yogyakarta. Namun setelah muncul pemberontakan PKI Madiun

9|Laporan Pelaksanaan Study Tour Yogyakarta


akademi tersebut ditutup. Pada 20 Mei 1949 diadakan rapat yang
memutuskan pendirian perguruan kembali di wilayahrepublik, yaitu
di Yogyakarta. Beruntung Sri Sultan Hamengku Buwono IX bersedia
meminjamkan kraton dan gedung di sekitarnya sebagai ruang
kuliah. Setelah itu pun diresmikan beberapa fakultas di yogyakarta.

Pada 19 Desember 1949 Pemerintah RI resmi


menyelenggarakan perguruan tinggi negeri yang dikenal sebagai
Universiteit Negeri Gadjah Mada yang merupakan penggabungan
beberapa Perguruan Tinggi yang telah ada lebih dulu dan
berkedudukan di Yogyakarta. Nama Universiteit berubah menjadi
Universitit sejak keluar PP No.37 tahun 1950 Peraturan Sementara
tentang Universitit Gadjah Mada. Setelah mengalami perubahan nama
universiteit, universitit, dan akhirnya pada tahun 1955 berubah menjadi
universitas dan kata “negeri” dihilangkan sehingga menjadi Universitas
Gadjah Mada. Sejak awal pendirian hingga tahun 1985, Universitas
Gadjah Mada telah memiliki 18 fakultas.

B. Visi, Misi dan Tujuan


Visi :
Menjadi universitas riset kelas dunia yang unggul, mandiri,
bermartabat, dan dengan dijiwai Pancasila mengabdi kepada
kepentingan dan kemakmuran bangsa.

Misi Umum :

Melaksanakan pembelajaran dan pengabdian berbasis riset.

10 | L a p o r a n P e l a k s a n a a n S t u d y T o u r k e Y o g y a k a r t a
Misi Khusus :

1. Meningkatkan kegiatan pendidikan, penelitian dan


pengabdian kepada masyarakat berkelas dunia, beridentitas
kerakyatan serta membangun sosio-budaya Indonesia
2. Menuntaskan transisi UGM menjadi universitas yang
mandiri dan mempunyai tata kelola yang baik (Good University
Governance).

Tujuan :

1. Menjadi universitas riset kelas dunia yang beridentitas


kerakyatan dan berakar pada sosio-budaya Indonesia
2. Menjadi Universitas yang mandiri dan bertata kelola baik
(Good University Governance).

Fakultas :

Terdapat 18 fakultas di Universitas Gajah Mada, diantaranya :

1. Fakultas Pertanian

Program Pendidikan Sarjana di Fakultas Pertanian


diarahkan untuk menghasilkan sumber-daya manusia bagi
pembangunan, khususnya pembangunan pertanian, guna
mengisi kebutuhan tenaga yang mahir, trampil, mandiri, dan
peka terhadap perubahan ilmu dan teknologi.

Fakultas Pertanian UGM telah banyak memberikan


sumbangsih kepada bangsa dan dunia ilmu pengetahuan dalam
bentuk sumberdaya manusia terdidik dan pengembangan ilmu,
teknologi, serta konsep-konsep pembangunan. Karya-karya
yang telah dihasilkan antara lain: UUPA (Undang-Undang
Pokok Agraria), padi Gogo Gama 61 dan Gama 87, Konservasi
candi Borobudur, Test Farm Lahan Pasang Surut, Badan Usaha

11 | L a p o r a n P e l a k s a n a a n S t u d y T o u r Y o g y a k a r t a
Unit Desa/Koperasi Unit Desa (BUUD/KUD), Pengendalian
Hama Terpadu (PHT), Legin (Leguminosa Inokulum),
Perkebunan Inti Rakyat (PIR) terutama Komoditas Teh dan
Kakao. Kedelai Hitam Lokal Unggul Mallika (bersama-sama
dengan tim dari Fak. Teknologi Pertanian), Produksi Vanili
tahan penganggu tanaman, serta pengembangan budidaya
tanaman di lahan pasir pantai. Di bidang perikanan telah
berhasil diproduksi Vaksin Vibrio.

2. Fakultas Teknik

Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada adalah


merupakan salah satu Fakultas dari delapan belas Fakultas
yang dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada. Saat ini usia
Fakultas Teknik telah memasuki usia yang ke 63, tepatnya
pada tanggal 17 Februari 2009, genap berusia 63 tahun.
Memasuki perjalanan usia yang ke 64, perjalanan panjang
dan berliku telah dilalui oleh Fakultas ini dalam upayanya
ikut terlibat mentransformasikan pengetahuan di bidang
rekayasa dan keteknikan guna mengabdikan ilmu
pengetahuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi bangsa,
negara dan umat manusia.

Saat ini Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada


memiliki delapan jurusan (Jurusan Arsitektur dan
Perencanaan, Jurusan Teknik Elektro, Jurusan Teknik Fisika,
Jurusan Teknik Geodeshi, jurusan Teknik Geologi, Jurusan
Teknik Kimia, Jurusan Teknik Mesin dan Industri dan
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan), yang mengelola
program D3, S1, S2 dan S3. Jumlah Dosen yang dimiliki saat
ini berjumlah 434 orang dan mahasiwa berjumlah sekitar
12.666 mahasiwa yang terdiri atas mahasiswa D3, S1, S2 dan

12 | L a p o r a n P e l a k s a n a a n S t u d y T o u r k e Y o g y a k a r t a
S3. Dalam upaya tetap menjaga mutu pendidikan agar di
lingkungan Fakultas Teknik, sejalan dengan visi dan misi
Universitas Gadjah Mada, Fakultas teknik secara terus
menerus meningkatkan mutu pendidikan melalui pelaksanaan
audit mutu akademik internal yang ketat serta diakreditasi
Nasional BAN PT. Selain melalui peningkatan mutu
akademik, tatakelola manajemen sebagian dari jurusan di
lingkungan Fakultas Teknik (jurusan Teknik sipil dan
lingkungan dan Jurusan Teknik Kimia) telah mendapatkan
akreditasi ISOO 9001. Semua ini adalah upaya Fakultas
Teknik secara terus menerus untuk dapat menghasilkan
lulusan yang berkualitas dan mutunya diatas rata rata mutu
pendidikan nasional.

3. Keraton Ratu Boko

Penemuan dari sejarah Candi Ratu Boko ini dimulai oleh


orang Belanda bernama H.J. De Graff. Beliau pada saat itu (sekitar
abad ke 17) mendapat informasi dari orang orang Eropa yang
berkunjung ke Jawa bahwa ada peninggalan sejarah yang menarik
di Bokoharjo. Mereka mengatakan bahwa ada reruntuhan keraton
atau istana yang terletak di Bokoharjo tersebut.

Nama Candi Ratu Boko diambil dari nama seorang raja


Mataram bernama Ratu Boko. Candi ini diyakini merupakan
reruntuhan istana atau keraton Ratu Boko. Raja Ratu Boko ini
diyakini pula sebagai ayah dari Roro Jonggrang yang kita kenal
dalam legenda populer Roro Jonggrang. Bila kita melihat sejarah
Mataram Kuno pada abad ke delapan, Ratu Boko telah
dipergunakan oleh dinasti Syailendra jauh sebelum Raja

13 | L a p o r a n P e l a k s a n a a n S t u d y T o u r Y o g y a k a r t a
Samaratungga (yang merupakan pendiri Borobudur) dan Rakai
Pikatan (yang membangun Prambanan).

Keturunan dinasti Syailendra yang telah memakai Ratu


Boko saat itu adalah Rakai Panangkaran. Meski begitu, ada kisah
lain yang cukup terkenal yakni kisah Prabu Boko yang
menerangkan bahwa reruntuhan bangunan keraton ini telah ada
saat masuknya agama Hindu ke tanah Jawa. Kisah ini cukup
populer di kalangan cerita rakyat kuno Jawa.

4. Pusat Oleh – oleh Djava

Seperti sebagian produsen yang lain, usaha Bakpia Djava


diawali di kawasan Pathok, Yogyakarta, tepatnya di Kampung
Pathok no.93. Usaha ini dirintis di sekitar tahun 1970-an dengan
peralatan serba manual. Mulai dari pemilihan bahan hingga proses
finishing semua dikerjakan secara manual. Awalnya merk yang
digunakan adalah Bakpia Djavapada, pemasaran dilakukan dengan
kelilingan dari kampung ke kampung.

Seiiring dengan bertambahnya permintaan, maka pada


tahun 2000 dibuka toko pertama dan sekaligus merubah merk
menjadi Bakpia Djava. Perkembangan Kota Yogyakarta sebagai
tujuan favorit wisata juga sangat membantu perkembangan usaha
Bakpia Djava sehingga pada tahun 2008 dan 2010 Bakpia Djava
menambah 2 toko lagi di Jln. Adi Sucipto KM 8,5. Perkembangan
usaha ini terus berlanjut sehingga saat ini Bakpia Djava telah
mempunyai 4 outlet, yaitu :

 Jl. Laksda Adi Sucipto km.8,5 Yogyakarta telp. (0274) 484185,


489358, 488761
 Jl. KS Tubun / Pathok 93 Yogyakarta telp. (0274) 512385, 513266

14 | L a p o r a n P e l a k s a n a a n S t u d y T o u r k e Y o g y a k a r t a
 Jl. Yogya-Magelang Km. 22 Sucen, Salam, Magelang telp. (0293)
588114
 Jl. Parangtritis Km. 3,5 Krapyak, Sewon, Bantul, Yogyakarta telp.
(0274) 378388

Bakpia Djava menawarkan 6 rasa bakpia, yaitu : Kacang


Hijau, Cokelat, Kumbu, Keju, Susu, dan Durian. Semua produk
sudah terdaftar di BP POM dengan No. Reg. IDM000216918
dan telah mendapatkan Sertifikat Halal MUI No.
12100001641108. Masing-masing rasa mempunyai keunikan
tersendiri yang akan membuat Anda penasaran untuk
menyantapnya.

Jika Anda berkunjung ke pusat pembuatan Bakpia Djava,


maka Anda dapat mencicipi terlebih dahulu bakpia yang akan
dibeli (icip-icip) sekaligus menyaksikan proses pembuatannya.

5. Merapi Lava Tour

Gunung Merapi merupakan salah satu gunung yang teraktif


di Indonesia. Para peneliti geologi menggunakan obyek Merapi ini
sebagai tempat penelitian karena menyimpan banyak cerita dan
informasi. Mereka banyak mengajukan teori mengenai kehebatan
gunung merapi. Salah satu peneliti seorang ahli ahli geologi dari
Belanda yang bernama Reinot Willem membuat asumsi bahwa
gunung Merapi pernah meletus hebat pada tahun 1006.
Letusanhebat tersebut diperkirakan sebagai penyebab kemunduran
kerajaan Mataram Kuna yang selanjutmya berpindah tempat dari
Jawa Tengah ke Jawa Timur.

15 | L a p o r a n P e l a k s a n a a n S t u d y T o u r Y o g y a k a r t a
Setelah erupsi Merapi pada tahun 2006 dan 2010 telah
merubah wajah Kaliadem yang dulunya merupakan daerah yang
perkemahan yang hijau dengan hamparan tanah yang sangat luas.
Wilayah ini sekarang tertimbun bekas lahar Merapi yang
digunakan untuk lava tour Merapi kaliadem. Para Wisatawan dapat
melihat dari dekat material bekas letusan gunung Merapi dan dapat
menyaksikan sebuah bunker tempat perlindungan yang merenggut
nyawa dua relawan.

Kegiatan lava tour merapi ini selain bisa menjadikan orang


mengerti bagaimana dahsyatnya letusan Gunung Merapi. Dengan
lava tour wisatawan dapat menyaksikan puncak gunung Merapi
dengan jarak pandang sekitar 2 km. Gunung yang berketinggian
2.965 m dpl ini mengeluarkan asap sulfatara yang tak pernah henti
mengepul dari kawahnya.

Kaliadem yang dulunya merupakan bumi perkemahan yang


dilengkapi dengan fasilitas seperti basecamp pendakian, gardu
pandang, warung-warung makan, toilet dan musholla sekarang ini
bangunan-bangunan tersebut tertimbun dan hanya terlihat beberapa
bagian dari atas bangunan yang pernah ada yang telah hancur.

Keganasan Merapi lainnya dapat kita lihat sebuah bunker


tempat persembunyian relawan pada wakti itu. Sebenarnya banker
tersebut dibangun untuk perlindungan bila sewaktu-waktu Merapi
menyemburkan awan panas. Akan tetapi letusan pada tahun 2006
tersebut selain menyemburkan awan panas juga memuntahkan
material berupa pasir dan bebatuan panas yang mampu
menumbangkan Geger Boyo ( bukit yang berada di bagian selatan
Merapi, sehingga menimbunn kawasan Kaliadem

16 | L a p o r a n P e l a k s a n a a n S t u d y T o u r k e Y o g y a k a r t a
Akibatnya material panas tersebut menimbun bunker
setebal 3 m dengan panas sekitar 1000 ° C. Walaupun bunker
tersebut dibuat dari beton setebal 25 cm dan pintu dari besi, akan
tetapi panas yang diterima sangat besar sehingga bisa masuk
kedalam yang mengakibatkan 2 relawan meninggal karena suhu
panas. Seorang relawan ditemukan tewas berendam dalam bak
mandi, sedangkan seorang lainnya tewas didepan pintu besi.

Kini bunker tersebut sudah dibersihkan dan dicat putih, di


depan pintu bunker terdapat prasasti mengisahkan riwayat bunker
tersebut.

Kunjungan pada malam hari di Kaliadem akan sangat


menarik karena wisatawan akandapat melihat lelehan lava pijar
yang menuruni kubah lava. Hanya saja pemandangan ini dapat
dilihat pada malam hari.Wisata Jeep Offroad Merapi Lava Tour
saat ini masih menjadi wisata primadona bagi wisatawan yang
datang di Jogja. Jam Operasional Paket jeep merapi lava tour jam
07.00 sd 16.00 WIB. Khusus Paket Sunrise Merapi Lava tour
dimulai Jam 04.30. WIB. Harga Paket Jeep Lava Tour rute pendek
Rp.350.000,-/Jeep, Rp. Rute menengah Rp. 450.000,/Jeep, Rute
Panjang Rp. 650.000,- dan Paket Sunrise Merapi Lava Tour Rp.
450.000,-/Jeep. Paket Merapi Amazing Trip 450 rute Stone Henge,
Lost World castel- Batu Alien, Main Air kali kuning. Untuk 1 jeep
kapasitas untuk maksimal 4 orang dewasa. Harga tersebut dapat
berubah sewatu waktu sesuai situasi dan kondisi. Selain 4 Paket
Merapi Lava tour di atas ada Juga Paket Lava tour Merapi khusus
untuk kegiatan fun outing perusahan atau Family Gathering
Perusahaan. Diantaranya Paket Lava tour Merapi dan Kaliurang
Cycling Tours, Paket Merapi Lava tour dan Fun game outbound
atau Paket AmazingVillage Tour.

17 | L a p o r a n P e l a k s a n a a n S t u d y T o u r Y o g y a k a r t a
6. Merapi Park

The World Landmarks Merapi Park Yogyakarta merupakan


salah satu obyek wisata terbaru di Yogyakarta. The World
Landmarks Merapi Park baru dibuka tanggal 25 juni 2017.The
World Landmarks Merapi Park merupakan tempat wisata keluarga
yang menghadirkan landmark negara di seluruh dunia.

The World Landmarks Merapi Park menawarkan wisata


yang penuh edukasi dan sejarah. Tempat wisata yang nyaman
untuk keluarga, remaja & anak-anak. Wisatawan dapat menikmati
keindahan pemandangan alam gunung merapi dengan spot-spot
foto bangunan landmark dunia. Merapi parks ini menyajikan
beragam landmark dunia yang terkenal. Mulai dari Menara Pizza,
menara Eifel, Kincir angin belanda, hingga patung Liberty dan
bangunan terkenal lainnya.

The World Landmarks Merapi Park terletak di Jl.


Kaliurang Km. 25, Hargobinangun, Pakem, Sleman,
Yogyakarta.Tepatnya di depan meseum gunung merapi
yogyakarta. Jarak lokasi wisata The World Landmarks Merapi
Park dari kota Yogyakarta sekitar 25 km. Untuk mencapai lokasi
wisata The World Landmarks Merapi Park kita bisa menggunakan
sepeda motor, mobil atau kendaraan pribadi lainnya. Lama
perjalanan dari kota Yogyakarta ke The World Landmarks Merapi
Park kurang lebih 50 menit perjalanan. Rute jalan menuju The
World Landmarks Merapi Park yaitu dari Kota Yogyakarta -
Ambil Jl. Kaliurang - ke Jl. Museum Gunung Merapi. Tiket masuk
The World Landmarks Merapi Park cukup murah yaitu Rp 15.000,
kita sudah bebas berfoto sepuasnya dengan banyak spot-spot foto
yang sangat indah dan menarik.

18 | L a p o r a n P e l a k s a n a a n S t u d y T o u r k e Y o g y a k a r t a
7. Malioboro

Salah satu tujuan wisata utama di Tanah Jawa ini, kini telah
menjadi icon tak terpisahkan dari Kota Yogyakarta. Kawasan
Malioboro terletak sangat strategis yaitu diantara Kraton
Ngayogyakarta Hadiningrat dan Tugu Pal Putih. Bagi sebagian
besar wisatawan baik lokal maupun mancanegara, Malioboro
sudah tak asing sebagai tempat berwisata belanja paling diminati di
Yogyakarta. Denyut aktivitas perdagangan sangat terasa di tempat
ini. Namun demikian latar belakang sejarah Malioboro pun tak
kalah mengesankan.
Jalan Malioboro didirikan bertepatan dengan pendirian
Kraton Yogyakarta. Dalam bahasa Sansekerta, kata "malioboro"
bermakna karangan bunga. Hal itu mungkin ada hubungannya
dengan masa lalu ketika Kraton mengadakan acara besar maka
Jalan Malioboro akan dipenuhi dengan bunga. Kata malioboro juga
berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama
Marlborough yang pernah tinggal disana pada tahun 1811-1816 M.

Perkembangan pada masa itu didominasi oleh Belanda


dalam membangun fasilitas untuk meningkatkan perekonomian
dan kekuatan mereka, Seperti pembangunan Stasiun Tugu oleh
Staat Spoorweg (1887) di Jalan Malioboro, yang secara fisik
berhasil membagi jalan menjadi dua bagian. Sementara itu, jalan
Malioboro memiliki peranan penting di era kemerdekaan (pasca-
1945), sebagai orang-orang Indonesia berjuang untuk membela
kemerdekaan mereka dalam pertempuran yang terjadi utara-selatan
sepanjang jalan.

Keberadaan Jalan Malioboro tidak terlepas dari konsep kota


Yogyakarta yang ditata membujur dengan arah utara - selatan,

19 | L a p o r a n P e l a k s a n a a n S t u d y T o u r Y o g y a k a r t a
dengan jalan-jalan yang mengarah ke penjuru mata angin serta
berpotongan tegak lurus. Pola itu diperkuat dengan adanya "poros
imajiner" yang membentang dari arah utara menuju ke selatan,
dengan kraton sebagai titik tengahnya. "Poros" tersebut
diwujudkan dalam bentuk bangunan, yaitu Tugu (Pal Putih) di
utara, ke selatan berupa jalan Margatama (Mangkubumi) dan
Margamulya (Malioboro), Kraton Yogyakarta, Jl. DI. Panjaitan,
berakhir di panggung Krapyak. Jika titik awal (Tugu) diteruskan ke
utara akan sampai ke Gunung Merapi, sedang jika titik akhir
(Panggung Krapyak) diteruskan akan sampai ke Samudera Hindia.

Di era kolonial (1790-1945) pola perkotaan itu terganggu


oleh Belanda yang membangun benteng Vredeburg (1790) di ujung
selatan jalan Malioboro. Selain membangun benteng belanda juga
membangun Societeit Der Vereneging Djogdjakarta (1822), The
Dutch Governor's Residence (1830), Javasche Bank dan kantor Pos
untuk mempertahankan dominasi mereka di Yogyakarta.
Komunitas Belanda di Yogyakarta berkembang pesat sejak masa
pemerintahan Sultan Hamengkubuwana VII ( 1877 - 1921).

Hal tersebut berkaitan erat dengan tumbuh dan


berkembangnya perkebunan tebu, berbagai jenis pabrik,
perbankan, asuransi, perhotelan, dan pendidikan. Perkembangan
pesat juga terjadi pada masa itu yang disebabkan oleh
perdaganagan antara orang Belanda dengan orang Tionghoa. Dan
juga disebabkan adanya pembagian tanah di sub-segmen Jalan
Malioboro oleh Sultan kepada masyarakat Tionghoa dan kemudian
dikenal sebagai Distrik Cina (Kawasan Pecinan).

20 | L a p o r a n P e l a k s a n a a n S t u d y T o u r k e Y o g y a k a r t a
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
.

B. Saran
.

21 | L a p o r a n P e l a k s a n a a n S t u d y T o u r Y o g y a k a r t a

Anda mungkin juga menyukai