BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna demokrasi ?
2. Mengapa demokrasi terbentuk ?
3. Bagaimana demokrasi berlaku di Indonesia ?
4. Bagaimana cara menyikapi demokrasi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui makna demokrasi yang sebenarnya.
2. Untuk mengetahui demokrasi yang berlaku di Indonesia
3. Untuk dapat melakukan praktik demokrasi yang tidak melanggar undang-
undang.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Secara etimologis, kata demokrasi (dari bahasa Yunani) adalah bentukan dari
dua kata demos (rakyat) dan cratein atau cratos (kekuasaan dan kedaulatan).
Perpaduan kata demos dan createin atau creatos membentul kata demokrasi yang
memiliki pengertian umum sebagai sebuah bentuk pemerintahan rakyat
(goverment of the people) di mana kekuasaan tertinggi terletak di tangan rakyat
dan dilakuakan secara langsung oleh rakyat atau melalui para wakil mereka
melalui mekanisme pemilihan yang berlangsung secara bebas. Secara substansial,
demokrasai adalah seperti yang pernah diakatakan oleh Abraham Lincoln “Suatu
pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat”.
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa hakikat demokrasi
adalah sebuah proses bernegara yang bertumpu pada peran utama rakyat sebagai
pemegang tertinggi kedaulatan. Dengan kata lain, pemerintahan demokrasi adalah
pemerintahan yang meliputi tiga hal mendasar pemerintahan dari rakyat
(goverment of the people), pemerintahan oleh rakyat (goverment by the people),
dan pemerintahan untuk rakyat (goverment for the people). Ketiga prinsip
demokrasi ini dapat dilakukan, sebagai berikut:
C. Demokrasi di Indonesia
1. Periode 1945-1959
2. Periode 1959-1965
Periode ini dikenal dengan sebutan demokrasi terpimpin. Ciri-ciri demokrasi ini
adalah dominasi politik presiden dan berkembangnya pengaruh komunis dan
7
peranan tentara (ABRI) dalam panggung politik nasional. Hal ini disebabkan oleh
lahirnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sebagai usaha untuk mencari jalan keluar dari
kebuntuan politik melalui pembentukan kepemimpinan personal yang kuat.
3. Peride 1965-1998
Periode pasca orde baru sering disebut denagn era reformasi. Periode ini erat
hubungannya denagn gerakan reformasi rakyat yang menuntut pelaksanaan
demokrasi dan HAM secara konsekue. Tututan ini ditandai oleh lengsernya
presiden soeharto dari tampuk kekuasaan orde baru pada Mei 1998, setelah lebih
dari tiga puluh tahun berkuasa dengan demokrasi pancasilanya. Penyelewangan
atas dasar negara pancasila oleh penguasa orde baru berdampak pada sikap
antipati sebagian masyarakat terhadap dasar negara tersebut.
Disamping itu, pemimpin yang berperilaku baik akan menjadi contoh bagi
masyarakat. Masyarakat mendapatkan contoh bagaimana perilaku dan budaya
yang demokratis itu dari para pemimpin negara. Sebaliknya, masyarakat dapat
berperilaku tidak demokratis karena para pemimpin juga berperilaku demikian.
k. Menghargai perbedaan
3. Menghargai Perbedaan
Keanekaragaman yang terjadi dalam diri bangsa Indonesia tidak sekedar aneka
ragam partai politik dengan ideologinya masing-masing. Keanekaragaman suku,
agama, ras, dan golongan di Indonesia merupakan fakta yang tak terbantahkan.
Namun, adanya fakta keanekaragaman memberi gerak untuk tetap bersatu sebagai
bangsa. Sesuatu yang tepat menggambarkan hal ini terumuskan pada kata-kata
bhineka tunggal ika semboyan bangsa dan negara Indonesia.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR RUJUKAN