Anda di halaman 1dari 5

Besaran vektor adalah besaran dalam fisika yang memiliki besar (magnitude) dan arah (direction).

Sumber:http://www.pakmono.com/2015/03/pengertian-besaran-vektor-dan-contoh-besaran-
vektor.html

Besaran skalar adalah besaran yang cukup dinyatakan dengan besarnya saja (magnitude) tanpa
mempedulikan arahnya

Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai (harga) saja. Contoh besaran skalar, yaitu
panjang, massa, waktu, massa jenis, daya, energi, temperatur.

Besaran vektor adalah besaran yang selain memiliki nilai (harga), juga memiliki arah. Atau besaran
vektor adalah besaran yang harus dinyatakan dengan suatu angka dan juga arah. Contoh besaran
vektor, yaitu kecepatan, percepatan, gaya, momentum, impuls, perpindahan, dan lain-lain.

Sumber : http://www.ataya.xyz/2015/11/pengertian-dan-contoh-besaran-skalar-dan-besaran-
vektor.html

Sumber notasi http://www.slideshare.net/tholab/vektor-48284627

1. Cara Grafis
Cara ini menekankan pada cara menggambarnya. Yang termasuk dalam cara grafis
adalah cara poligon, cara segitiga dan cara jajaran genjang.

a. Cara Poligon
Berikut ini adalah langkah-langkah penjumlah vektor dengan cara
poligon.

a
a

 gambarkan
salah satu vektor yang kita pilih, misalnya vektor a


a

Berikut menggambarkan vektor b dengan cara pangkal vektor b

berada diujung vektor a


b

Kemudian gambarkan vektor c dengan cara yang sama


 Gambarkan resultan vektor r yang merupakan jumlah dari
vektor a, b dan c dengan cara menggambarkan vektor dari pangkal vektor a ke
ujung vektor c, vektor resultan dinyatakan dengan besarnya atau penjang vektor
resultan dan arahnya sesuai dengan hasil dari gambar yang didapat, seperti
vektor berikut ini
a

b. Cara Segitiga
Untuk cara segitiga, berlaku untuk tiap-tiap dua vektor. Semua pangkal vektor-vektor
yang akan dijumlahkan digabung menjadi satu titik tangkap. Kemudian gambarkan vektor
resultan dengan menghubungkan kedua ujung vektor tersebut.

c. Cara Jajaran Genjang


Untuk cara jajaran genjang, semua pangkal vektor-vektor yang akan dijumlahkan
digabung menjadi satu titik tangkap. Kemudian gambarkan vektor bayangan
masing-masing vektor. Selanjutnya gambarlah vektor resultan dari titik tangkap ke
perpotongan vektor bayangan. Perhatikan contoh penjumlahan vektor secara
jajaran genjang berikut ini.

a
Untuk vektor yang lebih dari dua; pertama kali tentukan a + b terlebih dahulu, kemudian
( a + b ) + c, perhatikan contoh berikut ini.

( a + b )+ c
b

a+b

2. Cara analitis.

Masing-masing vektor diuraikan menjadi komponen-komponen vektor searah sumbu x dan


sumbu y dari sistem koordinat Cartesius.

Anda mungkin juga menyukai