Anda di halaman 1dari 8

Pengenalan Bahaya Di Lingkungan Kerja

23MEI

Klasifikasi Bahaya

 Bahaya di lingkungan kerja dapat didefinisikan sebagai segala kondisi yang dapat
memberi pengaruh yang merugikan terhadap kesehatan atau kesejahteraan orang
yang terpajan.

 Faktor bahaya di lingkungan kerja meliputi faktor Kimia, Biologi, Fisika, Fisiologi dan
Psikologi
BAHAYA KIMIA

 Jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh:

o Pernapasan ( inhalation ),

o Kulit (skin absorption )

o Tertelan ( ingestion )

 Racun dapat menyebabkan efek yang bersifat akut,kronis atau kedua-duanya.

Korosi
 Bahan kimia yang bersifat korosif menyebabkan kerusakan pada permukaan tempat
dimana terjadi kontak. Kulit, mata dan sistem pencernaan adalah bagain tubuh yang
paling umum terkena.

 Contoh : konsentrat asam dan basa , fosfor.

Iritasi

 Iritasi menyebabkan peradangan pada permukaan di tempat kontak. Iritasi kulit bisa
menyebabkan reaksi seperti eksim atau dermatitis. Iritasi pada alat-alat pernapasan
yang hebat dapat menyebabkan sesak napas, peradangan dan oedema ( bengkak )

 Contoh :

o Kulit : asam, basa,pelarut, minyak .

o Pernapasan : aldehydes, alkaline dusts, amonia, nitrogen dioxide, phosgene,


chlorine ,bromine, ozone.

Reaksi Alergi

 Bahan kimia alergen atau sensitizers dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit
atau organ pernapasan

 Contoh :

o Kulit : colophony ( rosin), formaldehyde, logam seperti chromium atau nickel,


epoxy hardeners, turpentine.

o Pernapasan : isocyanates, fibre-reactive dyes, formaldehyde, nickel.

Asfiksiasi

 Asfiksian yang sederhana adalah inert gas yang mengencerkan atmosfer yang ada,
misalnya pada kapal, silo, atau tambang bawah tanah. Konsentrasi oksigen pada
udara normal tidak boleh kurang dari 19,5% volume udara.

 Asfiksian kimia mencegah transport oksigen dan oksigenasi normal pada darah atau
mencegah oksigenasi normal pada kulit.

 Contoh :

o Asfiksian sederhana : methane, ethane, hydrogen, helium

o Asfiksian kimia : carbon monoxide, nitrobenzene, hydrogen cyanide, hidrogen


sulphide
Kanker

 Karsinogen pada manusia adalah bahan kimia yang secara jelas telah terbukti pada
manusia.

 Kemungkinan karsinogen pada manusia adalah bahan kimia yang secara jelas
sudah terbukti menyebabkan kanker pada hewan .

 Contoh :

o Terbukti karsinogen pada manusia : benzene ( leukaemia); vinylchloride ( liver


angiosarcoma); 2-naphthylamine, benzidine (kanker kandung kemih ); asbestos
(kanker paru-paru , mesothelioma);

o Kemungkinan karsinogen pada manusia : formaldehyde, carbon tetrachloride,


dichromates, beryllium

Efek Reproduksi

 Bahan-bahan beracun mempengaruhi fungsi reproduksi dan seksual dari seorang


manusia.

 Perkembangan bahan-bahan racun adalah faktor yang dapat memberikan pengaruh


negatif pada keturunan orang yang terpapar, sebagai contoh :aborsi spontan.

 Contoh :

o Manganese, carbondisulphide, monomethyl dan ethyl ethers dari ethylene glycol,


mercury. Organic mercury compounds, carbonmonoxide, lead, thalidomide,
pelarut.

Racun Sistemik

 Racun sistemik adalah agen-agen yang menyebabkan luka pada organ atau sistem
tubuh.

 Contoh :

o Otak : pelarut, lead,mercury, manganese

o Sistem syaraf peripheral : n-hexane,lead,arsenic,carbon disulphide

o Sistem pembentukan darah : benzene,ethylene glycol ethers

o Ginjal : cadmium,lead,mercury,chlorinated hydrocarbons

o Paru-paru : silica,asbestos, debu batubara ( pneumoconiosis )


BAHAYA BIOLOGI

 Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari sumber-
sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau
bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi.

 Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu yang menyebabkan infeksi dan non-
infeksi. Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi lagi menjadi organisme
viable, racun biogenik dan alergi biogenik.

Bahaya infeksi

 Penyakit akibat kerja karena infeksi relatif tidak umum dijumpai. Pekerja yang
potensial mengalaminya a.l.: pekerja di rumah sakit, laboratorium, jurumasak,
penjaga binatang, dokter hewan dll.

Contoh : Hepatitis B, tuberculosis, anthrax, brucella, tetanus, salmonella, chlamydia,


psittaci

Organisme viable dan racun biogenic.

 Organisme viable termasukdi dalamnya jamur, spora dan mycotoxins; Racun


biogenik termasuk endotoxins, aflatoxin dan bakteri.

 Perkembangan produk bakterial dan jamur dipengaruhi oleh suhu, kelembapan dan
media dimana mereka tumbuh. Pekerja yang beresiko: pekerja pada silo bahan
pangan, pekerja pada sewage & sludge treatment, dll.

 Contoh : Byssinosis, “grain fever”,Legionnaire’s disease

Alergi Biogenik

 Termasuk didalamnya adalah: jamur, animal-derived protein, enzim.

 Bahan alergen dari pertanian berasal dari protein pada kulit binatang, rambut dari
bulu dan protein dari urine dan feaces binatang.
 Bahan-bahan alergen pada industri berasal dari proses fermentasi, pembuatan obat,
bakery, kertas, proses pengolahan kayu , juga dijumpai di bioteknologi ( enzim,
vaksin dan kultur jaringan).

 Pada orang yang sensitif, pemajanan alergen dapat menimbulkan gejala alergi
seperti rinitis, conjunctivitis atau asma.

 Contoh :

o Occupational asthma : wool, bulu, butir gandum, tepung bawang dsb.

BAHAYA FISIKA

Kebisingan

 Kebisingan dapat diartikan sebagai segala bunyi yang tidak dikehendaki yang dapat
memberi pengaruh negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan seseorang
maupun suatu populasi.

 Aspek yang berkaitan dengan kebisingan antara lain : jumlah energi bunyi, distribusi
frekuensi, dan lama pajanan.

 Kebisingan dapat menghasilkan efek akut seperti masalah komunikasi, turunnya


konsentrasi, yang pada akhirnya mengganggu job performance tenaga kerja.

 Pajanan kebisingan yang tinggi (biasanya >85 dBA) pada jangka waktu tertentu
dapat menyebabkan tuli yang bersifat sementara maupun kronis.

 Tuli permanen adalah penyakit akibat kerja yang paling banyak di klaim .

 Contoh : Pengolahan kayu, tekstil, metal, dll.

Getaran

 Getaran mempunyai parameter yang hampir sama dengan bising seperti: frekuensi,
amplitudo, lama pajanan dan apakah sifat getaran terus menerus atau intermitten.

 Metode kerja dan ketrampilan memegang peranan penting dalam memberikan efek
yang berbahaya. Pekerjaan manual menggunakan “powered tool” berasosiasi
dengan gejala gangguan peredaran darah yang dikenal sebagai ” Raynaud’s
phenomenon ” atau ” vibration-induced white fingers”(VWF).

 Peralatan yang menimbulkan getaran juga dapat memberi efek negatif pada sistem
saraf dan sistem musculo-skeletal dengan mengurangi kekuatan cengkram dan sakit
tulang belakang.

 Contoh : Loaders, forklift truck, pneumatic tools, chain saws.

Radiasi Non Mengion

 Radiasi non mengion antara lain : radiasi ultraviolet, visible radiation, inframerah,
laser, medan elektromagnetik (microwave dan frekuensi radio) .

 Radiasi infra merah dapat menyebabkan katarak.

 Laser berkekuatan besar dapat merusak mata dan kulit.

 Medan elektromagnetik tingkat rendah dapat menyebabkan kanker.

 Contoh :

o Radiasi ultraviolet : pengelasan.

o Radiasi Inframerah : furnacesn/ tungku pembakaran

o Laser : komunikasi, pembedahan .

Pencahayaan ( Illuminasi )

 Tujuan pencahayaan :

o Memberi kenyamanan dan efisiensi dalam melaksanakan pekerjaan

o Memberi lingkungan kerja yang aman

 Efek pencahayaan yang buruk: mata tidak nyaman, mata lelah, sakit kepala,
berkurangnya kemampuan melihat, dan menyebabkan kecelakaan.

 Keuntungan pencahayaan yang baik : meningkatkan semangat kerja, produktivitas,


mengurangi kesalahan, meningkatkan housekeeping, kenyamanan lingkungan kerja,
mengurangi kecelakaan kerja.

BAHAYA PSIKOLOGI
Stress

 Stress adalah tanggapan tubuh (respon) yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap
tuntutan atasnya. Manakala tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan, maka hal ini
dinamakan stress.

 Gangguan emosional yang di timbulkan : cemas, gelisah, gangguan kepribadian,


penyimpangan seksual, ketagihan alkohol dan psikotropika.

 Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung koroner, tekanan darah tinggi,


gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan, asma bronkial,
penyakit kulit seperti eksim,dll.

BAHAYA FISIOLOGI

Pembebanan Kerja Fisik

 Beban kerja fisik bagi pekerja kasar perlu memperhatikan kondisi iklim, sosial
ekonomi dan derajat kesehatan.

 Pembebanan tidak melebihi 30 – 40% dari kemampuan kerja maksimum tenaga


kerja dalam jangka waktu 8 jam sehari.
 Berdasarkan hasil beberapa observasi, beban untuk tenaga Indonesia adalah 40 kg.
Bila mengangkat dan mengangkut dikerjakan lebih dari sekali maka beban
maksimum tersebut harus disesuaikan.

 Oleh karena penetapan kemampuan kerja maksimum sangat sulit, parameter praktis
yang digunakan adalah pengukuran denyut nadi yang diusahakan tidak melebihi 30-
40 permenit di atas denyut nadi sebelum bekerja.

Anda mungkin juga menyukai