Dosen Pengajar:
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc
Disusun Oleh :
Sanggam C. L. Butarbutar
H251170201
Tujuan
Tujuan dari riset ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana aktivitas social
media marketing memengaruhi ekuitas merek dan perilaku konsumen terhadap suatu
merek. Penelitian ini mengeksplorasi hubungan ini dengan menganalisis beberap merek
mewah seperti Butberry, Dior, Gucci, Hermes, and Louis Vuitton.
Kerangka Pemikiran
Media sosial memberikan peluang yang besar bagi para pemasar untuk
menjangkau konsumen di komunitas sosial mereka dan membangun hubungan yang
sifatnya lebih pribadi dengan mereka (Kelly, Kerr, & Drennan, 2010). Di sektor merek
mewah, media sosial memainkan peran kunci dalam kesuksesan merek (Phan et al.,
2011). Misalnya, Louis Vuitton (LV) memposting video dari presentasi catwalk di
halaman Facebook-nya, Postingan video ini memberikan semua penggemar LV
kesempatan untuk menikmati pertunjukan (Kapferer, 2012). Kim dan Ko (2012)
mendeskripsikan bahwa upaya social media marketing merek mewah sebagai terdiri dari
lima dimensi yaitu entertainment, interaction, trendiness, customization, and word of
mouth (WOM). Studi ini mengkaji upaya pemasaran media sosial dari berbagai merek
mewah dari lima perspektif Kim dan Ko (2012).
Pengembangan konsep ekuitas merek menghasilkan perubahan yang signifikan
terhadap konsep merek. Model ekuitas merek yang diusulkan Keller (1993) menyajikan
hubungan antara dua dimensi kesadaran merek (brand awareness) dan citra merek (brand
image). Di dalam media sosial, aktivitas pemasaran telah meningkatkan ekuitas merek
berbasis pelanggan (Bruhn, Schoenmueller, & Schafer, 2012; Kim & Ko, 2012). Menurut
Mangold and Faulds (2009), aksi social media marketing merupakan bagian dari bauran
promosi dalam paradigma komunikasi merek baru. Bruhn et al. (2012) mengungkapkan
bahwa komunikasi tradisional dan media sosial memiliki dampak yang signifikan
terhadap ekuitas merek. Sementara media tradisional memiliki dampak yang lebih kuat
pada kesadaran merek, komunikasi media sosial sangat memengaruhi citra merek.
Penelitian ini mengharapkan upaya social media marketing dari merek-merek mewah
untuk berdampak pada penciptaan ekuitas merek.
Sebagian besar ahli setuju bahwa ekuitas merek yang lebih kuat berkontribusi
terhadap peningkatan preferensi merek, kesediaan untuk membayar harga premium, dan
kesetiaan pelanggan (Aaker, 1991; Keller, 1993, 2003; Keller & Lehmann, 2006). Kim
dan Ko (2012) mengungkapkan bahwa dalam ekuitas pada media sosial, aktivitas social
media marketing menciptakan hubungan positif dengan perilaku pembelian atau
tanggapan di masa depan. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada pengaruh ekuitas
merek pada tiga tanggapan pelanggan yang penting.
Setelah mendapatkan data, selanjutnya peniliti mengolah data yang ada. Berikut
ini adalah hasil yang didapat :
Kelebihan Jurnal
Jurnal memaparkan secara jelas dan lengkap latar belakang dari permasalahan.
Penjelasan yang disampaikan pada landasan teori memaparkan cukup jelas. Penggunaan
tata bahasa sesuai dengan EYD. Penulisan sesuai dengan ketentuan pembuatan suatu
jurnal.
Kelemahan Jurnal
Keterbatasan utama dari studi ini adalah kemampuan generalisasi di luar sektor
merek-merek mewah. Meskipun hasilnya mungkin berguna di sektor merek-merek
mewah, hasil penelitian ini mungkin tidak langsung berlaku untuk industri lain. Penelitian
ini hanya menggunakan kesadaran merek dan citra merek sebagai dimensi ekuitas merek,
sebaiknya dilengkapi dengan menambahkan dimensi lain, seperti kualitas merek dan
asosiasi merek.
Review Jurnal Internasional 2
Sebuah Studi mengenai Dampak Aktivitas Social Media Marketing pada Ekuitas Merek
dan Respons Pelanggan dalam Industri Penerbangan
Tujuan
Tujuan dari riset ini adalah untuk mengidentifikasi komponen Social Media
Marketing Activities (SMMA) maskapai penerbangan dan menyelidiki pengaruh dari
elemen-elemen Social Media Marketing Activities terhadap pelanggan melalui ekuitas
merek
Kerangka Pemikiran
Setelah mendapatkan data, selanjutnya peniliti mengolah data yang ada. Berikut
ini adalah hasil yang didapat :
Kelebihan Jurnal
Kelemahan Jurnal
Keterbatasan utama dari studi ini adalah sampel untuk penelitian ini dibatasi untuk
penumpang Korea saja. Penelitian ini hanya menggunakan kesadaran merek dan citra
merek sebagai dimensi ekuitas merek, sebaiknya dilengkapi dengan menambahkan
dimensi lain, seperti loyalitas merek dan asosiasi merek.
Review Jurnal Internasional 3
Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Niat Pembelian dan Loyalitas Merek
di antara Generasi Y
Penulis : Bamini KPD Balakrishnan, Mohd Irwan Dahnil, Wong Jiunn Yi dari
Universiti Malaysia Sabah, Malaysia.
Reviewer : Sanggam C. L. Butarbutar dari Institut Pertanian Bogor, Indonesia
Tujuan
Tujuan dari riset ini adalah mencoba untuk mempelajari pengaruh social media
marketing terhadap loyalitas merek dan niat pembelian di Generasi Y
Kerangka Pemikiran
Dari kerangka pemikiran di atas, peneliti ingin menjawab beberapa hipotesis, yaitu :
H1. Social media marketing memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap purchase
intention generasi Y.
H1a. e-WOM memiliki pengaruh positif terhadap purchase intention.
H1b. Online communities memiliki pengaruh positif terhadap purchase intention.
H1c. Online advertisement memiliki pengaruh positif pada purchase intention.
H2. Social media marketing memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap brand
loyalty generasi Y.
H2a. e-WOM memiliki pengaruh positif pada brand loyalty.
H2b. Online communities memiliki pengaruh positif pada brand loyalty.
H2c. Online advertisement memiliki pengaruh positif pada brand loyalty
Temuan dalam Jurnal
Setelah mendapatkan data, selanjutnya peniliti mengolah data yang ada. Berikut
ini adalah hasil yang didapat :
Tabel di atas menjelaskan lima variabel berdasarkan skala titik dengan total skor
rata-rata untuk setiap variabel. Hasilnya menunjukkan pengaruh dari Social media
marketing terhadap purchase intention adalah 3,2422. Temuan ini menunjukkan bahwa
responden memiliki sikap positif tetapi hampir bersikap netral bahwa Social media
marketing dapat menciptakan purchase intention. Mean untuk brand loyalty adalah
3,3472. Untuk online communities, total skor rata-rata adalah 3,238. Total nilai total e-
WOM adalah 3,379 dan total rata-rata online advertisement adalah 3,2658. Semua
variabel ini memiliki jumlah skor total yang hampir sama, yang menunjukkan bahwa
responden bersikap netral.
Model regresi yang disajikan pada Tabel 7 menunjukkan signifikansi pada 0,01
masing-masing untuk hasil dalam Model 1 dan Model 2. Model 1 menunjukkan hubungan
model dampak dari online communities, e-WOM, dan online advertisement dengan
purchase intention dan model 2 menunjukkan dampak dari ketiga variabel independen
ini dengan brand loyalty. Purchase intention dan brand loyalty adalah variabel dependen
dan model regresi ini menunjukkan hubungan variabel dependen ini dengan variabel
independen. Kedua model ini menunjukkan t-value positif. Untuk Model 1, ketiga
variabel independen memiliki hubungan dengan purchase intention tetapi pengaruh
paling besar adalah komunitas online dengan 10.170 dan signifikansinya adalah 0,01.
Tabel dua juga menunjukkan hasil yang sama yang variabel independen memiliki
pengaruh terhadap brand loyalty tetapi yang paling berpengaruh adalah e-WOM dengan
signifikansi 0,01. Singkatnya, purchase intention dan brand loyalty memiliki hubungan
positif dengan online communities, e-WOM, dan online advertisement dalam Social
media marketing. Dengan kata lain, semua hipotesis diterima.
Kelebihan Jurnal
Kelemahan Jurnal
Keterbatasan utama dari studi ini adalah pertama, karena keterbatasan waktu, data
yang dikumpulkan terfokus terutama di kalangan siswa di Universiti Malaysia Sabah.
Kedua, responden terbatas yang mewakili generasi Y secara keseluruhan. Sampel
populasi dianggap sempit karena penelitian dilakukan di dalam universitas saja.
Penelitian ini didasarkan pada pengalaman responden dan menjawab kuesioner tertutup.