Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH PEMASARAN STRATEGIK

Review 3 Jurnal Internasional

Untuk memenuhi UTS Pemasaran Strategik

Dosen Pengajar:
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc

Disusun Oleh :
Sanggam C. L. Butarbutar
H251170201

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
Review Jurnal Internasional 1
Upaya Social Media Marketing dari Beberapa Merek Mewah : Pengaruhnya pada
Ekuitas Merek dan Perilaku Konsumen

Penulis : Bruno Godey dkk dari Sekolah Bisnis NEOMA, Perancis


Reviewer : Sanggam C. L. Butarbutar dari Institut Pertanian Bogor, Indonesia

Tujuan Riset dan Kerangka Pemikiran

Tujuan

Tujuan dari riset ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana aktivitas social
media marketing memengaruhi ekuitas merek dan perilaku konsumen terhadap suatu
merek. Penelitian ini mengeksplorasi hubungan ini dengan menganalisis beberap merek
mewah seperti Butberry, Dior, Gucci, Hermes, and Louis Vuitton.

Kerangka Pemikiran

Berikut adalah kerangka pemikiran penelitian ini :

Media sosial memberikan peluang yang besar bagi para pemasar untuk
menjangkau konsumen di komunitas sosial mereka dan membangun hubungan yang
sifatnya lebih pribadi dengan mereka (Kelly, Kerr, & Drennan, 2010). Di sektor merek
mewah, media sosial memainkan peran kunci dalam kesuksesan merek (Phan et al.,
2011). Misalnya, Louis Vuitton (LV) memposting video dari presentasi catwalk di
halaman Facebook-nya, Postingan video ini memberikan semua penggemar LV
kesempatan untuk menikmati pertunjukan (Kapferer, 2012). Kim dan Ko (2012)
mendeskripsikan bahwa upaya social media marketing merek mewah sebagai terdiri dari
lima dimensi yaitu entertainment, interaction, trendiness, customization, and word of
mouth (WOM). Studi ini mengkaji upaya pemasaran media sosial dari berbagai merek
mewah dari lima perspektif Kim dan Ko (2012).
Pengembangan konsep ekuitas merek menghasilkan perubahan yang signifikan
terhadap konsep merek. Model ekuitas merek yang diusulkan Keller (1993) menyajikan
hubungan antara dua dimensi kesadaran merek (brand awareness) dan citra merek (brand
image). Di dalam media sosial, aktivitas pemasaran telah meningkatkan ekuitas merek
berbasis pelanggan (Bruhn, Schoenmueller, & Schafer, 2012; Kim & Ko, 2012). Menurut
Mangold and Faulds (2009), aksi social media marketing merupakan bagian dari bauran
promosi dalam paradigma komunikasi merek baru. Bruhn et al. (2012) mengungkapkan
bahwa komunikasi tradisional dan media sosial memiliki dampak yang signifikan
terhadap ekuitas merek. Sementara media tradisional memiliki dampak yang lebih kuat
pada kesadaran merek, komunikasi media sosial sangat memengaruhi citra merek.
Penelitian ini mengharapkan upaya social media marketing dari merek-merek mewah
untuk berdampak pada penciptaan ekuitas merek.
Sebagian besar ahli setuju bahwa ekuitas merek yang lebih kuat berkontribusi
terhadap peningkatan preferensi merek, kesediaan untuk membayar harga premium, dan
kesetiaan pelanggan (Aaker, 1991; Keller, 1993, 2003; Keller & Lehmann, 2006). Kim
dan Ko (2012) mengungkapkan bahwa dalam ekuitas pada media sosial, aktivitas social
media marketing menciptakan hubungan positif dengan perilaku pembelian atau
tanggapan di masa depan. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada pengaruh ekuitas
merek pada tiga tanggapan pelanggan yang penting.

Temuan dalam Jurnal

Setelah mendapatkan data, selanjutnya peniliti mengolah data yang ada. Berikut
ini adalah hasil yang didapat :

Hasil pengujian model global menunjukkan nilai-nilai sebagai berikut. GFI


(0,918) dan RMSEA (0,046) koefisien yang lebih tinggi daripada standar, diterima secara
umum dan AGFI (0,863) mendekati kaidah yang diterima . Oleh karena itu
memungkinkan untuk menganalisis hasil pemodelan persamaan struktural. CFI dan TLI,
yang membandingkan model yang diuji dengan model di mana semua variabel tidak
bergantung satu sama lain, berada di luar apa yang dapat diterima (CFI = 0,941; TLI =
0,919), χ2 (4.599) menunjukkan bahwa model yang sesuai adalah baik.
Penelitian ini menjelaskan bagaimana social media marketing memengaruhi
ekuitas merek dan respon pelanggan. Hasil menunjukkan bahwa ekuitas merek
memengaruhi tanggapan konsumen secara keseluruhan positif. Hal ini menunjukkan
bahwa investasi dalam ekuitas merek (online maupun offline) akan memperkuat upaya
social media marketing pada respons pelanggan. Secara khusus, temuan menunjukkan
bahwa upaya social media marketing memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
loyalitas merek (0,876), preferensi merek (0,739), dan harga premium (0,648). Penelitian
ini menunjukkan dampak positif signifikan upaya social media marketing pada loyalitas
merek, yang sejalan dengan penelitian ekuitas merek lainnya (Keller & Lehmann, 2006;
Lassar, Mittal, & Sharma, 1995).
Selain itu, temuan lainnya adalah harga premium mengikuti preferensi merek,
yang merupakan hasil kedua terpenting. Oleh karena itu, upaya social media marketing
memiliki potensi untuk berkontribusi terhadap sasaran branding yang sama dengan cara
yang sama seperti kegiatan pemasaran yang lebih konvensional. Dari sudut pandang
manajerial, kontribusi utama media sosial terdapat pada poin-poin berikut. Dimensi
konten media sosial yaitu entertainment, interaction, trendiness, WOM, dan
customization. Semua elemen berkontribusi untuk membangun ekuitas merek. Tiga
elemen secara khusus relevan untuk konsumen adalah entertainment, interaction,
trendiness. Menurut temuan ini, setiap strategi social media marketing harus memberi
perhatian khusus pada konten yang menghibur, terkini, dan memiliki kemungkinan untuk
merangsang keterlibatan dan interaksi. Secara umum, merek harus mencari untuk
mempromosikan aspek-aspek ini pada situs media sosial mereka.
Merek seharusnya tidak lagi menganggap social media marketing sebagai cara
untuk menjangkau konsumen, tetapi juga sebagai alat pembuatan citra yang penting dan
hemat biaya. Karena itu media sosial pada akhirnya bersaing dengan saluran pemasaran
yang lebih konvensional (TV dan majalah) sebagai alat yang efektif untuk membangun
pengaruh emosional dengan merek (Leong, Huang, & Stanners, 1998). Hal ini
menunjukkan bahwa teknologi digital yang berkembang pesat dan pengguna internet
yang lebih maju memerlukan program pemasaran yang lebih canggih yang memanfaatkan
media digital interaktif yang lebih baik.
Konsumen mengharapkan kehadiran merek di sektor media sosial.
Konsekuensinya, jika merek mewah masih belum ada atau sangat aktif di sektor media
sosial, tidak terlalu terlambat untuk masuk, meskipun lapangan berkembang dengan
cepat. Kegiatan social media marketing mempe ngaruhi respon konsumen melalui
ekuitas merek, tetapi peran mereka tampak lebih relevan dalam hal loyalitas dan
preferensi merek dibandingkan dalam hal harga premium. Informasi ini berarti merek
mewah dapat menggunakan media sosial untuk meningkatkannya hubungan dengan
pelanggan, tetapi mereka harus tetap menggunakan media tradisional (seperti gambar dan
toko) untuk meyakinkan pelanggan untuk membayar harga premium untuk produk
mereka. Upaya yang dilakukan social media marketing harus memiliki pendekatan
multinasional yang sukses. Upaya yang dilakukan social media marketing relatif sama di
pasar mewah yang lebih lama dan relatif baru, menunjukkan bahwa untuk mengatasi
kedua target dengan kerangka komunikasi yang sama adalah layak.

Kaitan Jurnal dengan Pemasaran Strategik

Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa social media marketing memiliki


pengaruh dalam membangun kekuatan merek sebuah produk atau merek mewah. Hasil
dari penilitian ini juga menunjukkan bahwa social media marketing pengaruh positif
terhadap brand awareness dan brand image. Brand equity dibentuk dari empat dimensi
yaitu brand awareness, brand loyalty, perceived quality, dan brand associations. Namun,
pada penelitian ini tidak menggunakan keempat dimensi ini untuk menunjukkan brand
equty yang dimiliki oleh merek-merek mewah. Sekarang, peran media sosial semakin
diakui dalam mendongkrak kinerja bisnis ataupun merek. Efektivitas pemanfaatan
tergantung pada bagaimana pemilik merek menggunakannya untuk produk yang
dipasarkannya. Intinya, media sosial adalah alat komunikasi pemasaran penting saat ini
yang wajib dimiliki oleh setiap pengusaha. Dalam sebuah penelitian terbaru yang
dilakukan oleh We Are Social dan Hootsuite, terungkap bahwa masyarakat Indonesia
sangat gemar mengunjungi media sosial. Tercatat, setidaknya kini ada sekira 130 juta
masyarakat Indonesia yang aktif di berbagai media sosial, mulai dari Facebook,
Instagram, Twitter dan lainnya. Pada Januari 2018, total masyarakat Indonesia sejumlah
265,4 juta penduduk. Sedangkan penetrasi penggunaan internet mencapai 132,7 juta
pengguna. Jika membandingkan antara jumlah pengguna internet dengan pengguna
media sosial, ini berarti sekitar 97,9 pengguna internet di Indonesia sudah menggunakan
media sosial. Sedangkan jika dibandingkan dengan total penduduk Indonesia, ini berarti
sekira 48 persen penduduk Indonesia telah mencicipi media sosial.
Kebanyakan pengguna media sosial berusia 14 tahun ke atas. Artinya, media
sosial merupakan suatu media yang memiliki potensi jika pemegang merek ingin
membangun merek dan kepentingan bisnis lainnya. Banyak hal yang bisa dimanfaatkan
dari media sosial, mulai dari branding, kegiatan komunikasi pemasaran, hingga hubungan
masyarakat (public relation). Peran penting media sosial tidak bisa dilepas begitu saja
dari media pemasaran lainnya. Berbagai media pemasaran itu saling terintegrasi. Dalam
peluncuran produk baru, media sosial dapat digunakan untuk menyebar informasi yang
sifatnya membuat teman atau pengikutnya menjadi penasaran. Dengan begitu, nama
merek itu akan terdongkrak dan banyak dicari/ditunggu orang. Walaupun terintegrasi,
efektivitas pemanfaatan media sosial tetap tergantung pada pemilik merek. Media sosial
bukan sekadar media yang terkait dengan perantinya, seperti memiliki akun Facebook,
Twitter, dsb. Pemilik merek harus mengubah pola pikir pemasaran yang selama ini
bergerak vertikal menjadi horisontal. Media sosial menstimulasi komunikasi dua arah.
Karena bersifat user generated, involvement dan participations, efektivitasnya tergantung
pada kesiapan perusahaan/merek untuk menyediakan infrastrukturnya dan pola kerja
yang berbeda dengan sebelumnya. Perusahaan yang maju dan open minded sudah mulai
memperhatikan komunikasi dua arah ini.
Dengan menggunakan media sosial, para pemilik merek akan membaca arah
konsumennya, dan mengetahui apa yang mereka inginkan. Mengingat terus
bertambahnya pengguna media sosial saat ini, jelas media seperti ini begitu penting
perannya bagi bisnis tersebut. Dengan begitu, bisnis tersebut dapat memonitor apa yang
sedang nge-tren, booming, hits serta dibicarakan konsumen. Selain itu, media sosial juga
bisa digunakan untuk membantu pemasaran, meningkatkan awareness produk atau jasa,
mengembangkan produk, ataupun merekrut SDM. Salah satunya lewat media sosial
Linkedin.
Ada empat hal yang perlu dicermati dalam menggunakan media sosial. Pertama,
pengetahuan dan tujuan pembuatan akun media sosial. Jika belum memiliki konsep dan
tujuan yang jelas, biasanya pemanfaatan media tersebut kurang maksimal atau kurang
berhasil dalam pencapaian target. Kedua, pemegang merek harus merancang strategi
pemasaran yang hendak dilakukan di jejaring sosial. Salah satu contoh media sosial
adalah Facebook. Facebook adalah platform untuk audiens yaitu Share, Interest, Search
& Action (SISA). Ketiga, mengetahui insight konsumen. Jika produknya minuman
bersoda, pengelola (admin) harus tahu bagaimana meramu dan mendekatkan diri dengan
pelanggan ataupun dengan target pembelinya. Customer insight bisa dilihat dari segi usia
pelanggan, kebiasaannya di media sosial, demografi, apa yang disukai dan tidak, serta
masih banyak lagi. Keempat, memiliki strategi jangka panjang dengan penerapan
komunikasi pemasaran yang baik dan efektif. Pemilik merek bukan membangun
komunikasi yang taktis, tetapi harus bisa membangun merek
Intinya, jejaring sosial adalah salah satu alat komunikasi pemasaran. Jejaring
sosial seharusnya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam setiap kegiatan,
penyampaian pesan, atau kepentingan apa pun. Branding yang sukses adalah dengan
mengolaborasikan alat komunikasi pemasaran konvensional dengan alat pemasaran yang
modern seperti jejaring sosial.

Kelebihan Jurnal
Jurnal memaparkan secara jelas dan lengkap latar belakang dari permasalahan.
Penjelasan yang disampaikan pada landasan teori memaparkan cukup jelas. Penggunaan
tata bahasa sesuai dengan EYD. Penulisan sesuai dengan ketentuan pembuatan suatu
jurnal.

Kelemahan Jurnal

Keterbatasan utama dari studi ini adalah kemampuan generalisasi di luar sektor
merek-merek mewah. Meskipun hasilnya mungkin berguna di sektor merek-merek
mewah, hasil penelitian ini mungkin tidak langsung berlaku untuk industri lain. Penelitian
ini hanya menggunakan kesadaran merek dan citra merek sebagai dimensi ekuitas merek,
sebaiknya dilengkapi dengan menambahkan dimensi lain, seperti kualitas merek dan
asosiasi merek.
Review Jurnal Internasional 2
Sebuah Studi mengenai Dampak Aktivitas Social Media Marketing pada Ekuitas Merek
dan Respons Pelanggan dalam Industri Penerbangan

Penulis : Eun-Ju Seo, Jin-Woo Park


Reviewer : Sanggam C. L. Butarbutar dari Institut Pertanian Bogor, Indonesia

Tujuan Riset dan Kerangka Pemikiran

Tujuan

Tujuan dari riset ini adalah untuk mengidentifikasi komponen Social Media
Marketing Activities (SMMA) maskapai penerbangan dan menyelidiki pengaruh dari
elemen-elemen Social Media Marketing Activities terhadap pelanggan melalui ekuitas
merek

Kerangka Pemikiran

Berikut adalah kerangka pemikiran penelitian ini :

Dari kerangka pemikiran di atas, peneliti ingin menjawab beberapa hipotesis,


yaitu :
H1. Social media marketing activities memiliki pengaruh positif terhadap brand
awareness.
H2. Social media marketing activities memiliki pengaruh positif terhadap brand image.
H3. Brand awareness memiliki pengaruh positif terhadap e-WOM.
H4. Brand image memiliki pengaruh positif terhadap e-WOM.
H5. Brand awareness memiliki pengaruh positif terhadap commitment.
H6. Brand image memiliki pengaruh positif terhadap commitment.
Temuan dalam Jurnal

Setelah mendapatkan data, selanjutnya peniliti mengolah data yang ada. Berikut
ini adalah hasil yang didapat :

Social media marketing activity (SMMA) memiliki pengaruh positif terhadap


brand awareness (0,388) dan brand image (0,531), membenarkan bahwa SMMA adalah
variabel yang berkontribusi terhadap ekuitas merek (brand equity) maskapai
penerbangan. Brand awareness memiliki pengaruh positif terhadap commitment (0,318).
Hal ini menunjukkan bahwa maskapai penerbangan dengan brand awareness rendah
dapat meningkatkan aktivitas social media marketing sebagai upaya untuk meningkatkan
kesadaran dan mengembangkan pelanggan yang berkomitmen. Brand image sangat
berpengaruh terhadap e-WOM (0,561) dan commitment (0,755), menunjukkan bahwa
social media marketing activity memiliki efek positif pada merek. Selain itu, social media
marketing activity dapat meningkatkan jumlah pelanggan yang berkomitmen dengan
mempengaruhi emosi pelanggan dan e-WOM. Dari hasil penelitian ini, hanya pengaruh
brand awareness terhadap e-WOM yang berpengaruh sangat rendah (0, 086). Hubungan
yang sangat rendah tersebut ditandai dengan garis putus-putus pada gambar di atas.

Kaitan Jurnal dengan Pemasaran Strategik

Social media marketing activity memiliki pengaruh dalam membangun kekuatan


merek sebuah produk atau jasa. Hasil dari penilitian ini menunjukkan bahwa social media
marketing memiliki pengaruh positif terhadap brand awareness dan brand image. Brand
equity dibentuk dari empat dimensi yaitu brand awareness, brand loyalty, perceived
quality, dan brand associations. Namun, pada penelitian ini tidak menggunakan keempat
dimensi ini untuk menunjukkan brand equity yang dimiliki oleh maskapai penerbangan.
Social media marketing activity menjadi salah satu usaha untuk mempromosikan sebuah
brand dengan menggunakan media digital yang bisa menjangkau konsumen secara tepat
waktu, pribadi dan relevan. Pemilik merek membutuhkan media sosial sebagai alat untuk
melakukan promosi sebuah brand ataupun untuk menjangkau para calon konsumen yang
tersebar luas di seluruh dunia.
Melakukan promosi dengan menggunakan media sosial memiliki banyak
keuntungan, seperti lebih hemat biaya dan juga efektif dalam penggunaannya. Selain itu,
promosi dilakukan secara viral marketing dan langsung dilihat oleh calon konsumennya
sehingga lebih mudah dalam menarik para konsumen baru. Media sosial juga bisa
menjangkau beragam profil konsumen dari segmentasi yang ada, serta memperkenalkan
produk atau jasa perusahaan pemilik merek lebih dalam.

Kelebihan Jurnal

Dalam jurnal di atas dilengkapi dengan kuesioner yang memudahkan dalam


mendapatkan data. Jurnal ini memiliki banyak teori yang mendukung dilaksanakannya
sebuah penelitian yang membahas tingkat pengaruh media sosial terhadap kekuatan
merek dan renspon pelanggan. Model penjelasannya di perjelas dengan data-data yang di
masukan ke dalam tabel dan hasil dari Structural Equation Modeling (SEM). Hasil
analisis disajikan dengan cukup jelas, karena teori yang saling berkaitan

Kelemahan Jurnal

Keterbatasan utama dari studi ini adalah sampel untuk penelitian ini dibatasi untuk
penumpang Korea saja. Penelitian ini hanya menggunakan kesadaran merek dan citra
merek sebagai dimensi ekuitas merek, sebaiknya dilengkapi dengan menambahkan
dimensi lain, seperti loyalitas merek dan asosiasi merek.
Review Jurnal Internasional 3
Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Niat Pembelian dan Loyalitas Merek
di antara Generasi Y

Penulis : Bamini KPD Balakrishnan, Mohd Irwan Dahnil, Wong Jiunn Yi dari
Universiti Malaysia Sabah, Malaysia.
Reviewer : Sanggam C. L. Butarbutar dari Institut Pertanian Bogor, Indonesia

Tujuan Riset dan Kerangka Pemikiran

Tujuan

Tujuan dari riset ini adalah mencoba untuk mempelajari pengaruh social media
marketing terhadap loyalitas merek dan niat pembelian di Generasi Y

Kerangka Pemikiran

Berikut adalah kerangka pemikiran penelitian ini :

Dari kerangka pemikiran di atas, peneliti ingin menjawab beberapa hipotesis, yaitu :
H1. Social media marketing memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap purchase
intention generasi Y.
H1a. e-WOM memiliki pengaruh positif terhadap purchase intention.
H1b. Online communities memiliki pengaruh positif terhadap purchase intention.
H1c. Online advertisement memiliki pengaruh positif pada purchase intention.
H2. Social media marketing memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap brand
loyalty generasi Y.
H2a. e-WOM memiliki pengaruh positif pada brand loyalty.
H2b. Online communities memiliki pengaruh positif pada brand loyalty.
H2c. Online advertisement memiliki pengaruh positif pada brand loyalty
Temuan dalam Jurnal

Setelah mendapatkan data, selanjutnya peniliti mengolah data yang ada. Berikut
ini adalah hasil yang didapat :

Tabel di atas menjelaskan lima variabel berdasarkan skala titik dengan total skor
rata-rata untuk setiap variabel. Hasilnya menunjukkan pengaruh dari Social media
marketing terhadap purchase intention adalah 3,2422. Temuan ini menunjukkan bahwa
responden memiliki sikap positif tetapi hampir bersikap netral bahwa Social media
marketing dapat menciptakan purchase intention. Mean untuk brand loyalty adalah
3,3472. Untuk online communities, total skor rata-rata adalah 3,238. Total nilai total e-
WOM adalah 3,379 dan total rata-rata online advertisement adalah 3,2658. Semua
variabel ini memiliki jumlah skor total yang hampir sama, yang menunjukkan bahwa
responden bersikap netral.

Model regresi yang disajikan pada Tabel 7 menunjukkan signifikansi pada 0,01
masing-masing untuk hasil dalam Model 1 dan Model 2. Model 1 menunjukkan hubungan
model dampak dari online communities, e-WOM, dan online advertisement dengan
purchase intention dan model 2 menunjukkan dampak dari ketiga variabel independen
ini dengan brand loyalty. Purchase intention dan brand loyalty adalah variabel dependen
dan model regresi ini menunjukkan hubungan variabel dependen ini dengan variabel
independen. Kedua model ini menunjukkan t-value positif. Untuk Model 1, ketiga
variabel independen memiliki hubungan dengan purchase intention tetapi pengaruh
paling besar adalah komunitas online dengan 10.170 dan signifikansinya adalah 0,01.
Tabel dua juga menunjukkan hasil yang sama yang variabel independen memiliki
pengaruh terhadap brand loyalty tetapi yang paling berpengaruh adalah e-WOM dengan
signifikansi 0,01. Singkatnya, purchase intention dan brand loyalty memiliki hubungan
positif dengan online communities, e-WOM, dan online advertisement dalam Social
media marketing. Dengan kata lain, semua hipotesis diterima.

Kaitan Jurnal dengan Pemasaran Strategik

Komunikasi pemasaran online, khususnya, e-WOM, online communities, dan


online advertisement efektif dalam mempromosikan merek dan produk melalui situs web
perusahaan dan platform media sosial. Sementara itu, responden tertarik untuk terlibat
dan memberikan umpan balik mereka pada produk melalui social media marketing untuk
meningkatkan purchase intention. Perbedaan tingkat pendapatan menjadi lebih tepat
karena perbedaan itu merupakan salah satu faktor daya beli di kalangan konsumen,
penelitian masa depan dapat menargetkan generasi Y sebagai target sasaran. Melakukan
promosi dengan menggunakan media sosial memiliki potensi untuk meraih banyak
keuntungan di masa depan, seperti lebih hemat biaya dan juga efektif dalam
penggunaannya. Kegiatan promosi oleh social media marketing membentuk kekuatan
merek (brand equity) yang membantu dalam menumbuhkan niat pembelian konsumen
terhadap produk atau jasa yang dimiliki perusahaan.

Kelebihan Jurnal

Jurnal ini menggunakan kuesioner untuk memudahkan dalam mendapatkan data.


Model penjelasannya di perjelas dengan data-data yang di masukan ke dalam tabel dan
hasil dari pengolahan aplikasi SPSS. Hasil analisis disajikan dengan cukup jelas, karena
teori yang saling berkaitan. Selain itu, Penggunaan tata bahasa sesuai dengan EYD.

Kelemahan Jurnal

Keterbatasan utama dari studi ini adalah pertama, karena keterbatasan waktu, data
yang dikumpulkan terfokus terutama di kalangan siswa di Universiti Malaysia Sabah.
Kedua, responden terbatas yang mewakili generasi Y secara keseluruhan. Sampel
populasi dianggap sempit karena penelitian dilakukan di dalam universitas saja.
Penelitian ini didasarkan pada pengalaman responden dan menjawab kuesioner tertutup.

Anda mungkin juga menyukai