Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN JIWA


PADA KLIEN DENGAN WAHAM

Oleh :

VERONICA HERAWATI

113063J117051

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SUAKA INSAN BANJARMASIN

2018
LAPORAN PENDAHULUAN

KLIEN DENGAN WAHAM

A. Masalah Utama

Perubahan proses pikir : Waham

B. Proses Terjadinya Masalah

1. Pengertian

a) Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuh

dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan

realita normal (Stuart dan Gail, 2007)

b) Waham adalah keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh, kuat, tidak sesuai

dengan kenyataan, tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang budaya,

selalu dikemukakan berulang-ulang dan berlebihan biarpun telah dibuktikan

kemustahilannya atau kesalahannya atau tidak benar secara umum. (Tim

Keperawatan PSIK FK UNSRI, 2005).

c) Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang

salah, keyakinan tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang

budaya, ketidakmampuan merespons stimulus internal dan eksternal melalui proses

interaksi atau informasi secara akurat (Keliat, 2005)

2. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala pada klien dengan perubahan proses pikir : waham adalah sebagai

berikut
a) Menolak makan

b) Tidak ada perhatian pada perawatan diri

c) Ekspresi wajah sedih/gembira/ketakutan

d) Gerakan tidak terkontrol

e) Mudah tersinggung

f) Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan

g) Tidak bisa membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan

h) Menghindar dari orang lain

i) Mendominasi pembicaraan

j) Berbicara kasar

k) Menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan

3. Rentang respons

Respons Adaptif Respons Maladaptif

 Pikiran logis  Kadang proses  Gangguan isi


 Persepsi akurat pikir terganggu pikir halusiansi
 Emosi konsisten  Ilusi  Perubahan proses
dengan  Emosi berlebihan emosi
pengalaman  Berperilaku yang  Perilaku tidak
 Perilaku sesuai tidak biasa terorganisasi
 Hubungan sosial  Menari k diri  Isolasi sosial
harmonis
4. Penyebab

a. Faktor predisposisi

1) Faktor perkembangan

Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan interpersonal seseorang.

Hal ini dapat meningkatkan stres dan ansietas yang berakhir dengan gangguan

persepsi, klien menekan perasaannya sehingga pematangan fungsi intelektual

dan emosi tidak efektif

2) Faktor Sosial Budaya

Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbulnya

waham

3) Faktor Psikologis

Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda/bertentangan dapat menimbulkan

ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan

4) Faktor Biologis

Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran ventrikel di otak

atau perubahan pada sel kortikal dan limbik

b. Faktor presipitasi

1) Faktor Sosial Budaya

Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti atau

diasingkan dari kelompok

2) Faktor Biokimia

Dopamine, norepineprin dan zat halusinogen lainya diduga dapat menjadi

penyebab waham pada seseorang


3) Faktor Psikologis

Kecemasan yang memanjang dan terbatasnya kemampuan untuk mengatasi

masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan

yang menyenangkan

5. Jenis-Jenis Waham

Adapun jenis-jenis waham menurut Stuart and Sundeen (1998, hal 302) dan

Keliat(1998) waham terbagi atas beberapa jenis, yaitu :

a. Waham agama : keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan

diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.

b. Waham kebesaran: klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki

kebesaranatau kekuatan khusus, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan

kenyataan.

c. Waham somatik : klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu

dan terserang penyakit, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

d. Waham curiga : kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klienyakin

bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencederai

dirinya, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

e. Waham nihilistik : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia atau

meninggal, diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai kenyataan.

f. Waham berdosa : timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang

besar. Penderita percaya sudah selayaknya ia dihukum berat.


g. Waham kejar : individu merasa dirinya senantiasa dikejar-kejar oleh orang lain atau kelompok

orang yang bermaksud berbuat jahat padanya.

h. Waham pengaruh : yaitu pikiran, emosi dan perbuatannya diawasi atau dipengaruhi oleh orang

lain atau kekuatan.

i. Waham cemburu : selalu cemburu kepada orang lain.

6. Sunber koping

Sumber koping adalah suatu evaluasi terhadap pilihan koping dan strategi seseorang.

1) Individu;

2) Keluarga;

3) Teman bermain;

4) Masyarakat.

7. Mekanisme koping dan lainnya yang mendukung

Mekanisme koping adalah segala usaha yang diarahkan untuk menanggulangi stress.

Usaha ini dapat berorientasi pada tugas dan meliputi usaha pemecahan masalah

langsung.

1) Pertahanan jangka pendek

a) Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari kritis, misalnya:

kerja keras, nonton, dll.

b) Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara, misalnya: ikut

kegiatan social, politik, agama, dll.

c) Aktivitas yang sementara dapat menguatkan perasaan diri, misalnya: kompetisi

pencapaian akademik.
d) Aktivitas yang mewakili upaya jarak pendek untuk membuat masalah identitas

menjadi kurang berarti dalam kehidupan, misalnya: penyalahgunaan obat.

2 ) Pertahanan jangka panjang

a) Penutupan identitas

Adopsi identitas premature yang diinginkan oleh orang yang penting bagi

individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi, potensi diri individu.

b) Identitas negatif

Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh nilai-nilai

harapan masyarakat.

C. Pohon Masalah

Effect Risiko tinggi perilaku kekerasan

Core problem Perubahan sensori Waham

Isolasi Sosial : menarik diri

Harga diri rendah kronis


Causa

D. Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul

1. Risiko tinggi perilaku kekerasan

2. Perubahan proses pikir : waham

3. Isolasi Sosial

4. Harga diri rendah


E. Data yang Perlu Dikaji

Masalah Keperawatan Data Yang Perlu Dikaji

Perubahan proses pikir : waham Subjektif :

1. Klien mengatakan bahwa dirinya adalah orang

yang paling hebat

2. Klien mengatakan bahwa ia memiliki kebesaran

atau kekuasaan khusus

Objektif :

1. Klien terus berbicara tentang kemampuan yang

dimilikinya

2. Pembicaraan klien cenderung berulang-ulang

3. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan

F. Diagnosis Keperawatan

Perubahan proses pikir : waham

G. Rencana Tindakan Keperawatan

1. Tindakan keperawatan pada klien

 Tujuan

a) Klien dapat berorientasi terhadap realitas secara bertahap

b) Klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan

c) Klien menggunakan obat dengan prinsip enam benar


 Tindakan

a) Bina hubungan saling percaya

b) Tidak mendukung atau membantah waham klien

c) Yakinlah klien berada dalam keadaan aman

d) Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari

e) Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak tepenuhi karena dapat

menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah

f) Jika klien terus menerus membicarakan wahamnya, dengarkan tanpa

memberikan dukungan atau menyangkal sampai klien berhenti

membicarakannya

g) Berikan pujian bila penampilan dan orientasi klien sesuai dengan realitas

h) Diskusikan dengan klien kemampuan realitas yang dimiliki pada saat yang lalu

dan saat ini.

i) Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas sesuai kemampuan yang

dimilikinya.

j) Diskusikan kebutuhan psikologis / emosional yang tidak terpenuhi sehingga

menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan marah.

k) Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional

klien.

l) Berbicara dalam konteks realitas.

m) Bila klien mampu memperlihatkan kemampuan positifnya.

n) Berikan pujian yang sesuai.


o) Jelaskan pada klien tentang program pengobatannya (manfaat, dosis obat,

jenis, dan efek samping obat yang diminum serta cara meminum obat yang

benar).

p) Diskusikan akibat yang terjadi bila klien berhenti minum obat tanpa konsultasi.

2. Tindakan keperawatan untuk keluarga klien

 Tujuan

a) Keluarga mampu mengidentifikasi waham klien

b) Keluarga mempu memfasilitasi klien untuk memenuhi kebutuhan yang belum

dipenuhi oleh wahamnya

c) Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan klien secara oprimal

 Tindakan keperawatan

a) Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami klien

b) Diskusikan dengan keluarga tentang cara merawat klien waham di rumah,

follow up dan keteraturan pengobatan, serta lingkungan yang tepat untuk klien

c) Diskusikan dengan keluarga tentang obat klien (nama obat, dosis, frekuensi,

efek samping dan akibat penghentian obat)

d) Diskusikan dengan keluarga kondisi klien yang memerlukan bantuan


Daftar Pustaka

Ann.blogspot.com/ April 2018


Firtia, Nita, 2011. Prinsip Dasar Dan Aplikasi Penulisan LP & SP Tindakan
Keperawatan, cetakan ketiga. Salemba medika, Jakarta
Ronakhatulistiwa.wordpres.com / 08 April2018

Anda mungkin juga menyukai