Oleh :
VERONICA HERAWATI
113063J117051
2018
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Masalah Utama
1. Pengertian
penginderaan dan tidak disertai stimulus fisik yang adekuat (Sunaryo, 2004)
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra tanpa ada rangsangan
dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa
JENIS-JENIS HALUSINASI
a) Pendengaran
Mendengar suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara berbentuk
kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas berbicara tentang klien,
bahkan sampai pada percakapan lengkap antara dua orang yang mengalami
halusinasi. Pikiran yang terdengar dimana klien mendengar perkataan bahwa klien
Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar geometris, gambar kartun,
bayangan yang rumit atau kompleks. Bayangan bias yang menyenangkan atau
c) Penciuman
Membaui bau-bauan tertentu seperti bau darah, urin, dan feses umumnya bau-bauan
yang tidak menyenangkan. Halusinasi penghidu sering akibat stroke, tumor, kejang,
atau dimensia.
d) Pengecapan
e) Perabaan
Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang jelas. Rasa tersetrum
listrik yang datang dari tanah, benda mati atau orang lain.
Menurut Stuart dan Sundeen (1998) yang dikutip oleh Nasution (2003), seseorang yang
otonom yang menunjukkan ansietas misalnya peningkatan nadi, pernafasan dan tekanan
darah.
f) Penyempitan kemampuan konsenstrasi
h) Sangat potensial melakukan bunuh diri atau membunuh orang lain. Kegiatan fisik yang
merefleksikan isi halusinasi seperti amuk dan agitasi. Tidak mampu berespon terhadap
petunjuk yang kompleks. Tidak mampu berespon terhadap lebih dari satu orang
i) Menarik diri
3. Rentang respons
4. Penyebab
a. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi adalah faktor risiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah
sumber yang dapat dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi stress. Diperoleh
baik dari klien maupun keluarganya. Faktor predisposisi dapat meliputi faktor
1) Faktor Perkembangan
2) Faktor Sosiokultural
membesarkannya
3) Faktor Biokimia
mengalami stres yang berlebihan maka di dalam tubuhnya akan dihasilkan suatu
dimethytranferase (DMP)
4) Faktor Psikologis
dan kecemasan yang tinggi dan berakhir pada gangguan orientasi realitas
5) Faktor Genetik
Gen yang berpengaruh dalam skizofrenia belum diketahui, tetapi hasil studi
b. Faktor presipitasi
kelompok, terlalu lama tidak diajak berkomunikasi, objek yang ada di lingkungan
dan juga suasana sepi atau terisolasi sering menjadi pencetus terjadinya halusinasi.
Hal tersebut dapat meningkatkan stres dan kecemasan yang merangsang tubuh
5. Sumber koping
Sumber koping merupakan suatu evaluasi terhadap pilihan koping dan strategi
seseorang. Individu dapat mengatasi stress dan ansietas dengan menggunakan sumber
Mekanisme koping merupakan tiap upaya yang diarahkan pada pengendalian stress,
termasuk upaya penyelesaian masalah secara langsung dan mekanisme pertahahan lain
yang digunakan untuk melindungi diri Mekanisme koping yang sering digunakan klien
Menarik diri, sulit mempercayai orang lain dan asyik dengan stimulus internal.
C. Pohon Masalah
3. Isolasi sosial
Objektif :
1. Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri saat dikaji
2. Bersikap seperti mendengarkan sesuatu
3. Berhenti bicara di tengah-tengah kalimat untuk
mendengarkan sesuatu
4. Disorientasi
5. Konsentrasi rendah
6. Pikiran cepat berubah-ubah
7. Kekacauan alur pikiran
F. Diagnosis Keperawatan
2. Tindakan keperawatan
Diskusi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu klien
halusinasinya (apa yang didengat atau dilihat), waktu terjadi halusinasi, frekuensi
Perawat dapat melatih empat cara dalam mengendalikan halusinasi pada klien.
orang lain, melakukan aktifitas yang terjadwal dan mengonsumsi obat secara
teratur
Keluarga dapat merawat klien di rumah dan menjadi system pendukung yang
rumah, hal ini mengingat keluarga adalah system pendukung terdekat dan orang
apakah klien akan kambuh atau tetap sehat. Keluarga yang mendukung klien
pengobata secara optimal. Namun demikian, jika keluarga tidak mampu merawat
maka klien akan kambuh bahkan untuk memulihkannya kembali akan sangat
sulit. Oleh karena itu, perawat harus melatih keluarga agar mampu merawat klien
Tahap pertama adalah menjelaskan tentang masalah yang dialami oleh klien dan
pentingnya peran keluarga untuk merawat klien. Tahap kedua adalah melatih
kelurga untuk merawat klien dan tahap yang ketiga yaitu melatih keluarga untuk
halusinasi, jenis halusinasi yang dialami oleh klien, tanda dan gejala halusiansi,
Firtia, Nita, 2011. Prinsip Dasar Dan Aplikasi Penulisan LP & SP Tindakan