Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nama : ………………………………………………….
NIK : …………………………………………………..
CIREBON
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga “ Buku Saku Karyawan Rumah Sakit Sumber Waras “ dapat tersusun.
Diharapkan buku ini dapat mengenalkan dan mensosialisasikan secara ringkas program-program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien yang telah dilaksanakan dan harus dilaksanakan oleh seluruh pegawai Rumah Sakit Sumber Waras, terutama
yang berhubungan langsung dengan pelayanan pada pasien dan keluarga serta mengenai Aturan Tata Tertib Perusahaan.
Saat ini tuntutan peningkatan mutu dan keamanan pelayanan rumah sakit semakin tinggi, sehingga rumah sakit perlu melakukan
upaya-upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Dengan menerapkan isi buku saku ini setiap pegawai bahu-membahu mewujudkan rumah sakit yang bermutu, aman dan
profesional.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku saku ini. Kesungguhan saudara
dalam menerapkan buku ini sangat berarti. Akhir kata, semoga Allah SWT selalu membantu membukakan mata dan hati kepedulian
kita kepada sesama.
Direktur
Kata Pengantar
Daftar Isi
1. Identifikasi Pasien
2. Meningkatkan Komunikasi Efektif
3. Manajemen Keselamatan dan Penggunaan Obat-obatan yang perlu kewaspadaan tinggi high alert
4. Pengurangan Resiko Infeksi dengan Hand Hygiene dan Penggunaan APD
5. Ketepatan Lokasi, Prosedur dan Tindakan Operasi
6. Penurunan Pasien Resiko Jatuh
Asesmen Pasien ( AP )
Pelayanan Pasien ( PP )
Lampiran
VISI
Tercapainya pelayanan Rumah Sakit yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyakarat di wilayah Cirebon melalui pelayanan yang
profesional dan memuaskan.
MISI
1. Menyediakan dan mengembangkan kelengkapan jenis pelayanan dengan menerapkan Hospital Information System yang
terintegrasi.
2. Meningkatkan citra pelayanan rumah sakit yang cepat, tepat, bermutu dengan harga terjangkau oleh masyarakat.
3. Meningkatkan citra petugas kesehatan yang ramah dan sopan dengan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas.
4. Menjadikan Rumah Sakit andalan dan kebanggan masyarakat Cirebon.
Rumah Sakit Sumber Waras memiliki nilai-nilai, adapun nilai-nilai yang dikembangkan oleh Rumah Sakit Sumber Waras adalah “
BERKUALITAS “.
B = Bersih : Rumah Sakit Sumber Waras berbudaya bersih, baik SDM maupun lingkungan.
E = Empat : Rumah Sakit Sumber Waras memahami kebutuhan dan harapan pasien.
R = Ramah : Rumah Sakit Sumber Waras melayani pasien dengan ramah dan sopan.
K = Kompeten : Rumah Sakit Sumber Waras memiliki tenaga yang handal dan profesional.
U = Unggul : Rumah Sakit Sumber Waras unggul dalam pelayanan yang cepat tepat dan bermutu.
A = Amanah : Rumah Sakit Sumber Waras memiliki tenaga yang jujur dan dapat dipercaya.
L = Lengkap : Rumah Sakit Sumber Waras mempunyai unit dan fasilitas yang lengkap.
I = Integritas : Rumah Sakit Sumber Waras memiliki tenaga yang berintegritas tinggi.
T = Tanggap : Rumah Sakit Sumber Waras cepat merespon terhadap permasalahan pasien.
A = Asri : Rumah Sakit Sumber Waras mempunyai lingkungan yang bersih dan nyaman.
S = Sinergi : Rumah Sakit Sumber Waras bersinergi dengan pembangunan kesehatan Pemerintah.
FALSAFAH
MOTTO
TUJUAN :
FASILITAS
KARAKTER 6S 1R
Senyum,
Salam,
Sopan,
Sabar,
Resik
AKREDITASI
Apakah Akreditasi ?
Suatu proses dimana suatu lembaga independen baik dari dalam ataupun luar negeri, biasanya non pemerintah, melakukan
assesment terhadap organisasi pelayanan kesehatan.
Rumah sakit yang telah terakreditasi akan mendapatkan pengakuan dari Pemerintah karena telah memenuhi standar pelayanan dan
manajemen yang ditetapkan.
Tujuannya adalah untuk menentukan apakah organisasi tersebut telah memenuhi standar yang dirancang untuk memperbaiki
keselamatan dan kualitas pelayanan.
Manfaat Akreditasi :
1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit yang bersangkutan karena berorientasi pada
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
2. Proses administrasi, biaya serta penggunaan sumber daya akan menjadi lebih efesien.
3. Menciptakan lingkungan internal RS yang lebih kondusif untuk penyembuhan, pengobatan dan perawatan pasien.
4. Mendengarkan pasien dan keluarga, serta menghormati hak-hak pasien serta melibatkan mereka dalam proses
perawatan.
5. Memberikan jaminan, kepuasan serta perlindungan kepada masyarakat atas pemberian pelayanan kesehatan.
6. Membangun kepemimpinan yang mengutamakan kerjasama.
1. IDENTIFIKASI PASIEN
a. Apa yang Anda ketahui tentang sasaran keselamatan pasien dirumah sakit ?
Ada 6 sasaran keselamatan pasien di rumah sakit
a. Dapatkah Anda menjelaskan tentang cara komunikasi yang efektf dirumah sakit ?
1) Rumah sakit menggunakan tehnik SBAR ( Situation – Background – Assessment – Recommendation ) dalam
melaporkan kondisi untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar pemberi layanan.
2) Situation : Kondisi terkini yang terjadi pada pasien.
3) Background : Informasi penting apa yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini.
4) Assessment : Hasil pengkajian kondisi pasien terkini.
5) Recommendation : Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pasien saat ini.
6) Rumah sakit konsisten dalam melakukan verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan dengan catat, baca kembali
dan konfirmasi ulang ( CABAK ) terhadap perintah yang diberikan.
7) Pelaporan kondisi pasien kepada DPJP pasien menjadi tanggung jawab dokter ruangan yang bertugas.
3. MANAJEMEN KESELAMATAN PENGGUNAAN OBAT-OBAT YANG PERLU KEWASPADAAN TINGGI ( HIGH ALERT )
a. Apa saja yang termasuk obat-obat high alert medicaton di rumah sakit ?
Obat – obatan yang termasuk dalam high alert medication adalah :
Elektrolit pekat : KCl, MgSO4, Natrium Bikarbonat, NaCl > 0,9%
Penyimpanan di lokasi khusus dengan akses terbatas dan diberi penandaan yang jelas berupa stiker berwarna
merah bertuliskan “ High Alert “
NaCl > 0,9% dan KCl tidak boleh disimpan di ruang perawatan kecuali di Unit Perawatan Intensif ( ICU ).
Ruang perawatan yang boleh menyimpan elektrolit pekat harus memastikan bahwa elektrolit pekat disimpan di
lokasi dengan kases terbatas bagi petugas yang diberi wewenang.
Obat diberi penandaan yang jelas berupa stiker berwarna merah bertuliskan “ High Alert “ dan khusus untuk
elektrolit pekat harus ditempelkan stiker yang dituliskan “ Elektrolit pekat, harus diencerkan sebelum diberikan “
b. Keamanan dalam pemberian obat ?
Dalam pemberian obat kepada pasien, semua perawat harus memenuhi prinsip-prinsip 7 benar :
1) Benar pasien;
2) Benar obat;
3) Benar tidak kadaluwarsa;
4) Benar dosis;
5) Benar waktu pemberian;
Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan dasar pemberian rekomendasi kepada dokter
untuk tata laksana lebih lanjut.
Perawat memasang gelang risiko berwarna KUNING di pergelangan tangan pasien dan mengedukasi pasien dan atau
keluarga maksud dari pemasangan gelang tersebut.
SPO Pengkajian dan pencegahan pasien risiko jatuh
Pengkajian ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai hasil penilaian risiko jatuh pasien dan jika terjadi perubahan
kondisi pasien atau pengobatan.
d. BHD adalah :
Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat korban mengalami keadaan yang mengancam jiwa
atau usaha bantuan hidup tanpa memakai cairan intra-vena, obat, atau kejutan listrik.
e. Tujuan BHD
Tujuan BHD adalah :
1) Mencegah berhentinya sirkulasi ( Peredaran darah )
2) Mencegah berhentinya pernafasan
Memberikan bantuan pada sirkulasi dan pernafasan pada korban yang mengalami henti jantung dan henti nafas
melalui resusitasi jantung paru ( RJP ).
8. Bagaimana prosedur pemberian informedconsent kepada pasien & keluarga ? Siapa yang memberikan informed
consent ? Apa saja yang diinformasikan saat informed consent ?
Persetujuan tindakan kedokteran ( acuan : Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran dari Konsil Kedokteran Indonesia )
a. Pernyataan persetujuan ( Informed Consent ) dari pasien didapat melalui suatu proses yang ditetapkan rumah sakit
dan dilaksanakan oleh staf yang terlatih, dalam bahasa yang dipahami pasien.
SPO Pemberian Informed Consent
b. Informed consent diperoleh sebelum operasi, anestesi, penggunaan darah atau produk darah dan tindakan serta
pengobatan lain yang berisiko tinggi.
c. Semua tindakan kedokteran harus mendapat persetujuan pasien dan atau keluarga setelah mendapat penjelasan
yang cukup tentang hal-hal yang berkaitan dengan tindakan tersebut dari Dokter Penanggungjawab Pasien ( DPJP ).
d. Informed consent menginformasikan tentang : diagnosis ( WD & DD ), dasar diagnosis, tindakan kedokteran, indikasi
tindakan, tata cara, tujuan, risiko, komplikasi, prognosis, alternatif & risiko.
10. Apa yang dilakukan Rumah Sakit jika pasien menolak memberhentkan tndakan ( resusitasi ) atau pengobatan yang
diberikan ?
a. Rumah Sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk menolak pelayanan resusitasi.
b. Keputusan untuk tidak melakukan RJP harus dicatat di rekam medis pasien dan di formulir Do Not Resuscitate
( DNR ). Formulir DNR harus diisi dengan lengkap dan disimpan di rekam medis pasien.
c. Alasan diputuskannya tindakan DNR dan orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan harus dicatat di rekam
medis pasien dan formulir DNR.
d. Keputusan harus dikomunikasikan kepada semua orang yang terlibat dalam aspek perawatan pasien.
SPO Penolakan Tindakan atau Pengobatan
Semua pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan oleh petugas yang berkompeten dan
dikoordinasi oleh Panitia PKRS.
2. Bagaimana prosedur pemberian informasi dan edukasi kepada pasien & keluarga ?
Pemberian informasi dan edukasi diberikan sesuai kebutuhan, dan diberikan oleh petugas dengan kompetensi yang sesuai
yaitu PANITIA PKRS.
SPO Pemberian Informasi dan Edukasi
sayat dangkal
ASESMEN PASIEN ( AP )
1. Adakah standarisasi singkatan dan symbol yang boleh dipakai di Rumah Sakit ini ?
Rumah Sakit telah mensosialisasikan standarisasi singkatan dan simbol yang boleh digunakan dalam pelayanan.
2. Bagaimana cara Rumah Sakit melindungi berkas rekam medis pasien dari kehilangan / kerusakan / penyalahgunaan ?
Rumah Sakit mengembangkan suatu kebijakan bahwa yang diberikan kewenangan mangakses rekam medis klinis pasien
adalah para praktisi kesehatan yang memberikan layanan kepada pasien tersebut.
( Pembatasan akses ke rekam medis )
1. Bagaimana pemilihan sampah medis dan non medis / benda tajam / cair ?
a) Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit telah menetapkan pemisahan sampah medis dan non
medis.
b) Sampah medis dibuang di tempat sampah medis berkantung plastik merah.
c) Sampah non medis dibuang di tempat sampah non medis berkantung plastik hitam.
d) Sampah benda tajam & jarum dibuang di tempat sampah khusus ( box kuning ) yang bertuliskan bio hazart dan tidak
direuse yaitu safety box.
e) Limbah cair dibuang dispoolhook.
2. Apakah Rumah Sakit menerapkan pemisahan pasien infeksius dan non infeksius ?
a) Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit telah menetapkan pemisahan pasien infeksius dan non
infeksius sesuai dengan SPO perawatan pasien di ruang isolasi infeksi.
b) Pasien ditempatkan sesuai dengan sumber infeksi, apakah lewat kontak, airbone, dan droplet.
4. Etka Batuk
LANGKAH I :
a) Tutupi mulut dengan tissue jika batuk / bersin.
b) Buang tissue bekas pakai anda ke dalam tempat sampah.
LANGKAH II :
LANGKAH III :
*) saat anda flu atau batuk gunakan masker agar orang lain tidak tertular.
6. Apa yang harus kita ketahui agar proses penanggulangan bencana kebakaran dapat berjalan dengan baik kita harus
tahu :
a) Tempat menaruh alat pemadam kebakaran dan cara menggunakannya.
b) Nomor Pemadam Kebakaran ( telp. 113 ), TD ( ext. 048 ) dan satpam ( ext. 047 ).
c) Rute evakuasi dan pintu-pintu darurat.
d) Ada satu orang yang bisa mengambil keputusan dan tahu bagaimana penanggulangan bencana kebakaran pada
setiap shift jaga.
e) Kepala ruangan pada shift pagi / hari kerja dan ketua tim pada jaga sore atau malam yang memegang kendali /
mengkoordinir bila terjadi bencana.
Orang yang
membahayakan Abu-abu 1020
Orang yang
membahayakan dengan Perak 1020
senjata
16. Keamanan
a) Semua petugas, dokter dan tamu harus memakai tanda pengenal saat berada di lingkungan Rumah Sakit Sumber
Waras Ciwaringin
b) Laporkan pada security atau supervisor jika melihat :
Orang yang mencurigakan
Barang – barang yang mencurigakan
LAMPIRAN :
1. STANDARISASI GREETING
Selamat Pagi ( 00.00 – 11.00 )
Selamat Siang ( 11.00 – 15.00 )
Selamat Sore ( 15.00 – 18.00 )
2. OPERATOR
a. Customer External
1) Angkat telepon maximal 3x dering
2) Ucapkan salam ( pagi / siang / sore / malam )
3) Sebutkan nama diri dan instansi serta tawarkan bantuan
Contoh :
“ Selamat pagi, Rumah Sakit Sumber Waras dengan …….. ada yang bisa kami bantu ? “
“ …….. baik, mohon tunggu sebentar, akan kami hubungkan dengan bagian / instalasi ….. “
b. Customer internal dan antar unit kerja
1) Angkat telepon maximal 3x dering
2) Ucapkan salam ( pagi / siang / sore / malam )
3) Sebutkan nama departemen / instalasi dan nama diri dan tawarkan bantuan
Contoh :
“ Selamat pagi, radiologi dengan …… bisa dibantu ? “
3. PENDAFTARAN
a. Pendaftaran langsung
“ Selamat pagi / siang / sore / malam …… pak / ibu ….. mau berobat ke dokter siapa ? “
( tanyakan nomor rekam medis jika sudah punya, jika belum tanyakan identitas pasien dan kelengkapan persyaratan
jika menggunakan asuransi )
4. KASIR
“ Selamat pagi / siang / sore / malam, pak…… / ibu….. ada yang bisa dibantu ? “
“ Baik, mohon ditunggu “
“ Terima kasih pak / ibu …..”
5. PERAWAT POLIKLINIK
Pemanggilan
“ …….. ( panggil nama pasien ) silahkan menuju poli …..”
Saat pasien mendekat :
Pagi / siang / sore / malam, pak …… / ibu…… silahkan masuk “
6. FARMASI
“ Selamat pagi / siang / sore / malam, pak / ibu…….”
“ ……… ( resep dihitung dan informasikan jumlah pembayaran obat kepada pasien, jika pasien setuju serahkan nota resep
obat dan informasikan waktu tunggu pengambilan obat ) silahkan bapak / ibu melakukan pembayaran di kasir “
Pasien membayar dikasir
“ ……… ( panggil nama pasien ), pagi / siang / sore / malam, pak…… / ibu…… ( pastikan nama pasien sesuai dengan yang
tercantum dalam resep. Serahkan obat, jelaskan nama obat, kegunaan dan dosis obat ) terima kasih pak / ibu…… Semoga
lekas sembuh “
7. LABORATORIUM
a. Pemeriksaan pasien rawat jalan
“ Selamat pagi / siang / sore / malam, pak / ibu….. ada yang bisa dibantu ? “
“ ada pengantar dari dokter ? “
“ baik, mohon ditunggu sebentar “
Lakukan pengambilan sample
c. Penyerahan hasil
“ Selamat pagi / siang / sore / malam, pak / ibu……. “
“ bisa dibantu ? “
“ saya samakan dahulu data bapak / ibu, tanyakan ( nama lengkap, tanggal lahir )
“ mohon ditunggu sebentar “
“ terima kasih pak / ibu …. “
8. RADIOLOGI
a. Penerimaan pasien rawat jalan
“ selamat pagi / siang / sore / malam, pada saat menerima formulir radiologi “
“ silahkan pak / ibu, mohon tunggu sebentar nanti akan kami panggil “
1. Menerapkan sopan santun dan etika moral kepada sesama karyawan dan pihak lain yang berhubungan dengan RS.
Sumber Waras ( pasien, keluarga pasien, pihak luar ), setiap karyawan harus mampu melayani dan berkomunikasi secara
sopan santun ( 6S + 1R = Senyum, Salam, Sopan, Sabar dan Resik ) tanpa memandang jenjang kepangkatan dan ukuran-
ukuran lainnya.
2. Setiap karyawan harus mampu mengedepankan sikap profesionalisme dan tidak membawa masalah-masalah pribadi
maupun kepentingan-kepentingan yang berbau SARA ke dalam urusan pekerjaan yang dapat merugikan perusahaan dan
karyawan sendiri.
3. Setiap karyawan harus menghindarkan hal-hal yang menjurus kepada tindakan pelanggaran asusila / seksual dan tindakan
kriminal lainnya.
4. Setiap karyawan dilarang bermain judi atau minum minuman yang memabukkan di dalam area rumah sakit.
1. Setiap karyawan harus telah berada hadir ditempat tugas masing-masing pada waktu yang telah ditetapkan dan demikian
pula pada waktu pulang meninggalkan harus tepat pada waktunya.
2. Setiap karyawan wajib melakukan finger print pada mesin absensi, pada waktu datang maupun saat pulang bekerja.
3. Setiap karyawan wajib memakai seragam beserta atribut yang telah ditentukan selama berdinas di lingkungan rumah
sakit.
4. Setiap karyawan wajib mengikuti dan memenuhi seluruh petunjuk atau instruksi yang diberikan oleh atasannya yang
berwenang memberikan petunjuk atau wewenang tersebut.
5. Setiap karyawan wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang telah ditentukan oleh Rumah Sakit Sumber Waras.
6. Setiap karyawan wajib menjaga keselamatan dirinya dan karyawan lainnya dan wajib mengetahui penggunaan alat-alat
keselamatan kerja yang telah disediakan Rumah Sakit Sumber Waras serta mengikuti / mematuhi ketentuan-ketentuan
mengenai keselamatan kerja dan perlindungan kerja yang berlaku.
7. Setiap karyawan senantiasa menciptakan dan memelihara kebersihan, ketertiban, keamanan, kesehatan dan keindahan di
lingkungan tempat bekerja serta memelihara suasana kerja yang harmonis dan kondusif.
8. Setiap karyawan wajib menjaga dan memelihara dengan baik dan teliti semua barang milik Rumah Sakit Sumber Waras
dan segera melaporkan apabila mengetahui hal-hal yang dapat merugikan Rumah Sakit Sumber Waras atau menimbulkan
bahaya.
9. Setiap karyawan wajib menjaga dan memegang teguh rahasia Rumah Sakit Sumber Waras terhadap siapapun mengenai
segala hal yang diketahuinya mengenai Rumah Sakit Sumber Waras.
10. Setiap karyawan wajib melapor kepada Perusahaan apabila ada perubahan-perubahan atau status dirinya, susunan
keluarganya dan perubahan alamat dan sebaginya.
11. Setiap karyawan wajib memeriksa semua alat-alat kerja masing-masing sebelum mulai bekerja atau akan meninggalkan
pekerjaan sehingga benar-benar tidak akan menimbulkan bahaya / kerusakan yang akan mengganggu pekerjaan.
1. Mempergunakan barang-barang atau alat-alat milik Rumah Sakit Sumber Waras diluar / didalam lingkungan Perusahaan
tanpa ijin dari Perusahaan atau yang berwenang.
2. Melakukan pekerjaan yang bukan tugasnya tanpa perintah dan diketahui pimpinan atasan langsung dan tidak
diperkenankan memasuki ruangan yang dikhususkan hanya bagi petugas yang berjaga di ruang tersebut, kecuali atas
perintah atasannya.
3. Menjual / memperdagangkan barang-barang berupa apapun atau mengedarkan daftar sokongan / sumbangan,
menempelkan atau mengedarkan poster yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan tanpa ijin dari Rumah Sakit
Sumber Waras.
4. Membawa senjata api / tajam kedalam lingkungan Rumah Sakit Sumber Waras kecuali sebagai alat kerja.
5. Merokok dia area rumah sakit dan saat sedang bertugas.
6. Menerima tamu pada waktu jam kerja yang tidak ada hubungannya dengan perusahaan / pekerjaannya, dan hanya
diperbolehkanseperlunya dan dilakukan ditempat yang telah disediakan untuk menerima tamu bukan diruangan /
ditempat kerja.
7. Setiap karyawan tidak dibenarkan tidur pada saat waktu dinas / kerja, kecuali Supir yang mendapat jadual dinas malam
jika tidak ada kegiatan. Dengan tujuan untuk memulihkan kesegaran fisik.
8. Setiap karyawan dilarang melakukan pekerjaan untuk pihak ketiga tanpa seijin atasan.
9. Setiap karyawan dilarang melakukan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan lapangan usaha rumah sakit untuk
kepentinagn pribadi.
10. Meminta atau memberi isyarat yang mengesankan suatu permintaan uang, hadiah, jasa atau fasilitas apapun kepada
pasien / keluarga psien, sesama karyawan lain dan atau pihak luar yang memiliki kepentingan dengan rumah sakit.
11. Menggunakan fasilitas atau jasa yang ditawarkan pasien / keluarga pasien dan atau pihak luar yang memiliki kepentingan
dengan rumah sakit karena hubungan baik untuk kepentingan pribadi atau keluarga yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
12. Menerima pemberian dalam bentuk apapun termasuk perjamuan yang berlebihan yang dapat menyebabkan “ hutang
budi “ karyawan kepada pasien / keluarga pasien dan atau pihak luar yang memiliki hubungan dengan rumah sakit. Semua
pemberian sepatutnya dikembalikan dengan cara yang sopan. Apabila pemberian dari pasien / keluarga pasien dan atau
pihak luar yang memiliki kepentingan dengan rumah sakit nilainya lebih dari Rp. 100.000,- ( seratus ribu rupiah ) terpaksa
harus diterima oleh karyawan dengan pertimbangan untuk tidak menyinggung perasaan pihak yang memberi maka
pemberian hadiah tersebut harus dilaporkan kepada Kepala Bagian Kepegawaian untuk ditindaklanjuti.
Namun bila pemberian tersebut bersifat promosi dengan nilai kurang dari Rp. 100.000,- ( seratus ribu rupiah ) yang
diyakini tidak akan menimbulkan benturan kepentingan bila diterima oleh karyawan, maka pemberian tersebut tidak perlu
dilaporkan.
13. Menawarkan jasa yang sejenis dengan pelayanan dan fasilitas yang sejenis dengan rumah sakit ( misalnya : kendaraan,
pengamanan, pengurusan ke jasa raharja, kepolisian ) kepada pasien rumah sakit untuk kepentingan pribadi.
14. Diluar waktu kerja yang telah ditetapkan Rumah Sakit Sumber Waras, setiap karyawan tidak diperbolehkan memakai /
menggunakan alat-alat perlengkapan kerja milik Rumah Sakit Sumber Waras untuk kepentingan pribadi.
1. Buku saku diberikan sejak awal menjadi karyawan, didalamnya memuat aturan-aturan umum yang harus dikuasai oleh
setiap karyawan. Setiap karyawan wajib memiliki dan menjaganya untuk tidak hilang dan wajib dikembalikan apabila
karyawan mengundurkan diri. Apabila hilang maka karyawan wajib mengganti ke bagian SDM dengan nilai pengganti
sesuai yang telah ditetapkan.
2. Setiap semester ( pada bulan Maret dan September ) karyawan wajib menyerahkan Buku Saku kepada pimpinan atasan
langsung untuk dilakukan pengecekan.
3. Setiap kali ada catatan dalam Catatan Performa Karyawan, maka Evaluator yang mencatatkan catatan tersebut setelah
mencatat wajib menyerahkan Buku Saku tersebut kepada bagian SDM untuk dilakukan pencatatan dalam file Performa
Karyawan dan dicopy oleh staff di bagian SDM.
PARAF &
TGL KEJADIAN NAMA
EVALUATOR
PARAF &
TGL KEJADIAN NAMA
EVALUATOR