Penilaian Sekuritas PDF
Penilaian Sekuritas PDF
(VALUING SECURITIES)
Sekuritas adalah secarik kertas yang menunjukkan hak untuk memperoleh bagian
dari prospek atau kekayaan perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai
kondisi untuk melaksanakan hak tersebut. Sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan secara
garis besarnya dapat dibagi menjadi sekuritas ekuitas (equity securities) dan sekuritas utang
(debt securities). Sekuritas utang pada umumnya disebut wesel (notes), surat utang
(debentures) dan obligasi (bond). Penilaian sekuritas mempunyai pengertian proses
penentuan nilai pasar suatu sekuritas. Dalam penilaian sekuritas digunakan konsep adanya
hubungan yang berbanding lurus antara resiko dengan tingkat keuntungan yang diharapkan
(disyaratkan) oleh investor.
A. Obligasi (bond)
1. Pengertian dan Karakteristik Obligasi
Obligasi adalah surat tanda bukti bahwa investor pemegang saham obligasi telah
memberikan pinjaman hutang bagi emiten penerbit obligasi. Oleh karena itu, emiten obligasi
akan memberikan kompensasi bagi investor pemegang obligasi, berupa kupon (bunga) yang
dibayarkan secara periodik terhadap investor (fixed income), serta pelunasan obligasi pada
saat jatuh tempo. Obligasi merupakan salah satu sekuritas yang memberikan pendapatan
tetap, yaitu berupa bunga, namun demikian pendapatan obligasi tidak hanya berupa bunga,
tapi juga capital gain, yaitu selisih harga jual dan harga beli obligasi.
Karakteristik obligasi meliputi :
Nilai pari atau nilai nominal
Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah uang yang dipinjam oleh
perusahaan dan akan dibayarkan pada saat jatuh tempo (maturity).
Kupon/ tingkat bunga (coupon rate)
Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh perusahaan yang
mengeluarkan obligasi
Maturity date (tanggal jatuh tempo)
Tanggal dimana nilai par harus dibayar.
Page |2
Obligasi yang dijual dengan harga yang lebih kecil dari nilai nominalnya disebut
sebagai obligasi disagio (discount bond). Sedangkan, obligasi yang dijual dengan harga lebih
besar dari nilai nominalnya disebut sebagai obligasi agio (premium bond). Harga jual suatu
obligasi dipengaruhi oleh pendapatan bunga obligasi dan tingkat bunga yang berlaku dipasar.
Risiko yang timbul bagi pemilik obligasi dari tingkat bunga yang berfluktuasi disebut
risiko tingkat bunga (interest rate risk). Berapa besar risiko tingkat bunga dari sebuah
obligasi akan tergantung pada seberapa sensitif harganya terhadap perubahan tingkat bunga.
Sensitivitas ini berhubungan langsung dengan dua hal yaitu waktu jatuh tempo dan tingkat
kupon. Dengan demikian, jika semua hal dianggap sama, semakin lama waktu jatuh tempo,
maka risiko tingkat bungannya akan semakin besar. Jika semua hal dianggap sama, semakin
rendah tingkat kupon, maka risiko tingkat bunganya akan semakin besar.
3. Penilaian Obligasi
Nilai obligasi adalah nilai sekarang (PV) dari aliran kas yang dihasilkan di masa yang
akan datang.
Nilai obligasi sekarang = PV annuitas + PV par value
Rumus :
Bunga dalam tahun t Nilai pari obligasi
Vb = -------------------------- + ----------------------
(1 + tingkat pengembalian) (1 + tingkat pengembalian)
n It M
Vb = -------- + ----------
t= 1
(1 + kb) t (1 + kb) n
V = I (PVIFA ) + M (PVIF )
b kb,n kb,n
akan mempunyai dampak merugikan jika suku bunga dipasar meningkat. Obligasi
dengan suku bunga mengambang memiliki beberapa karakteristik:
o Pemegang obligasi mempunyai hak untuk menukarkan obligasinya dengan
nilai nominal pada saat pembayaran kupon setelah beberapa waktu yang
disebut dengan put provision
o Besarnya coupon rate mempunyai batas minimum dan maksimum.
5. Pasar Obligasi
Obligasi juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Transaksi obligasi juga dapat
dilakukan melalui agen penjual yang ditunjuk. Agen penjual adalah perusahaan yang ditunjuk
untuk melakukan penjualan obligasi kepada investor pada saat penerbitan obligasi, baik oleh
perusahaan maupun pemerintah yang disebut pasar perdana. Selain melalui anggota bursa
secara langsung, investor dapat menyampaikan order beli/jual obligasi ke sistem transaksi
bursa melalui agen penjual ke anggota bursa untuk kemudian diteruskan ke sistem transaksi
bursa.
Investor dapat membeli atau menjual obligasi dipasar sekunder. Perdagangan obligasi
dibursa dilakukan menggunakan sistem transaksi yang ada di Bursa Efek Indonesia, yaitu
Fixed Income Trading System (FITS), melalui anggota bursa yang telah memasang system
tersebut. Investor yang ingin membeli atau menjual obligasi di bursa, terlebih dahulu harus
menghubungi anggota bursa yang memiliki sistem FITS. Setelah membuka rekening efek di
anggota bursa, investor dapat menyambapikan order beli atau jual melalui anggota bursa
yang dipilih. Selanjutnya anggota bursa akan meneruskan order investor tersebut ke dalam
sistem FITS. Transaksi terjadi apabila terdapat penawaran jual atau beli pada harga yang
sesuai.
B. Saham (Stock)
1. Pengertian Saham
Saham (Stock) adalah bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham merupakan salah
satu alternatif sumber jangka panjang bagi suatu perusahaan.
3. Penilaian Saham
Ada beberapa nilai yang berhubungan dengan saham (Hartono, 2000: 79), yaitu :
a. Nilai buku
Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan jika
dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar
aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor.
b. Nilai pasar
Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di
pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar tidak lagi
dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah
yang sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan.
c. Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar
saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu
mahal. Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran
kas di masa mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain.
Penilaian saham dapat diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seorang penilai dalam
memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi suatu bisnis atau ekuitas pada saat
tertentu. Penilaian saham adalah suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel
ekonomi/ variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan tentang harga saham
misalnya laba perusahaan dan deviden yang dibagikan, maksudnya suatu metode untuk
mencari nilai-nilai saham yang menjadi ukuran dalam investasi surat berharga. Tujuan
penilaian saham adalah untuk memberikan gambaran pada manajemen atas estimasi nilai
saham suatu perusahaan yang akan digunakan sebagai rujukan manajemen sebagai
pertimbangan kebijakan atas saham perusahaan bersangkutan. Beberapa penelitian telah
dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham, faktor-
faktor tersebut antara lain suku bunga (Utami dan Rahayu, 2003), kurs rupiah (Utami dkk,
2003), profitabilitas (ROI) (Rijah, 2008), book value equity per share (Subiyantoro dan
Andreani, 2003) dan return on equity (Subiyantoro dkk, 2003).
Pendekatan dalam penentuan nilai intrinsik saham berdasarkan analisis fundamental yaitu:
1) Pendekatan nilai sekarang (present value)
Dalam pendekatan ini, perhitungan nilai saham dilakukan dengan menghitung nilai
sekarang (present value) semua aliran kas saham yang diharapkan di masa datang dengan
tingkat diskonto sebesar tingkat return yang disyaratkan investor. Dalam hal ini nilai intrinsik
atau disebut juga dengan nilai teoritis suatu saham nantinya akan sama dengan nilai diskonto
semua aliran kas yang akan diterima investor pada masa yang akan datang.
Komponen dalam penentuan nilai saham dnegan pendekatan nilai sekarang adalah
aliran kas (cash flow). Aliran kas yang bisa dipakai dalam penilaian saham dengan
pendekatan nilai sekarang adalah earning perusahaan, atau berupa earning yang dibagikan
dalam bentuk dividen. Dengan demikian kita bisa menggunakan komponen deviden sebagai
dasar penilaian saham.
Penentuan nilai saham (pendekatan nilai sekarang) dengan menggunakan komponen
deviden dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan Model Diskonto Deviden .
Model Diskonto Deviden merupakan model untuk mengestimasi harga saham dengan
mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima di masa yang akan datang. Secara
sistematis, model ini bisa dirumuskan sebagai berikut:
P0 = D1 + D2 + D3 + ....... + D~
(1 + k) (1 + k)2 (1 + k)3 (1 + k)~
Keterangan :
P0 = Nilai intrinsik saham dengan model diskonto dividen
D1, D2, D3, D~ = Dividen yang akan diterima dimasa yang akan datang
K = Tingkat return yang diisyaratkan
Dalam persamaan diatas dapat dilihat bahwa aliran dividen yang diterima investor
merupakan aliran dividen yang tidak terbatas dan bersifat konstan. Namun dalam
kenyataannya, ada kalanya perusahaan membayarkan dividen secara tidak teratur, jumlahnya
tidak konstan atau dengan kata lain pembayarannya mengalami pertumbuhan (growth).
Dalam situasi tersebut, investor harus memprediksi dividen saham, ada tiga pendekatan yang
dapat digunakan untuk menghitung dividen saham, yaitu :
P0 = D
k
Keterangan,
P0 = Nilai saham
D = dividend saham
k = tingkat return yang disyaratkan pd saham
D0 (1 g ) D0 (1 g ) 2 D (1 g )
P0 ... 0
(1 k ) (1 k ) 2
(1 k )
D (1 g )
P0 0
(k g )
Keterangan,
P0 = Nilai saham
D0 = dividen saham
D1 D2 Dn
P0 ...
(1 k ) (1 k ) 2
(1 k )
Keterangan :
P0 = Nilai saham
n = jumlah tahun selama periode pembayaran dividen
Dn = dividen (tahun n)
k = tingkat return yang disyaratkan
earning perusahaan
Earning Per lembar
jumlah saham beredar
KESIMPULAN
Sekuritas adalah secarik kertas yang menunjukkan hak untuk memperoleh bagian
dari prospek atau kekayaan perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai
kondisi untuk melaksanakan hak tersebut. Penilaian sekuritas mempunyai pengertian proses
penentuan nilai pasar suatu sekuritas. Dalam penilaian sekuritas digunakan konsep adanya
hubungan yang berbanding lurus antara resiko dengan tingkat keuntungan yang diharapkan
(disyaratkan) oleh investor. Sekuritas yang umumnya diterbitkan oleh perusahaan adalah
obligasi dan saham. Obligasi (bond) adalah surat tanda bukti bahwa investor pemegang
obligasi telah memberikan pinjaman hutang bagi emiten penerbit obligasi. Nilai obligasi
adalah nilai sekarang (PV) dari aliran kas yang dihasilkan di masa yang akan datang. Saham
(Stock) adalah bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham terdiri dari dua jenis,
yaitu saham biasa dan saham preferen. Nilai saham dapat dihitung dengan berbagai
pendekatan, yaitu pendekatan nilai sekarang (present value), pendekatan Price Earning
Ratio (PER) dan pendekatan nilai saham lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fakhruddin, M dan Hadianto M. Hadianto, 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi di
Pasar Modal, Gramedia: Jakarta.
Handayani, Ida Ayu Made Wiryandari Kusuma dan Luh Gede Sri Artini, 2012. Pengaruh
Faktor Ekonomi Makro, Keputusan Investasi dan Keputusan Pendanaan Terhadap
Yield Obligasi Korporasi di Bursa Efek Indonesia, Universitas Udayana, Bali.
Hartono, Jogiyanto, 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE: Yogyakarta.
Indarsih, Nanik, 2011. Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Rating, Likuiditas dan
Maturitas Terhadap Yield To Maturity Obligasi, Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 1 No. 1.
Nurfauziah dan Adistien Fatma Setyarini, 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Yield Obligasi Perusahaan (Studi Kasus Pada Industri Perbankan dan Industri Farmasi),
Jurnal Siasat Bisnis No. 9 Vol.2, Hal 241-256.
Rajah, Siti, 2008. Pengaruh Profitabilitas (ROI) Terhadap Harga Saham Pada PT. Ultrajaya
Milk Indutry and Trading Company, Tbk., Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
Ross, Stephen A., Randolph W. Westerfield dan Bradford D. Jordan. 2009, Pengantar
Keuangan Perusahaan, Buku 1 Edisi 8, Diterjemahkan Oleh Ali Akbar Yulianto,
Rafika Yuniasih dan Christine. Salemba Empat: Jakarta.
Subiyantoro, Edi dan Andreani Fransisca, 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Harga Saham (Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan yang Terdaftar di Pasar Modal
Indonesia), Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol 5 No. 2 Hal 171-180.
Sudana, I Made, 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik, Erlangga:
Jakarta.
Surya, Budhi Arta dan Teguh Gunawan Nasher, Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI,
Exchange Rate, Ukuran Perusahaan, Debt to Equity Ratio, dan Bond Terhadap Yield
Obligasi Korporasi Di Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Utami, Mudji dan Mudjilah Rahayu, 2003. Peranan Profitabilitas, Suku Bunga, Inflasi dan
Nilai Tukar Dalam Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia Selama Krisis Ekonomi,
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol 5 No. 2 Hal 123-131.
Endang, 2010, Penilaian Sekuritas, http://endang.staff.umm.ac.id/files/2010/02/BAB-III-
PENILAIAN-SEKURITAS-doc.doc
Mulyana, Deden, 2010. Penilaian Saham, http://www.deden08m.wordpress.com