Anda di halaman 1dari 8

Infotech Journal ISSN : 2460-1861

Perancangan Arsitektur Sistem Informasi Sekolah dengan


The Open Group Architecture Framework(Togaf)
(Studi Kasus: Pondok Pesantren Ar-Rahmat)
Suhendri

Abstraksi--Pondok Pesantren Ar-Rahmat merupakan salah satu Pondok Pensantren yang ada di Kabupaten
Majalengka tepatnya di Desa Weragati Kecamatan Palasah yang menerapkan program unggulan yaitu
Sistem pendidikan terpadu (antara sistem sekolah dan pesantren, integrasi keilmuan antara ayat-ayat
Qur’aniyah dan Kauniyah), Penguasaan bahasa arab dan inggris, Kemampuan ICT (Information,
Communication, Technology), Kajian kitab kuning salaf dan modern serta Tahfidz dan tilawah qur’an.
Kondisi saat ini Pondok Pesantren Ar-Rahmat belum memiliki arsitektur sistem informasi sekolah yang
spesifik dan terintegrasi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pihak Pesantren, penyebabnya karena
memang pihak Pesantren belum fokus terhadap proses pengembangan sistem informasinya. Oleh sebab itu
diperlukan arsitektur sistem informasi sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dalam rangka proses
pengembangan sistem informasi di Pondok Pesantren Ar-Rahmat. Penelitian ini mengangkat tentang
perancangan arsitektur Sistem Informasi Sekolah di Pondok Pesantren dengan menggunakan TOGAF (The
Open Group Architecture Framework) dengan metode Architecture Development Methode (ADM) dan
tahap-tahap di yang di gunakan dalam perancangan arsitektur ini adalah : Persiapan, Visi Arsitektur,
Arsitektur Bisnis, Arsitektur Sistem Informasi, Arsiktektur Teknologi, Peluang dan Solusi serta Rencana
Migrasi. Perancangan Sistem Informasi Sekolah ini dilakukan dengan pendekatan proses bisnis utama dan
proses bisnis pendukung yang ada di Pondok Pesantren Ar-Rahmat. Keluaran yang dapat dicapai dari
perancangan arsitektur Sistem Informasi Sekolah adalah menghasilkan model dan kerangka dasar (blue
print) dalam mengembangkan sistem informasi sekolah yang terintegrasi untuk mendukung kebutuhan
Pondok Pesantren.
Kata Kunci : Arsitektur Sistem Informasi, TOGAF, TOGAF-ADM

1. Pendahuluan sebagai bagian dari sektor pendidikan, masih belum


dikelola dengan baik. Penanganan dan pengolahan data
1.1. Latar Belakang
yang masih manual, pencarian data lampau yang
Kebutuhan akan informasi pada era globalisasi
memakan waktu lama, serta belum terkoordinasinya
sekarang ini semakin penting. Kebutuhan akan penyajian
setiap bagian yang terlibat didalamnya. Hal-hal tersebut
informasi yang cepat dan akurat ini semakin dibutuhkan
menyebabkan nilai kinerja manajemen sekolah belum
oleh berbagai organisasi. Berkaitan dengan kecepatan
mencapai optimal. Oleh karenanya dibutuhkan suatu
dan keakuratan penyajian informasi, diperlukan suatu
sistem informasi yang terintegrasi dan dapat mengelola
sistem informasi.
informasi tentang administrasi pendidikan secara cepat
Salah satu faktor pendorong pemanfaatan sistem
dan tepat dengan dukungan perangkat komputer.
informasi dalam organisasi adalah semakin
Pondok Pesantren Ar-Rahmat merupakan salah satu
meningkatnya kebutuhan dalam fungsi bisnis yang
Pondok Pensantren yang ada di Kabupaten Majalengka
dijalankan. Dampak dari itu semua, banyak organisasi
tepatnya di Desa Weragati Kecamatan Palasah yang
yang saling berlomba untuk menerapkan sistem informasi
menerapkan program unggulan yaitu Sistem pendidikan
dengan teknologinya yang hanya memperhatikan
terpadu (antara sistem sekolah dan pesantren, integrasi
kebutuhan sesaat dan memungkinkan penerapan sistem
keilmuan antara ayat-ayat Qur’aniyah dan Kauniyah),
informasi yang saling tumpang tindih karena sistem
Penguasaan bahasa arab dan inggris, Kemampuan ICT
dikembangkan masing-masing sehingga tidak terpadu
(Information, Communication, Technology), Kajian kitab
dan terintegrasi dengan baik.
kuning salaf dan modern serta Tahfidz dan tilawah
Salah satu penyebab utama dari ini semua adalah
qur’an.
karena kurangnya perencanaan dan tanpa memikirkan
Kondisi saat ini Pondok Pesantren Ar-Rahmat belum
kunci utama dalam proses pengembangan sistem
memiliki arsitektur sistem informasi sekolah yang
informasi yaitu perancangan, perancangan sistem
spesifik dan terintegrasi sesuai dengan kebutuhan dan
informasi yang baik harus melihat dari berbagai sudut
tujuan pihak Pesantren, penyebabnya karena memang
pandang pengembangan sistem, dimulai dari
pihak Pesantren belum fokus terhadap proses
mendefinisikan arsitektur bisnis yang ada dalam
pengembangan sistem informasinya. Oleh sebab itu
organisasi, mendefinisikan arsitektur data yang akan
diperlukan arsitektur sistem informasi sekolah yang
digunakan, mendefinisikan arsitektur aplikasi yang akan
sesuai dengan kebutuhan dalam rangka proses
dibangun serta mendefinisikan arsitektur teknologi yang
pengembangan sistem informasi di Pondok Pesantren
mendukung jalannya sistem informasi tersebut.
Ar-Rahmat.
Pendidikan merupakan sektor yang sangat penting
The Open Group Architecture Framework (TOGAF)
dalam penciptaan sumberdaya manusia yang handal.
adalah sebuah framework yang banyak digunakan pada
Informasi sekolah yaitu tentang belajar dan mengajar
berbagai bidang seperti perbankan, industri manufaktur

40
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

dan juga pendidikan. TOGAF ini digunakan untuk software, jaringan komunikasi dan data yang saling
mengembangkan enterprise architecture, dimana berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan,
terdapat metode dan tools yang detil untuk memproses, dan mendistribusikan informasi untuk
mengimplementasikannya, hal inilah yang membedakan mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
dengan framework Enterprise Architecture (EA) lain organisasi.
misalnya framework Zachman. Salah satu kelebihan
menggunakan framework TOGAF ini adalah karena 2.2. Arsitektur Enterprise
sifatnya yang fleksibel dan bersifat open source. Enterprise Architecture (EA) dapat didefinisikan
1.2. Identifikasi Masalah sebagai sebuah blue print (Minoli, 2008:35) yang
Dengan melihat latar belakang diatas, maka dapat menjelaskan bagaimana semua elemen TI dan
diidentifikasi beberapa masalah yang perlu diperhatikan manajemen bekerja bersama dalam satu kesatuan dan
yaitu: memberikan gambaran eksplisit mengenai hubungan
1. Bagaimana menyusun sebuah blue print atau antara proses manajemen dengan TI yang sekarang dan
gambaran rencana secara jelas untuk penggunaan yang diharapkan. Jika dikaitan dengan enterprise, maka
informasi dalam mendukung aktifitas bisnis di EA harus memberikan strategi yang memungkinkan
Pondok Pesantren Ar-Rahmat. organisasi mendukung keadaan yang sekarang dan juga
2. Bagaimana merancang sistem informasi sekolah bertindak sebagai roadmap menuju lingkungan yang
terpadu yang dapat digunakan sesuai kebutuhan ditargetkan
Pondok Pesantren Ar-Rahmat.
3. Bagaimana menetapkan visi arsitektur sistem 2.3. TOGAF
informasi sekolah di Pondok Pesantren Ar-Rahmat. TOGAF dikembangkan oleh The Open Group’s
4. Bagaimana merancang arsitektur bisnis, arsitektur Architecture Framework pada tahun 1995. Awalnya
sistem informasi, dan arsitektur teknologi di Pondok TOGAF digunakan oleh Departemen Pertahanan
Pesantren Ar-Rahmat. Amerika Serikat namun pada perkembangannya TOGAF
5. Bagaimana peluang dan solusi, serta rencana migrasi banyak digunakan pada berbagai bidang seperti
sistem informasi sekolah di Pondok Pesantren Ar- perbankan, industri manufaktur dan juga pendidikan.
Rahmat. TOGAF ini digunakan untuk mengembangkan
Enterprise Architecture, dimana terdapat metode dan
1.3. Tujuan Penelitian tools yang detil untuk mengimplementasikannya, hal
Tujuan penelitian diperlukan agar dalam menyusun inilah yang membedakan dengan Framework EA lain
tesis ini dapat terukur dan terperinci sesuai dengan misalnya Framework Zachman. Salah satu kelebihan
kebutuhan. Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai menggunakan Framework TOGAF ini adalah karena
berikut: sifatnya yang fleksibel dan bersifat open source.
1. Merancang arsitektur sistem informasi sekolah yang TOGAF memberikan metode yang detil bagaimana
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan strategis Pondok membangun dan mengelola serta mengimplementasikan
Pesantren Ar-Rahmat. arsitektur enterprise dan sistem informasi yang disebut
2. Dengan adanya arsitektur sistem informasi sekolah dengan Architecture Development Method (ADM) (Open
ini dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan Group, 2009:31).
oleh berbagai pihak dengan lebih cepat dan akurat. ADM merupakan metode generik yang berisikan
3. Dapat membantu dalam proses integrasi sistem sekumpulan aktivitas yang digunakan dalam
informasi yang sudah ada dan dapat mendukung memodelkan pengembangan arsitektur enterprise.
sistem informasi sekolah, sehingga menjadi suatu Metode ini juga dibisa digunakan sebagai panduan atau
sistem yang terintegrasi secara menyeluruh. alat untuk merencanakan, merancang, mengembangkan
dan mengimplementasikan arsitektur sistem informasi
2. Landasan Teori untuk organisasi (Yunis dan Surendro, 2009).
2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Studi Kelayakan

Pendefinisian Kebutuhan

Terdapat berbagai macam pengertian sistem


Pengumpulan dan

informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai Studi Literatur

Tahapan Persiapan
1. Lingkup Enterprise
Pengolahan Data

berikut : 2. Menentukan Tim Arsitektur


3. Menentukan Framework Arsitektur
4. Melaksanakan Tools Arsitektur
5. Prinsip-prinsip Enterprise Architecture

1. Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu Visi Arsitektur


1. Pendefinsian Ruang Lingkup
2. Identifikasi Stakeholders
3. Penyusunan Visi Arsitektur

organisasi yang mempertemukan kebutuhan Perancangan Arsitektur

pengolahan transaksi harian yang mendukung 1. Arsitektur Bisnis


a. Stakeholder Pendidikan
b. Proses Bisnis Organisasi
c. Bagan Hierarki Fungsi
d. Relasi antara Fungsi-fungsi Binsis dengan

fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial Unit-unit Organisasi


e. Use Case Diagram
2. Arsitektur Sistem Informasi
a. Arsitektur Data
b. Arsitektur Aplikasi

dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi 3. Arsitektur Teknologi


a. Aliran Informasi antar Sistem Aplikasi
b. Infrastructure Topology
c. Relasi Platform Teknologi dengan Aplikasi

untuk dapat menyediakan kepada pihak luar Peluang dan Solusi


1. Pertimbangan Biaya Estimasi
2. Pengembangan SumberDaya Manusia

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. 3. Gap Analisis Sistem Informasi Sekolah

Rencana Migrasi
1. Urutan Implementasi Aplikasi

(Sutabri, 2012:46). 2. Faktor Penentu Sukses Implementasi

Blue Print

Gambar 1 : Fase Architecture Devopment Method


2. “Sistem informasi didefinisikan sebagai suatu sistem
(The Open Group, 2009:54)
yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
2.4. UML
komponen-komponen dalam organisasi untuk
Berikut ini definisi Unified Modeling Language
menyajikan informasi”. (Yakub, 2012:17).
(UML) menurut para ahli:
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
1. Menurut Adi Nugroho (2005:3) “Unified
informasi merupakan gabungan dari manusia, hardware,
Modeling Language (UML) adalah alat bantu

41
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

analisis serta perancangan perangkat lunak


berbasis objek”.
2. Chonoles (2003) dalam dalam buku karangan
Prabowo Pudjo Widodo, dkk (2011:6)
mengemukakan bahwa UML singkatan dari
Unified Modeling Language yang berarti
bahasa pemodelan standar.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified
Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa
standar yang digunakan untuk menggambarkan,
menspesifikasikan, membangun dan
mendokumentasikan sebuah sistem pengembangan Gambar 3 : Portofolio Aplikasi
perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented)”. (Ward and Peppard, 2002 : 42)

2.5. Value Chain 3. Metodologi Penelitian


Menurut Ward dan Peppard (2002:264-265), value Tahapan pengembangan arsitektur yang dilakukan
chain merupakan teknik untuk mendapatkan dan sebagai berikut.
mengembangkan cara bagaimana perusahaan
beroperasi. Selain itu juga untuk memisahkan apa yang Studi Kelayakan

perusahaan lakukan dan bagaimana perusahaan Pendefinisian Kebutuhan

melakukannya. Value chain terbagi atas dua bagian


besar yaitu: Studi Literatur
Pengumpulan dan
Pengolahan Data
1. Aktivitas utama adalah semua hal yang membuat Tahapan Persiapan
1. Lingkup Enterprise
perusahaan memenuhi perannya dalam value 2. Menentukan Tim Arsitektur
3. Menentukan Framework Arsitektur

chain industri dan membangun kepuasan terhadap 4. Melaksanakan Tools Arsitektur


5. Prinsip-prinsip Enterprise Architecture

pelanggan, sebagai pihak yang melihat secara Visi Arsitektur


1. Pendefinsian Ruang Lingkup
langsung pengaruh dari seberapa baik aktivitas- 2. Identifikasi Stakeholders
3. Penyusunan Visi Arsitektur

aktivitas tersebut dilakukan. Perancangan Arsitektur

2. Aktivitas pendukung adalah semua hal 1. Arsitektur Bisnis


a. Stakeholder Pendidikan
yangpenting untuk mengawasi dan membangun b. Proses Bisnis Organisasi
c. Bagan Hierarki Fungsi
d. Relasi antara Fungsi-fungsi Binsis dengan
bisnis sepanjang waktu dan secara tidak langsung Unit-unit Organisasi
e. Use Case Diagram
2. Arsitektur Sistem Informasi
menambah nilai. a. Arsitektur Data
b. Arsitektur Aplikasi
3. Arsitektur Teknologi
a. Aliran Informasi antar Sistem Aplikasi
b. Infrastructure Topology
c. Relasi Platform Teknologi dengan Aplikasi

Peluang dan Solusi


1. Pertimbangan Biaya Estimasi
2. Pengembangan SumberDaya Manusia
3. Gap Analisis Sistem Informasi Sekolah

Rencana Migrasi
1. Urutan Implementasi Aplikasi
2. Faktor Penentu Sukses Implementasi

Blue Print

Gambar 4 : Tahapan pengembangan arsitektur

Adapun rincian kegiatan tersebut diuraikan sebagai berikut :


1. Studi Kelayakan
Tahap studi kelayakan dilakukan untuk mengetahui
permasalahan yang terjadi di Pondok Pesantren Ar-
Gambar 2 : Diagram Value Chain Rahmat sehingga dapat dirumuskan permasalahan
(Ward and Peppard, 2002) yang terjadi dan tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian ini.
2.6. Portofolio aplikasi 2. Pendefinisian Kebutuhan
Portofolio aplikasi merupakan gambaran Tahap pendefisian kebutuhan dilakukan untuk
aplikasi-aplikasi penting yang digunakan oleh suatu mengetahui kebutuhan-kebutuhan sistem informasi
perusahaan, baik sebagai fungsi strategi, kunci sekolah di Pondok Pesantren Ar-Rahmat.
operasional, support, dan highpontential. 3. Studi Literatur
Tahap studi literatur dilakukan dengan
mengumpulkan bahan-bahan rujukan yang
berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi
oleh Pondok Pesantren. Studi literatur ini didapat
melalui buku referensi, internet dan sumber-sumber
lainnya.
4. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi
langsung di Pondok Pesantren Ar-Rahmat dan

42
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

melakukan wawancara dengan para stakeholder Langkah-langkah dalam tahap visi arsitektur adalah
yang ada di Pondok Pesantren Ar-Rahmat. mencakup pendefinisian ruang lingkup, identifikasi
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan stakeholders, dan penyusunan visi arsitektur.
framework dan tool yang sesuai dengan 4.2.1. Pendefinisian Ruang Lingkup
permasalahan. Pendifinisian ruang lingkup adalah sebagai
5. Tahapan TOGAF ADM berikut:
Tahapan TOGAF ADM dengan rincian sebagai 1. Aktivitas Utama
berikut : a. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
a. Tahapan Persiapan b. Proses Belajar Mengajar (PBM)
Adapun persiapan yang dilakukan adalah c. Penglepasan Akademik (PA)
berkaitan dengan ruang lingkup EA yang 2. Aktivitas Pendukung
dikembangkan. a. Manajemen Tata Usaha (MTU)
b. Visi Arsitektur b. Manajemen Sarana Prasarana (MSP)
Menciptakan keseragaman pandangan c. Pusat Komputer dan Bahasa (PKB)
mengenai pentingnya arsitektur suatu sistem d. Manajemen Keuangan (MK)
informasi untuk mencapai tujuan organisasi
yang dirumuskan dalam bentuk strategi serta 4.2.2. Identifikasi Stakeholders
menentukan lingkup dari arsitektur yang akan Berikut stakeholders yang memiliki
dikembangkan. kepentingan terhadap Pondok Pesantren Ar-Rahmat
c. Arsitektur Bisnis Weragati Palasah :
Mendefinisikan kondisi awal arsitektur bisnis, 1. Sekolah, yang terdiri dari Kepala sekolah, guru,
menentukan model bisnis atau aktivitas bisnis murid dan tata usaha.
yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis. 2. Pemerintah, terdiri dari wali kota, dinas
d. Artsitektur Sistem Informasi pendidikan, pengawas, dan penilik.
Pada tahapan ini lebih menekankan pada 3. Masyarakat, terdiri dari orang tua murid,
aktivitas bagaimana arsistektur sistem informasi pengamat, Lembaga Swadaya Masyarakat
dikembangkan. (LSM), perusahaan.
e. Arsitektur Teknologi Penjelasan hubungan stakeholder dengan
Membangun arsitektur teknologi yang aktivitas dalam organisasi, disajikan dalam Tabel 1.
diinginkan, dimulai dari penentuan jenis Tabel 1 : Hubungan Stakeholder
kandidat teknologi yang diperlukan yang dangan aktivitas organisasi
meliputi perangkat lunak dan perangkat keras.
f. Peluang dan Solusi Stakholder Sekolah Pemerintah Masyarakat
Pada tahapan ini lebih menekan pada manfaat Aktivitas
yang diperoleh dari perancangan arsitektur Aktivitas Guru, Dinas Orang Tua,
yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data, Utama : Kepala Pendidikan, LSM
arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi, PPDB Sekolah, Pengawas,
sehingga menjadi dasar bagi stakeholder untuk PBM Tata Usaha, Bupati
memilih dan menentukan arsitektur yang akan PA
diimplementasikan. Aktivitas Guru, Dinas Orang Tua,
g. Rencana Migrasi Pendukung : KepalaSeko Pendidikan, LSM,
Menyusun urutan proyek-proyek berdasarkan MTU lah, Pengawas, Perusahaan
prioritas termasuk assessment ketergantungan, MSP Tata Usaha, Bupati
biaya, manfaat dari proyek migrasi. Urutan PKB
prioritas akan menjadi dasar implementasi MK
proyek.
6. Blue Print 4.2.3. Penyusunan Visi Arsitektur
Bagian ini merupakan gambaran rencana secara jelas Visi arsitektur sistem informasi sekolah pada
dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah Pondok Pesantren Ar-Rahmat adalah sebagai berikut
dilakukan untuk penggunaan informasi dalam :
mendukung aktifitas bisnis di Pondok Pesantren Ar- Mengembangkan sistem informasi sekolah
Rahmat. yang terpadu dan terintegrasi dengan baik untuk
penggunaan informasi dalam mendukung aktifitas
4. Perancangan Arsitektur bisnis di Pondok Pesantren Ar-Rahmat.
4.1. Tahap Persiapan
Langkah-langkah dalam tahap persiapan adalah
lingkup Enterprise, konfirmasi pemerintah dan dukungan 4.3. Tahap B. Arsitektur Bisnis
framework, menentukan tim arsitektur, menentukan Arsitektur bisnis yang akan diuraikan dalam tesis ini
framework arsitektur, melaksanakan tools arsitektur dan meliputi penentuan stakeholder pendidikan, proses bisnis
prinsip-prinsip Enterprise Architecture (EA). organisasi, dan bagan hierarki fungsi.
Berikut uraian proses bisnis Pondok Pesantren Ar-
4.2. Tahap A. Visi Arsitektur Rahmat Weragati Palasah adalah sebagai berikut :
1. Aktivitas Utama
a. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

43
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

Ruang lingkup : 4) Pelaporan dan evaluasi kegiatan akademik


Penerimaan Peserta Didik Baru merupakan aktivitas c. Penglepasan Akademik (PA)
utama yang memiliki lingkup fungsi manajemen Ruang Lingkup:
penerimaan peserta didik baru sampai dengan pendataan Aktivitas penglepasan siswa setelah menempuh
siswa baru. Terdapat beberapa fungsi bisnis atau aktivitas Ujian Nasional, dimana siswa dapat mengikuti acara
sebagai berikut : perpisahan siswa.
1) Perencanaan strategi PPDB Aktivitas ini merupakan aktivitas terakhir dari proses
a) Pembentukan panitia PPDB belajar mengajar, meliputi :
b) Penetapan Kebijakan Anggaran PPDB 1) Penetapan syarat kelulusan
c) Standarisasi Seleksi Masuk 2) Pembuatan ijazah
d) Penjadwalan PPDB 3) Pengelolaan perpisahan
2) Promosi PPDB a) Perencanaan dan kebijakan perpisahaan
a) Riset pasar b) Pembentukan panitia perpisahan
b) Strategi promosi c) Penetapkan anggaran perpisahan
c) Pelaporan dan evaluasi kegiatan promosi d) Pelaksanaan perpisahan
3) Seleksi Penerimaan e) Pelaporan dan evaluasi kegiatan perpisahan
a) Penetapan Sistem Seleksi Penerimaan 4) Pelacakan Alumni
b) Penyusunan Materi Ujian Seleksi
c) Penerimaan Pendaftaran 2. Aktivitas Pendukung
d) Pelaksanaan Seleksi a. Manajemen Tata Usaha (MTU)
e) Pengolahan hasil ujian Ruang Lingkup :
f) Pengumuman seleksi Aktivitas yang bertujuan memberikan layanan
g) Daftar ulang kepada semua komponen sekolah.
4) Pelaksanaan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) Fungsi bisnis pada aktivitas tata usaha meliputi :
5) Pelaporan dan evaluasi PPDB 1) Pengelolaan data guru
b. Proses Belajar Mengajar (PBM) 2) Pelaporan rekapitulasi honor guru
Ruang lingkup : 3) Pencatatan administrasi kehadiran
Fungsi PBM merupakan proses program 4) Pencatatan daftar urut kepangkatan guru
pembelajaran yang berdasarkan pada standar kompetensi 5) Pencatatan Surat Keterangan Untuk Mendapatkan
lulusan, standar isi, dan peraturan pelaksanaannya, serta Pembayaran Tunjangan Keluarga (SKUMPTK)
proses dan standar penilaian. Proses pembelajaran 6) Pelaporan mutasi kepangkatan guru
mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional b. Manajemen Sarana Prasarana (MSP)
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2007 tanggal 23 Mei Ruang Lingkup :
2007 tentang standar Pengelolaan Pendidikan. Aktivitas pendukung yang berkaitan dengan usaha untuk
Aktivitas utama dari fungsi PBM adalah sebagai memberikan dukungan manajemen sarana prasarana
berikut : khususnya pada aktivitas operasional PBM.
1) Perencanaan Operasional Akademik Fungsi bisnis pada aktivitas manajemen sarana prasarana
a) Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan meliputi :
Pendidikan (KTSP) 1) Perencanaan pemanfaatan sarana dan prasarana
b) Penyusunan kalender akademik 2) Pelaksanaan pengadaan
c) Program pembelajaran 3) Pelaksanaan manajemen inventaris
d) Penjadwalan mata pelajaran 4) Pengawasan dan evaluasi sarana prasarana
e) Penjadwalan piket harian 5) Pelaporan pengadaan
f) Pengelolaan Kartu Tanda Siswa (KTS) c. Pusat Komputer dan Bahasa (PKB)
2) Penetapan guru dan wali kelas Ruang Lingkup :
a) Penentuan guru pengajar dan wali kelas Aktivitas pendukung yang berkaitan dangan
b) Pembuatan Surat Keputusan guru dan wali pelayanan teknologi dan administrasi laboratorium guna
kelas pencapaian proses pelajar mengajar khususnya pada mata
c) Rapat guru dan wali kelas pelajaran Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) serta
3) Pengelolaan Proses Belajar Mengajar (PBM) pengembangan mata pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa
a) Pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi PBM Arab.
b) Pembuatan daftar hadir Proses Belajar 1) Penyusunan jadwal penggunaan laboratorium
Mengajar (PBM) 2) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)
c) Pengelolaan ujian laboratorium
i) Pembentukan panitia ujian 3) Malakukan pengawasan palaksaan praktikum TIK,
ii) Pembuatan jadwal ujian Bahasa Inggris dan Bahasa Arab
iii) Pembuatan daftar hadir 4) Pelaporan laboratorium
iv) Pengawasan ujian d. Manajemen Keuangan (MK)
d) Pengelolaan nilai Ruang Lingkup :
i) Penyerahan berkas jawaban ujian siswa ke Aktivitas pengelolaan keuangan organisasi dalam
guru mendukung aktivitas utama yang berhubungan dengan
ii) Penerimaan berkas nilai dari guru perencanaan budget dan investasi pengembangan.
iii) Pemrosesan nilai di komputer 1) Anggaran penerimaan dan belanja organisasi
iv) Pengisian buku raport 2) Sistem akuntansi

44
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

3) Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)


4) Pengelolaan Dana Alokasi Keuangan (DAK)
4.4. Tahap C. Arsitektur Sistem Informasi
4.4.1. Arsitektur Data 4.5. Tahap D. Arsitektur Teknologi
Perancangan arsitektur data bertujuan untuk Berdasarkan hasil pengkajian langsung terhadap
mendefinisikan kebutuhan data yang akan digunakan kondisi teknologi saat ini. , maka arsitektur teknologi
pada arsitektur aplikasi. yang diusulkan adalah sebagai berikut :
Pendefinisian entitas berdasarkan pada fungsi bisnis 4.5.1. Aliran Informasi Antar Sistem Aplikasi
yang telah didefiniskan menggunakan value chain Aliran informasi antara sistem aplikasi merupakan
sebelumnya. Berikut kandidat entitas yang diperoleh : sebuah model yang menggambarkan proses transformasi
a. Penerimaan Peserta Didik Baru informasi antara sistem aplikasi yang telah dirancang
b. Proses Belajar Mengajar pada sub bab arsitektur aplikasi, aliran informasi antara
c. Penglepasan Akademik sistem aplikasi digambarkan pada Gambar 5.
d. Manajemen Tata Usaha
e. Manajemen Sarana Prasarana
f. Pusat Komputer dan Bahasa
g. Manajemen Keuangan

4.4.2. Arsitektur Aplikasi


Arsitektur aplikasi diidentifikasi berdasarkan pada :
1. Kebutuhan informasi untuk mendukung
pengambilan keputusan ditiap fungsi bisnis.
2. Kebutuhan pertukaran informasi antar fungsi
bisnis.
3. Kebutuhan alat bantu di tiap fungsi bisnis
Kebutuhan dan pertukaran informasi secara umum
sudah terlihat pada uraian tentang pemodelan proses
bisnis, sehingga penentuan arsitektur aplikasi yang
digunakan untuk membantu fungsi bisnis utama dan
pendukung organisasi dapat definisikan menggunakan Gambar 5 : Aliran informasi antar sistem aplikasi
Application Portfolio. berdasarkan kelompok fungsi bisnis
Berdasarkan uraian kandidat aplikasi di atas, maka
application portfolio dapat disajikan dalam Tabel 2. 4.5.2. Infrastructure Topology
Tabel 2 : Application portfolio Berdasarkan kondisi eksisting, layanan jaringan yang
Pondok Pesantren Ar-Rahmat akan diberikan berupa LAN, internet, basis data server,
dan aplikasi server. Untuk layanan jaringan LAN
Kode Nama Aplikasi
digunakan oleh user berbagi sumber daya seperti printer
Aplikasi
dan pertukaran data. Internet digunakan untuk akses
AP_1.1 1.1 Aplikasi Pendaftaran Siswa Baru
informasi dan komunikasi khususnya antar sekolah. Basis
AP_1.2 1.2 Aplikasi Pengolahan Test Masuk
data server digunakan sebagai penyimpanan dan
AP_1.3 1.3 Aplikasi Kegitan Promosi PPDB
pengolahan data PPDB, PBM, dan PA. Aplikasi server
AP_1.4 1.4 Aplikasi Daftar Ulang Siswa Baru
dialokasikan untuk kepentingan penyimpanan aplikasi
AP_2.1 2.1 Aplikasi Administrasi Kesiswaan
yang diperlukan sebanyak 21 aplikasi yang telah
AP_2.2 2.2 Aplikasi Penjadwalan
dijelaskan pada sub arsitektur aplikasi.
AP_2.3 2.3 Aplikasi Adminstrasi PBM
Hasil identifikasi keragamam pengembangan
AP_2.4 2.4 Aplikasi PRAKERIN
jaringan disajikan pada Tabel 3.
AP_2.5 2.5 Aplikasi Administrasi Nilai Siswa
AP_2.6 2.6 Aplikasi Evaluasi PBM
Tabel 3 : Hasil indentifikasi pengembangan jaringan
AP_2.7 2.7 Aplikasi Pelaporan Akademik
No Keragaman Uraian
AP_2.8 2.8 Aplikasi Jaringan Bersama
1 Jenis layanan LAN, Internet, Wireless,
AP_3.1 3.1 Aplikasi Basis data Alumni berbasis
basis data server, aplikasi
WEB
server.
AP_3.2 3.2 Aplikasi Pelaporan Raport dan Ijazah
2 Skalabilitas Eksisting 50 PC
AP_4.1 4.1 Aplikasi Pengarsipan
Pengembangan 25 PC
AP_4.2 4.2 Aplikasi Kepegawaian
Total PC sebanyak 75 unit
AP_4.3 4.3 Aplikasi Kehadiran Guru
3 Lokasi Satu lokasi antar
AP_4.4 4.4 Aplikasi Rencana Kerja Anggaran
(RKA) dan Dokumen Pelaksanaan ruang/gedung
Anggaran (DPA) 4 Besar Bandwith Speedy Unlimited
AP_5.1 5.1 Aplikasi Inventasi 5 Ketersediaan 1 Modem ASDL
AP_6.1 6.1 Aplikasi Administrasi Laboratorium Perangat Keras 1 Hub/Switch 16 port
6 Perangkat Lunak Open Source
AP_7.1 7.1 Aplikasi Perhitungan Gaji Guru
Jaringan
AP_7.2 7.2 Aplikasi Administrasi Guru
7 Managebility Belum diterapkan
8 Keamanan Belum diterapkan

45
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

9 Alokasi Biaya Belum Teralokasi 10 AP_2.1 2.1 Aplikasi Administrasi Kesiswaan


11 AP_2.2 2.2 Aplikasi Penjadwalan
10 SDM 2 Orang SDM, namun 12 AP_2.3 2.3 Aplikasi Administrasi PBM
kurang mengetahui 13 AP_2.4 2.4 Aplikasi PRAKERIN
jaringan 14 AP_2.7 2.6 Aplikasi Pelaporan Akademik
15 AP_3.1 3.1 Aplikasi Pelaporan Raport dan
Berdasarkan uraian keragaman pengembangan Ijazah
jaringan dan kondisi eksisting teknologi, maka dapat 16 AP_4.1 4.1 Aplikasi Pengarsipan
disiapkan sketsa pengembangan jaringan seperti terlihat 17 AP_4.2 4.2 Aplikasi Kepegawaian
pada Gambar 6. 18 AP_4.4 4.4 Aplikasi RKA dan DPA
19 AP_5.1 5.1 Aplikasi Inventasi
20 AP_6.1 6.1 Aplikasi Administrasi
Laboratorium
21 AP_7.1 7.1 Aplikasi Perhitungan Gaji Guru
22 AP_7.2 7.2 Aplikasi Adminstrasi Guru
Server Server Server
Aplikasi DB Proxy

Laboratorium 2 Laboratorium 1

Ruang TU Ruang Kepala Sekolah


Internet

4.7.2. Faktor Penentu Sukses (CSF) Implementasi


Ruang Guru Router
ADSL
Firewall
Keberhasilan dari implementasi banyak
dipengaruhi oleh banyak hal, oleh karena itu perlu
Satuan Pendidikan (Play Group, TK, TPA, DTA, SD, SMP, SMK)

diidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penentu


kesuksesan implementasi ini, antara lain :
Gambar 6 : Sketsa jaringan komputer Pondok
1. Komitmen manajemen yang kuat dan konsisten
Pesantren Ar-Rahmat
serta keterlibatannya secara langsung akan
sangat membantu mempercepat implementasi.
2. Persetujuan rencana implementasi.
4.6. Tahap E. Peluang dan Solusi
3. Menyusun Standart Operation Procedure
Tujuan dari tahapan ini adalah memberikan solusi
(SOP).
dan implementasi terhadap perancangan sisem informasi
4. Ketersediaan sumber daya, teknologi dan
yang sesuai dengan visi misi organisasi. Solusi dan
infrastruktur.
implementasi yang dilakukan pada tahap ini adalah
5. Peningkatan pemahaman, keterampilan dan
melakukan perencanaan dan pengembangan aplikasi-
pengetahuan sumber daya manusia melalui
aplikasi dan menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan.
training.
Dalam menunjang proses implementasi diperlukan
beberapa stategi yang harus diperhatikan untuk
5. Kesimpulan
memperkecil resiko kegagalan, adapun strategi yang
1. Pemanfaatan TI pada Pondok Pesantren Ar-Rahmat
dapat dilakukan antara lain :
merupakan salah satu faktor pendukung yang penting,
1. Mempertimbngkan biaya implementasi.
sehingga proses bisnis yang ada dapat berjalan lebih
2. Pengembangan sumber daya manuisa.
efektif dan cepat dalam mengambil keputusan.
3. Identifikasi parameter strategis dengan mengevalusi
2. Penelitian ini memfokuskan pada perancangan sistem
gap dari arsitektur bisnis,.arsitektur data, arsitektur
informasi sekolah dengan lingkup perancangan yaitu visi
aplikasi, arsitektur teknologi.
arsitektur, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi,
arsitektur teknologi, peluang dan solusi, serta rencana
4.7. Tahap F. Rencana Migrasi
migrasi.
Rencana migrasi memiliki tujuan untuk
3. Dengan perancangan sistem informasi sekolah terpadu
merencanakan proses peralihan teknologi.
pada Pondok Pesantren Ar-Rahmat dapat mempermudah
4.7.1. Urutan Implementasi Aplikasi
dan mempercepat pelayanan terhadap semua stakeholder
Organization Persepctive digunakan untuk
terutama dalam bidang pelayanan informasi.
menentukan urutan implementasi arsitektur aplikasi yang
4. Perancangan yang matang dalam implementasi sistem
diperlukan, sehingga urutan ini disimpulkan menjadi
mutlak diperlukan, hal ini untuk mencegah kegagalan dan
kebutuhan kandidat aplikasi.
penghamburan biaya pada saat implementasi sistem.
Identifikasi kebutuhan kandidat aplikasi dari sudut
pandang organisasi harus mampu mendukung kinerja
6. Daftar Pustaka
organisasi secara sinergi, dari sisi manajemen dan
[1]Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional. Pedoman
operasional, maka kabutuhan kandidat aplikasi Pondok
Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Pada Jenjang
Pesantren Ar-Rahmat adalah sebagai berikut :
Pendidikan Dasar dan Menengah, Badan Penelitian
dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional,
Tabel 4 : Urutan implementasi aplikasi
No Kode
Jakarta. 2007
Nama Aplikasi [2]Minoli, Daniel. Enterprise Architecture A to Z Framework,
Urut Aplikasi
1 AP_1.1 1.1 Aplikasi Pendaftaran Siswa Baru Business Process Modeling, SOA, and Infrastructure
2 AP_1.4 1.4 Aplikasi Daftar Ulang Siswa baru Technology. Taylor & Francis Group, LLC. Boca
3 AP_2.5 2.4 Aplikasi Administrasi Nilai Siswa
4 AP_3.1 3.1 Aplikasi Basis data Alumni Raton London New York. 2008
berbasis WEB [3]Mutyarini, Kuswardani dan Jaka Sembiring.
5 AP_2.8 2.7 Aplikasi Jaringan Bersama ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI UNTUK
6 AP_4.3 4.3 Aplikasi Kehadiran Guru INSTITUSI PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA.
7 AP_2.6 2.5 Aplikasi Evaluasi PBM
8 AP_1.3 1.3 Aplikasi Kegiatan Promosi PPDB Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi &
9 AP_1.2 1.2 Aplikasi Pengolahan Test Masuk Komunikasi untuk Indonesia. 2006

46
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

[4]Nugroho, Adi. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi


dengan Metodologi Berorientasi Objek Edisi Revisi.
INFORMATIKA. Bandung. 2005.
[5]Pudjo Widodo, Probowo dan Herlawati. Menggunakan
UML. INFORMATIKA. Bandung. 2011
[6]Rufaida, Riffa. Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi
Rumah Sakit dengan TOGAF (The Open Group
Architecture Framework) (Studi Kasus : RSMB).
Jurnal Sarjana Institut Teknologi Bandung bidang
Teknik Elektro dan Informatika Volume 1, Number 1.
2012
[7]Solichin, Achmad dan Zainal A. Hasibuan. PEMODELAN
ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI
BERBASIS CLOUD COMPUTING UNTUK
INSTITUSI PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA.
Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi
Terapan (Semantik). 2012
[8]Supriyana, Iyan. Perencanaan Model Arsitektur Bisnis,
Arsitektur Sistem Informasi dan Arsitektur Teknologi
Dengan Menggunakan TOGAF: Studi Kasus
Bakosurtanal. JURNAL GENERIC Vol. 5 No.1. 2010
[9]Sutabri, Tata. Konsep Sistem informasi. ANDI.
Yogyakarta. 2012
[10]The Open Group. TOGAF Version 9 The Open Group
Architecture Framework (TOGAF). 2009.
[11]Trisna Somantri, Kurnia. Pemodelan Arsitektur
Enterprise Dengan TOGAF ADM Pada Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional SDN Galunggung Kota
Tasikmalaya. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor. 2011
[12]Urbaczewski, Lise and Stevan Mrdalj. A COMPARISON
OF ENTERPRISE ARCHITECTURE
FRAMEWORKS. Issues in Information Systems
Volume VII, No. 2. 2006
[13]Ward, J., and J. Peppard. Strategic Planning for
Information Systems. West Sussex, England: John
Wiley and Sons, Ltd. 2002
[14]Winter, Robert and Ronny Fischer Essential Layers,
Artifacts, and Dependencies of Enterprise
Architecture. Journal of Enterprise Architecture. 2007
[15]Wiro Sasmito, Ginanjar. Annual Performance Planning
Information System with Enterprise Architecture
Modelling the Secretariat of the Central Java Province
Parliament Used Framework Togaf. International
Journal of Social Science and Humanity, Vol. 3, No. 4.
2013
[16]Yakub. Pengantar Sistem Informasi. GRAHA ILMU.
Yogyakarta. 2012
[17]Yunis, Roni dan Kridanto Surendro. PERANCANGAN
MODEL ENTERPRISE ARCHITECTURE DENGAN
TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT
METHOD. Jurnal Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi (SNATI). 2009
[18]Yunis, Roni, Kridanto Surendro dan Erwin S. Panjaitan.
PENGEMBANGAN MODEL ARSITEKTUR
ENTERPRISE UNTUK PERGURUAN TINGGI.
JUTI Volume 8, Nomor 1. 2010
[19]Yunis, Roni, dan Kridanto Surendro. IMPLEMENTASI
ENTERPRISE ARSITEKTUR PERGURUAN
TINGGI. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi (SNATI). 2010

47

Anda mungkin juga menyukai