Anda di halaman 1dari 20

ASAS ILMU LINGKUNGAN

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Invertebrata yang dibina oleh Sri Purwati, S.Pd, M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok I
Kelas regular B/2017

`
Rahman Subandi Maya Nordiah
NIM. 1705015056 NIM. 1705015053 NIM. 1705015049

Nurul Afifah Rahmawati SilvaniMonggego


NIM. 1705015071 NIM. 1705015057 NIM. 1705015077

Ayu Febri Monalysa


NIM. 1705015061
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
makalah yang berjudul “Asas Ilmu Lingkungan” ini dapat kami selesaikan dengan lancar. Tidak lupa juga
kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Lingkungan. Tak lupa kami ucapakan
terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah Invertebrata Sri Purwati, S.Pd, M.Si yang telah membimbing dalam
penulisan makalah ini. Juga ucapan terima kasih kepada pihak yang terkait secara langsung maupun tidak
langsung.
Harapan penulis, semoga makalah“Asas Ilmu Lingkungan” ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami
menyadari makalah ini masih banyak kekurangan , maka dari itu kami juga berharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sehingga untuk kedepannya makalah yang kami susun lebih baik lagi.

Samarinda, 9 April 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman JuduL
Kata Pengantar .................... ………………………………………………………ii
Daftar Isi. …………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………2
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………2
C. Tujuan Penulisan ............. …………………………………………………2
D.ManfaatPenulisan ... …………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan secara
Umum……………………………………………….4
B. Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan menurut para ahli
…………………………………………….8
C. Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan…………………………9
D. . Asas-asas Ilmu Lingkungan…………………………………11

BAB III PENUTUP


A. kesimpulan ......................................................................................... 16
B. Saran .................................................................................................... 16
11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu lingkungan adalah salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai
ilmu yang mempelajari jasad hidup (termasuk manusia) dengan
lingkungannya, antara lain aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pertanian,
sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai poros, tempat berbagai azas dan
konsep berbagai ilmu yang saling terkait satu sama lain untuk mengatasi
masalah hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya.
Asas didalam suatu ilmu pada dasarnya merupakan penyamarataan
kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai landasan
untuk menguraikan gejala (fenomena) dan situasi yang lebih spesifik. Azas
dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan pengujian metodologi secara
terus menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya oleh ilmuwan
didunia ini. Tetapi ada pula azas yang hanya diakui oleh sekelompok
ilmuwan tertentu saja, karena azas ini hanya merupakan penyamarataan
secara empiris saja dan hanya benar pada situasi dan kondisi tertentu saja,
sehingga terkadang azas ini menjadi bahan pertentangan.
Asas di dalam suatu ilmu yang sudah berkembang digunakan sebagai
landasan yang kokohdan kuat untuk mendapatkan hasil, teori dan model
seperti pada ilmu lingkungan. Untukmenyajikan asas dasar ini dilakukan
dengan mengemukakan kerangka teorinya terlebihdahulu, kemudian setelah
dipahami pola dan organisasi pemikirannya baru dikemukakanfakta-fakta
yang mendukung dan didukung, sehingga asas-asas disini
sebenarnyamerupakan satu kesatuan yang saling terkait dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain (sesuai dengan urutan logikanya). Secara umum
azas yang terdapat pada ilmu lingkungan terdapat 14 azas yang didalamnya
mengenai kehidupan makhluk hidup, alam, energi, ekosistem maupun
populasi, dll.
Lingkungan merupakan tempat untuk melakukan aktifitas-aktifitas
semua makhluk hidup. Makhluk hidup tidak memungkinkan hidup sendiri

1
tanpa interaksi dengan lingkungan. Interaksi yang dilakukan terus menerus
mengakibatkan banyak perubahan-perubahan yang mempunyai efek
negatif dan positif pada lingkungan. Permasahan perubahan akan teratasi
ketika makaluk hidup sadar akan pembelajaran mengenai pengetahuan
lingkungan. Pengetahuan lingkungan memiliki banyak pokok pembahasan.
Banyaknya pokok pembahasan dirangkum dalam mata perkuliahan yaitu
pengetahuan lingkungan. Didalam mata perkulliahan untuk pemahaman
lebih lanjut maka perlu pembahasan mengenai asas-asas pengetahuan
lingkungan.
Asas-asas pengetahuan lingkungan memberikan sebuah keterangan
dimana sangat berfungsi dalam pembelajaran pengetahuan lingkungan.
Asas asas memberikan dasar untuk perkembangan ilmu mengenai
pemahaman pengatahuan lingkungan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ekologi dan ilmu lingkungan secara umum?
2. Apa yang dimaksud dengan ekologi dan ilmu lingkungan menurut para
ahli?
3. Apa perbedaan ekologi dan ilmu lingkungan?
4. Apa saja asas-asas ilmu lingkungan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Ekologi dan ilmu lingkungan secara
umum.
2. Untuk mengetahui pengertian ekologi dan ilmu lingkungan menurut
para ahli.
3. Untuk mengetahui perbedaan ekologi dan ilmu lingkungan.
4. Untuk mengetahui asas-asas ilmu lingkungan.
D. Manfaat Penulisan
1. Dapat mengetahui pengertian Ekologi dan ilmu lingkungan secara
umum

2
2. Dapat mengetahui pengertian ekologi dan ilmu lingkungan menurut
para ahli.
3. Dapat mengetahui perbedaan ekologi dan ilmu lingkungan.
4. Dapat mengetahui asas-asas ilmu lingkungan.

3
BAB II
PEMABAHASAN

A. Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan Secara Umum


Ekologi dan ilmu lingkungan merupakan disiplin ilmu terkait erat, dan
berhubungan dengan prinsip-prinsip yang satudengan yang lain dan hal ini
merupakan sesuatu yang penting untuk sepenuhnya memahami satu
dengan yang lain.Perbedaan utama antara ekologi dan ilmu
lingkungan yaitu ilmu lingkungan merupakan bidang yang
lebih menyeluruhyang menggabungkan banyak unsur ilmu bumi dan
kehidupan untuk memahami berbagai proses alam. Ekologi, di sisi
lain, biasanya lebih difokuskan pada bagaimana organisme berinteraksi
satu sama lain dan dengan lingkungan sekitarnya mereka. Kedua
ilmu memberikan informasi yang sangat penting tentang alam dan apa yang
dapat dilakukanuntuk lebih melindungi planet dan melestarikan sumber
daya.
Sebuah perbedaan penting antara ekologi dan ilmu lingkungan adalah
tujuan dari penelitian dalam disiplin ilmu masing-masing. Tidak seperti
ilmuwan bidang lingkungan, ahli ekologi cenderung fokus penelitian
(kajian) mereka pada populasi yang sangat spesifik dari makhluk hidup,
seperti jenis tertentu dari rumput atau kelompok ikan. Ahli ekologiberusaha
untuk memahami bagaimana populasi berinteraksi, bereproduksi, dan
berkembang dalam suatu ekosistem. Para ahli ekologi
lebih berkonsentrasi terutama pada faktor-faktor langsung
seperti penyediaan makanan, peristiwa makan memakan, dan seleksi
seksual dalam suatu kelompok melalui pengamatan yang cermat dan
penelitian sejarah.Ekologi menjelaskan perkembangan dan adaptasi
evolusioner yang mempengaruhi suatu spesies.

4
Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari
apa yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan
percobaan. Tetapi biasanya ekologi didefinisikan sebagi pengkajian
hubungan organisme-organisme atau kelompok-kelompok organisme
terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal-balik antara
organisme-organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi
memperhatikan terutama biologi “golongan-golongan” organisme dan
dengan proses-proses fungsional di daratan dan air adalah lebih tetap
berhubungan dengan upaya mutakhir untuk mendefinisikan ekologi sebagai
pengkajian struktur dan fungsi alam, telah dipahami bahwa manusia
merupakan bagian dari pada alam.
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata oikos berarti habitat
atau tempat tinggal, sedangkan logos berarti pengetahuan atau ilmu. Istilah
ekologi dipakai sebagai satu bagian dari ilmu pengetahuan. Pada saat
permulaan perkembangan ekologi, ada sementara ahli yang memusatkan
perhatian pada masalah tempat tinggal, sifatdan keadaannya yang dapat
memungkinkan sebagai daerah untuk hidup bagi organisme.
Ekologi adalah kajian ilmiah mengenai interaksi antara organisme dan
lingkungannya. Sebagai suatu bidang kajian ilmiah, ekologi
menggabungkan pendekatan hipotesis-deduktif, yang menggunakan
pengamatan dan eksperimen untuk menguji penjelasan hipotesis dari
fenomena-fenomena ekologis.
Pada perkembangan lebih lanjut ekologi manusia menjadi penting dan
lebih berperan karena dalam kenyataannya segala kegiatan manusia tidak
sekedar biotik individual tapi juga bersifat sosiokultural yang banyak
melibatkan berbagai macam segi kehidupan. Didalam lingkup ekologi
manusia, ada beberapa komponen yang berpengaruh, yaitu;
1. penduduk; 3. Teknologi; dan
2. Lingkungan; 4. Organisasi
Apabila dilihat dari keempat komponen tersebut, jelas bahwa maing-
msing saling tergantung secara fungsional.

5
Penduduk sebagai komponen pertama dari ekologi manusia jumlahnya
semakin banyak, sehingga semakin banyak pula jumlah sumber daya yang
diperlukan oleh manusia. Pengelolaan sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan manusia jelas tergantung pada lingkungan yang akan mendukung
kelangsungan hidup manusia. Di smping itu untuk dapat mengelola sumber
daya secara baik, peranan teknologi akan semakin menonjol. Segalanya
akan dapat tercapai dengan penanganan yang terorganisasikan secara rapi.
Didalam ekologi dikenal pula pengertian komponen alam dan komponen
sosial yang keduanya saling berkaitan dan ikut pula menentukan
kelangsungan hidup manusia. Adapun yang dimaksud dengan komponen
alam adalah lahan, air, tanaman, iklim, hewan, udara, dan sebagainya.
Sedang dalam pengertian komponen sosial tercakup unsur-unsur pokok
seperti manusia, masyarakat dan organisasinya. Hubungan timbal-balik
antara komponen alam dan komponen sosial memberikan suatu hasil atau
akibat. Hasil atau akbat dalam hal ini dapat dipakai untuk mengetahui sifat
dan kondisi komponen alam dan komponen sosial. Didaerah yang
tebelakang, komponen alam yang paling memegang peranan. Di daerah
komponen sosial tidak banyak berperan di dalam menghadapi tantangan
alam karena tingkat pengetahuan dan teknologinya msih rendah. Oleh
karena itu hasil atau akibat yang dalam hal ini digambarkan sebagai tingkat
kemkmuran suatu daerah, akan tergantung kepada baik buruknya sifat dan
kondisi komponen alamnya. Sebaliknya, di daerah yang usdah maju
komponen sosiallah yang paling berperan karena manusia dan
organisasinya dapat mengatur, mengawasi dan mengelola komponen alam.
Oleh karen aitu tigkat kemakmuran masyarakat di daerah maju banyak
ditentukan oleh komponen sosial.
Di dalam komponen sosial sebenarnya terdapat suatu kekayaan yang
tersembunyi yang dapat mengakibatkan dampak lingkungan menjadi positif
maupun negatif. Kekayaan tersebut dapat berupa akal, pikiran, teknologi
serta modal yang dapat dipakai untuk memanfaatkan komponen alam untuk
kepentingan manusia itu sendiri. Kekayaan yang ada pada komponen sosial

6
ini terpaksa digunakan karena pertambahan penduduk juga mengakibatkan
semakin banyaknya jumlah sumber daya yang diperlukan.pengelolaan
sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan pangan, sandang
dan papan serta kebutuhan lainnya yang mengakibatkan penggunaaan
bebagai macam ilmu pengetahuan dan teknologi, disamping memberikan
kemakmuran dan kesejahteraan, seringkali menimbulkan pengaruh
sampingan dengan adanya bahan limbah sisa yang tidak terpakai. Bahan
limbah yang tidak terpakai ini dapat merusak kegunaan lingkungan karena
mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Bahan ini umumnya
berasal dari limbah-limbah industri. Di negara-negara industr masalah
limbah telah banyak menimbulkan kerugian.
Lingkungan meliputi komponen abiotik (faktor-faktor kimiawi dan
fisik tak hidup) seperti suhu, cahaya. Air dan nutrien. Yang juga penting
pengaruhnya pada organisme adalh komponen biotik (hidup), semua
organisme lain yang merupakan bagian lingkungan adr suatu individu.
Organisme lain bisa berkompetisi dengan suatu individu untuk
mendapatkan makanan dan sumber daya lainnya, memangsanya, atau
mengubah lingkungan fisik dan kimiawi.
Ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan
hidup. Menurut Soerjani, dkk (2006), ilmu lingkungan adalah
penggabungan ekologi (manusia) yang dilandasi dengan kosmologi (tatanan
alam) yang mempunyai paradigma sebagai ilmu pengetahuan murni.
Hakikat ilmu pengetahuan pada dasarnya berkembang untuk mendasari,
mewarnai serta sebagai pedoman kearifan sikap dan perilaku manusia.
Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis mengenai
lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya. Ilmu
lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu yang
bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut
hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan
merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.

7
B. Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan menurut Para Ahli
Selain definisi umum mengenai pengertian ekologi, ada pula pengertian
ekologi yang dikemukakan menurut para ahli. Pengertian ekologi menurut
definisi para ahli adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Ekologi Menurut Miller (1975) Menurut Miller tentang
pengertian ekologi yang menggemukakan bahwa ekologi adalah suatu
ilmu mengenai hubungan timbal balik diantara organisme serta
sesamanya dan juga dengan lingkungannya.
2. Pengertian Ekologi Menurut Otto Soemarwoto, pengertian ekologi
adalah suatu ilmu mengenaihubungan timbal balik diantara makhluk
hidup dengan lingkungan sekitarnya.
3. Pengertian Ekologi Menurut C. Elton, ekologi adalah suatu ilmu yang
mengkaji sejarah alam atau juga perkehidupan alam dengan secara
ilmiah
4. Pengertian Ekologi Menurut Resosoedarmo, pengertian ekologi adalah
suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungan.
5. Pengertian Ekologi Menurut Andrewarthaekologi, adalah suatu ilmu
yang membahas penyebaran dan juga kemelimpahan organisme
6. Pengertian Ekologi Menurut Krebsekologi, adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mengkaji suatu interaksi yang menentukan adanya
penyebaran dan juga kemelimpahan organisme
7. Pengertian Ekologi Menurut Eugene P. Odum, ekologi adalah suatu
kajian terstruktur serta fungsi alam, tentang suatu struktur dan juga
interaksi diantara sesama organisme dengan lingkungannya.
Pengertian akan Lingkungan Hidup telah banyak sekali dikemukakan
oleh beberapa ahli lingkungan. Menurut Otto Soemarwoto pengertian
lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam
ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita. Sedangkan
Munadjat Danusaputro memberikan pengertian lingkungan hidup sebagai
semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan tingkah

8
perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan
mempengaruhi hidup dan kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya
(Siahaan, 1987:1). Menurut Ehrlich dan kawan-kawan merumuskan tentang
lingkungan sebagai berikut (Ehrlich, Holdren, 1973:38): “For our purpose,
the environment is the unique skin of soil, water, gaseous, atmosphere,
mineral nutrients, and organisms that covers this otherwise undistinguished
planet”.
C. Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme
dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos
yang berarti habitat dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali
dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914). Dalam ekologi, makhluk
hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Secara
harfiyah Ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau
kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ada juga yang mengatakan
bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan
antara tumbuhan, binatang, dan manusia dengan lingkungannya di mana
mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dan mengapa berada di tempat
tersebut.
Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya
mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak
melakukan percobaan. Tetapi biasanya ekologi didefinisikan sebagi
pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok-kelompok
organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal-balik antara
organisme-organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi
memperhatikan terutama biologi “golongan-golongan” organisme dan
dengan proses-proses fungsional di daratan dan air adalah lebih tetap
berhubungan dengan upaya mutakhir untuk mendefinisikan ekologi sebagai
pengkajian struktur dan fungsi alam, telah dipahami bahwa manusia

9
merupakan bagian dari pada alam. Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir
adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau
alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur di sini menunjukan
suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk
kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara
(materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan
sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat yang
terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian
bagaimana fungsi organisme di alam. Sedangkan,
Ilmu lingkungan merupakan perpauan asas dan konsep berbagai
ilmu (terutama ekologi, dan ilmu lainnya seperti biologi, kimia, hidrologi,
meteorologi, ilmu tanah, geografi, demografi dan sebagainya), yang
bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut
hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya.
Pemerintah Indonesia dalam UU Pengelolaan Lingkungan Hidup
No. 23 tahun 1997 memberikan pengertian Lingkungan Hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Sesuai dengan pengertian lingkungan Hidup diatas, maka perlu
diketahui tentang adanya pembagian Lingkungan Hidup; dengan tujuan
mencari pola pengelolaan yang ditentukan dan dikehendaki. L.L. Bernard
(dalam Siahaan, 1987:12) membagi lingkungan atas empat macam, yaitu :
1. Lingkungan fisik (anorganik), lingkungan yang terdiri dari gaya
kosmik dan fisigeografis :tanah, udara, air, radiasi, gaya tarik, ombak
dan sebagainya
2. Lingkungan biologi (organik),segala sesuatu yang bersifat biotis
3. Lingkungan Sosial , terdiri dari :
a. Fisiososial, yaitu yang meliputi kebudayaan materiil : peralatan,
senjata, mesin, gedung dan sebagainya.

10
b. Biososial manusia dan bukan manusia, yaitu manusia dan interaksi
terhadap sesamanya dan hewan beserta tumbuhan domestik dan
semua bahan yang digunakan manusia yang berasal dari sumber
organik.
c. Psikososial, yaitu yang berhubungan dengan tabiat bathin manusia,
seperti sikap, pandangan, keinginan, keyakinan. Hal ini terlihat dari
kebiasaan, agama, ideologi, bahasa dan lain-lain
4. Lingkungan Komposit, yaitu lingkungan yang diatur secara
institusional, berupa lembaga-lembaga masyarakat
Tetapi ada juga beberapa sarjana yang hanya memberikan tiga
macam pembagian lingkungan hidup, yaitu :
1. Lingkungan fisik (Physical Environment), yaitu segala sesuatu di
sekitar kita yang bersifat benda mati, seperti : air, sinar, gedung dan
lainnya.
2. Lingkungan biologis (Biological Environment), yaitu segala sesuatu
yang ada di sekitar kita yang bersifat organis, seperti manusia, hewan,
tumbuhan dan lainnya
3. Lingkungan Sosial (Social Environment), yaitu manusia-manusia lain
yang berada di sekitar kita atau kepada siapa kita mengadakan hubungan
pergaulan.

D. Asas-Asas Ilmu Lingkungan


Menurut Tandjung (1999) Asas– Asas Pengetahuan Lingkungan
Pengetahuan lingkungan memiliki beberapa asas dalam pengembangannya.
Asas- asas tersebut diantaranya yaitu:
1. ASAS 1 (Hukum Termodinamika I)
Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi
atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau
terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain
tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan. Asas ini adalah
sebenarnya serupa dengan hokumThermodinamika I, yang sangat
fundamental dalam fisika. Asas ini dikenal sebagai hukum konservasi
energi dalam persamaan matematika.

11
Contohnya Banyaknya kalori, energi yang terbuang dalam bentuk
makanan diubah oleh jasad hidup menjadi energi untuk tumbuh,
berbiak, menjalankan proses metabolisme, dan yang terbuang sebagai
panas.
2. ASAS 2 (Tak ada system pengubahan energi yang betul- betul efisien)
Pengertian: Asas ini tak lain adalah hokumThermodinamika II, Ini
berarti energi yang tak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi
tersebut akan terus diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Asas
ini sama dengan hukum termodinamika kedua dalam ilmu fisika. Hal
ini berarti meskipun energi itu tidak pernah hilang, namun demikian
energi tersebut akan diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat.
Secara keseluruhan energi di planet kita ini terdegradasi dalam bentuk
panas tanpa balik, yang kemudian beradiasi ke angkasa.
Dalam sistem biologi, energi yang dimanfaatkan baik oleh jasad
hidup, populasi maupun ekosistem kurang efisien, karena masukan
energi dapat dipindahkan dan digunakan oleh organisme hidup yang
lain. Contohnya pada piramida makanan, tingkatan konsumen yang
paling bawah mendapatkan asupan energi yang banyak, sebaliknya
konsumen paling atas hanya mendapatkan sedikit, disamping itu pada
setiap tingkatanpun energi tidak dimanfaatkan secara efisien (banyak
terbuang).
Energi yang dapat dimanfaatkan oleh kita seperti tumbuhan, hewan,
ikan dsb., itu termasuk kategori sumber alam, namun demikian apakah
sumber alam ini dapat diukur manfaatnya dan apa batasan sumber alam
tersebut.
Sumber alam adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh organisme
hidup, populasi, atau ekosistem yang pengadaannya hingga ke tingkat
optimum atau mencukupi, sehingga akan meningkatkan daya
pengubahan energi.
3. ASAS 3 (Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, termasuk
kategori sumberdaya alam)
Pengertian: Pengubahan energi oleh system biologi harus
Berlangsung pada kecepatan yang sebanding dengan adanya materi dan
energi di lingkungannya. Pengaruh ruang secara asas adalah beranalogi
dengan materi dan energi sebagai sumber alam.
Contoh: Ruang yang sempit: dpt mengganggu proses pembiakan
organisme dg kepadatan tinggi. Ruang yang terlalu luas: jarak antar
individu dalam populasi semakin jauh, kesempatan bertemu antara
jantan dan betina semakin kecil sehingga pembiakan akan terganggu.
Jauh dekatnya jarak sumber makanan akan berpengaruh terhadap
perkembangan populasi. Waktu sebagai sumber alam tidak merupakan
besaran yang berdiri sendiri. Misal hewan mamalia dipadang pasir, pada
musim kering tiba persediaan air habis di lingkungannya, maka harus

12
berpindah kelokasi yang ada sumber airnya. Berhasil atau tidaknya
hewan bermigrasi tergantung pada adanya cukup waktu dan energi
untuk menempuh jarak lokasi sumber air.
Keaneka-ragaman juga merupakan sumberdaya alam. Semakin
beragam jenis makanan suatu spesies semakin kurang bahayanya
apabila menghadapi perubahan lingkungan yang dapat memusnahkan
sumber makanannya. Materi dan energi sudah jelas termasuk kedalam
sumber alam. Ruang yang dimanfaatkan oleh organisme hidup untuk
hidup, berkembang biak dsb. dapat dianalogkan dengan materi dan
energi, karena dibutuhkan, sehingga secara asas termasuk katagori
sumber alam. Begitu pula dengan waktu, meskipun tidak dapat berdiri
sendiri, namun termasuk kategori sumber alam, karena berapa waktu
yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk mendapatkan makanan.
Keanekaragaman juga termasuk ke dalam kategori sumber alam, karena
apabila suatu spesies hanya memakan satu spesies saja akan mudah
terancam punah, namun apabila makanannya beranekaragam dia akan
mampu “survive”. Asas 3 ini mempunyai implikasi yang penting bagi
kehidupan manusia untuk mencapai kesejahteraannya
4. ASAS 4
Untuk semua kategori sumber daya alam, kalau pengadaannya sudah
mencapai optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan
penambahan sumberalam itu sampai ke suatu tingkat maksimum.
Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yang
menguntungkan lagi.
Untuk semua kategori sumber alam (kecuali keanekaragaman dan
waktu) kenaikan pengadaannya yang melampui batas maksimum,
bahkan akan berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini adalah
asas penjenuhan. Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan
penghancuran yang disebabkan oleh pengadaan sumberalam
yang sudah mendekati batas maksimum.
Asas 4 tersebut terkandung arti bahwa pengadaan sumberalam
mempunyai batas optimum, yang berarti pula batas maksimum, maupun
batas minimum pengadaan sumberalam akan mengurangi daya kegiatan
sistem biologi.
Contoh: Pada keadaan lingkungan yang sudah stabil, populasi
hewan atau tumbuhannya cenderung naik-turun (bukan naik terus atau
turun terus). Maksudnya adalah akan terjadi pengintensifan perjuangan
hidup, bila persediaan sumberalam berkurang. Tetapi sebaliknya, akan
terdapat ketenangan kalau sumberalam bertambah. Untuk semua
kategori sumberdaya alam (kecuali keanekaragaman dan waktu)
kenaikan pengadaannya yang melampaui batas maksimum, bahkan akan
berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini adalah asas
penjenuhan. Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan

13
penghancuran yang disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang
sudah mendekati batas maksimum.
Pada asas ini mempunyai arti bahwa pengadaan sumber alam
mempunyai batas optimum, yang berarti bahwa batas maksimum
maupun minimum sumber alam akan mengurangi daya kegiatan sistem
biologi. Dari sini dapat ditarik suatu arti yang penting, yaitu karena
adanya ukuran optimum pengadaan sumber alam untuk populasi, maka
naik turunnya jumlah individu populasi itu tergantung pada pengadaan
sumber alam pada jumlah tertentu.
5. ASAS 5
Pada asas 5 ini ada dua hal penting, pertama jenis sumber alam yang
tidak dapat menimbulkan rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut,
sedangkan kedua sumber alam yang dapat menimbulkan rangsangan
untuk dapat digunakan lebih lanjut.
Contoh: Suatu jenis hewan sedang mencari berbagai sumber
makanan. Kemudian didapatkan suatu jenis tanaman yang melimpah di
alam, maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya kepada
penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan
sumberalam (makanan) merangsang kenaikan pendayagunaan.
6. ASAS 6
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan
daripada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya
Pengertian: Asas ini adalah pernyataan teori Darwin dan Wallace. Pada
jasad hidup terdapat perbedaan sifat keturunan Dalam hal tingkat
adaptasi terhadap faktor lingkungan fisik atau biologi. Kemudian timbul
kenaikan kepadatan populasinya sehingga timbul persaingan. Jasad
hidup yang kurang mampu beradaptasi akan kalah dalam persaingan.
Dapat diartikan pula bahwa jasad hidup yang adaptif akan mampu
menghasilkan banyak keturunan daripada yang non-adaptif.
Pada asas ini berlaku “seleksi alam”, artinya bagi spesies-spesies
yang mampu beradaptasi baik dengan faktor biotik maupun abiotik, dia
akan berhasil daripada yang tidak dapat menyesuaikan diri. Dapat
diartikan pula, spesies yang adaptif akan mampu menghasilkan
keturunan lebih banyak daripada yang non adaptif, Sehingga individu-
individu yang adaptif ini mempunyai kesan lebih banyak merusak.
7. ASAS 7 (Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebihtinggi di
alam yang “mudah diramal”)
Pengertian : “Mudah diramal” : : adanya keteraturan yang pasti pada
pola faktor lingkungan pada suatu periode yang relative lama. Terdapat
fluktuasi turun-naiknya kondisi lingkungan di semua habitat, tetapi
mudah dan sukarnya untuk diramal berbeda dari satu habitat ke habitat
lain.

14
Dengan mengetahui keadaan optimum pada faktor lingkungan bagi
kehidupan suatu spesies, maka perlu diketahui berapa lama keadaan
tersebut dapat bertahan. Pada asas ini arti kata “mudah diramal” ialah
adanya keteraturan yang pasti pada pola faktor lingkungan dalam suatu
periode yang relatif lama. Adanya fluktuasi turun-naiknya kondisi
lingkungan, besar-kecilnya fluktuasi, dan dan sukar-mudahnya untuk
diramal berbeda untuk semua habitat. Sehingga diharapkan pada setiap
lingkungan adanya penyebaran spesies yang berbeda-beda
kepadatannya. Apabila terjadi perubahan lingkungan sedemikian rupa,
maka akan terjadi perubahan pengurangan individu yang sedemikian
rupa sampai pada batas yang membahayakan individu-individu spesies
tersebut. Lingkungan yang stabil secara fisik merupakan lingkungan
yang mempunyai jumlah spesies yang banyak, dan mereka dapat
melakukan penyesuaian terhadap lingkungannya tersebut (secara
evolusi). Sedangkan lingkungan yang tidak stabil adalah lingkungan
yang dihuni oleh spesies yang jumlahnya relatif sedikit. Menurut
Sanders (1969) bahwa komunitas fauna dasar laut mempunyai
keanekaragaman spesies terbesar, hal ini dijumpai pada habitat yang
sudah stabil sepanjang masa dan lama. Kemudian diinterpretasikan oleh
Slobodkin dan Sanders (!969) sebagai pengaruh lingkungan yang
mudah diramal (stabil). Maksudnya ialah semakin lama keadaan
lingkungan dalam kondisi yang stabil, maka semakin banyak
keanekaragaman spesies yang muncul disitu sebagai akibat
berlangsungnya proses evolusi. Menurut Pilelou (1969) keadaan iklim
yang stabil sepanjang waktu yang lama, tidak saja melahirkan
keanekaragaman spesies yang tinggi, tetap juga akan menimbulkan
keanekaragaman pola penyebaran kesatuan populasi.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mempelajari asas-asas lingkungan didapat beberapa kesimpulan
yaitu :
1. Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari
apa yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan
percobaan dan ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang
lingkungan hidup dan melakukan percobaan.
2. Menurut beberapa ahli seperti menurut Miller (1975) Menurut Miller
tentang pengertian ekologi yang menggemukakan bahwa ekologi adalah
suatu ilmu mengenai hubungan timbal balik diantara organisme serta
sesamanya dan juga dengan lingkungannya dan pegertian lingkungan
menurut Otto Soemarwoto yaitu lingkungan hidup adalah jumlah semua
benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang
mempengaruhi kehidupan kita.
3. Perbedaan ilmu lingkungan dan ekologi yaitu jika pada ekologi cabang
biologi yang tidak melakukan percobaan yang hanya mempelajari
hubungan timbal balik yang terjadi di alam. Sedangkan ilmu lingkungan
adalah semua benda dan kondisi yang memengaruhi kehidupan kita dan
biasamya melakukan percobaan.
4. Asas-asas di ilmu lingkungan cukup banyak yang berjumlah 14 asas
salah satunya yaitu asas 1; Semua energi yang memasuki sebuah
organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai
energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau
diciptakan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Reece, campbell dan Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta; Erlangga

Tandjung, S.D., 1999, Pengantar Ilmu Lingkungan, Laboratorium Ekologi,


Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Utina, Ramli. 2009. Ekologi dan Lingkungan Hidup. Gorontalo: UNG Press.

Wardhana, Wisnu Arya. 1994. Teknik Analisis Radioaktivitas Lingkungan.


Yogyakarta; Andi Offset.

Dewi, Wiliyanti. 2015. Ekologi dan Ilmu Lingkungan. https://dewiwiliyanti.


wordpress.com/2015/03/29/ekologi-dan-ilmu-lingkungan-2/

Sumampouw, Oksfriani Jufri. 2012. Ekologi dan Ilmu Lingkungan.


http://oksfriani82.blogspot.co.id/2012/10/perbedaan-ekologi-dan-ilmu-
lingkungan.html

17

Anda mungkin juga menyukai