Evaluasi Diri Komponen C - Mekatro
Evaluasi Diri Komponen C - Mekatro
180
160
140
120 Daya Tampung
100 Peminat
80 Diterima
60 Registrasi
40
20
0
2016-2107 2017-2018
Tren jumlah mahasiswa Program Studi Agribisnis selama lima tahun terakhir
sejak tahun akademik 2011/2012 hingga 2015/2016 mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Pada tahun akademik 2011/2012 jumlah mahasiswa sebanyak 266 orang,
jumlah ini melonjak tajam pada tahun akademik 2015/2016 menjadi 476 orang. Kenaikan
jumlah mahasiswa dalam kurun waktu lima tahun sebesar 179%. Lonjakan jumlah
mahasiswa ini disebabkan oleh peningkatan jumlah pagu dan diiringi oleh peningkatan
jumlah mahasiswa baru yang diterima.
Peningkatan jumlah mahasiswa ini mencerminkan bahwa eksistensi Program
Studi Agribisnis semakin diakui dan dipercaya masyarakat luas. Namun demikian, seperti
yang telah diulas di depan, respon positif dari masyarakat luas ini tidak bisa ditanggapi
dengan penambahan pagu seperti tuntutan APK sebesar 30%. Hal ini bisa berdampak
pada rasio dosen dan mahasiswa tidak sesuai standar DIKTI, yaitu 1:30. Pada tahun
akademik 2015/2016 jumlah mahasiswa Program Studi Agribisnis sebanyak 476 dengan
dosen aktif sebanyak 16 orang. Sehingga peningkatan pagu akan berimbas pada naiknya
beban pada masing-masing dosen. persaingan masuk masih sangat rendah. Rendahnya
rasio persaingan ini menyebabkan Program Studi Agribisnis tidak dapat melakukan
seleksi untuk mendapatkan input mahasiswa yang memiliki kualitas diatas rerata.
Sebaran daerah asal mahasiswa baru selama kurun waktu lima tahun terakhir,
yaitu mulai tahun akademik 2011/2012 hingga tahun akademik 2015/2016 nampak pada
gambar C.5. Berdasarkan sebarannya, dominasi mahasiswa baru dari empat Kabupaten
di daerah Madura, yaitu Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan
masih melebihi 50% dari total jumlah mahasiswa. Peringkat kedua, mahasiswa Program
Studi Agribisnis berasal dari Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Jawa Timur di luar Pulau
Madura, seperti Surabaya, Jombang, Sidoarjo, Mojokerto, Nganjuk, Ponorogo, Madiun,
Blitar, Banyuwangi, Lamongan, Kediri, Probolinggo, Bojonegoro, Tuban, Pasuruan,
Ngawi, gresik, Madiun, Jember, Magetan, Tulung Agung dan Bondowoso. Walaupun
begitu, secara prosentase jumlah mahasiswa yang berasal dari luar pulau madura dalam
area propinsi Jawa Timur juga semakin meningkat. Pada tahun akademik 2015/2016
mahasiswa Program Studi Agribisnis yang berasal dari luar Pulau Madura di Propinsi
Jawa Timur sebanyak 55%.
Peningkatan prosentase sebaran daerah asal mahasiswa Program Studi
Agribisnis selama lima tahun terakhir, menunjukkan bahwa pengakuan masyarakat
terhadap eksistensi Program Studi Agribisnis semakin besar bukan hanya dari
masyarakat Madura, tapi juga dari masyarakat kabupaten lain di Propinsi Jawa Timur.
Bisa disimpulkan masyarakat mempercayai Program Studi Agribisnis Universitas
Trunojoyo Madura juga layak disejajarkan, atau memiliki kualitas yang tidak kalah dengan
Program Studi Agribisnis di Universitas besar lain di Jawa Timur. Demikian halnya
mahasiswa yang berasal dari luar Propinsi Jawa Timur, walaupun prosesntasenya relatif
kecil, tapi daerah sebarannya semakin luas dan beragam, yaitu berasal dari Propinsi
Sumatera Utara, Jawa Barat, Aceh Darussalam, Sumatera Selatan, Sumatera Barat,
Jawa Tengah, Lampung, Papua Barat dan Papua.