PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cholera umumnya merupakan penyakit yang menyebar karna sanitasi
yang buruk yang menyebabkan kontaminasi sumber air. Cara ini jelas
merupakan mekanisme utama penyebaran penyakit cholera dalam lingkungan
masyarakat miskin di Amerika selatan.
Kasus-kasus sporadic muncul karna kerang yang diambil dari perairan
pantai yang tercemar oleh kotoran, dimakan mentah. Cholera dapat juga
ditularkan oleh kerang yang dipanen dari air yang tidak tercemar karena V.
cholera O1 merupakan bagian dari Mikrobiota penghuni alami perairan pantai.
Vibrio Cholera memproduksi racun Cholera, model untuk Enteretoksin,
yang tindakan pada epitel mukosa bertanggung jawab atas diare karakteristik
penyakit kolera. Dalam masnifestasi exterm, kolera adalah salah satu penyakit
fatal cepat paling dikenal seseorang yang sehat dapat menjadi hipotensi satu
jam setelah timbulnya gejala dan mungkin meninggal dalam waktu 2-3 jam
jika pengobatan tidak disediakan lebih umum, penyakit ini berlangsung dari
bangku cair pertama yang mengejutkan di 4-12 jam, dengan kematian berikut
dalam 18 jam untuk beberapa hari.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana identifikasi bakteri Vibrio Cholera
C. TUJUAN
Untuk mengetahui identifikasi bakteri Vibrio Cholera
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Vibrio Cholerae
Vibrio cholerae adalah salah satu bakteri yang masuk dalam family
Vibrionaceae selain dari Aeromonas dan Plesiomonas, dan merupakan
bagian dari genus Vibrio. Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert
Koch pada tahun 1884 dan sangat penting dalam dunia kedokteran karena
menyebabkan penyakit kolera. Vibrio cholerae banyak ditemui di
permukaan air yang terkontaminasi dengan feces yang mengandung
kuman tersebut, oleh karena itu penularan penyakit kolera ini dapat
melalui air, makanan dan sanitasi yang buruk.
Vibrio cholerae merupakan bakteri gram negatif , berbentuk basil
(batang) dan bersifat motil (dapat bergerak), memiliki struktur antogenik
dari antigen flagelar H dan antigen somatik O, gamma-proteobacteria,
mesofilik dan kemoorganotrof , berhabitat alami di lingkungan akuatik
dan umumnya berasosiasi dengan eukariot.
Klasifikasi dari Vibrio cholerae adalah sebagai berikut :
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gamma Proteobacteria
Order : Vibrionales
Family : Vibrionaceae
Genus : Vibrio
Spesies : Vibrio cholerae
B. Morfologi Bakteri Vibrio cholera
Vibrio cholerae termasuk bakteri gram negative, berbentuk batang
bengkok seperti koma dengan ukuran panjang 2-4 um(Gambar 1) Pada
isolasi, Vibrio cholerae menghasilkan katalase dan oksidase ,dan bergerak
dengan satu flagel pada ujung sel. Tidak memiliki kapsul dan tidak
berspora Koch menamakannya“kommabacillus”, Tapi bila biakan
diperpanjang , kuman ini bisa menjadi batang yang lurus yang mirip
2
dengan bakteri enteric gram negative. Kuman ini dapat bergerak sangat
aktif karena mempunyai satu buah flagella polar yang halus (monotrikh).
Kuman ini tidak membentuk spora. Pada kultur dijumpai koloni yang
cembung (convex), halus dan bulat yang keruh (opaque) dan bergranul bila
disinari.
C. Fisiologi
Vibrio cholerae bersifat aerob atau anaerob fakultatif. Suhu
optimum untuk pertumbuhan pada suhu 18-37°C. Dapat tumbuh pada
berbagai jenis media, termasuk media tertentu yang mengandung garam
mineral dan asparagin sebagai sumber karbon dan nitrogen. V. cholerae ini
tumbuh baik pada agar Thiosulfate-citrate-bile-sucrose (TCBS), yang
menghasilkan koloni berwarna kuning (Gambar 2) dan pada media TTGA
(Telurite-taurocholate-gelatin-agar).
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh basil (batang)
6. Hidup bebas atau parasite
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah
atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya
mengandung peptidoglikan
3
BAB III
METODE PENELITIAN
A. TANGGAL
Senin s.d Kamis , 19 s.d 22 Maret 2018
B. JUDUL
Indentifikasi bakteri Vibrio cholera sp.
C. TUJUAN
1. Mengetahui alat-alat dan bahan serta media yang digunakan untuk
identifikasi Vibrio cholera
2. Mengetahui morfologi Vibrio cholera secara makroskopis dan
mikroskopis.
3. Mengetahui prinsip dan prosedur identifikasi Vibrio cholera
D. PRINSIP
Sampel ditanam pada media Alkali Pepton dan diinkubasi selama 24 jam,
lanjutkan penanaman pada media MCA dan TCBS dengan cara inokulasi
kemudian inkubasi selama 24 jam. Ambil koloni yang dicurigai Vibrio
cholera pada salah satu media dan tanam dan lakukan pewarnaan gram
kemudian tanam pada media KIA , untuk memastikan bakteri yang tumbuh
merupakan Vibrio cholera lanjutkan penanaman pada media biokimia reaksi.
E. ALAT
Alat-alat yang digunakan untuk identifikasi Vibrio cholera sp. :
1. Neraca teknis 7. Lampu spiritus
2. Kertas timbang 8. Kaca objek
3. Spatula 9. Pipet ukur 10 ml
4. Batang pengaduk 10. Ose bulat
5. Erlen meyer 100 ml 11. Ose lurus
6. Gelas beker 250 ml 12. Swab steril
4
13. Inkubator 16. Mikroskop
14. Tabung reaksi 17. Gelas ukur 100 ml
15. Rak tabung reaksi
F. BAHAN
Bahan yang digunakan untuk identifikasi Vibrio cholera sp. :
1. Media Alkali pepton 1 %
2. Media TCBS
3. Media MCA (MacConkey Agar)
4. Media biokimia reaksi (TSIA, MR, sitrat, motil, glukosa, maltosa,
laktosa, sukrosa)
5. Minyak emersi
6. Aquadest
7. Pewarnaan gram (kristal violet, lugol 2 %, alkohol 96%, dan safranin)
8. Methyl Red
9. Sampel
10. NaCl 0,9%
G. PROSEDUR KERJA
A. Naskah :
Hari Pertama :
a. Homogenkan sampel lalu ambil sampel sebanyak 1-3 ose dan tanam
pada media Alkali pepton 1%
b. Inkubasi 37°C selama 6 jam
Hari Kedua :
a. Lakukan pengamatan terhadap media Alkali Pepton 1% kemudian
lanjutkan penanaman pada media TCBS dan MCA
b. Ambil sampel sebanyak 1 ose kemudian inokulasikan pada media
c. Inkubasi 37°C selama 24 jam
5
Hari Ketiga :
a. Lakukan pengamatan terhadap media TCBS dan MCA
b. Ambil koloni yang dicurigai Vibrio cholera sp. sebanyak 1 koloni dan
inokulasikan pada media TCBS dan MCA
c. Inkubasi 37°C selama 24 jam
Hari Keempat :
a. Lakukan pengamatan terhadap media TCBS dan MCA
b. Ambil salah satu koloni yang dicurigai Vibrio cholera sp, lakukan
pewarnaan gram dan amati hasil pewarnaan menggunakan mikroskop
dengan perbesaran 100x.
c. Apabila hasil pengamatan mengarah pada morfologi Vibrio cholera
sp., lanjutkan penanaman pada media KIA
d. Ambil koloni sebanyak 1 ose (koloni yang dicurigai Vibrio cholera
sp.) dan inokulasikan pada media KIA
e. Inkubasi 37°C selama 24 jam
Hari Kelima :
a. Lakukan pengamatan terhadap media KIA
b. Ambil koloni sebanyak 1 koloni dan lakukan penanaman pada media
biokimia reaksi
c. Inkubasi 37°C selama 24 jam
Hari Keenam :
a. Lakukan pengamatan terhadap media biokimia reaksi
b. Ambil sampel yang dicurigai Vibrio cholera sp. dari media biokimia
reaksi sebanyak 1 koloni dan tanam pada media IMVIC
c. Inkubasi 37°C selama 24 jam
d. Lakukan pengamatan terhadap media setelah 24 jam
6
B. Skema pemeriksaan
Sampel
Pepton Alkali 1 %
Inkubasi 37°C selama 6 jam
(bila lebih pH akan asam)
Pewarnaan gram
Aglutinasi Polivalen
(untuk mengetahui genus)
Negatif Positif
Biokimia reaksi Inkubasi 37°C selama 24 jam Tes Agulutinasi monovalet dari KIA
Pembahasan :
APW digunakan sebagai media enrichment bakteri Vibrio. Merupakan
modifikasi dari air pepyon yang biasa digunakan untuk menguktur
bakteri Enterobactericia dan yang dapat tumbuh di nedia ini adalah
bakeri Vibrio
MCA TCBS
Bentuk koloni Bulat Bentuk koloni Bulat
Warna koloni Jernih Warna koloni Kuning
Tepi koloni Rata Tepi koloni Rata
Permukaan Cembung Permukaan Cembung
Konsistensi Semi mukoid Konsistensi Semi mukoid
sampel KIA sampel KIA
kesimpulan Meragikan sukrosa kesimpulan Meragikan sukrosa
8
Pembahasan :
TCBS
Media selektif untuk mengisolasi bakteri Virio Cholera dan Vibrio
Parahaemolyticus. Vibrio adalah bakteri penyebab Kolera, direa, dan
keracunan makanan. TBCS mengandung garam empedu dan sodium
cholate untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram positif.
Mac Concey Agar
Mengandung laktosa sehingga membedakan bakteri pergi lktosa
dengan bukan peragi laktosa dari gram negatif.
KIA
Lereng : Alkalis
Dasar : Asam
Gas : -
H2S : -
Pembahasan :
Triple Sugar Iron Agar
Mendetrminasi kemampuan bakteri yang mampu memecahkan gula-
gula menjadi asam/ asam +gas yang terdapat didalam basal medium
dengan kemungkinan adanya produksi H2S
9
4. Hasil pengamatan Biokimia Reaksi
a. IMVIC
1 2 3 4
1 Indol +
2 MR +
3 VP -
4 Citrat -
Pembahasan :
10
b. Gula-gula
1 2 3 4
Glu. Lak. Mal. Suk.
1 Glukosa +
2 Laktosa +
3 Maltosa +
4 Sukrosa +
MIKROSKOPIK
1 . Hasil pengamatan pewarnaan gram
Warna : Merah
Susunan : Menyebar, Menggerombol
Sifat : Gram -
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum identifikasi Vibrio cholera menggunakan
sampel KIA ditemukan bakteri Vibrio cholera
B. Saran
1. Praktikkan disarankan menggunakan APD lengkap pada saat praktikum
2. Proses identifikasi disarankan mengikuti prosedur kerja standar
3. Jagalah kebersihan diri dan lingkungan kerja setelah praktikum selesa
12
DAFTAR PUSTAKA
Tyar. 2010. Vibrio Cholerae. Diakses pada tanggal 1 April 2018 pada
http://analiskesehatanmakassar.blogspot.co.id/2010/06/vibrio.html
Entjang I. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti
13
LAMPIRAN
1. Pembuatan Media TSB
Tanggal : Rabu, 07 Maret 2018
Kelompok :1
Nama Anggota : Albert Handy W., Audina Ulfah, dan Yolanda Herliati
Perhitungan Media:
a. TSB @ 14 tabung
@ 1 tabung : 10 ml
@ aquadest : 10 ml x 14 = 140 ml
@ media : 30/100 x 140 ml = 4,2 gr
Peralatan yang digunakan beaker glass (1) dan tabung reaksi (14)
2. Pembuatan Media MCAdan Biokimia Reaksi
Tanggal : Jum’at, 09 Maret 2018
Kelompok :1
Nama Anggota : Albert Handy W., Audina Ulfah, dan Yolanda Herliati
Perhitungan Media:
a. MCA
@ 4 plate
@ 4 plate x 2 = 8 plate
@ 1 plate = 10 ml
@ aquadest = 10 ml x 8 = 80 ml 100 ml
@ media = 50/1000 x 100 ml = 5 gr
Peralatan yang digunakan cawan petri (8) dan erlen meyer 250 ml (1)
b. MR/VP
@ 8 tabung x 2 = 16 tabung
@ 1 tabung 4 ml x 2 = 8 ml ; 8 x 2 pertemuan = 16 ml
@ aquadest = 2 x 16 ml = 32 ml 40 ml
@ media = 17/1000 x 40 ml = 0,68 gr
Peralatan yang digunakan beaker glass 100 ml (1) dab tabung reaksi
(16)
14
c. Gula-gula
1) Glukosa @ 8 tabung
@ 1 tabung = 5 ml
@ indol = 5 ml x 8 = 40 ml
@ media = 1/100 x 40 ml = 0,4 gr
Peralatan yang digunakan beaker glass 100 ml (1) dan tabung reaksi
(8)
2) Laktosa @ 8 tabung
@ 1 tabung = 5 ml
@ indol = 5 ml x 8 = 40 ml
@ media = 1/100 x 40 ml = 0,4 gr
Peralatan yang digunakan beaker glass 100 ml (1) dan tabung reaksi
(8)
3) Maltosa @ 8 tabung
@ 1 tabung = 5 ml
@ indol = 5 ml x 8 = 40 ml
@ media = 1/100 x 40 ml = 0,4 gr
Peralatan yang digunakan beaker glass 100 ml (1) dan tabung reaksi
(8)
4) Sukrosa @ 8 tabung
@ 1 tabung = 5 ml
@ indol = 5 ml x 8 = 40 ml
@ media = 1/100 x 40 ml = 0,4 gr
Peralatan yang digunakan beaker glass 100 ml (1) dan tabung reaksi
(8)
d. Indol gula-gula (pelarut gula-gula) @ 32 tabung
@ aquadest = 5 ml x 4 = 20 ml x 4 = 80 ml x 2 = 160 ml
@ pepton = 25,5/1000 x 160 ml = 4,08 gr
@ NaCl = 5/1000 x 160 ml = 4,08 gr
Peralatan yang digunakan beaker glass 250 ml (1) dan tabung reaksi
(32)
15
e. Urea @ 8 tabung
@ 1 tabung = 3 ml
@ indol = 3 ml x 8 = 24 ml 30 ml
@ media urea = 4/100 x 30 ml = 0,63 gr
@ R/urea = 4/1000 x 8 = 0,032 gr
f. Motil @ 8 tabung
@ 1 tabung = 2 ml
@ aquadest = 2 ml x 8 tabung = 16 ml
@ pepton = 25,5/1000 x 8 = 0,204 gr 0,2 gr
@ NaCl = 5/1000 x 8 = 0,04 gr
@ agar = 4/1000 x 8 = 0,032 gr
Peralatan yang digunakan beaker glass 100 ml (1) dan tabung reaksi (8)
g. Citrat @ 8 tabung
@ 1 tabung = 3 ml
@ aquadest = 3 ml x 8 = 24 ml
@ media = 22,5/1000 x 24 ml = 0,54 gr
Peralatan yang digunakan beaker glass 100 ml (1) dab tabung reaksi (8)
16