Pengaruh Corporate Governence Terhadap Tax Avoidance
Pengaruh Corporate Governence Terhadap Tax Avoidance
Pendahuluan
Pajak merupakan unsur penting dan bahkan paling penting dalam rangka
negara di dunia ini begitu besar menaruh perhatian terhadap sektor pajak. Pajak
merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang paling besar. Pajak diakui
pajak penghasilan adalah bagian laba bersih yang seharusnya dapat dibagikan ke
perusahaan. Oleh karena itu, manajer perusahaan wajib menekan biaya seoptimal
mungkin salah satunya dengan melakukan penghematan pajak. Tidak hanya itu, bagi
mereka. Hal ini lah yang yang menyebabkan banyaknya perusahaan yang melakukan
salah satu cara untuk menghindari pajak secara legal yang tidak melanggar peraturan
perpajakan.
Perusahaan sebagai wajib pajak memandang pajak dari sisi yang berbeda.
sifatnya yang menjadi pengurang laba perusahaan. Wajib pajak termasuk perusahan
(Rahayu, 2010). Manajemen pajak dapat dilakukan salah satunya dengan melakukan
pajaknya dengan cara yang legal dan tidak bertentangan dengan undang-undang
pajak juga dilakukan melalui penggelapan pajak (tax evasion) dimana penggelapan
pajak merupakan hal yang ilegal untuk dilakukan karena melanggar peraturan
antara lain denda dan buruknya reputasi perusahaan dimata publik. Penghindaran
dalam peraturan pajak yang berlaku. Meski penghindaran pajak berpengaruh tidak
memberi kesan yang buruk karena masyarakat memandang bahwa aktivitas in akan
membatasi transfer pendapatan kepada masyarakat luas (Fuest dan Riedel, 2009).
Penghindaran pajak dapat digolongkan sebagai kegiatan legal dan dapat juga
memanfaatkan celah yang belum diatur (loopholes) dalam peraturan perpajakan yang
berlaku. Strategi lain yang biasa digunakan adalah dengan mengubah kebijakan
akuntansi agar dapat menekan beban pajak sehingga meningkatkan laba perusahaan.
Cara seperti ini masih tergolong legal, karena dilakukan untuk mengurangi beban
pajak, maka diperlukan pengawasan terhadap praktik penghindaran pajak agar cara
Pembentukan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dapat
diciptakan untuk mengawasi tax planning ataupun tax management agar mampu
berjalan dibawah hukum yang berlaku. Corporate governance memastikan agar tata
kelola perusahaan dalam perpajakan tetap berada dalam koridor penghindaran pajak
(tax avoidance) yang bersifat legal bukan penggelapan pajak (tax evasion) yang
(Sumihandayani, 2013). Peran lain yang dimainkan corporate governance ialah penentu
sebagai tata kelola perusahaan menentukan arah perusahaan sesuai dengan karakter
Dalam perusahaan dengan tata kelola yang buruk, aktivitas penghindaran pajak
ternyata tidak bernilai bagi pemegang saham, dan bahkan mengurangi nilai
perusahaan itu sendiri (Wahab dan Holand, 2012). Desai dan Dharmapala (2006)
menunjukkan bahwa perusahaan dengan tata kelola yang buruk, saat terjadi
peningkatan keuntungan bagi manajer berupa kompensasi, mengalami penurunan
(Sabli dan Noor, 2012) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa posisi dewan
komisaris sebagai wakil atas pemegang saham, maka dewan komisaris akan
perusahaan yang nilainya dipengaruhi oleh pajak. Penelitian Jensen dan Meckling
(1976) menyatakan bahwa dewan komisaris sebagai prinsipal atau pemilik bertugas
Sedangkan Minnick dan Noga (2010) menyatakan bahwa jumlah komisaris yang
lebih sedikit akan membuat dewan lebih fokus untuk meyakinkan manajemen untuk
terhadap tax avoidance dengan seignifikan sebesar 0,221. Dewan komisaris dapat
dipengaruhi pajak (Sabli dan Noor, 2012). Penelitian yang dilakukan Meilinda (2013)
banyak jumlah komisaris independen maka akan semakin kuat pengawasan yang
Dewan Direksi, dan Kualitas Audit. Dengan menggunakan pengukuran tersebut dapat
mencerminkan prinsip corporate governance yaitu fairness, transparency,
pajak adalah sebagai kewajiban bukan menjadi beban sehingga dapat menekan
praktik tax avoidance. Berdasarkan masalah diatas maka peneliti tertarik untuk
komite audit terhadap praktik tax avoidance (Studi Empiris pada Perusahaan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas. Maka perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
Efek Indonesia ?
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan kontribusi,
sebagai bagian akademis dapat menjadi tambahan referensi dan bahan pengembangan