BORING
Istilah tanah dalam Mekanika Tanah mencakup semua bahan dari lempung sampai
batu-batu besar, tetapi tidak mencakup batuan tetap. Pekerjaan teknik tidak dapat dipisahkan
dari tanah, karena tanah dalam teknik sipil berfungsi sebagai pondasi dan bahan bangunan,
oleh karena itu pemahaman tentang sifat-sifat tanah menjadi sangat penting.
Gambar 1.1 Auger tanah : (a) Auger lwan; (b) Auger kapal
Deskripsi Visual
Selain dengan penyelidikan di laboratorium, perlu untuk mengetahui beberapa
sifat tanah secara visual, jenis kedalaman tanah dan kekuatan tanah. Tentu saja deskripsi
tanah macam ini adalah kasar, namun demikian deskripsi visual ini penting untuk
memberi gambaran secara umum sifat tanah di lokasi pengamatan warna dan keadaan
tanah (homogeny atau tidak) bias dengan mudah diamati secara kasar.
Catatan mengenai jenis-jenis tanah/klasifikasi tanah di lapangan diantaranya :
a. Pasir dan kerikil/batu (SIRTU), merupakan agregat tak berkohesi yang
tersusun ari fragmen sub-angular, agaknya berasal dari batuan atau mineral
yang belum mengalami perubahan. Partikel berukuran sampai 1/8 inchi
dinamakan pasir, dan yang berukuran 1/8 inchi sampai 8 inchi disebut keriil.
Fragmen-fragmen bergaris tengah lebih besar dari 8 inchi dikenal sebagai
bongkah (bouldres).
b. Hardpan, merupakan tanah tahananya terhadap penetrasi alat pemboran besar
sekali. Sebagian besar harpan dijumpai dalam keadaan bergradasi baik, padat
dan merupakan agregat partikel mineral yang kohesif.
c. Lanau an-organik, merupakan tanah berbutir halus dengan plastisitas kecil
biasanya mengandung butiran (rock flour), sedangkan yang plastis
mengandung partikel berwujud serpihan dan dikenal sebagai lanau plastis.
Karena teksturnya yang halus, lanau an-organik sering dianggap lempung,
tetapi sebenarnya dapat dibedakan tanpa pengujian laboratorium. Jika
diguncang dalam telapak tangan, selapis lanau an-organik jenuh akan
mengeluarkan air sehingga permukaannya akan nampak mengkilat.
Selanjutnya dikelukkan di antara jari tangan, permukaannya kembli pudar/tak
berkilat. Prosedur ini dikenal sebagai uji goncangan. Setelah kering, lapisan
menjadi rapuh dan debu dapat dikeupas dengan menggosokkannya pada jari.
Lanau relative bersifat kedap air, namun dalam keadaan lepas lanau dapat
naik ke lubang pengeboran atau lubang galian seperti layaknya suatu cairan
kental. Tanah yang paling tidak stabil, menurut kategori ini, dikenal secara
setempat dengan nama yang berbeda-beda, misalnya : Hati sapi (bull’s liver).
d. Lanau organic, merupakan tanah agak plastis, berbutir halus dengan
campuran partikel-partikel bahan organic terpisah secara halus. Mungkin pula
dijumpai adanya kulit-kulit dan fragmen tumbuhan yang meluruh sebagian.
Warna tanah bervariasi dari abu-abu terang ke abu-abu sangat gelap,
disamping itu mungkin mengandung H2S, CO2, serta berbagai gas lain hasil
peluruhan tumbuhan yang akan memberikan bau khas pada tanah.
Permeabilitas lanau organic sangat rendah sedangkan compressibilitasnya
sangat tinggi.
e. Lempung, merupakan agregat partikel-partikel yang berukuran microscopic
dan sub-microscopic yang berasal dari pembusukkan kimiawi unsur-unsur
penyusun batuan, dan bersifat plastis dalam selang kadar air sampai luas.
Permeabilitas lempung sangat rendah. Untuk lempung yang keadaan
plastisnya ditandai dengan wujudnya yang bersabun atau seperti terbuat dari
lilin, serta amat keras. Pada kadar air yang lebih tinggi (basah) lempung
tersebut bersifat lengket.
f. Lempung organic, adalah lempung yang sebagian sifat-sifat fisis pentingnya
dipengaruhi oleh adanya bahan organic yang terpisah. Dalam keadaan jenuh
lempung organic cenderung bersifat sangat compressible, tetapi pada keadaan
kering kekuatannya (strength) sangat tinggi. Warnanya biasanya abu-abu tua
atau hitam, disamping itu berbau menyolok.
g. Gambut (peat), adalah agregat agak berserat yang berasal dari serpihan
macroscopic dan microskopic tumbuh-tumbuhan. Warnanya bervariasi antara
cokelat terang dan hitam. Gambut juga compressible sehingga hamper selalu
tidak mungkin menopang pondasi. Berbagai macam teknik telah dicba
pengembangannya dalam rangka mendirikan tanggul tanah di atas lapisan
gambut tanpa resiko runtuh, namun penurunan (settlement) tanggul semacam
ini tetap cenderung besar serta berlanjut dengan laju yang makin berkurang
selama bertahun-tahun.
Bor Tangan :
Helical Augers (bor spiral) alat bor kecil dengan diameter minimum 1 1⁄2”
1. Siapkan alat-alat yang akan digunakan untuk pengeboran seperti mata bor iwan kecil,
stang bor yang massif, pemukul kunci inggirism tabung Shelby dan sebagainya yang
dibutuhkan.
2. Mengambil contoh tanah dalam tenik pengambilan terdapat dua macam yaitu :
Contoh tanah disturbed (tidak asli) diambil tiap interval 0,5m dari muka tanah
(0,5; 1,0; 1,50 dan seterusnya hingga 5,00 meter)
Contoh tanah undisturbed (asli) diambil tiap kedalaman 1,0 m dari muka tanah
(1,00; 2,00; 3,00 dan seterusnya sampai kedalaman 5,00 meter)
Pengambilan kedua contoh tanah tersebut adalah untuk pengeboran dangkal maksimum
5,00 m. Bila diperlukan pengeboran lebih dalam maka digunakan bor mesin.
3. Pengeboran dengan mata bor iwan mencapai 0,5 m, maka stang bor ditarik dan tanah
yang ikut terangkat mata bor iwan diambil kira-kira segenggam dan dimasukkan dalam
kantong plastic. Hal ini bertujuan agar air tidak menguap, dan pengambilan contoh tanah
dilakukan setiap 0,5 m. Proses pengambilan sampel ini disebut sebagai sampel
disturbed.
4. Pengeboran yang sudah mencapai kedalaman 0,75 m maka stang bor ditarik dan mata
bor diganti dengan kop bor dilengkapi dengan tabung Shelby (tabung contoh tanah).
Tabung dimasukkan dengan cara dipukul sampai kedalaman yang ditentukan kemudian
stang bor ditarik dan bagian atas bawah sedikit dikurangi dan ditutup dengan plastic
agar air pada tanah tidak menguap. Proses pengambilan sampel ini disebut sebagai
sampel undisturbed.
5. Ulangi langkah percobaan nomor 4 sampai kedalaman pengeboran yang ditentukan.
1.4 Dokumentasi Praktikum
1.6 Simpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan menggunakan bor tangan (manual) dapat
disimpulkan bahwa sampai pada kedalaman 0,7 m, didapat sebagian besar contoh tanah masuk
dalam kategori lempung. Dengan warna sama disetiap kedalamannya yaitu warna coklat.